Improving School



Yüklə 30,05 Kb.
tarix23.01.2018
ölçüsü30,05 Kb.
#22210

pend md

SMP MUHAMMADIYAH 12 GKB GRESIK

Improving School


Halaman

: dari 1
No. Dokumen

: FM-07-01-06
Revisi / Edisi

: 0/0

Tanggal

:1 Februari 2008

MODUL


ATMOSFER DAN HIDROSFER


Atmosfer adalah lapisan uap/udara yang terdiri atas beberapa gas yang menyelimuti bumi. Pengertian atmosfer berasal dari kata atmos dan saphira (dalam bahasa Yunani), atmos artinya uap dan saphira artinya lapisan.


  • Unsur Gas dalam Atmosfer

  1. Unsur yang jumlahnya banyak dan mempunyai kadar tetap.

  • Nitrogen (N2) : 78,08%

  • Oksigen (02) : 20,94%

  • Argon (Ar) : 0,93%

  • Karbon dioksida (C02) : 0,03%

  1. Unsur yang jumlahnya sedikit dan kadarnya tetap, yaitu: Kripton (sangat kecil), Neon (0,0018 % ), Hidrogen (0,00005 %), dan Helium (0,0005 %).

  2. Unsur yang kadarnya tidak tetap, misalnya uap air (H20). Kadar uap air sangat bergantung dari temperatur, yaitu makin tinggi temperatur maka makin banyak uap air yang dikandungnya.

  • Sifat-sifat Atmosfer

  1. Mempunyai berat/massa.

  2. Dinamis dan elastis.

  3. Transparan dalam beberapa bentuk radiasi.

  4. Tidak berbau dan tidak berwarna.

  • Manfaat Atmosfer

  1. Menjaga suhu di bumi agar tetap hangat.

  2. Menyediakan berbagai macam zat yangdiperlukan makhluk hidup.

  3. Pemantul gelombang radio.

  4. Sumber tenaga yang murah (angin).

  5. Melindungi bumi dari benturan benda langit.

  6. Melindungi makhluk hidup dari radiasi sinar ultraviolet.

  • Lapisan Atmosfer

  1. Troposfer (ketinggian/ketebalan rata- rata 0-18 km)

Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi. Puncak lapisan troposfer disebut “tropopause”. Di daerah khatulistiwa ketebalan troposfer antara 16-18 km dan di daerah kutub ketinggiannya antara 8-10 km. Pada troposfer terdapat fenomena dan gejala meteorik, seperti: awan, hujan.angin, pelangi, maupun halilintar.

  1. Stratosfer (ketinggian rata-rata antara 18-80 km)

Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon (O3). Suhu maksimal pada puncak lapisan stratosfer disebut “stratopause”. Lapisan ini banyak mengandung ozon (03) yang memiliki kemampuan menahan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari, sehingga kehidupan di bumi terlindung oleh bahaya sinar ultraviolet.

  1. Mesosfer (ketinggian 50-80 km)

Mesosfer terletak pada ketinggian 50-80 km. Makin naik ketinggiannya, suhu udara makin turun sampai -73°C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi, sehingga bumi terlindung. Hal itu memungkinkan adanya kehidupan di bumi.

  1. lonosfer/Termosfer (80-800 km)

Lapisan ini sering disebut dengan lapisan panas (hot layer). Pada lapisan ini terdapat lapisan ion sebagai pemantul gelombang radio. Pada ketinggian 480 km terlihat aurora dan awan pijar yang kadang terlihat berkilauan pada pagi dan sore hari.

  1. Eksosfer (800-1.000 km)

Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari permukaan bumi. Pada lapisan ini ketinggian gaya berat dan gravitasi relatif kecil atau hampir tidak terasa, sehingga di lapisan ini berangsur-angsur butir-butir gas meloloskan diri ke luar angkasa meninggalkan atmosfer.



  • CUACA DAN IKLIM

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat atau daerah yang sempit.

Sedangkan iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dengan waktu yang relatif lama. llmu yang mempelajari tentang cuaca disebut meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim disebut klimatologi. Kondisi cuaca harian diamati oleh suatu lembaga yang disebut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),



  • Perbedaan Cuaca dan Iklim

Unsur-unsur cuaca dan iklim antara lain sebagai berikut.

  1. Suhu udara

Suhu udara diukur dengan termometer. Kertas yang berisi catatan tentang suhu disebut termogram.

Faktor-faktoryang mempengaruhi suhu udara antara lain sebagai berikut :



    1. Sudut datangnya sinar matahari.

    2. Jarak dari laut.

    3. Tinggi suatu tempat.

Semakin tinggi letak suatu tempat maka suhu udara semakin rendah, Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai rata-rata suhu udara sama disebut isoterm.

  1. Tekanan udara

Tekanan udara berbeda-beda bergantung pada tempat dan waktu. Besarnya tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.

Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang bertekanan udara sama disebut isobar.



  1. Angin

Angin adalah aliran udara dari tempat satu ke tempat yang lain. Angin mempunyai arah dan kecepatan. Untuk mengetahui arah angin digunakan bendera angin atau kantong angin. Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Hasil catatan anemometer disebut anemogram. Satuan kecepatan angin adalah km/jam atau knot.

  1. Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut higrometer. Kelembaban udara dinyatakan dengan satuan gram per meter kubik (g/m3).

  1. Curah Hujan

Berubahnya uap air menjadi butir-butir air dan jatuh ke permukaan bumi. Sesuai dengan unsur-unsur iklim maka hal yang berkaitan dengan lokasi, seperti letak garis lintang, tinggi tempat, dan sifat wilayah dapat menentukan iklim dan cuaca. Berdasarkan letak garis lintang dan lokasi wilayah yang semakin menjauhi garis khatulistiwa atau semakin mendekati daerah kutub, maka iklim dan udaranya semakin dingin. Berdasarkan letak garis lintang, iklim di muka bumi dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe. Klasifikasi ini disebut klasifikiasi iklim matahari, antara lain sebagai berikut :

    1. Iklim Tropik terletak di daerah antara 231/2° LU – 23 1/2° LS.

    2. Iklim Subtropik terletak antara 23 1/2 ° – 35°, baik LU maupun LS.

    3. Iklim Sedang terletak antara 351/2° – 66 1/2 °, baik LU maupn LS.

    4. Iklim Dingin terletak antara 66, 1/2° – 90°, baik LU maupun LS.

Atas dasar klasifikasi iklim di atas, Indonesia termasuk wilayah beriklim tropik.


  • TIPE-TIPE HUJAN

Hujan merupakan proses lanjutan dari naiknya massa udara/awan. Uap air yang terkandung dalam awan tersebut akan berubah menjadi butir-butir air yang besar dan akhirnya jatuh ke Bumi. Proses terjadinya hujan dan besarnya curah hujan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Wilayah yang memiliki curah hujan yang sama pada suatu peta ditunjukkan oleh garis isohyet. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi sebagai berikut :

  1. Hujan Orografis

Hujan ini terjadi karena udara yang membawa uap air dari laut dipaksa naik oleh adanya pegunungan. Wilayah yang tidak turun hujan di sisi lain gunung atau pegunungan dikenal dengan sebutan daerah bayangan hujan.

  1. Hujan Zenithal

Hujan zenithal terjadi karena adanya pertemuan arus konveksi yang membawa uap air di daerah khatulistiwa. Dengan adanya pertemuan dua arus konveksi menyebabkan tabrakan dan kedua massa udara naik ke atas.



  1. Hujan Frontal

Hujan frontal terjadi karena pertemuan dua massa udara yang berbeda suhunya. Perbedaan suhu ini menyebabkan massa udara yang panas dipaksa naik ke atas.

  • Di Indonesia curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kranggan. Daerah ini terletak di lereng barat Gunung Slamet. Curah hujannya ± 8.305 mm/ tahun. Daerah yang lain adalah Tenjo, dekat Baturaden, Jawa Tengah. Jumlah curah hujannya ± 7.069 mm/tahun.

  • Curah hujan paling sedikit terdapat di Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Curah hujannya dalam satu tahun ± 547 mm. Daerah lainnya adalah Asembagus, Jawa Timur. Curah hujannya dalam satu tahun ± 886 mm.

  • JENIS-JENIS ANGIN

Perubahan siang dan malam menyebabkan perbedaan penerimaan sinar matahari. Hal ini pulalah yang menyebabkan perbedaan suhu (temperatur) di berbagai tempat di permukaan Bumi termasuk di daratan dan lautan. Suhu yang tinggi mempunyai tekanan udara yang lebih rendah. Sementara itu, suhu yang rendah memiliki tekanan udara yang tinggi. Perbedaan inilah yang menyebabkan terjadinya angin.

  1. Angin Lokal

  1. Angin Darat dan Angin Laut

  2. Angin Darat Angin Laut

Pada saat siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan, sementara itu pada malam hari daratan lebih cepat dingin dari lautan. Perbedaan suhu ini akan mempengaruhi tekanan udara antara darat dan laut. Pada siang hari tekanan udara daratan lebih rendah daripada lautan sehingga udara bergerak dari laut ke darat dan disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari tekanan udara daratan lebih tinggi daripada lautan sehingga udara bergerak dari darat ke laut dan disebut angin darat.

  1. Angin Lembah dan Angin Gunung

Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin daripada lembah. Sementara itu, pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas daripada lembah. Perbedaan suhu udara antara puncak gunung serta lembah ini akan mempengaruhi tekanan udaranya dan akhirnya akan mempengaruhi kondisi angin yang bertiup. Pada malam hari tekanan udara di puncak gunung lebih tinggi daripada lembah sehingga angin bertiup dari puncak gunung ke lembah dan disebut angin gunung. Sebaliknya, pada siang hari tekanan udara di puncak gunung lebih rendah daripada di lembah, akibatnya angin bertiup dari lembah ke puncak gunung dan disebut angin lembah.

  1. Angin Fohn

Angin fohn merupakan kelanjutan dari proses terjadinya hujan orografis. Setelah terjadi hujan di salah satu sisi lereng gunung, angin yang sudah tidak membawa uap air ini tetap meneruskan embusannya menuruni sisi lereng gunung yang lain. Oleh karena sifatnya yang kering, tumbuhan yang dilaluinya menjadi layu sehingga berdampak negatif pada usaha pertanian.

Penyebutan angin fohn berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Penyebutan itu antara lain:



  1. Angin bohorok di Deli (Sumatra Utara).

  2. Angin gending di Pasuruan dan Probolinggo (Jawa Timur)

  1. Angin Siklon dan Angin Antisiklon

Angin siklon dan angin antisiklon antara belahan Bumi utara dan selatan arahnya berbeda. Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam. Sementara angin antisiklon bergerak dari daerah pusat tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah yang mengelilinginya di bagian luar. Gerakan arah angin ini berputar. Di daerah tropis, angin siklon sering terjadi di laut. Penyebutan angin siklon di beberapa daerah berbeda-beda di antaranya sebagai berikut :

a) Hurricane, yaitu angin siklon di Samudra Atlantik.

b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.

d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.



  1. Angin Muson/Musim

Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua, yaitu angin muson barat dan angin muson timur. Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober–April. Pergerakan angin muson barat yang kaya uap air mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi selatan. Angin muson timur terjadi pada bulan April–Oktober. Angin muson timur yang bersifat kering mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi utara
Yüklə 30,05 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə