Disusun oleh : onchy aramana



Yüklə 59,44 Kb.
tarix23.11.2017
ölçüsü59,44 Kb.
#11813


TUGAS MANDIRI


picture1.png

DISUSUN OLEH :

ONCHY ARAMANA



DOSEN :

Pdt, Dr. Jan H. Rapar, Th.D. Ph.D

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHOM

YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R WENAS

FAKULTAS TEOLOGI

2012



BAB I

FILSAFAT KUNA

  1. FILSAFAT PRA-SOKRATES

Mempelajari filsafat Yunani berarti menyaksikan kelahiran filsafat. Filsafat di lahirkan karena kemenangan akal dongeng-dongeng atau mite-mite yang diterima dari agama yang menentukan asal mula segala sesuatu. Para filsuf pertama adalah orang-orang yang mulai meragukan cerita-cerita atau mite-mite dari mana asal alam yang menajubkan itu. Dan pada abad ke-6 SM mite-mite itu terjadi seperti menurut mite yaitu pelangi, dan tangga bidadari turun dari sorga. Dan Xenophanes mengemukakan pendapatnya, bahwa pelangi adalah awan, sedangkan menurut Anaxagoras bahwa pelangi adalah pemantulan pada awan, sehingga dikatakan bahwa merekan adalah filsuf alam.

Akan tetapi sasaran para filsuf pertama ini lebih luas dibandingkan dengan sasaran yang biasanya diselidiki oleh filsafat pada zaman sekarang. Dan filsafat mereka meliputi, seperti ilmu pasti, ilmu binatang, ilmu hayat, ilmu ilmu kedokteran dan politik. Dan yang dimaksud dengan filsuf alam (fusis) atau seluruh kenyataan hidup atau badaniah, serta mereka mencari pula alasan pertama (arkhe) tempat mereka menemukan segala sesuatu yang dapat berubah yang hakiki.

Orang pertama yang melakukan penyelidikan yang demikian itu adalah THALES (± 625 – 545 SM). Dan ia termasuk “tujuh orang bijak”dan mereka adalah Thales dari Miletos, Bisa dari Priene, Pit dari Mytilene, Soloon dari Athena, Kleoboulos dari Lidos, Khiloon dari Sparta dan Periandros dari Korinthos. Dan banyak yang tidak mengetahui tentang dia pada tahun ± 585 SM

Tokoh kedua yang mencari asas pertama alam semesta adalah ANAXIMANDROS (± 610 – 540 SM). Berbeda dengan Theles ia tidak mencari asas pertama segala sesuatu pada gejalah –gejalah alam, oleh karena asas pertama. Segalah sesuatu itu adalah salah satu dari anasir-anasir yang menyusun alam air. Oleh karena itu asas pertama adalah asas yang menimbulkan segalah sesuatu maka asa haruslah hal yang lebih baik lebih dalam dari pada anasir yang menyusun alam dan dengan demikian karena tidak memiliki sifat-sifat benda yang dikenal manusia. Hal itu disebabkan oleh penceraian (ekkrisis) dan juga toaperion (tak terbatas) dan anasir-anasir yang saling berlawanan yaitu, panas dan dingin, kering dan basah. Sehingga pencairan itu mengakibatkan adanya gerak puting beliung yang memisakan dingin dan panas. Menurut Anaximandros, bumi berbentuk silinder, yang terletak persis dipusat jagat raya, jadi bukan diatas air.

Filsuf yang lain yang lebih mudah dari pada Anaximandros ialah ANAXIMENES (± 538-480 SM). Ia tidak menerima pandangan Anaximandros dimana segala sesuatu berasal dari hawa dan udara. Maka udara atau hawa itu memadat karena udara secara berturut-turut encer dan cair, maka timbulah api. Semua ahli berpikir ini yakin, bahwa alam semesta bukanlah suatu keadaan yang teratur. Oleh karena pada tahun 494 SM miletos dimusnakan oleh bangsa Persia sehingga berakhirlah sejarah pemikiran filsafat yang pertama ini.

Seorang tokoh lain, yaitu PHYTAGORAS ( ± 580 - ± 500 SM ), yang hidup bersama dengan Anaximenes, yang dilahirkan di Samos (daerah Loin) tetapi kemudian berada di kroton (italia selatan). Dan kira-kira 20 tahun ia berdiam disitu karena ajarannya bersifat rahasia, kira-kira di pertengahan abad ke-5 SM, sehingga ada dua hal yang besar sekali pengaruhnya, yaitu : suatu ajaran rahasia dengan suatu kepercayaan, bahwa jiwa tidak dapat mati, dan usaha mempelajari ilmu pasti.

Pertama ia mengajarkan bahwa jiwa adalah sesuatu yang berdiri sendiri yang tidak berjasat dan serta tidak mati dalam tubuh. Dan setelah orang mati jiwanya akan mendapatkan kebahagiaan. Sehingga penyucian diri dari yang melakukan pantangan-pantangan suatu makam tertentu. Penting sekali ajaran tentangan bilangann adan bentuk aslinya dan dapat dikatakan, bahwa ajran tentang ajaran ini adalah batu sendi seluruh pandangan hidup Pythagoras.

Dan unsur-unsur bilangan ialah; genap ganjil, terbatas dan tidak terbatas seluruh kenyataan didunia ini disusun dari bilangan-bilangan keselarasan yang harmonis, dan menurut Pythagoras ada 10 asa yang saling berlawanan, yaitu : terbatas-tidak terbatas, ganjil-genap, satu-banyak, kanan-kiri, lelaki-perempuan, diam-gerak, lurus-bengkok, tereang-gelap, baik-jahat, persegi-bulat panjang. Jadi pemikiran dan perbuatan, atau pandangan dan tingkah laku saling dikaitkan.

Seorang filsuf lain yang sezaman dengan Anaxagoras dan Pythagoras adalah XENOPHANES ( ± 570 - ± 480 SM), yang dilahirkan di Kolofon, asia kecil. Dan pada umur 25 tahun ia mengembara, dan di tahun 545 SM kota kelahirannya direbut oleh bangsa Persia. Xenophanes juga mencoba untuk melihat kesatuan sebagaai asas segala kenyataan yang ada.yang berkaitan dengan pengertian tentang “yang ilahi” yang berkitan degan pengertian tentang “yang ilahi” yang berkitan dengan dengan etis. Ia menentang bahwa mereka menentang yang ilahi tiada awalnya, ia adalah kekal, etis dan universal.

Seorang filsuf dari Efesus yang lebih muda dari pada Anaximenes, Pythagoras dan Xenophanes, adalah HERAKLEITOS (± 540 – 475 SM). Ia adalah tokoh yang sangat kritis sekali, yang sama sekali tidak menghargai pemikiran Pythagoras dan Xenophanes. Filsafatnuya adalah filsafat tentang”menjadi”yang betul-betul tidak satupun berada, sebab semuanya menjadi segalah sesuatu yang ada bergerak terus menerus, Herakleitos juga mengaku yakin bahwa adanya asas pertama tersebut, dan asas pertama dikemukakan dalam Api, sehingga yang dimaksud dengan api adalah lambing perubahan, sehingga api dipandang sebagai roh, itu sebabnya api juga disebut logos (akal, roh, arti), segalah sesuatu yang terjadi sesuai dengan logos.

Orang yang sezaman dengan dia, yang sebesar dia juga, adalah PARMEDINES (± 540 - ± 475), yang dilahirkan di Elea. Ahli besar Parmedines ialah bahwa ia menemukan secara mendalam idea atau gagasan tentang “ada” sehingga gagasan tersebut dalam suatu syair tentang alam yang isinya dari pendahuluan tertentu. Adapun pengetahuan yang telah dimiliki orang hingga saat ini pengetahuan yang gagasan dasarnya adalah kekejaman dan perubahan pengetahuan. Menurut Pramedines “yang ada itu ada” sehingga disebut kebenaran yang tidak mungkin dipugkiri. Para filsuf yang kemudian dari pada Parmedines berusaha untuk mempertahankan kesatuan dan sifat ada yang tidak dapat bereubah.

ZENO dari Elea yang lahir kira-kira pada tahun 490 SM, adalah murid Parmedines, yang mencoba membuktikan, bahwa gerak adalah kehayalan. Dan terdapat beberapa macam alasan yang dikemukakan utntuk membuktikan suatu kehayalan.


  1. Bahwa Akhillesb, pelari termasyur Yunani, tidak akan pernah dapat mengejar seekor kura-kura didepannya dalam jarak tertentu

  2. Untuk membuktikan bahwa tiada kejamkan, Zeno memgemukakan bahwa seandainya adda kejamahannya, sepotong garis dapat dibagi-bagi yang tiap bagiannya paling sedikit terdiri dari dua titik yaitu titik pangkal atau titik ujung

  3. Demikian seterusnya , tiada tiada henti-hentinya. Oleh karena hal yang demikian itu tidak mungkin, maka harus di simpilkan bahwa ruang kosong tidak ada.

Sejak Tales sampai Parmedines yang ditekankan adalah monism, yaitu, bahwa kenyataan selurunya bersifat satu dan alas an-alasan yang dikemukakan

EMPEDOKLES (429 – 432 SM ) ia dilahirkan di Akragasa, sisilia Ia banyak menuangkan bentuk-bentuk syair tentang alam dan penyucian atau suatu pemikiran filsafati yang bersifat mistis-keagamaan. Dan ia setujuh dengan pendapat Parmedines dalam alam semesta demikian juga ia setuju dengan Parmedines, bahwa kesaksian indra adalah palsu. Dan terdapat banyak perbedaaan diantara benda-benda yang disebabkan karena campuran atau penggabungan empat bagian yang berbeda-beda, demikian juga denga proses pengabungan dan pemisahan anasir-anasir itu diatur oleh kedua kekuatan yang saling berlawanan, yaitu cinta. Semua keempat anasir itu digabung dalam suatu harmoni akan tetapi kemudian dibenci mengusahakan bahwa semua anasir diceraikan

Filsuf kejamkan kedua adalah ANAXAGORAS (499 – 420 SM) yang sebagian besar hidupnya dimanfaatkan di Athena. Menurut dia, kenyataan bukanlah satu, sebab kenyataan terdiri dari banyak anasir, yang masing-masing memilki kualitas yang sama dengan kualitas “yang ada” yaitu yang dijadikan tidak berubah dan berada diruang yang kosong. Dalam hal ini kesamaannya dengan Empedokles. Hanya saja ansir-anasir itu tidak disebut rizomata (akar), dan spermata (benih-benih). Dan segalah sesuatu dapat tersusun. Dan Anaxagoras membedakan antara roh (naos) dengan benda. Akan tetapi urainya mengenai roh itu menampakan,bahwa roh belum juga bebas dari segala kebendaan.

Dua filsuf terakhir yang dipandang sebagai pra Sokrates adalah Leukippos dan Demikritos keduanya dipandang sebagai filsuf yang mengajarkan tentang atom. Mengenai LEUKIPPOS tidak banyak yang kita ketahui, dialah orang pertama yang mengajarkan tentang atom. Filsuf atomic yang kita ketahui lebih banyak adalah DEMOKRITOS (± 460 – 370 SM).

Sepertinya halnya filsuf kejamakan lainya Demokritos mengajarkan tentang sebuah materi, semua atom adalah sama sehingga yang berbeda adalah bentuknya. Sehingga timbulnya hal tersebut karena adanya ruang kosong. Sehingga banyak kejadian yang menyaebabkan gerak seperti yang makinlama makin menarik banyak atom. Menurut Demokritos jiwa manusia memiliki banyak atom, yaitu yang paling halus dan yang paling bundar, etika Demokritos belum secara otomatis dan dapatdikatakan bahwa filasafat yang lebih kemudian dari pada Parmedines dalam pokok-pokok yang mengenai social



  1. FILSAFAT PRA-SOKRATES

  1. KAUM SOFIS DAN SOKRATES

Sokrates hidup pada tahun ± 469 – 399 SM. Demokritos hidup pada tahun ± 490 SM, Empedokles hidup pada tahun 492 – 432 SM, dan Anaxagoras hidup pada tahun 499 – 428 SM. Dempkritos dan para filsuf lainya itu disebut filsuf pra Sokrates. Hidup Sokrates dan kaum sofis sukar untuk dipisahkan. Menurut Cicero, Sokrates memindahkan filsafat dari langit ke bumi melaikan Manusia.

SOFISME sebenarnya bukan suatu mashab, melaikan suatu aliran, suatu gerakan dalam bidang intelek. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor pada zaman itu. Sebelum abad ke 5 istilah itu berarti: serjana cendekiawan. ada beberpa factor memnyebabkan munculnya kaum sofis. Dibahwa perintahan Perikles (± 429), pada waktu itulah para guru mulai berkeliling di Athena, dan mereka mengerjakan matematika, karena disana memerlukan pendidikan. Selain dari pada itu karena perkembangan Athena bergaul dengan bangsa-bangsa lain sehingga norma apakah yang dipakai untuk menentukan hal itu ?

PROTAGORAS (± 480 411 ) banyak member pelajaran di Athena, inti sari dari filsafat ialah menjadi ukuran bagi segalah manusia. Hal ini umpanya dengan angin, bagi orang sehat dirasa segar. Menurut Protagoras, neraka didirikan oleh manusia, bukan karna hukum alam, semunya itu dikendaki oleh manusia menghendaki undang-undang yang lain,

Seorang model sofis seperti yang biasanya digambarkan orang tentang seorang sofis adalah GORGIAS (± 480 – 380 ). Di Athena banyak mengenal dia karena mengajarkan tentang Retorika atau seni Meyakinkan dan banyak karya-karyanya terkenal ialah “ tentang alam atau tentang yang tidak ada”. Dari bukunya dan ia adalah seorang nihilis. Bagaimanapun juga harus diakui, bahwa timbulnya kaum sofis untuk menampakan bahwa Yunani pada waktu ada kritis permainan. Oleh karena itu tidak dapat disangkal, bahwa memang pengaruh negative kebudayaan Yunani,



SOKRATES ( 469 – 399 SM )

Tidak banyak orang tahu presis bilamana Sokrates dilahirkan. Yang jelas ialah, bahwa pada tahun 399 ia dijatuhui hukuman mati dengan harus minum racun. Oleh karena pada waktu umur 70 tahun, ia lahir pada tahun ± 470 SM agaknya ia bereasal dari keluarga kaya, yang kemudian ia menjadi miskin, perbedaannya dengan kaum sofis lain, ia tidak pernah meminta biaya, dalam pengajarannya.

Juga Sokrates menentang relative kaum sofis, sebab ia yakin bahwa ada kebenaran yang objektif. Cara Sokrates mmberikan ajarannya adalah mendatangi bermacam-macam orang (ahli politik, pejabat, tukang dan lain-lainnya). Dan kepada mereka dikemukakan pertanyaan yang mengenai pekerjaan mereka, hidup mereka sehari-hari dan disimpulkan dalam suatu hipotase. Supaya tujuan itu tercapai diperlukan suatu pembentukan pengertian yang murni. Maka sering mengelikan Sokrates tentang pertanyaan-pertanyaan yang segaja dimaksudkan untuk membingungkan orang orang itu.

Cara megajar Sokrates pada umunya disebut dialektika karena dengan mengajarkan itu dialog menjadi penting. Bagi Sokrates definisi umum bukanya pertama-tama dipelukan ilmu pengetahuan melaikan etika, yang diperlukan ialah pengertian-pengertian etis. Dan ia menjelaskan bahwa Jiwa manusia bukanlah nafasnya semata-mata tetapi atas hidup manusia dalam arti yang lebih mendalam. Menurut Sokrates, alat untuk mencapai eudaimonia atau kebahagian ialah kebajikan atau keutamaan (arête). Kebajikan atau keutamaan seorang tukang sepatu ialah kebajikan atau keutamaan yang menjadikan tukang sepatu itu menjadi baik. “keutamaan adalah pengetahuan”. Berdasarkan pandangannya yang demikan oleh karena kebajikan dan keutamaan. Tidak jelas pandangan Sokrates tentang Negara oleh karena itu penguasa harus tahu. Menurut dia Negara mempunyai tugas untuk suatu kesatuan seperti yang terjadi pada mashab Pythagoras dan akademi plato.



ANTISTHENES mengajar setelah kematian Sokrates di gymnasium Kunosagoras di Athena ( kunos = anjing ) ia menaruh perhatiannya pada etika. Menurut dia, manusia harus melepaskan diri dari segala sesuatu. Dan senantiasa puas terhadapa dirinya sendiri. Bebas secara mutlak terhadap semua anggapan orang yang banyak dan hukum-hukum mereka.

ARISTIPPOS dari kirene mempunyai pandangan yang justru sebaliknya dari Antisthenes. Zaman Sokrates adalah penting sekali, karena zaman ini penuh dengan perhitungan, Umpanya dibelakang Aristippos menggabungkan diri dengan Demokritos, sedang kedepan ia menjadi aliran Epikuros yaitu dalam bentuk Stoa.

  1. PLATO (427 – 347)

Plato adalah filsuf Yunani pertama yang kita ketahui lebih banyak, berdasarkan karya-karyanya yang utuh, ia dilahirkan dari keluarga yang terkemuka, kecuali beberapa buah karyanya, dari karyanya yang dapat diketahui, bahwa Plato kenal para filsuf yang mendahuluinya seperti Herakleitos, Pythagoras, para filsuf Elea dan terlebih para kaum sofis. Pemecahan Plato terletak disini, bahwa yang serbah berubah itu dikenal dengan pengamatan, akan tetapi yang berubah dikenal oleh akal, sehingga Plato banyak berhasil denga segala sesuatu, dan bagi Plato gagasan yang hanya dapat bersifat subjectif, sehingga banyak objeck yang ditemui yang tergantung dari diri manusia.

Perbedaan antara Sokrates dan Plato, Sokrates mengusahakan adanya definisi yang bersifat umum guna sebuah hakekat. Sedangkan Plato meneruskan usaha secara lebih lanjut dan sesuatu hakekat atau esensi-esensi, dan idea-idea nyata dalam dunia. Dan hubungan keduanya hadir dalam sebuah benda yang kongkrit, (umpanya : idea manusia berada pada tiap manusia, dan seterusnya). Dan berdasarkan ini semua Plato membebaskan diri dari kenyataan-kenyataan sehari-hari dan tidak cenderung untuk menganggap dunia sebagai jahat. Persoalan pokok didalam Negara ialah keselamatan para orang yang diperintah, bukan keselamatan bagi orang yang memerintah. Dan menurut Plato golongan – golongan dalam Negara ideal harus terdiri dari tiga bagian, yaitu:



  1. Golongan yang tertinggal, terdiri dari para yang memerintah, yang disebut Plato para penjaga yang terdiri dari para bijak (filsuf).

  2. Golongan pembantu, yaitu para prajurut yang menjamin keamanan,yang menjadi tataan para warga Negara kepada pimpinan para penjaga.

  3. Golongan terendah, golongan terendah terdiri dari rakyat biasa, petani, pedagang yang harus menanggung ekonomi negara.

Seperti yang dikemukakan diatas, filsuf Plato adalah suatu usaha yang menjembatani pertentangan serta persoalan-persoalan yang dihadapi manusia akan tetapi Plato ini bukanlah satu-satunya pemecahan yang bukan diberikan suatu persoalan. Melaikan kebenaran yang terpelihara.

  1. ARISTOTELES (384 – 322 SM )

Aristoteles dilahirkan di Strageira, Yunani utara, anak seorang dokter pribadi di Makedonia. Dan pada waktu umur 18 tahun ia dikirim ke Athena untuk belajar pada Plato selama 20 tahun menjadi murid Plato, dan setelah Platomeninggal Aristoteles mendirikan sekolah di Assos.(asia kecil) dan pada tahun 324 ia kembali ke Makedonia. Dan ketika pada tahun 323 SM Aleksander wafat timbullah huru-hara di Athena, karena Aristoteles di tuduh sebagai mendurhaka.

Ada beberapa bagian, yangmengenai: logika, filasafat, psikologi, biologi, metrafisika, etika, politik dan ekonomi. Dan logika sebagai ajaran mengenai berpikir ilmiah maka menurut Aristoteles, maka tiap pengertian berpatutan dengan benda tertentu segalah pengertian itu dapat diartikan dalam suatu pertimbangan, umpamanya: manusia adalah fana, sehingga pengertian digabung dengan pengertian fana, sehingga terdapat suatu penyimpulan. Penyimpulan adalah suatu penalaran dengan dua pertimbangan, umpanya:



  1. Manusia adalah fana.

  2. Gayus adalah manusia.

  3. Jadi: Gayus adalah fana.

Dan cara menyimpulkan ini disebut syllogism (uraian penutup). Dan syllogism terdiri dari 3 bagian, yaitu: suatu dalil umum, yang disebut mayor (manusia adalah fana), suatu dalil khusus, yang disebut minor (Gayus adalah manusia), kesimpulannya (Gayus adalah fana). Dan ajaran Aristoteles yang mengenai fisika dan metafisika tidak senantiasa dapat dibedakan, dan Aristoteles juga tidak setujuh dengan pemecahan Plato, sehingga inti sari dari Plato ini mengenai fisika dan metafisika terdapat dalam ajaran yang berbentuk Dunamis (potensi) dan enegeia (aksi). dan kuasanya tak terhinggga dan kekal sehingga Pengerak pertama ini adalah Allah. Ialah yang menyebabkan gerak abadi, dan arena bebas dari materi. Allah adalah Actus Purus, Aktur Murni.

Menurut Aristoteles keduanya adalah sebutan yang melambangkan materi yang (hule) dan bentuk (eidos, morfe). Dipakai dalam bentuk “ada” atau asas “ada” (eidos morfe) bagi Plato eidos atau idea adalah pola segala sesuatu tempatnya diluar dunia ini, demikian materi dan bentuk tidak dapat dipisahkan. Karena tiap benda memiliki materi yang ditentukan dalam suatu kesatuan. Segala yang bergerak, yang berbuat, menuju kepada satu tujuan perbuatan atau geraknya yang tidak ada pada ruang terbatas.

Ajaran Aristoteles tentang manusia melaui dua tahap, pertama ia masih dipengaruhui Plato yang masih mengajarkan praeksistensijiwa, sehingga keduanya dipandang sebagai dua aspek dari satu substensi yang berhubungan dan dikatakan jiwa adalah asas hidup dalam arti yang luas. Aristoteles tidak menyianyiakan ajaran Plato dan Aristoteles, sehingga mungkin dapat dikatakan.


  1. FILSAFAT HELENISME DAN ROMAWI

Dalam zaman ini ada perpindahan filasafati, yaitu dari filsafat yang praktis, sehingga ada banyak aliran yang diwarnai oleh agama yang termasuk dalam kaum sofis seperti Epikuros dan Sota yang diwarnai agama adalah : filsafat Neopythagoras, filsafat Platonomis tengah, filsafat Yahudi dan Neoplatonisme

EPIKUROS (341 - 271) dilahirkan disamsons, dan ada beberapa filsuf mempengaruhi pikirannya, dan tujuan filsafat ialah menjamin kebahagian manusia. Menurut Empikuros, tiada satupun yang ada dan tidak ada satupun yang tidak ada, jagat raya adalah kekal dan terbatas dan dibentuk oleh bendah yang diamati, Sehingga jiwa tidak lain adalah Atom yang bulat dan licin. Dan pengenalan tersebut lewat pengamatan lewat indra. Di dalam etika Epikuros bermaksud memberikan ketenagan batin yang kemudian dimauki indra dengan akibat bahwa manusia yang memperoleh gagasan itu. Tujuan hidup adalah hedone (kenikmatan, kepuasan) yang mencapai batin seseorang, oleh karena itu hendaknya dipilih keinginan yang dapat memberi kenikmatan selama dan sedalam mungkin. Dapat disangkah bahwa ada kesamaan antara ajaran Epikuros dan ajaran Demokritos dan ajaran Aristippos, gerekan Epikuros ini memberi kemungkinan adanya kebebasan kehendak. Perbedaan terletak disini, bahwa menurut Aristippus kenikmatan badaniah lebih berbobot dan besifat rohani.

STOA didirikan oleh ZENO dari citium, di siprus ( 366 – 264 SM). Dan pada tahun 315 ia berada di Athena yang tertarik pada para filsafat, sejarah aliran Stoa dibagi menjadi tiga tahap: tahap Yuani kuna, yang ajarannya yang sejenis yang diajarkan oleh Anthistenes:tahap yang Stoa yang tengah-tengah (± 150 SM – 100 M) yaitu pada zaman Helenisme dan zaman Romawi thap Stoa baru pada Romawi (± 50 – 200 M) yang tokohnya ialah Markhus Aurelius. Menurut Stoa filsafat dibagi tiga, yaitu fisika, yang berarti ladang pohon-pohonnya, Logika, yang berfungsi sebagai pagarnya, dan Etika , sebagai buahnya, oleh karena kaum Stoa percaya pada Allah yang bersifat jasmani. Dan adapula empat Anasir (stoikheia) yaitu, api (yang terpenting), hawa, air dan tanah. Sehingga keempat anasir ini menjadi wujud perkembangan.

Dunia bersifat logos atau akal rasio ilahi yang memiliki segalah tujuan, sebab apa yang kita pandang jahat jika dilihat dari sisi lain sebagian dari hakekatnya, jiwa bersifat jasmani ialah karena jiwa sebagian dari nafsu singga dalam pengamatan, dan banyak pengertian-pengertian mengenai suatu kebenaran dalam suatu penelitian. Oleh karena itu sebagai dunia besar harus sesuai dengan akal dan ada berbagai efek atau rasa. Secara teoritis Stoa bersifat matrealistis, yang dipaparkan suatu cita-cita hidup dengan memperoleh kebatinan. Dan aliran Stoa akhirnya mewujtkan suatu sambungan hidup dari Antithenes sedangkan Epikuros mewujutkan sambungan dari ajaran Aristoteles.

Suatu gejalah yang memadai zaman kira-kira 3 abad SM ialah adanya SKEPTISISME pada zaman Sokrates yang alirannya yang menonjol seperti Pyrro dari Elis (± 360 – 270 SM) yang pangkal adalah realitivisme. Dan banyak anggap yang relative yang sekaligus yang membuat suatu penilain


  1. Filsafat Neopythagoris

Seperti diantaranya ialah aliran APPOLONIUS dari Tyana yang hidup pada abad pertama SM. Ajaran aliran Neopythagoris mewujutkan suatu campuran dari Aristoteles sampai Stoa dan terlebih-lebih Plato yang ditari secara khusus oleh Neopythagorisme, sehingga yang ilah realitas tak berjasad yang kemungkinan murni denga pengadaian eksistensi.

Manusia memiliki dua macam daya untuk megenal dunia rohani, yaitu naos, suatu daya intuitip yang kerjasama dengan akal (dianoia). Dan dari pihak lain manusia memiliki daya pengamatan yang langsung disertai dengan daya pengembaraan. Sehingga manusia terdiri dari jiwa dan tunbuh.



  1. Filsafat Platonis Tengah

Dan yang termasuk dalam pengikut-pengikutnya antara ialah PLUTARKHOS (±117 M) dan NEUMENIOS (± akhir abad ke-2 M). Ajarannya Platonis Tengah dapat dirangkum, dimana yang ilahi lebih tinggi dari pada bendawi. Ada dunia yang disebabkan oleh kehendak yang ilahi, sehingga Dunia adalah suatu camuran “yang ada”, dan “tidak ada” yang baik dan jahat, pengikut Plotonisme tengah sangat kuat, dan ia berpendapat bahwa barat dan timur adalah suatu agama dan filsafat. Dan menurut dia hakekat agama kristen adalah satu denga hikmat Yunani. Demiourgos, ialah dunia itu sendiri.

  1. Filsafat Yahudi

Kira-kira pada abad ke-2 SM yang lebih kurang dari sejuta orang Yahudi di Mesir. Dan mereka dibagi menjadi 3 kelompok :

  1. Mereka setia pada ajaran nenek moyang dengan mengharapkan Mesias

  2. Mereka yang jatuh kepada aliran ortodoks seperti dipeluk oleh kaum Parisi

  3. Mereka mencoba mencampur agama Yahudi denga agama Helenis.

Disini membicarakan tantang PHILO (± 30 SM – 50 M). ia lahir dari kelurga yang beriman yang menyesuaikan dengan Agama Yahudi dengan Helenisme, akan tepai banyak orang bijak Yunani banyak menndapat hikmat, dan Philo menafsirkan sebuah perjanjian lama, yang ditarik secara konsekuen sehingga dalam hal ini Allah adalah seorang tokoh yang adikodrati. Ada perbedaan yang mutlak anaara Allah dan Dunia, sehingga semua diistilahkan dalam logos dan terdapat tiga kebijakan dalam tiga tingkatan, yaitu :

  1. Apatheia (tiada perasaan) diamana orang melepaskan diri dari segalah hawa nafsu dan dari segala yang bersifat madani.

  2. Kebijaksanaan, yang adalah suatu karunia ilahi, yang diarahkan.

  3. Ekstase, yaitu menenggelamkan diri ke dalam yang ilahi.



  1. Neoplatonisme

Pada abad ke-5 kira-kira sesuadah Aristoteles bangkit lagi pemikiran filsafati tentang segala sesuatu yatu dalamNeoplatonisme. Sisitim ini dibentuk dalam bentuk M dan bertahan pada bentuk M. dengan Adanya Neoplatonisme dipandang sebagai roh terakhir Yunani. Pendiri Platonisme adalah Ammonius Sakkas dari Aleksandria ( 175-242 ), yang penciptaannya benar adanya Platonos, murid Ammonius Sakkas.

PLOTINOS (284 – 269), yang lahir di Lykopolis (mesir). ada waktu berumur 28 tahun tertariklah pada filsafat, dan selama 11 tahun ia belajar dari pada Ammonius Sakkas. Dan ia berdiam di Roma selama 244 tahun, dan karya-karyanya diterbitkan oleh muridnya, Porphyrios (± 304). Menurut Plotinos, Allah tidak termasuk dalam dunia ini tetapi yang termasuk dalam dunia yang diamati, karena segala sesuatu jagat raya dengan isinya yang bersifat demikian. Plotinos sendiri samapai pada ajaran Yunani timbul dalam abad pertengahan karena perkembangan lahirlah dunia ini

  1. FILSAFAT PATRISTIK

Patristik berasa dari bahasa laitn pater = bapa; yang dimaksud dengan bapa gereja, yang meliputi para rasul-rasul atau para pemikir kristen yang semata-mata ilahi dan dipandang sebagai persiapan bagi para injil.

  1. PATRISTIK TIMUR

Pemikiran filsafati mengenai Kristen mulai dengan orang-orang yang disebut para apoligit, Dari antara Apologit yang penting ialah Aritedes dari Athena yang menulis surat pembelaan yang ditunjukan pada kaisar Hadrianus, Yustinus Martir berdasarkan pada pembelaan kepada kaisar Antonius Pius yang menulis suatu dialog Yahudi bernama Tryphon. Dan terdapat aliran yang disebut GNOSTIK, yang berasal dari bahasa Yunani berarti pengetahuan seperti yang dikemukan para aliran-aliran serta unsur-unsur misteri. Sekalipun terdapat aliran, akan tetapi ada corak-corak tertentu yang dimiliki, Yaitu

  1. Semua mengerjakan pertentangan yang mutlak sebagai roh segala yang baik dan bendah adlah asas yang jahat

  2. Penciptaan bukan dilakukan oleh Allah, tetapi oleh tokoh rohani yang lebih rendah

  3. Kelepasan hanya terbatas kepada sekelompok orang kecil yang berhasil

IRENEUS (± 202) umpanya menentang Gnostik dengan alasasan yang dialektis oleh karena itu cara Ireneus membuktikan kesalahan ajaran Gnostik dengan landasan kitab suci

KLEMENS dari aleksandria (± 150 – 215) yang termasuk aliran mashad Aleksandria. Seperti yang dikemukakan diatas pada Aleksandria menjadi pusat internasional. kebudayaaan bekembang disitu sehingga timbulah hidup filsafat yang girang.

Dengan tokoh lain mashab Aleksandria adalah ORIGENES (185-254) ia adalah orang pertama yang memberikan suatu uraian sistematis tentang persoalan antara hubungan danpengetahuan yang menjadi iman (gnosis). Mashab Aleksandria yang kemudiam melahirkan tokoh-tokoh yang penting dan besar pengaruhnya.



GREGORIUS NAZIANZE (± 390) yang menyebarkan ajaran-ajaran yang lebih lanjut tentang penciptaan sehingga waktu berhubungan dengan secara tibal balik. Akan tetapi perbuatan Alllah dalam penciptaannya tidak dikuasai waktu perbuatan menciptakan itu sendiri terjadi diluar waktu.

BASILIUS YANG AGUNG yang menjabarkan lebih lanjutan dalam waktu penciptaan itu sendiri.

GREGORIUS DARI NYSSA (± 395) dimana jalan pikirannya menunjukan gagasan Origenes, supaya menjabarkan anatara iman dan pengetahuan dengan kepastian iman berbeda denga sumber dan isi pengetahuan karena dengan iman benar-benar di wahyukan Allah.

Dan pada abad ke-4 dan ke-5 kecualimashab Aleksandria yang baru telah disebutkan di atas masih ada mshab Antiokia denga tokoh-tokonhya JOHANES CHRYSOSTOMOS, THEODOROS uskup yang di Sisilia, EPHRAIM orang Siria, yang melanjutkan teolog-teolog dari para filsuf maka tidak dibicarakan dalam hal ini.



  1. PATRISTIK BARAT

Disini membicarakan tentang penting-pentingnya saja, yang menyangkut tentang filsafat,

TERTULIANUS (160-222) yang lahir dari keluarga kristen Karthago, oleh karena sikap hidupnya yang keras maka ahirnya ia cenderunglah pada mashab Montanus yang keras itu. Dan buah karya ditulis ketika ia masih ortodoks bahwa ia menolak filsafat. Dan ia juga menolok Stoa karena ia mengajarkan matrealisme.

Dan yang termasuk orang yang besar pengaruhnya adalah AURELIUS AUGUSTINUS (354 – 430) yang dilahirkan di Thagase, di Numedia. Ayahnya adalah seorang bukan Kristen, tetapi ibunya adalah orang kristen yang setia, setelah diombang-ambingkan dari Mekanisme kedalam Skeptitisme.



DIONISIOS DARI AREOPAGOS, menurut ceriyanya, adalah Diosios yang bertobat karena pemberitaan rasu Paulus di Areopagos, namun dari segalah sesuatu tentang suatu kepercayaan, Dionisios menekankan kepada kehendak bebas manusia. Ia menolak ajaran tentang perpindahan jiwa, dan pereyaan antara tubuh dan dosa.

BOETHIUS (480 – 525). Yang memberikan suatu sumvbangan besar dan timbunya Skolastik serta menjelaskan beberapa karya Aristoteles dalam abad pertengahan

BAB II

FILSAFAT KUNA

  1. PENDAHULUAN

Pada abad ke 6 filsafat berhenti untuk waktu yang lama. Tentang segala perkembangan ilmu pada waktu itu terhambat. Filsafat abad pertengahan adalah suatu arah pemikiran yang berbeda dengan pemikiran dunia fana. Akan tetapi di sepanjan gperjalan abad-abad keadaan mulai berubah sifat filsafat Skolastik pengetahuan yang mengali dari buku-buku tekanan barat. Dan disamping itu orang meminta pendapat pada tokoh-tokoh yang berwibawah.

  1. AWAL SKOLASTIK

JOHANES SCOTUS ERIUGENA (± 810 – 870) dari irlandia adalah seorang yang ajaib sekali. Dan ia menguasai bahasa Yunani dengan amat baik, dan menurut dia oleh karena itu segala penelitiannya dimulai dengan iman, hal ini disebabkan karena menjai sumber kelemahan kita.

ANSELMUS DARI CANTERBURY (1033 – 1109) ia dilahirkan di Aosta, Piemont, Yang kemudian menjadi uskup Di CANTERBURY karya-karyanya yang besar sekali mempengaruhi pemikiran Skolastik, diantara karya-karyanya yang penting adalah “Cur dues homo” (mengapa Allah menjadi manusia) Monologion, Prosiogion, dll. Dalam pandangan yang demikian ternyata menguasai pandangan orang yang berabad-abad berikutnya, terlebih para pemikir yang bergerak kedalam jurusan pemikiran Neoplatonisme dan mistik. Menurut Anselmus, pengertian tersebut umum dan universalia bukan hanya sebutan saja,akan tetapi memiliki realitas.

PETRUS ABAELARDUS (1079 – 1142) yang dilahirkan di Le Pallet (dekat Nantes), jasa-jasanya terletak dalam persoalan-persoaalan dialektis yang actual. Dan banyak bidang-bidang persoalan tentang pengertian itu sendiri yang dapat mengambil tempat di tengah-tengah pada ultra relistis dan para nominalis. Sehingga banyak karya-karyanya yang dikenal, oleh karena itu manusia berkewajiban mengusahakan sebuah kasih yang datang dari Allah.

  1. ZAMAN KEJAYAAN SKOLASTIK

Pada zaman abad ke 12 ada hubungan-hubungan baru dengan dunia pemikiran Yunani dan dunia pemikiran Arab, yaitu dengan peradaban Yuani dan italia selatan, sehingga Yahudi Eropa mulai lebih dikenal kecuali melalui tulisan-tulisan orang arab, karena perkembangannya. Dari suatu pihak dapat dikemukakan bahwa filsuf Aristoteles sajalah yang sebagai alat teknis dalam berpikir secara kritis dalam hal ini pula adanya perbedaan pengaruh terhadap Aristoteles masih ada pula pengaruh Neoplatonisme yang kuat. Dan sebenarnya ada perbedaan lainya lagi.

Pemikiran – pemikiran yang pertama adalah lebih dikuasai oleh unsure-unsur ajaran Aristoteles adalah ALBERTUS AGUNG (1206 – 1208) dari ordo Dominikan. Yang lahir di Lauingen di Swedia, Jerman, Belajar di Padua dan Koln sebagai dosen di Jerman dan Paris. Tetapi akhirnya ia menjadi pemimpin Ordo Dominikan di jerman dan diangkat menjadi uskup.

Dalam sejarah Albertus menduduki tempat yang istimewa sekal, sebab ia mempelajari filsafat demi filsafat sebagai ilmu yang memiliki sasaran, dasar – dasar, dan metodenya sendiri. Sekalipun demikian ia tetap setia kepada beberapa dalil Neoplatonisme, bahkan telah memperkuat pengaruh Neoplatonisme dengan keteranganya, ada juga yang membuat kekayaan seperti ajaran aristoteles yang diperkaya dengan keterangan Islam dan Yahudi, dan dari ajaran-ajaran Agustinus – Neoplatonisme Albertusula yang paling tajam dan dapat membedakan filsafat dengan teologia.

Menurut Albertus yang pertama-tama diciptakan Allah adalah materi pertama (materi prima) yang secara potensial yang menjadi asas imdividualitas sama halnya dengam Aristoteles Albertus tidak dapat menerima bahwa mahluk materi terdiri dari materi dan rohani. Dan dapat disimpulkan bahwa dalil-dalil Albertus Agung belum bertumbuh menjadi suatu kesatuan yang secara tuntas.

Dan secara gari pemikiran Aristoteles dalam hasil karya Albertus Agung adalah THOMAS AQUINAS (1225 – 1274). Mula-mula ia belajar dari Napels, kemudia di paris, yang menjadi murud Albertus sejak tahun 1252 ia mengar di Paris dan Italia. Untuk di perlukan aman. Menurut dia iman adalah suatu cara tertentu mencapai pengetahuan , yaitu pengetahuan yang mengasihi juga Thomas menampakan diri sebagai tokoh yang asli (original) sekalipun demikian dilakukan oleh para orang yang berada diluar lain.

Pengertian metafisisnya sebagianbesar dipinjamnya dari Aristoteles, seperti pengertian materi dan bentuk. Thomas juga mengajarkan bahwa apa yang disebut dengan theologia naturalis, yang pengajarannya bahwa manusia dengan pertolongan dan dapat dibuktikan tentang adanya Allah. Menurut Thomas juga, tiap perbuatan (juga berpikir dan berkehendak) dalam suatu perbuatan, sehingga jiwani memiliki 5 daya jiwani, Yaitu



  1. Daya jiwani vegetatif,yang bersankutan dengan pergantian zat dan dengan pembiakan

  2. Daya jiwani yang sensitip, yaitu yang bersangkutan dengan keinginan.

  3. Daya jiwani yang mengarahkan

  4. Daya jiwani untuk memikir

  5. Daya jiwani untuk mengenal

Pandangan Thomas pula tentang hubungan dari akal dan kehendak akal adalah daya tertinggi dan termulia, oleh karena itu pengenalan akali atau memperoleh dengan akal. Etika Thomas juga disesuaikan dengan tentang manusia. Moral baik yang berlaku bagi perorangan, maupun yang berlaku bagi masyarakat, dituturkan dari manusia yang diciptakan Allah.

Para pengikut pemikiran yang pertama tradisionaladalah YOHANES FIDANZA, yang diberi julukan BONAVENTURA (1221-1257), yang hidup sezaman dengan Albertus Agung Thomas Aquinas yang termasuk dalam ortodoks Fransiskan. Ia belajar di Paris den kemudian menjabat guru besar disana, menurut Bonaventura manusia lebih pasti akan adanya Allah dari pada dirinya sendiri.



Orang lain yang berpikir lebih mengikuti pemikiran Agustinis Neoplatonisme adalah YOHANES DUNS SCOTUS (1266 – 1308) seorang skot dari Ordo Fransiskan. Ia belajar di Cambrige, Oxford dan Paris dan kemudian ia menjabat sebagai guru di Paris. Menurut Dons Scotus dalam arti tertertentu kehendak Allah lebih penting dari pada Akal. Supaya ditentukan yang mana akal dan kehendak adalah satu, jadi pengertian tentang sesuatu itu dapat dilihat dari pengertian itu sendiri didalamnya mengandung pembagian-pembagian yang bersifat terbatas.


Yüklə 59,44 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə