Tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya atau dapat berdiri sendiri, contoh Himpunan entitas Mahasiswa, Dosen dan Kuliah



Yüklə 445 b.
tarix17.11.2017
ölçüsü445 b.
#10939



Tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya atau dapat berdiri sendiri, contoh Himpunan entitas Mahasiswa, Dosen dan Kuliah

  • Tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya atau dapat berdiri sendiri, contoh Himpunan entitas Mahasiswa, Dosen dan Kuliah

  • Kemunculan entitas-entitas di dalamnya tidak tergantung pada keberadaan entitas di himpunan entitas yang lain.

  • Bukan merupakan bagian (sub) dari himpunan entitas yang lain.



Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity).

  • Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity).

  • Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya.

    • Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua.


entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas orang tua

  • entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas orang tua

  • entitas mahasiswa berelasi satu-ke-banyak dengan entitas hobbi



Entitas lemah : Orang-Tua dan Hobbi (garis ganda)

  • Entitas lemah : Orang-Tua dan Hobbi (garis ganda)

  • Atribut/field nama_ortu dan hobbi adalah key yang tidak meyakinkan (garis putus-putus)



Sub Entitas merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama.

  • Sub Entitas merupakan himpunan entitas yang beranggotakan entitas-entitas yang merupakan bagian dari himpunan entitas yang lebih superior/utama.

  • Sub Entitas ini merupakan hasil dekomposisi (spesialisasi) himpunan entitas berdasarkan pengelompokkan tertentu dari himpunan entitas yang lain.



Entitas superior : Dosen

  • Entitas superior : Dosen

  • Sub entitas : Dosen tetap dan Dosen tidak tetap



Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan.

  • Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan.

  • Relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.



Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.

  • Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.



Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.

  • Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.



Relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi.

  • Relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi.





Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top-down).

  • Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top-down).

  • Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok entitas.

  • Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata ‘Is A’)





Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom-up).

  • Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom-up).

  • Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah persamaan antar kelompok entitas.

  • Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata ‘Is A’)





Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain.

  • Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain.

  • Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain.

  • Fenomena demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi.





Modifikasi/perubahan Diagram E-R mengarah pada penyempurnaan dan optimasi model data karena pertimbangan-pertimbangan efisiensi ruang atau kecepatan dan kemudahan pengaksesan data.

  • Modifikasi/perubahan Diagram E-R mengarah pada penyempurnaan dan optimasi model data karena pertimbangan-pertimbangan efisiensi ruang atau kecepatan dan kemudahan pengaksesan data.

    • Key Altematif (Alternate Key)
    • Pengkodean Internal (Coding)
    • Dekomposisi Himpunan Entitas dan Normalisasi


Sebuah key dapat dikatagorikan baik, jika: Berukuran kecil dan Sekuensial.

  • Sebuah key dapat dikatagorikan baik, jika: Berukuran kecil dan Sekuensial.

  • Key pada himpunan entitas Dosen merupakan key yang buruk, karena selain panjang juga nilai-nilainya bebas dan tidak sepenuhnya dapat menjamin keunikan (karena walaupun kecil kemungkinannya, bisa saja ada dua orang dosen atau lebih dengan nama dan gelar yang tepat sama).





Salah satu alasan mengapa menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efisiensi ruang penyimpanan.

  • Salah satu alasan mengapa menyatakan suatu data (atribut) dalam bentuk lain adalah untuk efisiensi ruang penyimpanan.

  • Dan cara yang ditempuh untuk menyatakan suatu data dalam bentuk lain itu adalah melalui pengkodean (data coding).

    • Sekuensial
    • Mnemonic
    • Blok


Pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad), misalnya data nilai mata kuliah ('Sempuma', 'Baik', 'Cukup', 'Kurang', 'Buruk') dikodekan dengan 'A', 'B', 'C', 'D' dan 'E'.

  • Pengkodean dilakukan dengan mengasosiasikan data dengan kode terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad), misalnya data nilai mata kuliah ('Sempuma', 'Baik', 'Cukup', 'Kurang', 'Buruk') dikodekan dengan 'A', 'B', 'C', 'D' dan 'E'.



Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya data jenis-kelamin ('Laki-laki' dan 'Perempuan') dikodekan dengan 'L' dan 'P'.

  • Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang ingin dikodekan, misalnya data jenis-kelamin ('Laki-laki' dan 'Perempuan') dikodekan dengan 'L' dan 'P'.



Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data no. induk mahasiswa dengan format XXYYYY yang terbentuk atas XX=dua dijit terakhir angka tahun masuk dan YYYY=no.urut mahasiswa.

  • Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu, misalnya data no. induk mahasiswa dengan format XXYYYY yang terbentuk atas XX=dua dijit terakhir angka tahun masuk dan YYYY=no.urut mahasiswa.





Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru karena:

  • Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru karena:

    • pertimbangan efisiensi ruang penyimpanan
    • karena pertimbangan kemudahan/kecepatan pengaksesan data.
  • Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan :

    • satu himpunan entitas kuat (strong entity set)
    • satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub entitas.
  • Ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu:

    • Dekomposisi Atribut/Vertikal
    • Dekomposisi Entitas/Horisontal


Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan atribut.

  • Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan atribut.





Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan entitas.

  • Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan entitas.





Fleksibilitas dalam desain basis data dapat direalisasikan dalam bentuk:

  • Fleksibilitas dalam desain basis data dapat direalisasikan dalam bentuk:

    • Penambahan atribut.
    • Pemilihan domain atribut yang lebih luas (direalisasikan pada tahap implementasi).
    • Generalisasi.
    • Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi kolom (column-oriented) menjadi berorientasi baris (row-oriented).








Yüklə 445 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə