13
mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses perilaku pembelian.
Berdasarkan konteks pria metros eksual maka berikut ini adalah
penjabarannya, yaitu :
1)
Kelas sosial
Kelas sosial atau divisi masyarakat yang relatif permanen dan
teratur dengan para anggotanya yang menganut nilai-nilai, minat dan
tingkah laku yang serupa dan diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan,
pendapatan, pendidikan, kekayaan dan lain -lain. Dalam hal ini pria
metroseksual sudah seperti kelas sosial baru dalam struktur so sial yang
ada dalam masyarakat modern yang berbasis kapitalis. Oleh karena itu
wajar jika mereka memiliki perilaku konsumtif yang berbeda jika
dibandingkan dengan yang lain.
2)
Peran dan status sosial.
Kebanyakan pria metroseksual adalah individu -individu dengan
posisi yang baik, bagus, berkelas dalam masyarakat.Peran dan status
sosial tersebut secara tidak langsung menuntut mereka untuk memiliki
penampilan yang sangat menunjang keberadaan mereka.
3)
Pekerjaan.
Pria metroseksual kebanyakan adalah eksekutif muda.Masalah
penampilan jelas terlihat dari pakaian dengan segala atributnya seperti
dasi, sepatu sampai parfume dan sebagainya.Faktor yang relevan
dengan sisi penampilan juga ditambah dengan perawatan tubuh mulai
dari salon, spa dan klub fitness.
14
4)
Situasi ekonomi.
Sudah dikatakan oleh Kartajaya (2004) bahwa pria metroseksual
biasanya dari kalangan dengan penghasilan ekonomi yang besar. Oleh
karena itu besar materi yang dikeluarkan untuk menunjang perilaku
konsumtif yang mereka lakukan bukan jadi masalah.
5)
Gaya hidup.
Gaya hidup pria metroseksual jelas beda dengan pria kebanyakan.
Mereka biasa melakukan pleasure shopping dibandingkan purpose
shopping.Mereka biasa berinteraksi dari cafe ke cafe (social butterflies)
yang jelas tidak mungkin menghabiskan biaya yang sedikit dan masih
banyak gaya hidup lainnya (Kartajaya, dkk: 2004)
6)
Gabungan antara motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan
sikap dari pria metroseksual itu sendiri.
Semua hal ini dipengaruhi iklan, pergaulan, keadaan dan suasana
lingkungan kerja, respon klien, konsumsi dunia hiburan dan masih
banyak hal lain. Gabungan faktor -faktor ini semakin memperjelas
betapa pria-pria metroseksual menjadi target market yang potensial
untuk dibidik.
3.
Pendekatan untuk mempengaruhi perilaku konsumtif pria
metroseksual.
Menurut Peter & Olson (2005), pendekatan yang digunakan dan
disandingkan dengan perilaku kons umtif pria metroseksual, yaitu:
15
a)
Mengetahui segala informasi tentang bagaimana sesungguhnya pria
metroseksual itu dengan segala karakteristiknya melalui perasaan,
kognisi dan perilakunya adalah sesuatu yang penting untuk
dilakukan. Hal ini berguna unuk mengetahui apa yang sebenarnya
menjadi kebutuhan mereka dan produk -produk apa yang ditawarkan.
b)
Segala informasi yang disuguhkan oleh pihak produsen melalui
beberapa media spesial seperti majalah khusus pria maupun dari
majalah-majalah biasa dan media massa lainnya tersebut kemudian
dicampur menjadi satu kesatuan iklan dan pemasaran.
c)
Semua hal tersebut akan mempengaruhi perasaan dan kognisi pria
metroseksual. Mereka akan menjadi semakin tertarik secara lebih
jauh. Mereka akan merasakan mana yang cocok untuk m emenuhi
kebutuhan gaya hidupnya dan mereka berpikir apakah pantas produk
tersebut untuk kemudian mereka konsumsi.
d)
Pengaruh berikutnya kemudian akan terasa pada perilaku konsumtif
yang ditunjukkan secara tampak dan jelas oleh pria metroseksual
yang sangat mencintai diri sendiri tersebut. Mereka akan lebih
mudah dipengaruhi sehingga perilaku konsumtifnya lebih mudah
pula untuk dibentuk. Biasanya perilaku konsumtif mereka akan
menjadi lebih ekstrim dalam menikmati gaya hidup dibandingkan
pria yang biasa.
e)
Pengaruh terhadap perasaan, kognisi dan perilaku konsumtif pria
metroseksual tersebut harus tetap didukung secara continue oleh
16
data-data penelitian konsumen serta data -data penjualan dan
pembagian pasar. Hal ini penting untuk dilakukan mengingat
perubahan bisa saja terjadi setiap saat terhadap apa -apa saja yang
menjadi daya tarik dan prioritas kebutuhan hidup pria metroseksual.
f)
Data-data tersebut juga digunakan sebagai informasi dasar yang
selalu dijadikan pedoman dan mudah direvisi sesuai dengan
perkembangan terkini dari pria metroseksual, terutama tentang apa
yang dirasakan, dipikirkan dan apa yang akan menjadi bagian dari
perilaku konsumtifnya.
4.
Strategi
yang
digunakan
untuk
mempengaruhi
perilaku
konsumtif yang tampak dari pria metroseksual.
Di bawah ini adalah tabel-tabel yang menjelaskan strategi untuk
mempengaruhi perilaku konsumtif yang tampak dari pria metroseksual
dimana tabel (1) untuk paparan strategi, tabel (2) untuk aplikasi strategi
dan contohnya terhadap produk-produk barang yang dikonsumsi pria
metroseksual dan tabel (3) untuk contoh produk -produk maupun jasa
yang dikonsumsi mereka.
Dostları ilə paylaş: |