Name : raya angelina. G



Yüklə 14,43 Kb.
tarix20.01.2018
ölçüsü14,43 Kb.
#21722
    Bu səhifədəki naviqasiya:
  • Pertama

Name : RAYA ANGELINA .G.

Class :VE

Subject :Semantic


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi.Lambang adalah suatu pengertian .Lambang-lambang bunyi bahasa yang bermakna itu di dalam bahasa berupa satuan-satuan bahasa yang berwujud morfem,kata,frase,klausa,kalimatdan wacana.Semua itu mempunyai makna.

Bahasa merupakan media komunikasi yang paling efektif yang dipergunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan individu lainnya. Bahasa yang digunakan dalam berinteraksi pada keseharian kita sangat bervariasi bentuknya, baik dilihat dari fungsi maupun bentuknya. Tataran penggunaan bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat dalam berinteraksi tentunya tidak lepas dari penggunaan kata atau kalimat yang bermuara pada makna, yang merupakan ruang lingkup dari semantik.

Chaer (1995;1) menyatakan bahwa setiap alat komunikasi verbal,bahasa merupakan suatu lambang bunyi yang bersifat arbitrer (manasuka) .Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide,pikiran ,hasrat,dan keinginan kepada orang lain dan berperan dalam perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia (sutedi 2003;2).

Para peneliti semantik mencatat bahwa leksem dalam suatu leksikon tidak berdiri sendiri akan tetapi, laksem tersebut ada dalam relasi dengan laksem-laksem lain. Leksikon dianggap sebagai suatu sistem yang terjadi dari banayak subsistem. Dalam setiap subsistem tersebut, laksem dihubungkan satu sama lain dengan relasi makna. Salah satu yang kurang disadari oleh banyak orang adalah bahwa relasi makana itu merupakan refleksi konsep yang disimpan oleh penutur bahasa dalam sistem sarafnya. Penyadaran akan peran relasi makna me rupakan upaya memperkaya konsep (Kridalaksana, 1988).

BAB II

Relasi Makna



Relasi makna adalah relasi makna atau hubungan semantik antarsatuan bahasa.Satuan bahasa yang terlibat bisa level kata ,frase,klausa dan kalimat.Dalam setiap bahasa ,termasuk dalam bahasa indonesia ataupun bahasa inggris,sering kali hubungan makna atau relasi semantikantara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya.Hubungan atau relasi kemaknaan ini menyangkut kesamaan makna (sinonim),kebalikan makna (antonim ),kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas ),ketercakupan makna (hiponiom),kelainan makna (homonim) ,kelebihan makna (redundansi ),dan sebagainya.

Dalam makalah semantik ini kita akan membahas tentang sinonim.

SINONIM

Secara etimologi kata sinonim berasal dari bahasa yunani kuno ,yaitu onoma yang berarti ‘nama ‘,dan syn yang berarti yang berarti ‘dengan ‘.Maka secara harfiah kata sinonim berarti nama lain untuk benda atau hal yang sama.Verhaar (1978 ) mendefinisikan sebagai ungkapan (kata ,frase,atau kalimat) yang maknanya kurang lebih arah.



Kalaudua buah kata yang bersinonim tidak memiliki makna yang persis sama, maka timbul pertanyaan: Yang sama apanya ?. Menurut teori Verhaar yang sama tentu adalah informasi bersifat ekstralingual sedangkan makna bersifat intralingual. Atau kalau kita mengikiuti teori analisis komponen (lihat 6.2) yang sama adalah bagian atau unsur tertentu saja dari maknaitu yang sama. Misalnya katan mati memiliki komponen makana (1) tiada bernyawa (2) dapat dikenakan terhadap apa saja (manusia, binatang pohon, dsb ). Sedangkan meninggal memiliki komponen makna (1) tidak bernyawa (2) hanya dikenakan pada manusia. Maka dengan demikian kata mati dan meninggal hanya bersinonim pada komponen makna (1) tiada bernyawa. Karena itu, jelas bai kita kalau Ali,kucing,dan pohon bisa mati ; tetapi yang bisa meninggal hanya Ali. Sedangkan kucing dan pohon tidak bisa.

Kesinoniman mutlak atau kesinonian simetris memang tidakada dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kata-kata yang dapat dipertukarkan begitu saja pun jarang ada. Pada suatu tempat kita mungki dapat menukar kata mati dan kata meninggal; tetapi di tempat lain tidak dapat. Begitu pula kata bunga dan kembang;di satu tempat kita dapat mempertukarkannya, tetapi di tempat lain tidak.

Ketidakmugkinan kita untuk menukar sebuah kata dengan kata lain yang bersinonim adalah banyak sebabnya. Antara lain, karena;


  1. Faktor waktu. Misalnya kata hulubalang bersinonim dengan kata komandan. Namun,

Keduanya tidak mudah dipertukarkan karena kata hulubalang hanya cocok untuk situasa kuno, klasik, atau arkais. Sedangkan kata komandan hanya cocok untuk situasi masa kini (modern).

  1. Faktor tempat atau daerah. Misalnya kata saya danbeta adalah bersinonim. Tetapi kata

Beta hanya cocok untuk digunakan dalam konteks pemakaian bahasa Indonesia timur ( Maluku ); sedangkan kata saya dapat digunakan secara umum di mana saja.

  1. Faktor sosial,Misalnya kata aku dan saya adalah dua buah kata yang bersinonim ; tetapi

kata aku hanya dapat digunakan kepada orang yang lebih tua atau yang sama sosialnya lebih tinggi.

  1. Faktor bidang kegiatan. Misalny kata tasawuf,kebatinan,dan mistik adalah tiga buah kata

Yang bersinonim. Namun, kata tasawuf hanya lazimdalam agama Islam ; kata kebatinan untuk yang bukan Islam ; dan kata mistik untuk semua agama. Contoh lain kata matahari dapat digunakan secara umum

  1. Faktor nuansa makna. Misalnya kata-kata melihat, melirik, melotot, meninjau,dan

Adalah kata-kata yang bersinonim. Kata melihat memang bisa digunakan secara umum ; tetapi kata melihat hanya digunakan untuk menyatakan melihat debgan sudut mata : kata melotot hanya digunakan untuk melihat dengan mata terbuka lebar ; kata meninjau hanya digunakan untuk melihat dari tempat jauh atau tempat tinggi ; dan kata mengintip hanya cocok digunakan untuk dari celah yang sempit. Contoh lain, kata hotel bersinonim dengan kata penginapan ; tetapi kata penginapan lebih luas maknanya dari kata hotel sebab ke dalam penginapan termasuk juga hotel, losmen, dan motel. Contoh lain yang sedang populer, kata mantan bersinonim dengan kata bekas. Tetapi kata bekas bersifat umum, dapat digunakan untuk apa saja, seperti bekas guru, bekas pacar, bekas lurah, dan bekas benteng. Sedangkan kata mantan hanya berkaitan dengan jabatan terhormat yang pernah diduduki seperti mantan gubernur,mantan lurah, dan mantan rektor. Jikapun ada yang mengatakan, misalnya, mantan pacar, atau mantan suami, maka akan diterima sebagai gurauan.

Di dalam beberapa buku pelajaran bahasa sering dikatakan bahwa sinonim adalah persamaan kata-kata yang sama maknanya. Pernyataan ini jelas kurang tepat sebab selain yang sama bukan maknanya, Yang bersinonim pun bukan hanya kata dengan kata, tetapi juga banyak terjadi antara satuan-satuan bahasa lainnya. Perhatikan contoh berikut !



  1. Sinonim antara morfem (bebas) dengan morfem (terikat), seperti antara dia dengan nya,

Antara saya dengan ku dalam kalimat

  1. Minta bantuan dia

Minta bantuannya

  1. Bukan teman saya

Bukan temanku

  1. Sinonim antara kata dengan kata seperti antara mati dengan meningal ; antara buruk

dengan jelek; antara bunga dengan puspa, dan sebagainya.

  1. Sinonim antara kata dengan frase atau sebaliknya. Misalnya antara meninggal dengan

Tutup usia ; antara hamil dengan duduk perut ; antara pencuri dengan tamu yang tidak diundang ; antara tidak boleh tidak dengan harus.

  1. Sinonim antara frase dengan frase. Misalnya, antara ayah ibu dengan orang tua; antara

meninggal dunia dengan berpulang ke rahmatullah; dan antara mobil baru dengan mobil yang baru. Malah juga antara baju hangat dan baju dingin.

  1. Sinonim antara kalimat dengan kalimat, seperti Adik menendang bola dengan bola ditendang Adik. Kedua kalimat ini pun dianggap bersinonim, meskipun yang pertama

Aktif dan yang kedua kalimat pasif.

Akhirnya, mengenai sinonim ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tidak semua kata dalam bahasa Indonesia mempunyai sinonim. Misalnya kata beras, salju, batu, dan, kuning tidak memiliki sinonim. Kedua, ada kata-kata yang bersinonim pada bentuk jadian. Misalnya kata benar bersinonim dengan kata betul; tetapi kata kebenaran tidak bersinonim dengan kata kebetulan. Ketiga, ada kata-kata yang tidak mempunyai sinonim pada bentuk dasar tetapi memiliki sinonim pada bentuk jadian. Misalnya kata jemur tidak mempunyai sinonim tetapi kata menjemur ada sinonimnya,yaitu mengeringkan;dan berjemur bersinonim dengan berpanas. Contoh lain kata pimpin tidak mempunyai sinonim, tetapi memimpin ada sinonimnya yaitu membimbing,menuntun,mengetahui,dan menunjukkan. Keempat, ada kata-kata yang dalam arti “sebenarnya” tidak mempunyai sinonim, tetapi dalam arti “kiasan” justru mempunyai sinonim. Misalnya kata hitam dalam makna “sebenarnya” tidak ada sinonimnya,tapi dalam arti “kiasan” ada sinonimnya, yaitu gelap, mesum, buruk,dan tidak menentu. (Untuk mengenal bentuk-bentuk bersinonim dalam bahasa Indonesia, lebih jauh, lihat Harimurti Kridalaksana 1984).

Example :

Acle=Capable

Beautiful=Pretty

animal = fauna

arrive =come

see=look


walpaper =cover

team = group

swear =promise

belive =belief

calculate=count

together =-acompany

cancel=delay
BAB III

Kesimpulan





  1. Semantik diartikan sebagai ilmu tentang makna atau arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa, yakni: fonologi, gramatika, dan semantik. Semantik hanyalah mengkaji makna atau arti yang berkenan dengan bahasa sebagai alat komunikasi verbal dan tidak mengkaji makna yang terdapat dalam bahasa bunga, bahasa warna, dan bahasa prangko, karena hanya merupakan perlambang belaka, yang tidak diturunkan dari tanda-tanda linguistik

  2. Bahasa sangat penting untuk dipelajari karena kita akan berkmunikasi dengan orang harus menggunakan bahasa.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, diajukan beberapa saran sehubungan dengan makalah ini, sebagai berikut;


1. Hendaknya ke depan pengembangan penulisan tentang memori pada prosa lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi.
2. Diharapkan kepada mahasiswa Program Pascasarjana agar tetap mengkaji masalah memori ini meskipun tidak berada pada konteks perkuliahan

Preference


http://www.synonym.com

http://www.synonym-finder.com



buku pengantar semantik bahasa indonesia
Yüklə 14,43 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə