Niasin, kalsium, dan fosfor disusun oleh



Yüklə 102,41 Kb.
tarix02.03.2018
ölçüsü102,41 Kb.
#28723

TUGAS DASAR-DASAR ILMU GIZI

NIASIN, KALSIUM, DAN FOSFOR

DISUSUN OLEH:



  1. Indri Ayu Andini 2015-31-012

  2. Rina Sondang 2015-31-019

  3. Zalzabilla Putri Cahyani 2015-31-052

Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Universitas Esa Unggul

2016


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan doa dan Puji syukur Kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan karunia – Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Niasin, Kalsium dan Fosfor”.

Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Laras Sitoayu yang telah membimbing dalam mata kuliah Dasar-dasar Ilmu Gizi.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan kurang memadai. Saran dan kritik dari berbagai pihak sangat di harapkan. Akhirnya semoga makalah ini memberikan berkah dan manfaat kepada pembaca.

Jakarta, 6 Desember 2016


Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..3



  1. LATAR BELAKANG…....……………………………………………………………....3

  2. RUMUSAN MASALAH...……………………………………………………………....3

  3. TUJUAN....……………...………………………………………………………………..3

  4. MANFAAT……………………………………………………………………………….4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………5

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………..6



  1. NIASIN…………………………………………………………………………………..6

  1. Definisi Niasin………………………………………………………………………..6

  2. Fungsi Niasin…………………………………………………………………………6

  3. Sumber Niasin………………………………………………………………………...7

  4. Akibat Kekurangan Niasin……………………………………………………………7

  5. Akibat Kelebihan Niasin……………………………………………………………...7

  6. Mekanisme Niasin……………………………………………………………………8

  7. Angka Kecukupan Gizi Niasin……………………………………………………….8

  1. KALSIUM……………………………………………………………………………….9

  1. Definisi Kalsium……………………………………………………………………...9

  2. Fungsi Kalsium………………………………………………………………………10

  3. Sumber Kalsium…………………………………………………………………….. 10

  4. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Kalsium………………………………………...11

  5. Mekanisme Pencernaan Kalsium…………………………………………………….12

  6. Angka Kecukupan Gizi Kalsium……………………………………………….........12

  1. FOSFOR…………………………………………………………………………………14

  1. Definisi Fosfor……………………………………………………………………….14

  2. Fungsi Fosfor………………………………………………………………………...14

  3. Sumber Fosfor………………………………………………………………………..15

  4. Kelebihan dan Kekurangan Fosfor…………………………………………………..15

  5. Mekanisme Pencernaan Fosfor………………………………………………………15

  6. Angka Kecukupan Gizi Fosfor………………………………………………………16

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………...18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………19



BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Makhluk hidup, utamanya manusia pasti membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas metabolism tubuhnya, sehingga organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan-penyerapan sari-sari makanan di usus, penghalusan makanan dan lain-lain.

Zat-zat sering digunakan tubuh dalam melakukan aktivitas antara lain; proteim, lemak, vitamin, dan mineral. Vitamin di dalam tubuh berfungsi sebagai pengatur metabolism, mengubah lemak menjadi energi dan ikut serta mengatur pembentukan tulang dan jaringan. Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil (diet) seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk dalam kelangsungan tahap pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan tubuh. Vitamin merupakan nutrient organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan. Vitamin juga berfungsi sebagai pengatur regenerasi kulit, penglihatan, system susunan saraf dan sistem imun di dalam tubuh serta berperan dalam proses pembekuan darah.

Sedangkan Mineral umumnya dikenal banyak orang adalah air, tetapi ternyata masih banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira bahwa mineral tersebut bukan mineral, contohnya masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa kalsium dan fosfor adalah mineral yang termasuk dalam golongan mineral makro.

Mineral terbagi dua, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral-mineral ini memegang peran dan fungsinya sendiri yang salah satunya sebagai pembentukan struktur seperti yang terdapat pada mineral Ca, P, Mg, F, dan Si dalam tulang dan gigi: P dan S dalam protein jaringan.



  1. Rumusan Masalah:

  1. Apa itu Niasin, Kalsium dan Fosfor?

  2. Apa fungsi dari Niasin, Kalsium dan Fosfor?

  3. Bagaimana jika seseorang mengalami kelebihan atau kekurangan niasin, kalsium dan fosfor?

  4. Apa saja sumber Niasin, Kalsium dan fosfor?

  5. Bagaimana proses mekanisme pencernaan niasin, kalsium dan fosfor dalam tubuh?

  6. Berapa angka kecukupan gizi dari niasin, kalsium dan fosfor?

  1. Tujuan

  1. Mengetahui definisi dari niasin,kalsium dan fosfor.

  2. Memahami fungsi dari niasin, kalsium dan fosfor untuk tubuh.

  3. Mengetahui akibat jika kelebihan atau kekurangan dari niasin, kalsium dan fosfor.

3

  1. Mengetahui sumber niasin, kalsium dan fosfor.

  2. Memahami mekanisme pencernaan niasin, kalsium dan fosfor dalam tubuh

  3. Mengetahui angka kecukupan gizi dari niasin, kalsium dan fosfor

  1. Manfaat

Agar mahasiswa mampu memahami peranan penting dari niasin, kalsium dan fosfor yang ada di dalam tubuh sehingga bisa menjadi acuan dalam memilih makanan yang sehat ketika saat dikonsumsi tubuh.

 

4



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Niasin adalah salah satu jenis vitamin B-Complex. Niasin disebut juga dengan vitamin B3. Niasin ditemukan dalam 2 bentuk yaitu asam Nicotonic dan nicotinamide. Meski ada istilah nicotin dalam namanya, namun kedua bentuk niacin ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan nikotin yang terdapat pada tembakau. Bentuk asam dari niasin yaitu asam nikotonik berperan penting dalam sistem peredaran darah dan sistem peredaran syaraf. Sedangkan bentuk amide dan niasin yaitu nicotinamide bermanfaat dalam memproses karbohidrat, lemak, dan protein untuk menghasilkan energi.

Niasin adalah salah satu senyawa organic yang ditemukan pada tahun 1937 dalam bentuk asam nikotinat yang befungsi untuk mencegah penyakit pellagra, Karena kenyataan bahwa asam nikotinat adalah factor anti pellagra maka niacin sering kali juga disebut sebagai vitamin pencegah pellagra.

Kalsium (Ca) merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, yaitu sekitar 1% dari berat badan. Bagi tubuh, fosfor berguna untuk klasifikasi tulang dan gigi. Kekurangan fosfor akan berpengaruh pada pertumbuhan tulang dan gigi.

Kalsium juga disebut sebagai beton dalam tulang. Hal itu Karena struktur tulang itu ternyata mirip dengan beton untuk bangunan atau jembatan. Penyusun utama tulang sesungguhnya adalah mineral tulang yang mengandung kalsium (Ca) & fosfor (P), dan protein yang disebut kolagen.

Zat Kalsium ditambah zat fosfor membuat tulang keras dan kaku mirip semen, sedangkan serat-serat kolagen membuat tulang mirip kawat baja pada tembok. Jadi, kalsium itu seperti semen, dan beton pada tubuh kita yang berfungsi membentuk tulang dan tubuh.

5

BAB III

PEMBAHASAN

NIASIN


  1. Definisi:

Niasin (Asam Nikotinat) dikenal pula sebagai factor pencegah pelagra. Niasin termasuk zat organik yang sederhana, merupakan asam mengandung nitrogen, dan niasinamid adalah garam dari asam ini. Niasin larut dalam air, merupakan senyawa yang sangat stabil terhadap panas maupun oksidasi dan tidak dipengaruhi oleh asam dan basa.

Bentuk niasin sebagai nikotinamida kemudian diisolasu dari Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD). Hubungan antara triptofan dan niasin ditemukan melalui eksperimen pada manusia yang mengukur metabolism niasin sesudah diberi dosis tripofan. Tripofan ternyata adalah precursor dari niasin.

Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alaminya nikotinamida (niasin amida), Niasin berfungsi sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP), yang berasal disemua sel dan berperan sebagai factor berbagai oksidoreduktase yan terlibat dalam glikolisis, metabolism asam lemak, pernapasan jaringan dan detoksifikasi. Didalam makanan niasin berada dalam keadaan terikat dengan protein pada koenzim.

Niasin atau asam nikotinat merupakan kristal putih, yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak dirusak oleh pengolahan dan pemasakan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.



  1. Fungsi Niasin

  1. Nikotinamida berfungsi didalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH) adalah bentuk reduksinya). Koenzim koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, dimana pernanannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalam sintesis glikogen.

  2. Mencegah Penyakit Pellagra

Pada zaman dahulu penyakit Pellagra ditemukan di Benua Amerika Karena orang di Amerika makanan pokoknya adalah Jagung. Jagung merupakan makanan yang kurang mengandung triptofan. Dan jagung tersebut di cuci menggunakan air kapur sehingga kandungan niasin yang ada pada jagung menjadi hilang.

6


  1. Meningkatkan kadar kolestrol HDL dalam darah

Niasin menjaga kolestrol agar tetap normal, menaikkan kolestrol HDL dan menurunkan kolestrol LDL.

  1. Sumber Niasin

Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya akan tripofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan tripofan. Untuk membuat suatu penaksiran kasar, protein makanan rata-rata dianggap mengandung 1% tripofan. Kandungan niasin beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table

Bahan Makanan

mg

Bahan makanan

Mg

Kacang tanah local

13,0

Ayam

8,0

Teri nasi kering

9,7

Daging Babi

8,6

Sardin

7,6

Daging sapi

4,5

Ikan Kembung

6,5

Hati sapi

12,0

Ikan Bandeng

5,8

Hati ayam

10,0

Ikan selar segar

2,4

Ginjal (Kambing)

8,2

Ikan tawas segar

2,2

Ginjal (sapi)

6,7

Udang segar

2,2

Beras

3,0

Petis udang

2,2

Tempe kacang kedelai

3,6







Kacang merah

2,0





































Dari table diatas, Makanan yang banyak mengandung Niasin adalah Kacang tanah local dan hati sapi.

  1. Akibat Kekurangan

Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pelegra yang mempunyai karakteristik dermatitis, demensia dan diare (3D dan bila diakhiri dengan mati/death 4D). Dermatitis pada pellagra sering disertai gejala kekurangan factor factor vitamin B lain. Bedanya pada pellagra, kulit yang terkena sinar matahari meradang dengan pola simetris pada kedua sisi tubuh, pecah-pecah dan menjadi luka. Kelainan pada saluran cerna menyebabkan peradangan pada mukosa mulut dan saluran cerna serta diare. Kelainan pada sistem syaraf pusat menyebabkan gejala resah, pusing, tidak bisa tidur, hilang ingatan, halusinasi yang berakhir dengan depresi berat. Gejala kekurangan riboflavin berat tampak menyertai kekurangan niasin.

  1. Akibat Kelebihan Niasin

Belum banyak terdapat kasus akibat kelebihan niasin, jika terdapat keparahan hanya sampai muntah muntah, atau seperti gejala keracunan pada umumnmya.

7


  1. Mekanisme Pencernaan Niasin

  2. Angka Kecukupan Gizi Niasin

Golongan Umur

AKG (mg)

Golongan Umur

AKG (mg)

0-6 bl

2,5

Wanita:




7-12 bl

3,8

10-12 th

8

1-3 th

5,4

13-15 th

10

4-6 th

8

16-19 th

10

7-9 th

9

20-45 th

9

Pria:




46-59 th

9

10-12 th

9

>60 th

8

13-15 th

10







16-19 th

11

Hamil:

+1

20-45 th

12

Menyusui:




46-59 th

13

0-6 bl

+3

>60th

10

7-12 bl

+3

8

KALSIUM

A. Definisi Kalsium

Kalsium (Ca) adalah mineral unit yang merupakan komponen esensial bagi semua bentuk kehidupan. Kerangka mengandung kira-kira 99% dari total kalsium tubuh dan kita membutuhkan asupan kalsium yang memadai dari makanan (dan juga vitamin D) untuk memfasilitasi membutuhkan yang normal serta untuk mempertahankan tulang dan gigi yang kuat, saraf yang sehat dan fungsi otot, penggumpalan darah serta hormone. Asupan kalsium dibutuhkan setiap harinya untuk mengimbangi kehilangan yang pasti terjadi dalam urine dan feses. Ketika asupan makanan tidak mencukupi, simpanan kalsium dan tulang akan diserap melalui kerja hormone paratiroid (paratjyroid hormone[PTH]). Makanan yang menjadi sumber kalsium meliputi berbagai produk susu, produk kacang kedelai, sayur-mayur berdaun hijau, roti, air ledeng di daerah dengan kesadahan yang tinggi, kacang-kacangan serta biji-bijian dan buah-buahan yang dikeringkan. Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium yang berhubungan dengan makanan. Asupan kalsium yang tinggi memastikan replesi status vitamin D keduanya sangat berguna untuk memperlambat hilangnya tulang yang mengalami osteoporosis maupun untuk mengurangi resiko jatuh. Keseimbangan kalsium dipertahankan oleh hormone kalsiotrofik (PTH, kalsitonin, dan kalsitriol [1,25-dihidroksivitamin D]). Kalsium merupakan ion bermuatan positif divalent dengan berat aton 40 (ekuivalen: 40 mg Ca = 1 mmol Ca). kalsium adalah elemen yang paling berlimpah yang menempati urutan kelima dalam tubuh kita. Kalsium merupakan mineral utama dalam tulang yang disimpan sebagai hidroksiapatit. Salah satu peranan system kerangka tubuh kita yang penting adalah untuk melindungi organ tubuh yang vital. Selanjutnya, kerangka menjadi tempat simpanan mineral agar kalsium dan fosfor dapat terus menerus diambil dari simpanan tersebut atau disimpan menurut kebutuhan fisiologis. Kandungan total kalsium tubuh sangat berbeda antara individu yang satu dan lainnya pada segala usia karena sebagian orang mempunyai kerangka tubuh yang lebih baik daripada orang lain. Hal ini terjadi karena kombinasi factor genetic/familial dan juga karena factor gizi dan pengaruh lain.

Dengan perbedaan yang jelas, kadar kalsium intrasel maupun ekstrasel dikontrol secara ketat dalam batas-batas yang sempit oleh hormone kalsiotrofik. Hal ini sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia karena interaksi ion kalsium dan protein mengubah aktivitas molekul. Gerakan ion kalsium yang teratur memainkan peranan yang esensial dalam pengaturan kontraksi otot, hantaran saraf, transportasi ion, aktivasi enzim, penggumpalan darah dan sekresi hormone serta neurotransmitter. Tanpa kalsium tidak mungkin terdapat kehidupan dan fluktuasi kadar kalsium plasma yang sedikit saja sudah dapat membawa konsekuensi yang serius.

9

B. Fungsi Kalsium



  1. Pembentukan tulang

Fungsi kalsium dalam tulang: sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat penyimpanan kalsium.

  1. Pembentukan Gigi

Mineral yang membentuk dentin dan email yang merupakan bagian tengah dan luar dari gigi adalah mineral yang sama dalam pembentukan tulang.

  1. Mencegah ostroporosis

  2. Membantu proses pembekuan darah dan penyembuhan luka

Bila terjadi luka, ion kalsium didalam darah merangsang pembebasan fosfolipida tromboplastin dari platelet darah yang terluka. Tromboplastin ini mengatalisis perubahan protombin bagian darah normal menjadi thrombin kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian lain dari darah, menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah (Sherwood, 2001).

  1. Pertumbuhan

  2. Menghantarkan signal ke dalam sel-sel saraf

  3. Mengatur kontraksi otot

Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein dalam otot, yaitu aktin dan myosin. Bila darah kalsium kurang, maka otot tidak bisa mengendur sesudah kontraksi, sehingga tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.

  1. Membantu transport ion melalui membran

  2. Sebagai komponen penting dalam produksi hormone dan enzim yang mengatur proses pencernaan, energy dan metabolisme lemak

C. Sumber Kalsium

Sumber kalsium terbagi menjadi 2, yaitu Hewani dan Nabati



  1. Bahan makanan hewani yang mengandung kalsium anatara lain adalah ikan, udang, susu/yoghurt, kuning telur, dan daging sapi.

  2. Bahan makanan nabati yang mengandung kalsium bisa diperoleh dari sayuran daun hijau seperti sawi, bayam, brokoli, daun papaya, daun singkong dan daun labu, kacang-kacangan/biji-bijian.

10

D.Kelebihan dan Kekurangan Kalsium



  1. Kelebihan Kalsium

Kelebihan kalsium terjadi apabila mengkonsumsi kalsium sebanyak 2500 mg/hari. Kelebihan kalsium dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal atau gangguan ginjal, konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain.

  1. Kekurangan Kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Semua orang dewasa terutama setelah usia 50 tahun, kehilangan kalsium dari tulangnya. Tulang menjadi mudah rapuh dan patah, hal ini dinamakan osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress sehari-hari. Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki. Disamping itu osteoporosis lebih banyak terjadi pada perokok dan peminum alcohol (Almatsier, 2014)

Gejala-gejala kekurangan kalsium diantaranya:



  • Lesu

  • Banyak keringat

  • Gelisah

  • Berkurangnya daya tahan tubuh

  • Kurang nafsu makan

  • Keram

  • Insomnia

  • Gangguan pertumbuhan

  • Tulang kurang kuat (mudah bengkok dan rapuh)

  • Kekejangan otot

  1. Mekanisme Pencernaan Kalsium

Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi, diabsorpsi di tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan pada smeua golongan usia (Almatsier, 2014). Absorpsi kalsium terutama terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum. Dalam keadaan normal, dari sekitar 100 mg Ca++ yang rata-rata dikonsumsi perhari, hanya sekitar dua pertiga yang diserap di usus halus dan sisanya dikeluarkan melalu feses (Sherwood, 2001). Kalsium membutuhkan Ph 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat ukur protein-pengikat kalsium. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsure makanan lain, seperti oksalat.

11


  1. Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorpsi Kalsium
    Semakin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh semakin efesien absorpsi kalsium. Peningkatan kebutuhan terjadi pada pertumbuhan, kehamilan, menyusui, defesiensi kalsium dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Jumlah kalsium yang dikonsumsi mempengaruhi absorpsi kalsium. Penyerapan akan meningkat apabila kalsium yang dikonsumsi menurun (Almatsier, 2004).
    Vitamin D dalam bentuk aktif 1,25(OH)D3 merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi-protein pengikat kalsium. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan asam. Asam klorida yang dikeluarkan lambung membantu absorpsi kalsium dengan cara menurunkn pH di bagian atas duodenum. Asam amino tertentu meningkatkan pH salura cerna, dengan demikian membantu absorpsi (Almatsier, 2004).
    Aktivitas fisik berpengaruh baik terhadap absorpsi kalsium. Laktosa meningkatkan absorpsi bila tersedia cukup enzim laktase. Sebaliknya, bila terdapat defesiensi laktase, laktosa mencegah absorpsi kalsium. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian memberi waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium. Absorpsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan (Almatsier, 2004).

  2. Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium
    Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium. Asam oksalat yang terdapat dalam bayam, sayuran lain dan kakao membentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium. Asam fitat, ikatan yang mengandung fosfor yag terutama terdapat didalam sekam serealia, membentuk kalsium fosfat yang juga tidak dapat larut sehingga tidak dapat diabsorpsi (Almatsier, 2004). Selain itu, kosumsi tinggi serat dapat menurunkan absorpsi kalsium, diduga karena serat menurunkan waktu transit makanan dalam saluran cerna sehingga mengurangi kesempatan untuk absorpsi (Guthrie&Picciano, 1995; Krummel, 1996). Rasio konsumsi kalsium fosfor agar dapat dimanfatkan secara optimal dianjurkan adalah 1:1 dalam makanan, konsumsi fosfor yang lebih tinggi dapat mengahambat absorpsi kalsium karena fosfor dalam suasana basa membentuk kalsium fosfat yang tidak larut air (Khomsan, 1996).
    Faktor lain yang dapat menghambat absorpsi kalsium adalah ketidakstabilan emosional yang dapat mempengaruh efesiensi absorpsi kalsum, seperti stres, tekanan, dan kecemasan. Kurangnya latihan fisik atau olahraga seperti jarang berjalan atau pada orang yang kurang bergerak karena sakit atau terbaring dalam waktu lama dapat menyebabkan kehilangan kalsium tulang 0,5 % setiap bulan dan mengurangi kemampuan untuk menggantinya (Guthrie&Picciano, 1995).

12

  1. AKG Kalsium



No.

Kelompok Umur

Kalsium (mg/hari)



Anak

  • 0-6 bulan

200

  • 7-11 bulan

250

  • 1-3 tahun

650

  • 4-6 tahun

1000

  • 7-9 tahun

1000



Laki-laki

  • 10-18 tahun

1200

  • 19-29 tahun

1100

  • 30-49 tahun

1000

  • 50-64 tahun

1000

  • >60 tahun

1000



Wanita

  • 10-18 tahun

1200

  • 19-29 tahun

1100

  • 30-49 tahun

1000

  • 50-64 tahun

1000

  • >60 tahun

1000



Wanita Hamil

  • Trimester 1

+200

  • Trimester 2

+200

  • Trimester 3

+200



Ibu Menyusui

  • 6 bulan pertama

+150

  • 6 bulan kedua

+150

14

FOSFOR

A. Definisi Fosfor

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak didalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Kurang lebih 85% fosfor didalam tubuh terdapat sebagai dalam kalsium fosfat, yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit didalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut. Hidroksiapatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor didalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat didalam semua sel tubuh, separuhnya didalam otot dan didalam cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA dan terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor memegang peran penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk adenin trifosfat (ATP)



  1. Fungsi Fosfor

  1. Klasifikasi tulang dan gigi

Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase yang diperlukan untuk melepas fosfor dalam jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk pembentukan tulang.

  1. Mengatur Pengalihan energi

Proses fosforilasi, fosfor mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolism karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus fosfat ditambahkan pada ADP (Adenin difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin trifosfat) yang menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan ATP diubah kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk keperluan berbagai reaksi di dalam tubuh.

  1. Absorsi dan Transportasi Zat Gizi

Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut untuk membawa zat-zat gizi menyebrangi membrane sel atau didalam aliran darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi didalam saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan intraseluler dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air diangkut didalam darah dalam bentuk fosforlipida. Fosforlipida adalah ikatan fosfat dalam molekul lemak sehingga lemak menjadi larut. Glikogen yang dilepas dari simpanan hati atau otot berada didalam darah terikat dengan fosfor.

  1. Bagian dari ikatan tubuh esensial

Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi bila terlebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B1, tiamin pirofosfat (TPP). Fosfor merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA, bahkan pembawa kode gen atau keturunan yang

15

15terdapat di dalam inti sel dan sitoplasma semua sel hidup. DNA dan RNA dibutuhkan untuk reproduksi sel.Pengaturan keseimbangan asam basa fosfat memegang peran penting sebagai buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh, ini terjadi Karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hydrogen



  1. Sumber Fosfor

Hampir semua makanan mengandung fosfor, terutama susu, daging, ungags, ikan, telur, legum, dan kacang-kacangan juga mengandung fosfor.

  1. Kelebihan dan Kekurangan Fosfor

  1. Kelebihan

Menimbulkan kejang-kejang Karena ion fosfat akan meningkat kalsium

  1. Kekurangan

Kerusakan tulang, kehilanghan nafsu makan, kelelahan dan rasa sakit

  1. Mekanisme Pencernaan Fosfor



  • Difusi Pasif: Fosfor yang sudah dipisahkan oleh enzim alkalin fosfatase langsung diedarkan keseluruh tubuh

  • Aktif: Absorsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. Sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau fosfolipida. Kadar fosfor di dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh hormone kalsitonin.

  1. AKG Fosfor

Golongan Usia

AKG (mg)

Bayi

200-250

Anak-anak

250-400

Remaja dan Dewasa

400-500

Ibu hamil dan menyusui

+200-300

17

BAB IV



PENUTUP

  • Niasin disebut juga dengan Vitamin B3. Niasin termasuk zat organik yang sederhana, merupakan asam yang mengandung nitrogen, dan niasinamid. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi.

  • Kalsium merupakan bagian dari Mineral Makro. Kalsium (Ca) adalah mineral unit yang merupakan komponen esensial, Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi dan komposisinya menyerupai suatu hidroksiapatit.

  • Fosfor termasuk dalam Mineral Makro. Fosfor merupakan mineral ke dua terbanyak dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan.Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA dan terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup.

18

DAFTAR PUSTAKA

Almaster, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sriwidodo WS. 1996. Cermin Dunia Kedokteran. Jakarta : PT. Kalbe Farma.



Almatsier, Sunita 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Utama (Jakarta 2001)

19
Yüklə 102,41 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə