Interaksi aktor-aktor sosial dalam dinamika ketahanan pangan daerah



Yüklə 13,63 Kb.
tarix05.02.2018
ölçüsü13,63 Kb.
#25052

INTERAKSI AKTOR-AKTOR SOSIAL DALAM DINAMIKA KETAHANAN PANGAN DAERAH

KURNIA NUR FITRIANA, MPA

2014


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
P

enelitian ini menganalisis dinamika ketahanan pangan daerah di Kabupaten sleman dengan studi kasus di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman dari tiga aspek yaitu pemerintah, masyarakat, dan pasar dalam interaksinya pada dinamika ketahanan pangan dengan rumusan masalah “ Bagaimana interaksi antar aktor dalam dinamika ketahanan pangan di Kecamatan Minggir, Kabupten Sleman?”. Adapun tujuan yang ingi dicapai adalah : (1) Mendeskrisikan dinamika ketahanan pangan di Kecamatan Minggir , Kabupaten Sleman; (2) Mendiskripsikan interaksi antar aktor dalam dinamika ketahanan pangan di Kecamatan Minggir, Kabupten Sleman. Adalah menarik untuk melakukan eksplorasi apa yang sesungguhnya yang terjadi di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman sehingga dapat terlepas dari kerawanan pangan pada tahun 2012 setelah 3 tahun (2009-2011) menjadi wilayah rawan pangan, padahal Kecamatan Minggir merupakan salah satu wilayah penyangga produksi pangan beras di Kabupaten Sleman dengan jumlah total hasil produksi bersa terbesar di Kabupaten Sleman. Eksplorasi ini sangat penting untuk pembelajaran dalam penentuan indikator kerawanan pangan dan ketahanan pangan yang selama ini masih overlapping dengan indikator kemiskinan antara pemerintah dengan masyarakat.



Tema sentral dalam penelitian ini adalah dinamika ketahanan pangan dan interaksi antar aktor-aktor soaial dalam perspektif governance yang melibatkan pemerintah, pasar, dan masyarakat sehingga konsep dan teori yang digunakan untuk memetakan permasalahan penelitian ini adalah konsep dan teori yang berkaitan dengan ketahanan pangan, kerawanan pangan, dan adaptive governance dalam menganalisis interaksi antar actor pemerintah, aktor pasar, dan aktor masyarakat. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus agar dapat menjelaskan dan mengeksplorasi lebih mendalam interaksi antar aktor dalam dinamika ketahanan pangan daerah di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dinamika ketahanan pangan di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman sangat dinamis dimana pada tahun 2012 sudah terjadi penguatan ketahanan pangan dengan kondisi perubahan terbaik ialah berada pada subsistem produksi atau ketersediaan pangan. Sedangkan yang masih memiliki kerentanan dalam ketahanan pangan ialah pada subsistem komsu`msi dikarenakan diversifiikasi pangan belum dapat berjalan optimal dan masih rendahnya aksesbilitas pangan beras bagi masyarakat di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman yang mayoritas merupakan rumah tangga miskin. Pola interaksi yang terjadi antara aktor Negara, aktor masyarakat, dan aktor pasar telah menciptakan ambiguitas peran keagenan (agency) dalam kehidupan sosial dikarenakan belum terjadi kolaborasi peran antar aktor. Ambiguitas peran keagenan (agency) terjadi dalam pola interaksi antar aktor dinamika ketahanan pangan daerah di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman dikarenakan tumpah tindih peran antar aktor. Peran keagenan (agency) tidak bisa dihilangkan atau dihapuskan dari pola interaksi antar aktor dalam ketahanan pangan di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman. Interaksi antar aktor pada masa kerawanan pangan di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman masih didominasi oleh intervensi peran pemerintah dan pasar. Sedangkan, masyarakat hanya sebagai target group tanpa disertai dengan upaya nyata pemberdayaan masayarakat, sehingga berdamnpak pada ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintah dan pasar. Pada masa pemulihan kondisi kerawanan pangan dan penguatan ketahanan pangan di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman telah terjadi perubahan pola interaksi antar aktor-aktor sosial yaitu adanya kolaborasi peran antar pemerintah, pasar, dan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Sleman telah mendelegasikan perannya secara lebih proporsional kepada petani di Kecamtaan Minggir, Kabupaten Sleman. Artinya, dalam konteks penguatan ketahanan pangan pasca kondisi kerawanan pangan, telah ada upaya Pemerintah Kabupaten Sleman untuk memberdayakan masyarakat petani di Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, dengan harapan dapat memperpendek rantai ketergantungan terhadap pemerintah dan pasar. 1


Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional





Interpretasi Aktor-Aktor Kebijakan Ketahanan Pangan Daerah



Sumber: Fitriana, 2013

Feed back: Ketergantungan masyarakat kepada pasar

Pemahaman aktor-aktor kebijakan ketahanan pangan daerah

Intervesi terhadap output

1.Input 2.Nilai Tukar Petani

Pasar

Kebijakan Ketahanan Pangan Daerah

Feed back: Ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah




1 Disarikan dari Kurnia Nur Fitriana.2013. Tesis Dinamika Ketahanan Pangan Daerah.Yogyakarta: Pascasarjana FISIPOL UGM.

Yüklə 13,63 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə