Zaman Modern



Yüklə 457 b.
tarix29.10.2017
ölçüsü457 b.
#7308



Zaman Modern :

    • Zaman Modern :
    • modern (modernus atau modo ) artinya just now atau of the present time, dapat diartikan sesuatu yang terbaru dan terkini pada jamannya
    • Dimulai dengan masa renaissance
    • Pembaharuan terpenting dalam filsafat renaissance adalah antroposentrisme
    • Zaman modern ditandai munculnya paham-paham :
      • rasionalisme, empirisme, dan idealisme.
    • Manusia modern (Mudji Sutrisno & Verhaak ,1993:90-91) :
      • sebagai manusia yg merindukan 'afektif‘.
      • hidupnya ditentukan oleh rasio


Budaya modernisme : diyakininya rasio, keberanian menghadapi kehidupan secara nyata, memudarnya religiusitas, serta lahirnya pemberontakan kreatif dalam dunia seni.

  • Budaya modernisme : diyakininya rasio, keberanian menghadapi kehidupan secara nyata, memudarnya religiusitas, serta lahirnya pemberontakan kreatif dalam dunia seni.

  • Kebudayaan Modern , mengalami DESAKRALISASI ;

  • Alam, matahari, dunia tdk lagi dialami sbg hierofani/penampakan yg kudus, tapi sbg obyek penguasaan oleh akal & teknik manusia.

  • DESAKRALISASI + RASIO memungkinkan ‘Pembangunan Dunia’



Sikap manusia (James Robertson, 1978) :

  • Sikap manusia (James Robertson, 1978) :

    • disaster ; terlalu berhati-hati seakan kalau berbuat apa saja akan menyebabkan dunia kiamat.
    • totalitarian ; untuk mengatasi semua persoalan diserahkan saja kepada pemerintah yang kuat.
    • sane – humane – ecological (SHE) ; masa depan harus dicapai melalui sikap yang waras, manusiawi, dan lingkungan.
    • hyper expansionist ; teknologi maju (industrialisasi) akan menyelesaikan semua masalah manusia.
    • bussiness as usual ; dunia akan selalu mengatur dirinya sehingga tidak perlu dipusingkan.


Terjadinya dehumanisasi yaitu : kehidupan dan kreativitas yang terkotak-kotak, diplot-plot dan kaku seakan kebenaran itu bersifat tunggal hanya yang berada di wilayah narasi-narasi besar tertentu.

  • Terjadinya dehumanisasi yaitu : kehidupan dan kreativitas yang terkotak-kotak, diplot-plot dan kaku seakan kebenaran itu bersifat tunggal hanya yang berada di wilayah narasi-narasi besar tertentu.

  • Ideologi modernisme : kooptasi, yaitu : upaya untuk mengarahkan segala sesuatu menurut standar atau ukuran yang sudah ada atau baku (universalisme).

  • Segala sesuatu harus dapat dijelaskan dengan menggunakan data atau fakta yang bersifat empiris (www.andieirfan.blogspot.com).



Arsitektur modern adalah suatu usaha menuju pada pembaharuan, mengganti pranata-pranata tradisional dengan sesuatu yang dianggap lebih hebat, lebih baru/mutakhir dan inovatif.

  • Arsitektur modern adalah suatu usaha menuju pada pembaharuan, mengganti pranata-pranata tradisional dengan sesuatu yang dianggap lebih hebat, lebih baru/mutakhir dan inovatif.

  • Congres Internationaux d’Architecture Moderne (1928), merumuskan, arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yang telah ditimbulkan jaman mesin pada waktu itu, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen2 modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya (ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan), yang secara keseluruhan siap melayani umat manusia.



Tiga Gelombang/Generasi Arsitektur Modern :

    • Tiga Gelombang/Generasi Arsitektur Modern :
      • Arsitektur Modern Generasi Pertama, dari Tahun 1900 sampai terjadinya Perang Dunia I (1911 -1918)
      • Arsitektur Modern Generasi Kedua, antara Perang Dunia I sampai dengan Tahun 1950-an
      • Arsitektur Modern Generasi Ketiga, dari Tahun 1950 sampai dengan Tahun 1970-an
    • Konsep modernism : rasionalisme dan fungsionalisme ; penggunaan akal budi dalam memecahkan persyaratan utilitarian, untuk pemenuhan seni fungsional masyarakat industri.


Dampak dari revolusi industri diikuti dengan revolusi ide (landasan pijak perkembangan arsitektur modern) :

  • Dampak dari revolusi industri diikuti dengan revolusi ide (landasan pijak perkembangan arsitektur modern) :

    • Tampilan bangunan tidak lagi menekankan estetika emosional/subyektifitas,tapi estetika yang rasional.
    • Bangunan jujur dalam penerapan konstruksi.
    • Pengurangan sedapat mungkin unsur-unsur hiasan sebagai konsekwensi penerapan asas guna/manfaat.
    • Ruang2 transparan / interpenetrasi.
    • Muncul wujud-wujud bangunan dengan konsep idealisme.
    • Peranan arsitek sebagai tokoh arsitek individu mulai berperan dan mengemuka dan semakin menguatkan posisinya.


Arsitektur modern berkembang dan diterima pada jamannya dengan melibatkan mode, teknologi bahan dan sistem-sistem pelaksanaan konstruksi dan struktur yang terbaru , seperti bahan baja / besi, beton, dan kaca.

  • Arsitektur modern berkembang dan diterima pada jamannya dengan melibatkan mode, teknologi bahan dan sistem-sistem pelaksanaan konstruksi dan struktur yang terbaru , seperti bahan baja / besi, beton, dan kaca.

  • CHARLES JENCKS ; karakteristik gaya modernism ; kesederhanaan, ruang isotropis, bentuk abstrak, kotak yang tegar membisu, estetika mesin, anti ornament, anti representasi, anti metaphor, anti sejarah, anti humor, dan simbolik.



LOUIS A. SULLIVAN ; form follows function

  • LOUIS A. SULLIVAN ; form follows function

  • (fungsionalisme)

  • L. MIES VAN DER ROHE ; estetika arsitektur harus didasarkan pada prinsip desain less is more’

  • LE CORBUSIER ; simply is beautiful

  • ADOLF LOOS ; ornament is crime dalam buku ORNAMENT & CRIME

  • FRANK LOYD WRIGHT ; bentuk dan fungsi adalah suatu kesatuan. Pelopor arsitektur organik.



















Modernisme ;

  • Modernisme ;

    • Gerakan yang menjanjikan optimisme tentang peranan ilmu dan teknologi untuk menjawab kebutuhan manusia (sejak akhir abad 18).
    • Konsep estetika klasik yang menghadirkan sensasi menyenangkan mata dan merupakan produk magis dari aura sang seniman perlahan mulai ditinggalkan.
  • Ciri-Ciri Estetika Modern ;

    • Lebih mengedepankan fungsi dan rasionalitas
    • Memakai pendekatan induktif dlm melihat persoalan keindahan.
    • Bersifat objektivistis & positivisme, akhirnya cenderung menjadikan manusia seolah objek juga.


Alexander Gottlieb Baumgarten (1714-1762)

  • Alexander Gottlieb Baumgarten (1714-1762)

    • keindahan terkandung dalam pengetahuan indrawi.
    • pengetahuan sensoris, pengetahuan rasa yang berbeda dari pengetahuan logika.
  • George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831)

    • keindahan ; ide yang terwujud di dalam indera.
    • bentuk seni rasional atau teoritis.


George Edward Moore (1873-1958)

  • George Edward Moore (1873-1958)

    • kebenaran diperoleh dengan penginderaan melalui observasi.
    • kwalitas seni ditentukan oleh keberhasilan karya seni itu mencapai tujuannya.
  • Robin George Collingwood (1839-1943)

    • keindahan bukan kwalitas yang dimiliki benda-benda, melainkan diperoleh melalui aktifitas estetis yang kita miliki, sehingga keindahan itu bersifat subyektif.
    • karya seni meniru alam adalah representasi dan yang meniru karya seni lain adalah imitasi.


Immanuel Kant

  • Immanuel Kant

    • Perasaan estetis berada pada keselarasan pikiran dengan imajinasi atas dasar bebasnya kerja imajinasi .
  • Leo Tolstoy

    • Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa menyenangkan bila dilihat visual.
    • Aktifitas seni membangkitkan perasaan yang pernah dialaminya.


Sudut Tinjauan Estetika ( A.M. Djelantik, 1999 : 11-13)

  • Sudut Tinjauan Estetika ( A.M. Djelantik, 1999 : 11-13)

    • Aspek Ilmiah (Scientific Aspect)
    • Menggunakan metodologi yang sama dengan ilmu pengetahuan lain pada umumnya.
    • Aspek Filosofis (Phylosophical Aspect)
    • Memakai metodologi ilmiah dan juga metodologi komparasi, analogi, asosiasi, sintesis, dan konklusi. (lintas disiplin ilmu humaniora, seperti ; sosiologi, antropologi, ilmu sastra, politik, ekonomi, dan teologi)


Penelitian Estetika (Sutrisno, 1999 : 18) :

  • Penelitian Estetika (Sutrisno, 1999 : 18) :

    • Meneliti keindahan terhadap benda-benda / alam indah dan seni itu sendiri.
    • Menyoroti kontemplasi atau pengalaman keindahan dalam diri seseorang.
  • Pendekatan Pengalaman Keindahan :

    • Keindahan dapat ditemukan oleh orang yang punya pengalaman dan bisa mengenali wujud bermakna dalam karya seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan.


Jaman Purba dan Pertengahan

  • Jaman Purba dan Pertengahan

    • Keindahan selalu dikaitkan dengan kebesaran alam ciptaan Tuhan.
  • Jaman Modern dan Postmodern

    • Sesuatu yang memberikan rasa kepuasan berharga pada dirinya sendiri pada tahap kesadaran rasa tertentu.
    • Kelemahannya ; sering dipertanyakan , menghubungkan estetika pada tingkat kesadaran rasa tertentu ?


Tolsstoy :

  • Tolsstoy :

  • Kesenian hanya bisa disebut seni sejati bila mampu memberi pengalaman cinta persaudaraan pada umat manusia.

  • M. Munandar Soelaeman (2001 : 84) :

  • Persepsi dari pengalaman manusia bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory).

  • The Liang Gie (1976 : 52-53) :

  • Suatu nilai intrinsik ; nilai yang terkandung dalam kepentingan benda itu sendiri (consummatory value).



Tolok Ukur Pengalaman Keindahan (Sutrisno dan Verhaak) :

  • Tolok Ukur Pengalaman Keindahan (Sutrisno dan Verhaak) :

    • Karya seni itu berharga dan bisa dialami sebagai pengalaman keindahan karena karya itu sendiri bernilai.
    • Karya seni itu amat tergantung pada subyek pemiliknya.


Hubungan persepsi dengan sikap ;

  • Hubungan persepsi dengan sikap ;

    • Komponen kognitif (keyakinan,persepsi, informasi)
    • Komponen afektif (perasaan emosional, suka-tidak suka, simpati, rasa takut-tidak takut, dll)
    • Komponen konatif (kecenderungan perilaku)
  • Persepsi ; proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (Thoha, 1983).



Persepsi ; suatu proses penginterpretasian rangsangan (stimulus), penemuan serta pembentukan maknanya (Sartain, dalam Sutheja, 1982)

  • Persepsi ; suatu proses penginterpretasian rangsangan (stimulus), penemuan serta pembentukan maknanya (Sartain, dalam Sutheja, 1982)

  • Persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya pencatatan yang benar terhadap situasi (Thoha, 1983).

  • Pembentukan persepsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi, famili, dan kebudayaan.











Filsafat seni ; cabang filsafat yang berhubungan dengan teori tentang penciptaan seni, pengalaman seni dan kritik seni (Lucius Garvin).

  • Filsafat seni ; cabang filsafat yang berhubungan dengan teori tentang penciptaan seni, pengalaman seni dan kritik seni (Lucius Garvin).

  • Penelaahan mengenai asas-asas umum dari penciptaan dan penghargaan seni (Joseph Brennan dlm. The Liang Gie, 1983 :59).

  • Pengertian umum seni :

    • art dari kata Latin ars , artinya menyambung atau menggabungkan, kemahiran.


Seni sebagai kemahiran (Skill)

  • Seni sebagai kemahiran (Skill)

  • Suatu kemampuan atau kemahiran dalam membikin barang-barang atau mengerjakan sesuatu (William Flemming dlm. Surajiyo, 2008).

  • Seni sebagai Kegiatan manusia (Human Activity)

    • Suatu kegiatan manusia menciptakan karya seni apapun yang indah atau menyenangkan.
    • art dan craft berbeda dlm. hal kegunaan praktis (Kahler).


Seni sebagai Karya Seni

  • Seni sebagai Karya Seni

  • Seni meliputi setiap benda yang dibikin oleh manusia (produk kegiatan manusia) untuk dilawankan dengan benda-benda alamiah ( John Hospers).

  • Seni sebagai Seni Indah (Fine Art)

  • Seni yang terutama bertalian dengan pembikinan benda-benda dengan kepentingan estetis sebagaimana berbeda dari seni berguna atau terapan yang maksudnya untuk kefaedahan (Yervant Krikorian).



Seni sebagai Penglihatan (Visual Art)

  • Seni sebagai Penglihatan (Visual Art)

  • bidang kreatifitas senin yang bermaksud mengadakan tata hubungan pertama-tama melalui mata (Eugene Johnson).

  • Penggolongan Seni

  • Seni Kasar (Vulgar Arts) dan Seni Bebas (Liberal Arts)

  • Seni Indah, Seni Berguna/Seni Terapan/Seni Praktis

  • Seni Besar (Mayor Arts) dan Seni Kecil (Minor Arts)

  • Seni dari segi Pencerapan Indrawi, Pembagian Medium (Bahan) dan Perpaduan Unsur-Unsurnya

  • Seni berdasarkan Corak Irama dan Macam Bahan



Aliran Naturalisme

  • Aliran Naturalisme

  • Bertujuan untuk melukiskan bentuk yang sewajarnya, dengan mengindahkan perspektif garis dan warna serta anatominya.

  • Aliran Expressionisme

  • Melukiskan jiwa atau pendapatnya tentang jiwa obyek, cara memaknai ide itu terlepas dari pengaruh yang kebetulan ada dan disalurkan untuk mencapai inti kerohaniannya.

  • Aliran Impressionisme

  • Melukiskan kesan alam yang diterimanya dengan spontan, cepat dan pasti, hingga suasana bentuk, gerak, dan sinar itu dilukiskan seutuhnya (Kartini Parmono, 1985)



Nilai Seni ; suatu karya seni mempunyai nilai indrawi yang menyebabkan seseorang pengamat menikmati atau memperoleh kepuasan dari ciri-ciri indrawi yang disajikan oleh suatu karya seni (The Liang Gie,1983).

  • Nilai Seni ; suatu karya seni mempunyai nilai indrawi yang menyebabkan seseorang pengamat menikmati atau memperoleh kepuasan dari ciri-ciri indrawi yang disajikan oleh suatu karya seni (The Liang Gie,1983).

  • Karya seni sebagai ciptaan manusia memiliki nilai untuk memuaskan manusia , antara lain :

    • nilai kehidupan ; nilai-nilai kehidupan manusia yang asasi sesuai harkat dan cita manusia ditampilkan dalam media seni.
    • nilai pengetahuan ; karya seni dapat memberikan suatu pemahaman terhadap alam sekitarnya dan berbagai aspek kehidupan yang melingkupinya.


nilai keindahan ; ekspresi seni adalah keindahan yang terkait dengan perasaan manusia.

    • nilai keindahan ; ekspresi seni adalah keindahan yang terkait dengan perasaan manusia.
    • nilai indrawi dan bentuk ;
      • Nilai indrawi menyebabkan seseorang menikmati kepuasan dari ciri-ciri indrawi suatu karya seni.
      • Nilai bentuk menyebabkan seseorang mengagumi bentuk besar dan bentuk kecil.
    • nilai kepribadian ; suatu karya seni mencerminkan kepribadian tertentu sesuai dengan sosial budaya, peradaban, etnik, bangsa, dan lain-lain.


Ciri-ciri yang menjadi kualitas pokok benda estetis :

  • Ciri-ciri yang menjadi kualitas pokok benda estetis :

    • Menurut MONROE BEARDSLEY :
      • Unity (kesatuan),
      • Kerumitan (complexity),
      • Kesungguhan (intensity).
    • Menurut THE LIANG GIE :
      • Kesatuan (unity),
      • Keselarasan (harmony),
      • Kesetangkupan (symmetry),
      • Keseimbangan (balance),
      • Perlawanan (contrast).
    • Menurut KARTINI PARMONO :
      • Keanekaan (variety),
      • Kesatuan (unity).














Estetis Filsafati

  • Estetis Filsafati

  • (rumpun tradisional)



Dalam estetika yang dicari adalah hakikat dari keindahan dan bentuk-bentuk pengalaman keindahan, seperti keindahan jasmani/rohani, keindahan alam dan keindahan seni ( Surajiyo, 2008).

  • Dalam estetika yang dicari adalah hakikat dari keindahan dan bentuk-bentuk pengalaman keindahan, seperti keindahan jasmani/rohani, keindahan alam dan keindahan seni ( Surajiyo, 2008).

  • Sebagian filsuf seni dewasa ini mengungkapkan nilai estetis itu tercipta dengan terpengaruhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada karya seni yang diciptakan seseorang.

  • Keindahan ialah idea yang terwujud di dalam indera Materi seni tidak lain adalah idea, sedangkan bentuknya terdapat dalam gambaran inderawi dan khayalnya (Hegel dlm. Anwar, 1980:26).



Hierarki Seni/Bentuk-Bentuk Estetika :

  • Hierarki Seni/Bentuk-Bentuk Estetika :

    • Hegel ; mengklasifikasikan suatu rangkaian seni yang dimulai dari arsitektur dan berakhir pada puisi. Makin kecil unsur materi dalam suatu bentuk seni, makin tinggi (atas ) posisinya pada tangga hierarki (Harry Hamersma,1988 :24).
    • Schopenhauer ; membuat suatu rangkaian yang mulai dari arsitektur dan memuncak dalam musik. Musik mendapat tempat istimewa dalam estetika (Harry Hamersma,1988 :24).




















Yüklə 457 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə