Gugus Kendali Mutu (qcc/Quality Control Circle) Definisi Gugus Kendali Mutu



Yüklə 14,17 Kb.
tarix25.06.2018
ölçüsü14,17 Kb.
#51041

Gugus Kendali Mutu (QCC/Quality Control Circle)

  1. Definisi Gugus Kendali Mutu :

Gugus Kendali Mutu adalah sekelompok karyawan yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.


Definisi lain GKM adalah sejumlah karyawan dengan pekerjaan yang sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu.

  1. Tujuan Umum GKM :

1. Meningkatkan keterlibatan karyawan anggota pada persoalan-persoalan pekerjaan dan paya pemecahannya.


2. Menggalang kerjasama kelompok (teamwork) yang lebih efektif.
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
4. Meningkatkan pengembangan pribadi dan kepemimpinan.
5. Menanamkan kesadaran tentang pencegahan masalah.
6. Mengurangi kesalahan-kesalahan dan meningkatkan mutu kerja.
7. Meningkatkan motivasi karyawan.
8. Meningkatkan komunikasi dalam kelompok.
9. Menciptakan hubungan atasan-bawahan yang lebih serasi.
10. Meningkatkan kesadaran tentang keselamatan kerja.
11. Meningkatkan pengendalian dan pengurangan biaya.

  1. Delapan (8) Langkah dalam GKM :

Sebenarnya delapan langkah untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh GKM merpakan siklus PDCA yaitu Plan (rencana), Do (mengerjakan), Check (memeriksa), Action (tindakan). Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah :


Langkah 1 : Menentukan Tema Masalah
Tema merupakan kejadian atau masalah yang perlu ditanggulangi oleh GKM yang diambil dari masalah yang berkembang di lingkungan kerja GKM. Cara penentuan tema bisa dilakukan 2 cara:
a. Mengambil salah 1 masalah tema) yang menjadi prioritas dari beberapa masalah yang ada di lokasi kerja gugus. Hal-hal yang mendasari prioritas ini misalnya masalah tersebut mempunyai peluang besar kontribusinya terhadap mutu usaha (cost, kualitas produk, safety, dsb).
b. Mengambil 1 masalah (tema) yang ada di lokasi kerja gugus yang menjadi kesepakatan dari semua anggota gugus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan tema (penilaian masalah) :
a. Menyangkut bidang kerja dan mengacu pada kebijaksanaan manajemen (perusahaan).
b. Mampu dipecahkan oleh gugus, terutama pada awal terbentuknya gugus, sebaiknya memilih tema yang relatif mudah.
c. Masalah (tema) yang dipilih harus spesifik (tidak terlalu luas), sehingga siapapun bisa mengerti dengan jelas dengan membaca tema tersebut.
Langkah 2 : Menentukan target.
Langkah kedua ini ditujukan untuk menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu target yang diinginkan.

Didalam menentukan target metode yang digunakan adalah SMART :

S : Spesifik

M : Measuarable

A : Achivable

R : Rationable

T : Time Base

Langkah 3 : Anakonda ( Analisis Kondisi Yang Ada )

Pada tahap ini diperlukan analisis langsung dilapangan sehingga dapat diketahui suatu permasalahan yang sedang dialami.

Pada tahap ini juga menjelaskan tentang table analisa 4 M, yaitu Methode, Machine, Man, dan Material.

Langkah 4 : Anaseba ( Analisis Sebab dan Akibat )

Pada tahapan ini merupakan kelanjutan dari langkah ketiga yaitu anaconda. Sehingga dapat diketahui akar permasalahan yang terjadi dan juga akibatnya.



Langkah 5 : Rencana Penanggulangan
Langkah ke-5 ini bertujuan mencari pemecahan untuk menghilangkan semua penyebab (penyebab yang dominan) yang sudah ditentukan sebelumnya. Merencanakan langkah perbaikan di dalam GKM dapat ditentukan dengan teknik sumbang saran (penyampaian ide) dari semua anggota gugus dengan tetap mengacu pada pemilihan langkah perbaikan yang paling efektif dan efisien.
Untuk memudahkan penjabarannya, merencanakan langkah perbaikan bisa menggunakan prinsip 1H-5W yaitu How, What, Why, Where, Who, dan When.
Langkah 6 : Penanggulangan
Langkah ke-6 ini adalah melaksanakan semua rencana perbaikan yang sudah disepakati dan dibahas dengan matang oleh semua anggota gugus.
Dalam melaksanakan perbaikan ini perlu dijelaskan juga tentang pentingnya kesungguhan dan partisipasi penuh dari semua anggota gugus sesuai tugas yang sudah dibagikan dan diharapkan juga semua pelaksanaan dari rencana perbaikan bisa diselesaikan sesuai dengan waktu yang disepakati.
Langkah 7 : Evaluasi Hasil
Setelah semua rencana sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan yang disepakati, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa hasil dari perbaikan tersebut, untuk mengukur apakah semua perbaikan yang dilakukan oleh gugus bisa menanggulangi penyebab yang mempengaruhi suatu masalah.
Cara memeriksa hasil perbaikan ini bisa dilakukan dengan membandingkan kondisi masalah sebelum perbaikan dan kondisi masalah setelah perbaikan atau dengan membandingkan data yang menggambarkan masalah sebelum perbaikan dan data yang menggambarkan setelah perbaikan.
Penyajian data yang menggambarkan masalah setelah perbaikan hendaknya menggunakan alat yang sama dengan penyajian data yang menggambarkan masalah sebelum perbaikan. Jika sebelumnya menggunakan diagram pareto, maka setelah perbaikan harus menggunakan diagram pareto. Alat-alat lain yang digunakan di langkah ke-6 selain diagram pareto adalah lembar periksa, histogram dan peta kendali.
Langkah 8 : Standarisasi
Setelah langkah perbaikan yang dilakukan sudah diperiksa dan bisa mengatasi penyebab masalah yang dihadapi, langkah berikutnya perlu dibuatkan standarisasi yang bisa dijadikan acuan kerja di lokasi kerja gugus dan ditujukan pula untuk mencegah masalah yang muncul sebelumnya akan terulang lagi. Jika perlu standarisasi ini juga bisa disebarluaskan kepada lokasi kerja yang lain yang sejenis dengan lokasi kerja gugus. Standarisasi yang dibuat bisa meliputi standar untuk cara kerja (metode), manusia (operator/mekanik), material, mesin dan lingkungan kerja

PT Indospring Tbk, mengadakan Gugus Kendali Mutu / QCC yang ke 10th yang dilaksanakan pada hari Selasa, 23 September 2014 yang bertempat dihotel Sapta Nawa Gresik. Acara dihadiri oleh Direktur utama PT Indospring Tbk dan semua jajaran manajer, acara dimulai pada pukul 09.00 WIB, terdiri dari beberapa peserta yaitu :



  1. El barca => membahas tentang eliminasi barang karantina ( Mesin Heating 5 )

  2. Jaka sepedaan => membahas tentang peningkatsn hasil pelayanan RA dengan system pra pelayanan

  3. Saolin

  4. Gas => membahas tentang penurunan biaya pemakaian bahan bakar pengangkutan kurang dari 200 kg.

  5. Terminator

  6. Kepo 2

  7. Hot core

  8. Kramat pintar.

Semua peserta menggunakan atribut yang sesuai dengan nama kelompoknya masing-masing dan juga mereka sangat semangat dalam menjelaskan semua materi kepada para audience. Dan setelah mereka tampil mereka mendapatkan komentar dari para juri. Dari sekian banyak peserta yang menjadi juara pertama ialah El barca, juara kedua diraih oleh Terminator dan juara ketiga diraih oleh Saolin. Pemilihan juara tersebut didasarkan pada kondisi yang terjadi sebenarnya dan dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan GKM dimulai. Dengan adanya GKM diharapkan mampu memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu.

Yüklə 14,17 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə