Kimia unsur



Yüklə 96,68 Kb.
tarix02.03.2018
ölçüsü96,68 Kb.
#29512




KIMIA UNSUR

GOLONGAN VI A




XII IPA 3





Disusun oleh :

KELOMPOK V

RAMADHATIL MAURATY

RAYI HERISTYARA

SITI HADIJAH

SRI ISNA WARDATI

WAHIDAH





SMA NEGERI 1 RANTAU


TAHUN AJARAN 2012/2013

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang dengan ridha-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikut beliau yang setia mendampingi beliau. Terimakasih kepada keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do’a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.

Dalam makalah ini, kami membahas tentang “Kimia Unsur” yang kami buat berdasarkan referensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dan sebaik mungkin.

Tidak ada gading yang tidak retak, demikian pula makalah ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Rantau, 29 Oktober 2012

Hormat kami,

Kelompok V

DAFTAR ISI

Cover 1


Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I PENDAHULUAN 5


  1. Latar Belakang 5

  2. Tujuan 6

  3. Rumusan Masalah 6

  4. Manfaat Penulisan 6

  5. Metode Punulisan 6

BAB II PEMBAHASAN 7

  1. OKSIGEN (O) 7

  1. Sejarah Oksigen 7

  2. Keberadaan Di Alam 8

  3. Sifat-Sifat Oksigen 8

  4. Pemisahan Dan Pembuatan Oksigen 9

  5. Kegunaan Dan Bahaya Oksigen 10

  1. BELERANG (S) 10

  1. Sejarah Belerang 11

  2. Keberadaan Di Alam 11

  3. Sifat-Sifat Belerang 11

  4. Pemisahan Dan Pembuatan Belerang 12

  5. Kegunaan Dan Bahaya Belerang 14

  1. SELENIUM (Se) 16

  1. Sejarah Selenium 16

  2. Keberadaan Di Alam 16

  3. Sifat-Sifat Selenium 17

  4. Pembuatan Selenium 18

  5. Kegunaan Dan Bahaya Selenium 18

  1. TELURIUM (Te) 19

  1. Sejarah Telurium 19

  2. Keberadaan Di Alam 19

  3. Sifat-Sifat Telurium 20

  4. Pembuatan Telurium 20

  5. Kegunaan Dan Bahaya Telurium 21

  1. POLONIUM (Po) 22

  1. Sejarah Polonium 22

  2. Keberadaan Di Alam 22

  3. Sifat-Sifat Polonium 22

  4. Polonium 23

  5. Kegunaan Dan Bahaya Polonium 24

BAB III PENUTUP 25

  1. Kesimpulan 25

  2. Saran 26

DAFTAR PUSTKA 27



BAB I

PENDAHULUAN



  1. Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.

Berapa unsur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam meningkat sesuia dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat dasar maupun sumber energi.

Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, oleh karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin tidak melepaskan diri dari kimia unsur. Misalnya saja pada saat gosok gigi, kita menggunakan senyawa dari natrium dan flourin dalam pasta gigi. Ketika kita meminum es, berarti kita mengkonsumsi senyawa yang mengandung unsur hidrogen dan oksigen, ketika tidur kita menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

Dengan kata lain unsur kimia sangat dibutuhkan karena menjamin kelangsungan hidup. Dalam makalah ini akan menjelaskan tentang unsur-unsur kimia golongan VI A.

Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua beda yang ada di ala mini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tidak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.



  1. Tujuan

  • Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur kimia golongan VI A di alam

  • Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat-sifat unsur kimia golongan VI A

  • Mengetahui dan memahami kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia golongan VI A

  • Mengetahui dan memahami pembuatan unsur-unsur kimia golongan VI A



  1. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sejarah unsur-unsur kimia golongan VI A ?

  2. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia golongan VI A di alam ?

  3. Bagaimana sifat unsur-unsur kimia golongan VI A ?

  4. Bagaimanakah pembuatan unsur-unsur kimia golongan VI A ?

  5. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia golongan VI A ?



  1. Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur khususnya golongan VI A.

  1. Metode Penulisan

Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari buku-buku yang membahas tentang kimia unsur khususnya golongan VI A. Selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing internet.

BAB II


PEMBAHASAN

Unsur kimia golongan 16 atau VI A dari tabel periodik merupakan golongan kalkogen. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan oksigen. Golongan ini terdiri dari unsur oksigen (O), belerang (S), selenium (Se), telurium (Te), dan elemen radioaktif polonium (Po).



  1. OKSIGEN (O)

o21.jpg

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang mempunnyai lambing O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada tempratur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomic dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.



  1. Sejarah Oksigen

Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele, seorang ahli obat dari Uppsala pada tahun 1772-1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali dicetak.

Carl Wilhelm Scheele menghasilkan oksigen dengan memanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat. Ia menyebut gas oksigen dengan ‘udara api’ karena merupakan satu-satunya gas yang diketahui mendukung pembakaran. Ia menuliskan pengamatannya ke dalam sebuah manuskip yangn berjudul Treatise on Air and Fire, yang kemudian ia kirimkan kepenerbitnya pada tahun 1775. Namun, dokumen ini tidak dipublikasikan sampai tahun 1777.

Pada saat yang sama, seorang pastor Britania, Joseph Priestley, melakukan percobaan yang memfokuskan cahaya matahari ke raksa oksida (HgO) dalam tabung gelas pada tanggal 1 Agustus 1774 dan menghasilkan gas yang ia namakan ‘dephlogisticated air’. Priestley mempublikasikan penemuannya pada tahun 1775 dalam sebuah laporan yang berjudul An Account of Further Discoveries in Air. Laporan ini pula dimasukkan ke dalam jilid kedua bukunya yang berjudul Experiments and Obsevation on Different Kinds of Air.

Namun seorang kimiawan Prancis, Antoine Laurent Lavoisier-lah yang menciptakan istilah oksigen pada tahun 1777 dengan bantuan eksperimen Priestley dan surat dari Scheele mengenai penemuannya.



  1. Keberadaan Di Alam

Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan masa dan unsur paling melimpah di kerak bumi. Merupakan komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.

NO

KEBERADAAN

PERSENTASE

1

Dalam keadaan bebas diudara

± 20 % volume

2

Komposisi udara bersih dan kering

20,94 %

3

Kandungan mineral utama dalam laut

53,7 mol/liter

4

Kelimpahan dikulit bumi

49,20 % (masa)

5

Komponen utama dalam samudera

88,8 % (berdasarkan massa)

6

Penyusun matahari

0,9 %

7

Atmosfir

21,0 % (volume) dan 23,1 % (massa) atau sekitar 1015 ton atmosfir



  1. Sifat-sifat Oksigen

Titik Leleh (ºC)

-218

Titik Didih (ºC)

-183

Bentuk (pada suhu kamar)

Gas tak berwarna

Berat Molekul

32,0

Suhu Kritis

-118,8 ºC

Berat Jenis Gas (@101,3 kPa & 15ºC)

1,35 kg/m3

Daya Larut Dalam Air (@101,3 kPa & 20ºC)

0,032 cm3/cm3

Berat Jenis Relatif (Udara = 1)

1,105

Isi Spesifik (@101,3 kPa & 15ºC)

0,738 m3/kg

Pada tempratur kamar, oksigen merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 1 molekul terdiri dari 2 atom (molekul diatomic). Oksigen mempunyai 3 buah isotop, yaitu 16O, 17O dan 18O. Afinitas terhadap unsur lain sangat besar, lebih-lebih bila dipanaskan.

Sifat kimia Oksigen ialah oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionic dan bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida.



  1. Pemisahan dan Pembuatan Oksigen

  • Pemisahan

Dekomposisi KClO3 pada 400oC dan KMnO4 pada 214oC:

Elektrolisis KOH dengan elektroda Ni menghasilkan oksigen murni







  • Pembuatan

-Dalam teknik :

  1. Elektrolisa air yang telah ditambahkan sedikit asam atau basa



Katoda anoda

  1. Destilasi bertingkat (lihat pembuatan gas nitrogen)

-Dalam Laboratorium :

  1. Pemanasan kalium klorat dengan katalisator batu kawi (MnO2)



  1. Pemanasan peroksida



  1. Pemanasan garam-garam nitrat



  1. Kegunaan dan Bahaya Oksigen

Oksigen digunakan untuk menopang kehidupan, memperbesar pembakaran, digunakan untuk pembuatan baja dan pada saat dicampr dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pemanasan dan penyepuhan. Juga digunakan untuk membuat methanol, etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk pencairan tembaga, seng, dan sebagainya. Di pabrik kertas ooksigen digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan pemurnian limbah.

Selain bermanfaat, oksigen juga dapat membahayakan. Oksigen secara terus-menerus akan memperbesar pembakaran bermacam-macam yang biasanya tidak terbakar di udara. Suhunya sangat rendah (-183ºC). Oksigen merupakan support pembakaran, dengan kelebihan oksigen, maka daya pembakaran menjadi lebih besar, itulah mengapa angin pembawa oksigen menjadi pembunuh nomor satu belakangan ini di kota besar.



  1. BELERANG (S)

http://3.bp.blogspot.com/-k4i3fcwjhz4/tzhb_msxfdi/aaaaaaaaas0/cujgykmueuy/s1600/sulfur.jpg

Belerang/Sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16.Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa,tak berbau & multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning.



  1. Sejarah Belerang

Menurut Genesis,belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang.

  1. Keberadaan Di Alam

Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Belerang terdapat secara luas dialam sebagai unsur bebas. Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m dibawah batu karang, pasir, atau tanah liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2 asam amino. Zat murninya tidak berbau, tidak berasa dan memiliki struktur yang beragam, tergantung kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama adalah SO2, dan SO3.

  1. Sifat-sifat Belerang

Belerang merupakan padatan rapuh yang memiliki warna kuning pucat, tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam karbon disulfida (CS2). Berbagai bentuk dari unsur belerang baik berupa gas, cair ataupun padat terjadi dalam bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Bentuk yang berbeda-beda ini menyebabkan sifat dari belerang ini berbeda-beda juga dan bentuk alotropnya masih belum bisa dipahami.

Energi ionisasi pertama dan kedua dari sulfur dan 999,6 kJ 2252 · mol-1, masing-masing. Meskipun tingkat tinggi seperti, oksidasi belerang hingga +2 jarang terjadi, sehubungan dengan negara-negara yang lebih +4 dan +6. Keempat dan keenam ionisasi energi 4556 dan 8495,8 kJ · mol-1, dengan tingginya kadar transfer elektron karena orbital. Negara ini hanya stabil dengan oksidan kuat seperti fluor, oksigen dan klorin.

            Sulfur bentuk molekul poliatomik dengan rumus kimia yang berbeda, dengan alotrop paling terkenal octasulfur sedang, cyclo-S8. Octasulfur yang lembut, lampu-padat hanya dengan bau samar kuning, mirip dengan pertandingan. Hal meleleh pada 115,21 ° C, mendidih pada 444,6 ° C dan menyublim dengan mudah. Pada 95,2 ° C,. Di bawah suhu leleh, perubahan octasulfur cyclo-octasulfur dari α-untuk β-Polymorph. S8 struktur cincin hampir tidak berubah oleh perubahan fasa, yang mempengaruhi interaksi antarmolekul.


Fase

Solid

Massa (Sekitar Suhu Kamar)

(alfa) 2,08 g/cm3

Massa (Sekitar Suhu Kamar)

(beta) 1,96 g/cm3

Massa (Sekitar Suhu Kamar)

(gama) 1,92 g/cm3

Massa (Sekitar Suhu Kamar)

1.819 g/cm3

Titik Lebur

388.36 K (115.21oC, 239.38oF)

Titik Didih

717.8K (444.6oC, 832.3oF)

Titik Kritis

1314 K, 20,7 MPa

Kalor Peleburan

(mono) 1.727 kJ/mol

Kalor Penguapan

(mono) 45 kJ/mol

Kapasitas Kalor

(25oC) 22.75 J/(mol.K)

Belerang juga memiliki sifat-sifat kealotropan. Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimianya :

a. Sifat-sifat fisika dan kealotropan

Merupakan unsur bukan logam, padat berwarna kuning pucat, rapuh, tanpa bau dan rasa. Konduktor panas dan bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut sederhana dalam benzene dan larut dengan baik dalam karbon disulfide.

Terdapat sejumlah alotrop untuk belarang :

- Siklooktabelerang (S8)

- Sikloheksabelerang (S6), alotrop ini dapat disintesiskan dengan cara mencampur natrium triosulfat dan asam klorida pekat

- Siklododekabelerang (S12)

b. Sifat-sifat kimia dan kealotropan

Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan,bereaksi langsung dengan unsure-unsur bukan logam



  1. Pemisahan dan Pembuatan Belerang

Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil yang diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk Kristal dapat langsung dimasukkan ke dalam autiklat dimasukkan atau ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilya yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.

Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakkukan secara floantasi terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam autoklaf. Tujuan dari floatasi adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan memisahkan senyawa-senyawa besi sulfat dan silikat dari larutan. Cara pengolahan lain untuk belerang jenis ini dengan cara pelarutan dan penghabluran dengan dengan menggunakan pelarut karbon disulfide, dimethyl disulfit atau larutan hidrokarbon berat lainnya.

Untuk pengolahan belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang didalam wajan besi atau alumunium yang berdiameter 80-100 cm diatas tungku sederhana yang terbuat dari tanah liat atau andesit. Pemanasan dilakukan dengan kayu atau kompor minyak tanah sambil diaduk-aduk, sesudah belerang mencair kemudian disaring dengan kantong-kantong yang terbuat dari kain. Selanjutnya ditampung dalam tabung-tabung bamboo sebagai alat cetaknya.

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.



  1. Proses Frasch. Cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara, dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke tempat lain.

  1. Proses Claus. Pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin, HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+ + HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang dan air.

  1. Pemanasan Pirit. Pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22- menjadi belerang dan FeS.

  1. Kegunaan dan Bahaya Belerang

Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau, digunakan dalam baterai, dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk, digunakan pada korek dan kembang api, digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara. Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.

Pada tanaman, sulfur dapat berfungsi sebagai pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman, Pertumbuhan anakan pada tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain. Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.

Sedangkan untuk kecantikan, Sulfur bermanfaat untuk merangsang kolagen, serat yang membuat kulit tampak lebih kencang, serta dapat mengurangi kerutan pada wajah. Dengan minum suplemen sulfur setiap hari, maka dalam waktu 6 minggu akan terlihat hasilnya.

Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemaran udara dan berbahaya seperti SO2 dan SO3.

Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas memerihkan mata dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab apabila terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam saluran pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada pembakaran batu bara yang mengandung belerang, dan pemanggangan bijih sulfida. Sulfur dioksida dapat melarut dengan baik dalam air. SO2(g) + H2O(l) → H2SO3 (aq).

Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan asam yaitu dari pembakaran bahan bakar posil seperti minyak dan batu bara akan di hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan tinggal beberapa lama di udara dan kemudian musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan diudara, kualitas udara menurun yang dapat berakibat langsung pada kesehatan manusia seperti sesak napas / gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida sulfur (SO2) dan dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon akan berubah menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa sulfat dan senyawa nitrat. Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari atmosfer kepermukaan bumi melalui hujan dan deposisi langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah dan deposisi kering. Proses deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai hujan salju atau kabut yang mengandung asam. Deposisi asam yang terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan dalam angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila air hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah terjadi hujan asam di daerah tersebut.

Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi oleh asam sulfat yang terbentuk selama dan sesudah pembakaran, dan pengembunan di cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.


  1. SELENIUM (Se)

selenium-2.jpg

Selenium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Selenium sendiri adalah zat padat alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi.



    1. Sejarah Selenium

Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama telurium (namanya diartikan sebagai bumi). Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfide. Sekarang selenium diseluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga.

    1. Keberadaan Di Alam

Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Penyebaran selenium dikerak bumi tidaklah merata. Hal ini juga umumnya ditemukan dibebatuan dan tanah. Selenium tidak sering ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.

    1. Sifat-sifat Selenium

Selenium dalam bentuk murni biasanya berwarna abu-abumetalik Kristal hitam.

Sifat fisika Selenium diantaranya adalah :



Symbol

Se

Fase

Solid

Radius Atom

1,4 A

Volume Atom

16,5 Cm3/Mol

Massa Atom

78,96

Titik Didih

958 K

Radius Kovalensi

1,16 A

Struktur Kristal

Heksagonal

Massa Jenis

4,79 G/Cm3

(Gray) 4,81 G/Cm3

(Alpha) 4,39 G/Cm3

(Vitreous) 4,28 G/Cm3

Konduktivitas Listrik

8x106 Ohm-1cmcm-1

Elektronegativitas

2,55

Konfigurasi Electron

[Ar]3d10 4s2p4

Formasi Entalpi

5,54 Kj/Mol

Konduktivitas Panas

2,04 Wm-1k-1

Potensial Ionisasi

9,752 V

Titik Lebur

494 K

Bilangan Oksidasi

-2, 4, 6

Kapasitas Panas

0,32 Jg-1K-1

Kapasitas Kalor

(25ºC) 25,363 J

Entalpi Penguapan

26,32 Kj/Mol

Kalor Peleburan

(Gray) 6,69 Kj/Mol

Kalor Penguapan

95,48 Kj/Mol

Titik Kritis

1766 K. 27,2 Mpa

Adapun sifat kimianya, Selenium berada dalam bebrapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun Kristal. Selenium amorf biasanya berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium Kristal monoklinik berwarna merah tua, sedangkan selenium Kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil berwarna abu-abu metalik.

Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatkan cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energy yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Dibawah titik cair, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik.

Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.


    1. Pembuatan Selenium

Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).

Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan.



    1. Kegunaan dan Bahaya Selenium

Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan seagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

Orang terpapar kadar rendah selenium setiap harinya melalui makanan, air, dan udara. Selenium merupakan elemen esensial bagi manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara teratur dalam jumlah yang lebih tinggi daripada jumlah yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik. Asam selenida pada konsentrasi 1,5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0,2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).

Meskipun selenium trace elemen penting, sangat beracun jika diambil secara berlebihan. Melebihi tingkat asupan atas ditoleransi 400 mikrogram per hari dapat menyebabkan selenosis.


  1. TELURIUM (Te)

d:\document\kumpulan tugas\kimia\telurium\250px-tellurium2.jpg

    1. Sejarah Telurium

Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782 dan diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.

    1. Keberadaan Di Alam

Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang  adalah penghasil terbesar unsur ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

    1. Sifat-sifat Telurium

Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat. Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari kristal, masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium adalah semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan atom.

Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.

Ketika kristal, telurium adalah putih keperakan dan ketika dalam keadaan murni memiliki kilau metalik. Hal ini rapuh dan mudah dilumatkan metalloid. Amorf telurium ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te (OH) 6). Telurium adalah semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas listrik yang lebih besar dalam arah tertentu tergantung pada penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika terkena cahaya (fotokonduktivitas). Ketika dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap tembaga, besi dan stainless steel.

Telurium mengadopsi struktur polimer, yang terdiri dari zig-zag rantai atom Te. Bahan ini tahan oksidasi abu-abu dengan udara dan terbang.



Fase

Solid

Massa jenis

6,24 g/cm3

Massa jenis (dalam cairan)

1,96 g/cm3

Titik lebur

722.66 K (448,51ºC)

Titik didih

1261 (998ºC)

Kalor peleburan (mono)

17,48 kJ/mol

Kalor penguapan (mono)

114,1 kJ/mol

Kapasitas kalor

(25oC)25.73 J/(mol.K)



    1. Pembuatan Telurium

Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara elektrolisa tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium. Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru, Jepang dan Kanada 11 24 t.

Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride diubah menjadi tellurite natrium.



Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai hydrotellurites HTeO3-dalam larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat. Telurium hydrotellurites dioksida dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan.



Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida telurium dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.



Telurium Komersial-kelas biasanya dipasarkan sebagai bedak minus 200 mesh, tetapi juga tersedia sebagai slab, ingot, batang, atau benjolan. Akhir tahun harga telurium pada tahun 2000 adalah US $ 14 per pon. Dalam beberapa tahun terakhir, harga telurium didorong oleh peningkatan permintaan dan penawaran terbatas, bahkan di US $ 100 per pon di tahun 2006.



    1. Kegunaan dan Bahaya Telurium

Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan oleh Perusahaan First Solar.

Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan terhadap karat untuk digunakan dalam permesinan. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi timbal oleh asam sulfat, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium dapat digunakan untuk mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan dengan cara ini mengalami peningkatan ketahanan panas.

Telurium digunakan sebagai komponen utama sumbat peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapisan pada menara pendingin. Telurium juga digunakan dalam kramik. Bismut tellurida telah digunakan dalam perakitan termoelektrik.

Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0,01 mg/m3 atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.



  1. POLONIUM (Po)

polonium.jpg

Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Po dan nomor atom 84. Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan telurium dan bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama yang ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium adalah salah satu elemen dari uranium-radium dan merupakan anggota dari uranium-238.



    1. Sejarah Polonium

Polonium ditemukan di Pithblende pada 1989 oleh ahli kimia Prancis yaitu Marie Curie, dinamakan berdasarkan Negara asalnya Polandia.

    1. Keberaadaan Di Alam

Polonium adalah unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan yang mengandung radium.

    1. Sifat-sifat Polonium

Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium. Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram); dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0.012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas. Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat mereduksi nya menjadi logam. Sifat kimia polonium adalah mirip dengan telurium dan bismut. Polonium mudah larut dalam asam encer, tetapi hanya sedikit larut dalam alkali . Senyawa hidrogen Poh 2 adalah cair pada suhu kamar ( titik lebur -36,1 ° C, titik didih 35,3 ° C). struktur Halida yang dikenal Cacar 2, cacar 4 dan 6 Cacar. Kedua oksida Poo Poo 2 dan 3 adalah produk dari oksidasi polonium. Telah dilaporkan bahwa beberapa mikroba dapat membentuk senyawa methylate polonium oleh aksi methylcobalamin . Hal ini mirip dengan cara di mana merkuri , selenium dan telurium merupakan alkohol pada makhluk hidup untuk menciptakan senyawa organologam. Sebagai hasil ketika mempertimbangkan pembentukan senyawa biokimia dari polonium harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa polonium akan mengikuti jalur biokimia yang sama seperti selenium dan telurium.

Titik Leleh

254 °C ( sekitar 489 °F )

Titik Didih

962 °C ( sekitar 1764 °F )

Spesifik Gravitasi

9,3



    1. Pembuatan Polonium

Bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari radium. Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi alotrop. Polonium-210 meluruh dengan memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210 memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy yang dilepaskan sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon -222 (Rn-222), memancarkan partikel alfa. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :



    1. Kegunaan dan Bahaya Polonium

Karena kebanyakan isotop Polonium terintegrasi dari pemecahan partikel alpha berenergi tinggi dalam jumlah besar dari elemen ini merupakan sumber yang baik bagi radiasi alpha. Polonium digunakan dalam percobaan nuklir dengan elemen sepeti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel alpha. Dalam percetakan dan alat photografi, polonium digunakan dalam alat yang mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis.

Polonium juga merupakan perangkat yang menghilangkan listrik statis di pabrik-pabrik tekstil dan tempat-tempat lainnya, dapat digunakan sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik thermoelectric radioisotop melalui bahan thermoelectric. Karena toksisitasnya sangat tinggi, polonium dapat digunakan sebagai racun (lihat, sebagai contoh, Alexander Litvinenko keracunan). Polonium juga digunakan untuk menghilangkan debu pada film.

Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm.

Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an. Beberapa perusahaan terbesar di dunia tembakau diteliti cara menghapus substansi-untuk tidak menggunakan- selama 40 tahun tetapi tidak pernah dipublikasikan hasilnya. Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti tembakau) dan disimpan dalam jaringan. Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam yang mengandung polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan menyebabkan kematian sekitar 11.700 kanker paru-paru setiap tahun di seluruh dunia. Polonium juga ditemukan dalam rantai makanan, terutama di laut.

BAB III

PENUTUP


    1. KESIMPULAN

Dari uraian diatas kami dapat disimpulkan bahwa golongan VI A atau kalkogen dalam tabel periodik unsur terdiri atas unsur Oksigen (O), belerang (S), selenium (Se), telurium (Te) dan polonium (Po).

Sifat fisika unsur-unsur golongan VI A secara singkat dapat dijelaskan dengan table berikut ini :



Sifat Fisika

Oksigen

(O)

Belerang (S)

Selenium (Se)

Telurium (Te)

Polonium

(Po)

Nomor Atom

8

16

34

52

84

Nomor Massa (g/mol)

15,999

32,06

78,96

127,60

210

Konfigurasi Electron

[He]2s2p4

[Ne]3s23p4

[Ar]3d103sp23p4

[Kr]4d105s25p4

[Xe]4f145d106s26p4

Kelimpahan Di Kulit Bumi (ppm)

464.000

260

0,05

0,001

2 X 1010

Jenis

Nonlogam

Nonlogam

Nonlogam

Metaloid

Metaloid

Wujud (25ºC)

Gas

Padatan

Padatan

Padatan

Padatan

Densitas (g/cm3) Pada 20ºC

0,001429

2,07

4,79

6,24

9,4

Jari-Jari Atom (pm)

65

109

122

142

153

Jari-Jari Ion (pm)

140 (-2)

29 (+6)

50 (+4)

97 (+4)

67 (+6)

Keelektronegativan (eV)

3,44

2,58

2,55

2,1

2,0

Titik Didih ºC

-182,96

444,7

684,9

1261 (989,9ºC)

962

Titik Lebur ºC

-218,4

115,21

217/494 K

722.66 K (448,51ºC)

254

Energy Ionisasi Pertama (kJ/mol)

3387

2250

2044

1794

-

Toksisitas

Non-Toksik

Non-Toksik

Senyawanya Sangat Toksik

10 mg/m3

Sangat Radioaktif

Bilangan Oksidasi

-2, -1

-2, +4, +6

-2, +4, +6

-2, +4, +6

+2, +4

Afinitas Elektron

1,461

2,077

2,021




Kecenderungan sifat fisika dan sifat kimia dari golongan VI A secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Titik didih dari atas kebawah semakin bertambah

  2. Densitas atom dari atas ke bawah semakin bertambah

  3. Energy ionisasi dari atas ke bawah semakin berkurang

  4. Afinitas electron dari atas ke bawah semakin bertambah

  5. Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin bertambah

  6. Keelektronegatifan atom dari atas ke bawah semakin berkurang

  7. Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit

  8. Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalent atau heksavalen

  9. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit

  10. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hydrogen dengan kecenderungan semakin kebawah semakin kuat

  11. Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak sedap

  12. Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.



    1. SARAN

Saran yang dapat kami berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tentang ‘Kimia Unsur’ ini, untuk dapat lebih baik lagi dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak referensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini.

Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini baik yang kami sengaja maupun tidak, kami mohon kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah dikemudian hari. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. 2006. KIMIA untuk Kelas XII. Yogyakarta : Intan Pariwara

www.wikipedia.org

www.chem-is-try.org

http://resti-susilawati.blogspot.com/2011/10/germanium-arse—dan-selenium.html?m=1

www.news-medical.net

http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/03/28/makalah-oksigen-belerang-dan-selenida/

http://annisaprajna.blogspot.com/2011/08/unsur-golongan-vi.html?m=1

http://rudyanshory.blogspot.com/2011/11/makalah-kimia-unsur.html?m=1



http://asrianinoniblogspotcom.blogspot.com

http://makalah-unsur-unsur-golongan-via.html
Yüklə 96,68 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə