Industri kalsium silika board

industri kalsium silika board

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka secara garis besar dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. 
   Perencanaan dan perancangan bangunan Industri Kalsium Silika Board dengan berkonsep bangunan dan pengelan produk kepada masyarakat melalui sarana yang ada
   
2. 
   Perencanaan diutamakan untuk fungsi bangunan yaitu memproduksi bahan bangunan kalsium silikat board, dengan fasilitas penunjang yang dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan lingkungan sekitar.
   

2. 
   Batasan
   

Batasan yang digunakan dalam Perencanaan dan Perancangan Industri Kalsium Silika Board di Demak adalah:

1. 
   Lokasi tapak berada di Jalan Raya Semarang-Demak, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak
   
2. 
   Data-data yang tidak dapat didapatkan, dibuat asumsinya mengacu pada data lain yang relevan, hasil studi literature dan konsultasi dengan engineer di bidangnya.
   
3. 
   Disiplin ilmu lain yang tidak berhubungan dengan proses perencanaan tidak dibahas.
   
4. 
   Perencanaan didasarkan pada fungsi bangunan sebagai bangunan industry dengan memperhatikan lingkungan sekitar, berinteraksi dengan daerah di sekitarnya dan membangun dengan usaha tidak merusak lingkungan.
   

3. 
   Anggapan
   

Adapun anggapan-anggapan dalam perencanaan Waste to Energy Plant, antara lain :

1. 
   Tapak Jalan Raya Semarang-Demak di Kecamatan Karang Tengah dianggap memenuhi persyaratan untuk tapak Industri Kalsium Silika Board.
   
2. 
   Data dan standard yang digunakan sebagai dasar perencanaan dan perancangan merupakan standar dari perusahaan Shijiazhuang Wuxing Mechanical Co. Ltd.
   
3. 
   Industri Kalsium Silika Board yang direncanakan merupakan suatu kawasan dengan bangunan industry dengan penataan landscape yang terkonsep dan tetap berintegrasi dengan lingkungan sekitar.
   
4. 
   Aspek ekonomis dianggap diluar pembahasan perencanaan dan perancangan tetapi dengan memperhatikan rasionalitas.
   
5. 
   Konsep corporate governance yang digunakan adalah two tier system dimana fungsi pengelolaan dan pengawasan dibedakan
   
6. 
   Dana untuk pembangunan Waste to Energy Palnt yang direncanakan dianggap telah tersedia dan sesuai dengan program perencanaan dan perancangan.
   
7. 
   Studi kelayakan struktur dan daya dukung tanah dianggap telah dilaksanakan sesuai dengan data yang ada.
   

landasan program perencanaan dan perancangan