Kesadaran tentang realitas "lingkungan" bumi kita



Yüklə 24,1 Kb.
tarix11.04.2018
ölçüsü24,1 Kb.
#37189


GEO(EKO)TEKNOLOGI

Seminar Nasional

Himpunan MahasiswaTeknik Sipil UNSOED

Green Building” 26 Nopember 2011



Prakosa Rachwibowo Ir.MS T.Geologi UNDIP ; e-mail: siwo_geol@yahoo.com; siwo.geol@gmail.com; rachwibowo@undip.ac.id. Fax/tilp: 024-76480786; HP. 085229621620.

KESADARAN TENTANG REALITAS “LINGKUNGAN” BUMI KITA

  1. Apa masalahnya ? Beberapa isu tentang masalah lingkungan hidup , ledakan populasi manusia, pemanasan global, deforestasi dan pembakaran hutan, perubahan iklim, kenaikan muka air laut, eksplorasi berlebihan di darat dan laut, fragmentasi dan perusakan habitat,kemajuan teknologi,kepunahan ragam hayati,pertumbuhan ekonomi, pola pikir material kapitalis, manajemen pemerintahan yang buruk (bad governance), emisi gas karbon, emisi merkuri, polutan dan limbah industri.

  2. Mengapa terjadi penurunan kualitas lingkungan ? bumi sebagi mesin lingkungan raksasa yang sempurna tidak berfungsi dengan baik.

  3. Bagaimana seharusnya cara memperbaiki kualitas lingkungan? Merubah pola hidup dan pola pikir, pembangunan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, pelestarian, hidup harmonis dengan alam,menerapkan geteknologi untuk pemeliharaan lingkungan..

  4. Kemana tujuan pembangunan ini? Pembangunan berkelanjutan (Sustainable development).

  5. Kapan kita melaksanakannya ? sekarang dan selamanya. (now and forever )

GEOTEKNOLOGI, dan BIDANG ILMU KEBUMIAN LAINNYA.

GEOTEKNOLOGI Aplikasi teknologi untuk ekplorasi dan ekploitasi bumi untuk pembangunan sarana-prasarana kehidupan manusia. GEOTEKNIK Ilmu keteknikan yang mempelajari sifat2 teknik tanah dan batuan untuk rekayasa pondasi, stabiitas lereng, penimbunan dan penggalian tanah/batuan, dan rekayasa kebumian untuk teknik sipil. GEOLOGI TEKNIK Penerapan geologi untuk rekayasa teknik sipil. GEOSAIN kelompok keilmuan yang mempunyai objek kajian bumi dengan focus kepada: sistem, sejarah dan potensi sumberdaya alamnya. Lebih dari hanya melihat bumi sebagai masa batuan raksasa, geosain juga melakukan kajian tentang iklim, tumbuh2 an, asteroid, fosil, arkeology, polen, glasier, danau dls.

MANUSIA DAN BUMI

Ketika manusia meledak populasinya, maka kebutuhan akan pemenuhan : pangan, papan, sandang, dan energi menjadikan eksploitasi bumi sebagai sumber daya alam mengalami peningkatan pesat. Eksploitasi bumi yang berlebihan ini dapat menimbulnya bahaya yang mengancam berlangsungnya kehidupan manusia . Revolusi industri dan kemajuan teknologi menjadikan manusia lupa akan peran yang dipikulnya, yaitu memelihara bumi.

Karakter bumi, baik sebagai benda padat, cair maupun gas sangat berkaitan erat dengan kualitas kehidupan “organisme” diatasnya, baik flora, fauna maupun manusia. Cara mengelola bumi yang sesuai dengan kemampuan daya dukungnya harus dilakukan, agar kestabilan lingkungan tetap terpelihara, yaitu dengan menjaga jangan sampai ambang batasnya terlampaui.

Geoteknologi, yang merupakan salah satu cara manusia mengelola bumi, cenderung membuat lepasnya pengendalian diri, yaitu mengeksploitasi bumi tanpa pertimbangan kelestarian daya dukung lingkungan. Eksploitasi yang berlebihan cenderung menuju pemuasan nafsu keinginan yang serakah, dengan tujuan akan mengeruk kekayaan bumi tanpa batas. Hal ini sama saja mengabaikan kemampuan daya dukung bumi yang terbatas.

Perubahan lingkungan hidup di atas bumi menuntut manusia untuk meng evaluasi kembali apa yang telah dilakukan terhadap bumi, yang sering tidak sesuai dengan sifat alamiah bumi, sehingga timbul dampak menurunnya kualitas kehidupan di atasnya, karena itu bumi harus dikelola dengan ramah, harmonis dan berkelanjutan.

Peran geoteknologi, sebagai salah satu cara manusia memperoleh manfaat dari bumi, diharapkan menjadi instrument konservasi bumi, agar anak cucu manusia dapat hidup secara berkelanjutan. Penilaian yang seksama terhadap peran geoteknologi perlu dilakukan, apakah selama ini sudah berjalan dengan benar.



PENDEKATAN MASALAH

Untuk sampai pada pemahaman yang lengkap, suatu cara adalah melakukan pemetaan masalah yang terkait dengan objek kajian kita, yaitu: bumi dan cara manusia mengelolanya: dengan geo-teknologi.

Ada dua cara pengelolan yang selama ini telah dilakukan manusia terhadap bumi, yaitu : eksplorasi (mengenali dan memahaminya) dan eksploitasi (menikmatinya yang seringkali mengabaikan pemeliharaannya).

Bumi sebagai “objek” penderita, merupakan makrokosmos yang tadinya dianggap manusia sebagai benda mati yang sangat luas dan besar, yang menyimpan harta karun yang tak ada habis2 nya. Namun akhir2 ini makin nyata betapa manusia telah salah terhadap anggapan tersebut, ternyata “manusia” adalah padanan dengan alam lingkungan mereka; manusia adalah mikrokosmos yang merupakan padanan alam besar (makrokosmos) ini. Ketika manusia sakit, maka bumi pun dapat sakit dan membutuhkan pengobatan agar sehat, sehingga dapat terpelihara kemampuannya untuk mendukung segala dinamika kehidupan di atasnya.



Eksplorasi

Hasil penjelajahan ilmu dan teknologi tentang bumi kita menghasilkan gambaran bahwa bumi tidak sekedar benda mati yang sederhana, melainkan suatu sistem mesin lingkungan raksasa yang senantiasa berdenyut, bergerak, berubah dan mampu menghasilkan lingkungan yang berkualitas, sehingga mendukung kehidupan diatasnya. Bumi terdiri dari 4 (empat) unsur utama yang membentuk jalinan organisasi yang kompleks dan sempurna, yang hingga saat ini belum mampu difahami manusia secara baik. Ke empat unsur itu adalah: litosfera, hidrosfera, atmosfera dan biosfera.

Ibarat Jantung yang merupakan pusat kehidupan sistem mikrokosmos manusia, Inti bumi yang panas menimbulkan denyutan yang berlangsung terus, sehingga memicu dinamika dari kulit bumi (crust), dan selimut bumi (mantle). Dinamika bumi ini ternyata merupakan salah satu penunjang kehidupan organisme di bumi ini. Dengan mekanisme yang juga mewujud sebagai bencana (misal gempabumi); kulit bumi selalu bergerak dan berubah (gerak lempeng tektonik) untuk menyumbangkan “pemeliharaan”nya pada kehidupan manusia. Untuk lebih memahami dinamika sistem bumi ini, berikut diuraikan susunan orgasisasi dan anggota2 bumi , serta peran masing2 dan jalinan kerjasamanya.

UNSUR-UNSUR MESIN LINGKUNGAN BUMI DAN DINAMIKANYA.

1.Litosfera, hidrosfera, atmosfera, biosfera.

Bumi, dapat dipilah menjadi 4 unsur, yaitu unsur padat atau batuan (litosfera); unsur gas yaitu udara (atmosfera); unsur cair yaitu laut dan tubuh air lainnya (hidrosfera) dan unsur kehidupan atau organisme, berupa flora dan fauna (biosfera). Dengan bantuan enerji matahari, terciptalah dinamika angin (atmosfera), arus laut (hidrosfera) dan siklus hidrologi (hujan, sungai, rawa, laut, uap air, awan dan aliran air tanah), yang bermanfaat untuk terciptanya lingkungan hidup yang stabil (biosfera). Panas dari inti bumi (gaya endogen), bekerja sama dengan matahari (gaya eksogen) menciptakan lingkungan fisik bumi sebagai sumberdaya alam yang dinamis, sehingga kaya akan bahan tambang mineral dan energi.



2. Inti, selimut, kulit bumi.

Bumi, yang berdiameter lebih dari 12.756 km, keliling 40.000 km; terdiri dari inti bumi bagian dalam yang sangat panas (4.500 C; setebal 1.370 km), sedangkan inti bumi bagian luar yang berupa cairan silikat mempunyai tebal 2.100 km; kemudian inti ini dilingkupi selimut bumi setebal 2.800 km.Lapisan paling luar adalah bungkus kulit tipis setebal antara 5-85 km (1/60 jari2 bumi).

Susunan bumi tersebut menciptakan dynamo raksasa akibat rotasi bumi pada sumbunya, memancarkan selimut medan geomagnetik yang berfungsi sebagai perisai pelindung kehidupan di bumi, terhadap hantaman badai matahari dan sinar kosmis. Dilain fihak kulit bumi menjadi kapal raksasa berbentuk lempeng benua dan lempeng samudra, yang berlayar diatas lapisan plastis dari selimut bumi (mantle) yang terus bergerak karena dorongan arus panas dari inti bumi. Denyut gerakan arus panas (arus konveksi)inilah yang menimbulkan tekanan yang terakumulasi, yang setiap saat bila energi tekanan ini telah melampaui dayatahan material kulit bumi, akan terjadi pelepasan akumulasi energi yang besar sebagai getaran gempa. Proses ini juga merupakan penyebab terjadinya struktur geologi yang berfungsi sebagai jebakan dari berbagai jenis mineral tambang, minyakbumi dan gas bumi.

3. Lempeng benua dan lempeng samudera.

Kulit bumi, terdiri dari lempeng benua dan lempeng samudra yang dinamis, jika bertabrakan menjadi gempa dan deretan pegunungan; jika saling menjauh menjadi embrio kulit bumi yang senantiasa berumur muda; dan jika saling bergeser menimbulkan bentang alam lembah, teluk dan danau, pulau, pegunungan, dan benua. Dinamika kulit ikabumi ini juga berjasa besar untuk mematangkan berbagai bahan galian emas, perak, nikel, batubara, minyak dan gas; serta memunculkan di dekat permukaan bumi, memudahkan manusia untuk mengambilnya.



4. Morfologi, batuan, tektonika, geodinamika.

Kerja asal dalam dari inti bumi ( endogenik ) ini menciptakan berbagai jenis bentuklahan , morfologi, relief, lereng, dengan berbagai jenis struktur susunan batuan (tektonika) dan berbagai pola bentangalam yang senantiasa berubah; yang mewujud sebagai siklus geomorfologi, siklus batuan, siklus sedimentasi dan erosi serta siklus tektonik dan gunungapi. Wujud bentuklahan/bentangalam bumi ini,diantaranya adalah: benua, dasar samudera, punggung tengah samudera, palung laut, deretan pegunungan, perbukitan, deretan cincin api lingkar Pasifik dan Mediteran, paparan benua, selat, teluk, pulau, lembah, dataran, danau, rawa, laguna, delta, dan sungai. Masing2 bentuklahan ini mempunyai peran sendiri-sendiri, kemudian saling bekerja sama menciptakan lingkungan hidup yang berdaya dukung tinggi.

Proses modifikasi bentang alam yang berkelanjutan ini dibantu dengan proses kerja asal luar (eksogenik) dari variasi iklim, pelapukan, erosi, transport material dan sedimentasi. Kedua proses (endogenik-eksogenik) yang merupakan perubah bentangalam ini disebut geodinamika. Dinamika perubahan bentangalam ini sering di respon manusia sebagai bencana geologi (gempa, tsunami, erosi, sedimentasi, , aliran lahar, banjir dan berbagai jenis gerakantanah)

EKSPLOITASI BUMI DAN DAMPAKNYA.

Dalam mengelola sumberdaya alam, manusia sering merubah morfologi ataupun mengekploitasi secara berlebihan, yang akhirnya menimbulkan dampak menurunnya kualitas lingkungan, bahkan menimbulkan bahaya, seperti :



  • Sumberdaya mineral ( logam, batumulia, pasir, batu); yang berdampak : erosi, longsor, menurunnya potensi airtanah, dan sedimentasi.

  • Sumberdaya Energi (minyak, gas, panasbumi, batubara, hidrolistrik): yang berdampak : sedimentasi, polusi air, pelumpuran, dan erosi.

  • Sumberdaya Lingkungan ( lahan, morfologi, iklim, tanah, organisme, tata ruang) yang berdampak: erosi, sedimentasi, kekeringan, dan penggaraman.

  • Sumberdaya Air ( air permukaan ; air bawah tanah); yang berdampak: amblesan, intrusi air laut, kekeringan, dan penggaraman.

KEBENCANAAN ( BAHAYA GEOLOGI ) dan BAGAIMANA RESPON KITA.

Gempabumi, direspon dengan sosialisasi dan pembinaan, mikrozonasi, tataruang, desain.

Tsunami, di antisipasi dengan penataan daerah pesisir, sistem peringatan dini, jalur evakuasi.

Gunungapi, di kelola dengan membangun sabo dam, tata ruang, jalur evakuasi.

Banjir, ditanggulangi dengan tata ruang, reboisasi, reklamasi, normalisasi sungai.

Gerakantanah, dapat diatasi dengan perkuatan lereng, grouting, stabilisasi lereng, tata ruang.

Kekeringan, dapat dipulihkan dengan mengelola sedimentasi, mengendalikan erosi dan abrasi, reboisasi dan pembuatan sumur resapan.

Amblesan, dapat dihentikan dengan managemen air tanah, tata ruang.

Intrusi air laut, diatasi dengan managemen air, pengaturan tata ruang, zona resapan.

Pencemaran limbah dapat di tanggulangi dengan tata ruang berdasar kesesuaian lahan, perencanaan system pengolah limbah, dan pemilihan lokasi yang sesuai untuk tempat pembuangan sampah/limbah.

BAGAIMANA MENGELOLA BUMI

Satu-satunya cara mengelola bumi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan adalah dengan penerapan TEKNOLOGI (GEOTEKNOLOGI) YANG RAMAH LINGKUNGAN. Managemen Sumberdaya Alam dengan pendekatan pemahaman system bumi sebagai mesin lingkungan raksasa, penghasil : iklim, tempat lahan kehidupan,sumber kehidupan air dan udara, sumber material dan energi, yang harus dijaga kelestariannya.



PERAN GEOTEKNOLOGI

  1. Penataan Tata Ruang berbasis Lingkungan Geologi ( Kawasan Taman Nasional Merapi)-Bahaya Erupsi- Pemberdayaan Masyarakat-Hidup waspada dengan bencana.

  2. Pembangunan Yang Berkelanjutan (Pengembangan daerah PASUT Kalimantan )- Emisi Gas Karbon-normalisasi lahan gambut.

  3. Normalisasi Sungai ( Bengawan Solo )- Banjir-Sedimentasi-Erosi- river eco-engineering.

  4. Eksploitasi Air Tanah.(Semarang-Jakarta-Surabaya)- Amblesan dan Kekeringan-Manajemen Air.

  5. Sistem Agronomi Dataran Tinggi yang stabil (Dieng)-Erosi-sedimentasi-tatakelola tanah-pola tanam.

  6. Reklamasi Daerah Tambang ( Tanah Subur-Top Soil)- tanah kritis-banjir-sedimentasi-reboisasi

  7. Pemotongan Tebing Yang Dalam ( alternative: terowongan) –kekeringan-longsor-managemen Air Bawah Tanah –pemeliharaan muka airtanah

  8. Penambangan pasir dan batu.(Material Konstruksi)-Erosi-runtuh-longsor-banjir- pengawasan eksploitasi tambang gol.C

  9. Managemen Pantai Selatan Jawa. (Emergence Coast-Bahaya Tsunami -Abrasi)-Perencanaan Tata Ruang

  10. Daerah tanah lembek dan kembang ,( formasi sedimen serpih marin Tersier)-Gerakan Tanah-rayapan-tanah kembang-kritis-Rencana Tata Ruang dan Reboisasi.

  11. Daerah Resapan Air. (Perbukitan-pegunungan) Kekeringan- Manajemen air-sumur resapan-reboisasi.

  12. Managemen Pantai Utara Jawa ( dataran pesisir) Sedimentasi-abrasi-amblesan- manajemen air dan rencana tata ruang.

  13. Daerah gempa ( Kawasan Selatan Sumatera-Jawa-NTB-Sulawesi-Maluku-Papua) Peta Tata Ruang berbasis kegempaan-Mikrozonasi Gempa-mis Yogya, Padang, Bengkulu, Aceh, Palu, Ternate, Bali, Lombok.

  14. Pemetaan Tematik Kebencanaan ( Bakosurtanal-Badan Geologi Indonesia-BMG)

  15. Monitoring Bencana-Sistem Peringatan Dini.

  16. Program KKN ( mahasiswa Perguruan Tinggi) berbasis pemberdayaan masyarakat untuk tangguh terhadap kebencanaan. ( T.Geologi UGM)

KESIMPULAN

  1. Pemahaman yang menimbulkan Kesadaran (kepedulian) terhadap sifat hakiki rumah kita, bahwa bumi adalah sebagai sistem mesin lingkungan raksasa seharusnya menjadi prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan.

  2. Pengelolaan bumi (peran geoteknologi) dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia seharusnya sesuai dengan sifat bumi yang selalu dinamis.

REFERENSI

Agus I Made,D.S, Magdalena M, Leopold A.S.M.S, Studi Emisi Antropogenik Merkuri dari Pembakaan Energi Batubara, Minyak dan Biomasa; Ketenagalistrikan dan Energi terbarukan; V.8.N.2, Des 2009, dept ESDM, Jakarta.

Fatimah, 2009, Potensi Batubara Bawah Permukaan di Indonesia, Majalah Geologi Indonesia, v.24 n.1 April 2009, Bandung.

Dowman I, 2010, Meeting demand From space, GIS Development Mag.,v.14, no.07, July 2011, Noida, India.

Geoteknologi, LIPI, 2011, Kumpulan Tema Penelitian 2011, Website Geoteknologi LIPI, Jakarta.

Ginting D,2010, Kebijakan dan Prospek pengeololaan Batubara di Indonesia, Sumberdaya Geologi,v.5-n.1, Badan Geologi, PSG, Bandung.

Hisham S, Roy D,2011, G-readiness for future, Geospatial World Mag, V.02 is.03,0ct 2011, Noida, India

Konsil Bangunan Hijau Indonesia, 2011, Turut mendukung pelestarian keanekaragaman hayati, Greenship, Jakarta.

Ningsih SN, Rachmayani R,Hadi S, Brojonegoro IS, Interval Wave Dynamics in the Lombok strait Studied by Numerical model, Rem.sensing & Earth Sci. Int.Journal, v.5, 2008,Lapan, Jakarta Timur.

Ruswandi R, Saefudin A, Mangkuprawira, Riani E, Kardono P, Identifikasi Potensi Bencana alam dan Upaya Mitigasi yang paling Sesuai Diterapkan di pesisir Indramayu dan Ciamis, Maj. Riset Geologi & Pertambangan, v.18 n.2, Pusat Penelitian Geoteknologi, LIPI, Jakarta.



Subandriyo, Muzani.M, Sri suyudi, 2009’Ancaman Bahaya Letusan G.Merapi Kea rah Selatan Pasca erupsi 2006”, Merapi Bul., V.06, ed April 2009, Balai Peny. Dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian, Yogyakarta.
Yüklə 24,1 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə