Perkembangan alam pikiran manusia



Yüklə 82,99 Kb.
tarix24.04.2018
ölçüsü82,99 Kb.
#39980

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: 44/DIKTI/Kep/2006

TENTANG RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KELOMPOK MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI
Pasal 1

Visi Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian, kepe-kaan sosial, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan Iingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.


Pasal 2

Misi Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

Misi kelompok MBB di perguruan tinggi membantu menumbuh-kembangkan: daya kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasya-rakat selaku individu dan makhluk sosial yang:

a. bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan Iingkungan hidup;

b. memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; dan

c. ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya dan Iingkungan hidup secara arif.

Pasal 3

Kompetensi Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasya-rakat (MBB)

Standar kompeterisi kelompok MBB yang harus dikuasai mahasiswa meliputi berpikir kritis, kreatif sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, estetis; memiliki apresiasi kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi ni!ai kemampuan; memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial, budaya dan Iingkungan hidup secara arif.

Kompetensi dasar untuk masing-masing bidang dirurumuskan sebagai berikut:

(2) Ilmu Kealaman Dasar (lAD)

Menjadi ilmuwan dan professional yang berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, serta mempu-nyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahu-an, dan teknologi serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.
Pasal 4

Pokok-pokok Substansi Kajian Kelompok Matakuliah Berke-hidupan Bermasyarakat (MBB)

Ilmu Kealaman Dasar (lAD) memiliki substansi kajian sebagai berikut.

1. Pengantar IAD

a. Hakikat dan ruang lingkup IAD

b. IAD sebagai bagian dan MBB

2. Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya

a. Hakikat manusia dan sifat keingintahuannva

b. Perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia

c. Sejarah pengetahuan manusia

3. Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam

a. Metode ilmiah sebagal dasar IPA

b. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

c. Ruang lingkup IPA dan pengembangannya

4. Bumi dalam Alam Semesta

a. Pembentukan alam semesta dan tata surya

b. Bumi sebagai planet

c. Struktur bumi

d. Pembentukan benua dan samudra

5. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya

a Biosfer dan makhluk hidup

b. Asal mula kehidupan di bumi

c. Keanekaragaman makhluk hidup

d. Persebaran dan sejarah perkembangan makhluk hidup

6. Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami

a. Populasi dan komunitas makhluk hidup

b. Berbagai bentuk ekosistem alami

c. Aliran energi dan materi dalam ekosistem alami

d. Macam-macam bentuk pola kehidupan

7. Sumberdaya Alam dan Lingkungan

a. Kiasifikasi sumberdava alam dan lingkungan hidup

b. Konsep-konsep pengelolaan sumberdaya alam

c. Masalah kependudukan dan lingkungan hidup

d. Prinsip dan usaha pelestarian sumberdava alam dan lingkungan hidup

8. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia

a IPA sebagal dasar pengembangan teknologi

b. Sejarah peradaban manusia dan perkembangan Teknologi

c. Manfaat dan dampak IPA & teknologi terhadap kehi-dupan sosial

d. IPA dan teknologi masa depan

9. Beberapa Perkembangan Teknologi Penting

a. Bioteknologi

b. Teknologi Informasi

c. Teknologi Kearifan Lokal

10. Isu Lingknngan

a. Isu lingkungan global

b. Isu lingkungan nasional

c. Isu lingkungan lokal



Pasal 6

Status dan Beban Studi Kelompok MBB

(1) MBB wajib dimasukkan ke dalam kurikulum inti setiap pro-gram studi

(2) Beban studi masing-masing unsur MBB diberi bobot 3 (tiga) sks (satuan kredit semester).

Pasal 7

Penilaian Hasil Belajar dalam Kelompok MBB

(l) Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan berdasarkan data yang diperoleh melalui; ujian tengah semester (30 %), ujian akhir semester (40%), penugasan individual atau berkelompok (10 %), kedisiplinan (10 %), dan sikap (10 %).


DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan A. Supatmo. (1991). Ilmu Alamaiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.


Maskoeri Jasin. (1995). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soedjiran Resosoedarmo dkk. (1987). Pengantar Ekologi. Bandung: Remaja Karya.
Santi Dewiki dan Sri Yuniati PKH, (2005), Ilmu Alamiah Dasar, Penerbit: Jakarta, Universitas Terbuka.

1. Pengantar IAD

a. Hakikat dan ruang lingkup IAD

b. IAD sebagai bagian dan MBB
Science (sains) menunjukan pada bidang umum alamiah, yaitu suatu istilah yang menimbulkan daya tarik menginterpretasi lebih dekat melalui penelitian. Ruang lingkup alamiah disini meliput “zat dan energi” baik yang terdapat dalam benda hidup maupun benda mati. Jadi dunia alamiah adalah dunia zat (yaitu meliputi atom, molekul, senyawa, dan dunia dari segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruangan). Science adalah ilmu pengetahuan yang sangat dinamis dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan secara continu.

Definisi Science dapat didasarkan pada asal kata science itu sendiri. Perkatan science (bahasa inggris) berasal dari bahasa latin “scientia” yang berarti pengetahuan. Namun pengertian ini terlalu luas dalam penggunaan sehari-hari. Science merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, tidak terdiri dari semua kumpulan pengetahuan yang terlisolasi, namun terdiri atas kumpulan pengetahuan yang terorganisir secara sistematis.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan itu dan evaluasi terhadap asal kata science, para ahli merumuskan definisi Science secara operasiaonal sebagai berikut:



  • FISHER menyatakan Sciece adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi.

  • CARIN menyatakan bahwa Science dalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersususn secara sistematis, yang didalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

  • WIGNER seorang ahli fisika mendefinisikan science sebagai gudang/penyim-pan pengetahuan tentang gejala-gejala alam.

Berdasarkan ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa selaras dengan asal kata scientia, tetapi lebih menunjukan kekhususan (spesifik) pada pengamatan gejala-gejala alam dengan menggunakan metode-metode ilmiah.

  • T.H.HUXLEY, mengatakan Science adalah pikiran sehat yang diorganisir. Definisi ini melukiskan :kewajaran dan kemasuk akalan” (rasionalitas) pengetahuan ilmiah sehingga dapat membantu melenyapkan beberapa ilmu sihir dan hal-hal yang tidak masuk akal.

  • BUBE, mengemukakan bahwa Science adalah pengetahuan tentang dunia alamiah yang diperoleh dari interaksi indera dengan dunia tersebut. Berdasarkan definisi ini menyangkut dua hal:

  1. Observasi gejala-gejala alam melalui pikiran dan indera seseorang.

  2. Proses observasi menyangkut dua jalur interaksi antara pengamat dan yang diobservasi (obyek)

  • CONANT, menyatakan science adalah rangkaian konsep-konsep yang saling berhubungan dan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil hasil eksperimen dan observasi lebih lanjut.

  • BENYAMIN. Seorang ahli filsafat menyatakan Science adalah “mode of inquiry” yang berusaha untuk mencapai pengetahuan tentang dunia dengan menggunakan metode, hipotesis , yang telah ditetapkan terhadap apa yang diberi didalam observasi.

  • DAMPIER, seorang ahli science mengatakan science adalah pengetahuan-pengetahuan tentang gejala-gejala alam yang teratur dan studi rasional tentang hubungan-hubungan antara konsep-konsep yang mana gejala-gejala itu dinyatakan.

Definisi menunjukan bahwa science tidak hanya merupakan pengetahuan yang teratur, tetapi juga merupakan studi rasional, yaitu merupakan keselarasan diri yang bertalian dengan intelektual.

  • WEAVER, seorang ahli matematika menyatakan science adalah suatu cara untuk memecahkan problem-problem (tidak semua problem) tetapi problem-problem dimana faktor-faktor lebih berpengaruh bergantung pada hukum-hukum dasar logika, dan biasanya ciri kuantitatif. Science bukan teknologi dan bukan alat-alat teknik. Science bukan ilmu sihir dan juga bukan minyak ular universal untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Selanjutnya ia mengemukakan “Science bukan merupakan seorang diktator yang angkuh di dalam gelanggang kehidupan, tetapi lebih merupakan seorang sahabat dalam filsafat, kesenian, agama, dan dalam pendekatan-pendekatan alternatif lain terhadap kenyataaan.

  • BRONOWSKI, mengemukakan science adalah organisasi pengetahuan kita dalam suatu cara yang sedemikian rupa, dimana science memiliki lebih banyak potensi tersembunyi di alam. Definisi ini menekankan pada proses organisasi dan pada keyakinan atau kepercayaan bahwa kemajuan/perkembangan itu dimungkinkan karena adanya lebih banyak potensi tersembunyi di alam dari pada apa yang telah diketahui.

Seseorang yang mempelajari science (IPA) kan segera menyadari bahwa ia menemukan “window to the world”. Suatu gejala alam terdiri atas problem-problem yang dipecahkan dengan metode ilmiah. Dalam menghadapi problem-problem tersebut akan menimbulkan kesadaran untuk menemukan konsep-konsep pengertian pemecahan problem yang membantu dalam mengembangkan ketrampilan intelektual, sikap ilmiah, dan metode ilmiah. Proses perkembangan kesadaran ini adalah perkembangan mental yang dimulai dari kurang/tidak mengerti sampai menjadi mengerti (lack of understanding to understanding).

Wuryadi mengemukakan bahwa perkembangan kesadaran tersebut sebagai berikut:




  • Kesadaran akan adanya gejala



  • Kesadaran akan adanya problem



  • Kesadaran akan adanya cara-cara memecahkan problem



  • Kesadaran akan adanya konsep-konsep pengertian



  • Kesadaran akan adanyasaling hubungan antara konsep-konsep pengertian



  • Kesadaran akan adanya pengembangan sikap dan metode ilmiah

2. Alam Pikiran Manusia dan Perkembangannya

a. Hakikat manusia dan sifat keingintahuannva

b. Perkembangan fisik, sifat dan pikiran manusia

c. Sejarah pengetahuan manusia


  • INDIVIDU/MANUSIA

Sikap-sikap dasar manusia individual

    • Auguste Comte melihat bahwa perilaku individu tidak meru-pakan cerminan dari perilaku kelompok atau masyarakat. Individu tidak merupakan unit/satuan masyarakat.

    • Perbedaan individu dengan kelompok, itu lebih disebabkan oleh adanya kecenderungan pem­bawaan dari individu tersebut atau karena instink, yaitu; Egoistic in­stinc (instink terhadap dirinya sendiri), dan Altruistic instinc (instink terhadap orang lain).  

  • KELUARGA 

    • Keluarga merupakan kelompok yang terbentuk melalui instink dan daya tarik alamiah.

    • Keluarga merupakan dasar dari kepribadian manusia dan basis semangat sosial.

    • Keluarga yang menjadi jembatan antara egoistic dan altruistic. Keluarga merupakan kebutuhan hidup masyarakat.

    • Jika keadaan keluarga tidak stabil maka akan terjadi disorganisasi sosial

  • MASYARAKAT

  • Masyarakat diumpamakannya seperti organisme.

  • Dalam masyarakat ada saling ketergantungan pada setiap manusia.

  • Hubungan timbal balik antar keluarga adalah inti dari interaksi dari masyarakat.

Jadi masyarakat adalah:

    • Suatu kerjasama hubungan-hubungan yang saling memiliki keter­gantungan yang terjadi tidak di atas landasan instinc/daya tarik ilmiah, akan tetapi atas landasan pembagian pekerjaan,

    • Masyarakat adalah laksana organisme di dalam pengertian umum,

    • Batas-batas dari masyarakat adalah kemanusiaan itu sendiri.



  • NEGARA

Masyarakat yang semakin komplek akan menciptakan pembagian kerja. Agar pembagian kerja dapat berjalan dengan baik, maka perlu institusi yang mengatur.

    • Institusi tersebut adalah negara.

    • Fungsi negara adalah menjaga kesatuan sosial melalui suatu kelompok politik.

    • Sistem yang mengatur adalah Pemerintahan.

    • Negara hanya bertugas mengawasi dan menga­tur.  

  • TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PIKIRAN MANUSIA 

  • TAHAP TEOLOGIS

    • Tingkat pemikiran manusia bahwa benda-benda di dunia ini semuanya berjiwa dan disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada diatas manusia.

Tahap Teologis dibagi menjadi 3 sub-ordinat, yaitu:

    • Fetishism/Animisme; gejala yang terjadi karena kekuatan gaib/supernatural.

    • Polytheisme; gejala yang terjadi karena adanya kekuatan para dewa.

    • Monotheism; gejala yang terjadi karena adanya satu Tuhan.

  • TAHAP METAFISIS

      • Pada tahap ini, manusia masih percaya bahwa gejal-gejala didunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada diatas manusia.

      • Manusia belum berusaha untuk mencari sebab-sebab dan akibat-akibat gejala-gejala tersebut.

  • TAHAP POSITIF

  • PANDANGAN COMTE TENTANG MASYARAKAT ; 

Menurut Comte masyarakat harus diteliti dengan menyelidikinya atas dasar fakta-fakta yang obyektif dan dia juga menekankan pentingnya penelitian-penelitian perbandingan antara berbagai mayarakat yang berlainan.

 Herbert Spencer  menekankan bahwa ilmu sosiologi  harus menyoroti hubungan timbal balik antara unsur-unsur masyarakat seperti ;

Pengaruh norma-norma atas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga-lembaga politik dengan lembaga-lembaga keagamaan. Dimana, Unsur-unsur dari masyarakat tadi mempunyai hubungan yang tetap dan harmonis, serta merupakan suatu integrasi.  

Manusia sebagai unit sosial.

Manusia sebagai individu bebas tetapi terikat.

Manusia dipengaruhi oleh lembaga-lembaga yang berada disekitar manusia tersebut, seperti: lembaga keluarga, dll.

Manusia pada dasarnya mempunyai rasa takut untuk mati, se­hingga diperlukan agama.

Hubungan sebab akibat antara individu dan masyarakat meru­pakan hubungan timbal balik. Dimana individu dapat mempenga­ruhi masyarakat dan sebaliknya masyarakat dapat mempengaruhi individu.  



  • MASYARAKAT INDUSTRI 

    • Aktivitas masyarakat tidak lagi dikendalikan negara, tetapi oleh dirinya sendiri.

    • Kerjasama yang dilakukan sudah sukarela, karena merasa bu­tuh orang lain.

    • Keseimbangan kepentingan-kepentingan dijaga oleh hukum.

    • Adanya saling ketergantungan dalam anggota masyarakat karena spesialiasi fungsi.

    • Hubungan saling ketergantungan (differensiasi dan spe-sialisasi) akan mengarahkan pada masyarakat yang damai karena adanya kompromi.

  • HUKUM MENURUT DURKHEIM

  • Hukum merupakan refleksi dari pada solidaritas sosial dalam masyarakat.

  • Hukum adalah kaidah-kaidah yang bersanksi yang berat ringannya ter-gantung pada sifat pelanggaran, anggapan-anggapan serta keyakinan masyarakat tentang baik-buruknya suatu tindakan.

  • Di dalam masyarakat terdapat dua macam sanksi kaidah-kaidah hukum yaitu;

    • Sanksi yang refresif (hukum pidana), dan

    • Sanksi yang restitutif (hukum perdata, hukum dagang, hukum acara, hukum administrasi dan hukum tata negara setelah dikurangi dengan unsur-unsur pidananya)

  • AGAMA  

  • Konsep Durkheim tentang agama, tidak terlepas dari argumentasinya tentang agama sebagai bagian dari fakta sosial.

  • Durkheim mengatakan, konsentrasi utama agama terletak pada ”yang sakral”, karena memiliki pengaruh luas dalam menentukan kesejahteraan dan kepentingan seluruh anggota masyarakat.

  • Pandangan Durkheim tentang agama terpusat pada klaimnya bahwa agama adalah “sesuatu yang bersifat moral”. Yang mana sumber agama adalah masyarakat itu sendiri dan yang akan menilai apakah sesuatu itu bersifat sakral atau profan.   

  • Agama merupakan pedoman hidup bagi umat manusia agar selamat dunia dan akherat.

  • Ajaran agama merupakan sumber hukum dari segala hukum yang harus ditaati umat manusia sehingga akan memberikan kedamaian dan keselamatan hidup manusia.




  • PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA




  • Manusia sebagai HOMO SAPIENS :

Homo Sapiens adalah mahluk yang berpikir sehingga merupakan mahluk yang cerdas dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat berpikir apakah yang sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa yang akan datang berdasar kan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian diikuti wujud budaya lain, berupa tindakan atau perilaku, ataupun kemampuan mengerjakan suatu tindakan.


  • Manusia sebagai HOMO FABER:

Homo Faber : artinya manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa barang buatan manusia (artifact). Manusia menciptakan alat-alat karena menyadari kemampuan inderanya terbatas, sehingga diupayakan membuat peralatan sebagai sarana pembantu untuk mencapai tujuan. Misalnya, karena indera matanya tidak mampu melihat angkasa luar atau mahluk kecil-kecil maka diciptakan teropong bintang dan mikroskop, karena terbatasnya kekuatan fisik maka diciptakannya roda sebagai sarana utama keretauntuk mengangkut barang-barang berat.


  • Manusia sebagai HOMO LONGUENS:

Homo Longuens: adalah manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain. Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bahasa lisan. Antara suku bangsa dengan suku bangsa lain terdapat perbedaan bahasa. Di tingkat bangsa, perbedaan bahasa tersebut akan semakin jauh. Perbedaan lebih tinggi diwujudkan dalam tulisan sehingga sebuah pemikiran dapat diterima oleh bangsa atau generasi bangsa lain (bila tahu mengartikannya).


  • Manusia sebagiai HOMO SOCIUS:

Manusia sebagai Homo Socius artinya manusia dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa. Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat manusia terjadi tindakan tolong-menolong. Dengan tindakan itu, walaupun fisiknya relatif lemah, tetapi dengan kemampuan nalar yang panjang tujuan-tujuan bermasyarakat dapat dicapai.


  • Manusia sebahai HOMO AECCONOMICUS :

Artinya manusia dapat mangadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo Aeconomicus). Salah satu prinsip dalam hukum ekonomi adalah, bahwa semua kegiatan harus atas dasar untung-rugi, untung apabila input lebih besar daripada output, rugi sebaliknya. Dalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual di pasaran. Makin luas pemasaran barang makin banyak diperoleh keuntungan. Salah satu usaha meningkatkan produktivitas kerja dapat dijalankan dengan mempergunakan teknologi modern sehingga dapat ditingkatkan produktivitas kerja manusia.


  • Manusia sebagai HOMO RELIGIUS:

Artinya manusia menyadari adanya kekauatan ghaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama. Dalam tahap awal lahir animisme, dinamisme, dan totenisme yang sekarang dikategorikan sebagai kepercayaan, kadang-kadang dikatakan sebagai agama alami. Kemusian lahirlah kepercayaan yang disebut sebagai agama samawi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya kepada nabiNya, dan kitab suciNya yang dipergunakan sebagai pedoman.


  • Manusia sebagai HOMO HUMANUS dan HOMO AESTETICUS:

Artinya manusia berbudaya, sedangkan homo aesteticus artinya manusia yang tahu akan keindahan. Dari perbedaan-perbedaan yang sedemikian banyak makin nyata bahwa manusia memang memilki sifat-sifat yang unik yang jauh berbeda dari pada hewan apalagi tumbuhan. Sehingga manusia tidak dapat disamakan dengan binatang atau tumbuhan

Rasa ingin tahu manusia (curiosity) selalu berkembang karena pikiran manusia berkembang dari waktu kewaktu, rasa ingin tahunya atau pengetahuannya selalu bertambah sehingga terjadi timbunan pengetahuan . Jadi pengetahuannya tidak idle, sedemikian rupa terjadilah perkembangan akal manusia sehingga justru daya pikirnya lebih berperan dari pada fisiknya. Dengan akal tersebut manusia memenuhi tujuan hidupnya disamping untuk melestarikan hidup untuk memenuhi kepuasan hidup serta juga untuk mencapai cita-cita.

Manusia selalu ingin tahu dalam hal apa sesungguhnya yang ada (know what), bagaimana sesuatu terjadi (know how), dan mengapa demikian (know why) terhadap segala hal. Orang tidak puas apabila yang ingin diketahui tidak terjawab. Keingintahuan manusia tidak terbatas pada keadaan diri manusia sendiri atau keadaan sekelilingnya, tetapi terhadap semua hal yang ada di alam fana ini bahkan terhadap hal-hal yang ghaib.


  • Tingkat hubungan manusia dengan alam:

Pertama adalah manusia yang masih sangat tergantung dengan alam, sehingga ada kesan bahwa ia adalah bagian dari alam. Manusia dalam tingkat demikian disebut sebagai manusia alam (natural man). Yang hidupnya bergantung pada pemberian alam (food gathering). Segala keperluan hidupnya dipenuhi dengan jalan meramu untuk memenuhi kebutuhan primernya, berupa sandang, papan, dan pangan. Manusia alam masih menganut apa yang disebut sebagai agama alam animisme, dinamisme, aau totenisme.

Kedua, adalah manusia yang sudah menguasai alam, sehingga ada kesan manusia sebagai raja dunia. Manusia pada tingkat demikian disebut sebagai manusia budaya (cultural man) yang hidupnya dilakukan dengan cara menghasilkan apa yang dibutuhkan (food producing). Pada awalnya food producing masih berkaitan dengan alam, seperti bercocok tanam, memelihara ternak, yang merupakan tingkat primer. Kemudian diusahakan jasa sebagai sumber kehidupan yang lebih banyak hasilnya dan merupakan tingkat sekunder dalam food producing. Manusia juga dikenal sebagai pencipta kedua (second creator). Banyak hal yang ada dalam alam berubah karena kemampuan manusia mencipta.

Rasa ingin tahu manusia berasal dari ingin mengenal dirinya sendiri, yang akhirnya disadari bahwa dirinya terdiri atas dua unsur yaitu rohani dan jasmani. Roh diketahui ada dalam tubuh manusia berdasarkan pengalaman dan pengertian tentang mimpi serta kenyataan bahwa orang akan meninggal dan tubuh akan membusuk. Manusia percaya bahwa Roh akan abadi.

Perkembangan selanjutnya adalah keingintahuan manusia pada alam sekitarnya. Dengan kemampuan bahasa manusia berkomunikasi dan bertukar pengalaman tentang segala hal yang ada di alam serta kegunaannya bagi manusia. Meskipun demikian manusia masih mempunyai keterbatasan misalnya keterbatasan manusia dalam melihat, mendengar, berpikir dan merasakan. Untuk itulah manusia berusaha menciptakan alat yang dapat membantu mengatsi keterbatasan tersebut. Dengan peralatan tersebut, memang dapat mengetahui apa yang terkandung di dalam alam, tetapi sebagian besar masih merupakan teka-teki.

Mitos dan mitologi, mitos adalah cerita rakyat yang dibuat-buat atau dongeng yang ada kaitanya dengan kejadian, gejala yang terdapat di alam, seperti tokoh, pelangi, petir, gempa bumi, dan manusia perkasa. Cerita tersebut dimaksudkan untuk menjawab keterbatasan pengetahuan manusia tentang alam. Mitologi berarti pengetahuan tentang mitos. Mitologi merupakan kumpulan cerita-cerita mitos, banyak muncul pada zaman prasejarah, yang disampaikan dari mulut kemulut atau secra lisan. Secara garis besar mitologi dapat dibedakan menjadi tiga macam, mitos sebenarnya, cerita rakyat dan legenda.

Mitos sebenarnya adalah manusia dengan imajinasinya berusaha secara sungguh-sungguh menrangkan gejala alam yang ada, namun usahanya belum dapat tepat karena kurang memiliki pengetahuan sehingga untuk bagian tersebut orang mengaitkannya dengan seorang tokoh, dewa, atau dewi.


  • Tujuan manusia menciptakan MITOS :

karena pada saat itu penduduk masih dalam tingkat mistis peradabannya. Mereka percaya akan adanya kekuatan-kekuatan gaib yang melebihi kekuatan manusia biasa. Dalam zaman demikianlah, mitos dipercayai kebenarannya karena beberapa faktor.

Pertama, karena keterbatsan pengetahuan manusia

Kedua, karena keterbatsan penalaran manusia

Ketiga, karena keingintahuan manusia untuk sementara telah terpenuhi. Telah dikemukakan bahwa kebenaran memang harus dapat diterima oleh akal, tetapi sebagian lagi dapat diterima secara intuisi, yaitu penerimaan atas dasar kata hati tentang sesuatu itu benar. Kata hati yang irasional dalam kehidupan masyarakat awam sudah dapat diterima sebagai suatu kebenaran (pseudo science), kebenaran dan hasaratnya ingin tahu sudah terpenuhi,paling tidak untuk sementara waktu.

Manusia berpikir rasional:

Rasional adalah menerima sesuatu atas dasar kebenaran pikiran atau rasio. Pham tersebut bersumber pada akal manusia yang diolah dalam otak. Dengan berpikir rasional, manusia dapat meletakkan hubungan dari apa yang telah diketahui dan yang sedang dihadapi. Kemampuan manusia mempergunakan daya akalnya disebut inteligensi, sehingga dapat disebutkan adanya manusia yang mempunyai intelegensinya rendah,, normal dan tinggi. Dalam perkembangan sejarah manusia, terdapat kesan bahwa pada mulanya perasaan manusialah yang lebih berperan dalam kehidupannya, sehingga timbul kepercaayaan atau agama dan rasa sosial. Dengan makin banyaknya persoalan yang harus dihadapi, manusia makin banyak mempergunakan akalnya dan kurang mementingkan perasaan.


  • Cara manusia memperolah pengetahuan pada zaman dulu,

Yaitu dengan mengandalkan perasaan daripada kebenaran pikiran antara lain dengan prasangka, intuisi, dan main coba-coba.

Memperoleh pengetahuan dengan prasangka berati sebelum menyangka, dengan belum terjadinya sesuatu secara pasti orang dapat menyangka bahwa sesuatu hal ada kemungkinan benar. Sangkaan masih banyak mempergunakan perasaan daripada pikiran dan belum ada bukti-bukti kebenarannya. Sebagai contoh, dugaan orang Babilonia tenatang terjadinya hujan yang menyangka bahwa hujan turun dari langit karena atap dunia (langit) yang bocor.




  • Memperoleh pengetahuan dengan intuisi,

Intuisi adalah pandangan bathiniah tanpa urutan pikiran, dengan serta merta pandangan tersebut tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran atau dapat disebut ilham. Intuisi tanpa diiringi proses berpikir sebelumnya, sering dalam keadaan setengah sadar, samar-samar, namun tiba-tiba dan pasti memunculkan suatu keyakinan yang tepat. Unsur kepastian intuisi mirip insting dan pengertian terhadap kebenaran perlu prasangka sendiri. Biasanya wanita mempunyai logika berpikir intuitif yang dadapt diterima oleh akal namun belum tentu benar.

  • Memperoleh pengetahuan dengan trial dan error,

Trial dan error adalah cara memperoleh pengetahuan dengan coba-coba dan berharap-harap, mudah-mudahan dapat memperoleh hasil yang mendatangkan keuntungan. Cara ini jauh lebih maju dibandingkan kedua cara diatas walaupun sering salah, namun orang sudah melakukan percobaan seperti dalam metode ilmiah. Hanya karena kurang penegertian dan pengalaman, orang melaukan coba-coba, biasanya diawali dengan penemuan-penemuan yang diperoleh secara kebetulan.


Pengetahuan yang diperoleh manusia melalui wahyu merupakan pengetahuan kebenaran yang berasal dari Tuhan yang kebenarannya bersifat mutlak. Pengetahuan tersebut diberikan Tuhan melalui para utusannya (Nabi, Rasul, Utusan Tuhan) dengan wahyu. Kebenaran pengetahuan tersebut merupakan keyakinan (kepercayaan) yang harus ditaati dan dilaksanakan sesuai dengan wahyu yang merupakan petunjuk bagi umat manusia.


  • Memperoleh pengetahuan dengan metode,

Untuk mendapatkan pengetahuan yang kebenarannya dapat diandalkan harus melalui cara-cara yang langkah-langkahnya teratur, terkontrol dan teruji. Langkah tersebut harus didasarkan pada sikap dan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ciri khas dari ilmu pengetahuan alam, yaitu dalam memperoleh suatu kebenaran ilmiah yang dimulai dari merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menguji hipotesis dan menari kesimpulan.


  • LOGIKA DAN PENGETAHUAN

Logika dalah pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir dengan lurus, tepat dan sehat. Dalam mempergunakan logika manusia mengenal logika kodratih dan logka ilmiah. Logika kodratiah merupakan cara berpikir secara spontan dalam menanggapi atau memecahkan suatu persoalan. Logika ilmiah dapat memperhalus dan mempertajam pikiran dan akal budi, sehingga hasil pemikirannya dapat benar-benar lurus, tepat, dan sehat sehingga terhindar dari kesesatan.


  • ALAM, LOGIKA DAN MANUSIA

Cara yang umum dipergunakan dalam logika adalah silogisme

Silogisme adalah pengambilan keputusan atau kebenaran yang disimpulkan dari dua premis. Dikenal dua premis, yaitu mayor dan minor. Berdasarkan premis mayor orang memperoleh kebenaran yang sifatnya umum, sedangkan dari premis minor seseorang memperoleh kebenaran yang sidatnya khusus. Kedua kebenaran tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan kebenaran. Contohnya :

Pemis mayor : Semua orang pasti akan mati;

Premis minor: Ahmad adalah orang;

Kesimpulan : Ahmad pasti akan mati.


  • PANDANGAN MANUSIA TERHADAP ALAM

Pandanagan Antroposentris;

Antroposentris (antropo= manusia, sentris = pusat) adalah anggapan bahwa manusia menjadi pusat segala-galanya.
Pandangan Geosentris;

Geosentris (geos=bumi) adalah pandangan bahwa bumi menjadi pusat alam semesta dan semua benda langit mengelilingi bumi, dikemukakan oleh Ptolomues (abad 6 SM), yang didukung oleh Thales (624-548 SM)’ dia yang mengemukakan pedoman pelayaran bagi pelaut Yunani dengan menentukan bintang kutub. Menemukan ada 4 musin dalam 1 tahun. Anaximander (610-546 SM), mengemukakn bahwa langit berputar dengan poros bintang kutub. Ilmuwan yang mendukung:

Phythagoras (580-500 SM), terkenal dengan dalilnya segitiga siku-siku (Dalil Phytagoras, a2 = b2 + c2 ) dan jumlah sudut segitiga adalah 180 derajat.

Erasthothenes (276-195 SM), orang pertama yang menghitung ukuran bumi adalah bulat, dengan mengukur peredaran matahari dari Seyne (Mesir) ke Iskandariah, dan ditekukan bahawa ukuran keliling bumi adalah 36.000 km, sedikit meleset karena ukuran bumi sebenarnya adalah 40.000 km.


Pandangan Heliosentris:

Helios=matahari, jadi pandangan heliosentris adalah anggapan bahwa alam semesta berpusat pada matahari. Pendapat ini merupakan perubahan drastis dari pendapat geosentris sepeti yang dikemukakan Ptolomeus. Sampai sekarang paham ini masih bertahan sebagai salah satu kebenaran.

Ciri-Ciri Makhluk Hidup Seperti Manusia, Hewan Dan Tumbuhan Syarat Makhluk/Benda Hidup Biologi

  • Organisme


Dalam biologi dan ekologi, organisme (dalam bahasa Yunani organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel, seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi.
  • Ciri-ciri umum


Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut: Memerlukan makanan ; Bernafas ; Bergerak ; Tumbuh ; Berkembang biak ; Peka terhadap rangsang. Namun demikian, ciri-ciri tersebut tidaklah universal. Mikroorganisme seperti misalnya bakteri tidaklah bernafas, namun menggunakan jalur kimiawi lain. Banyak organisme yang tidak mampu bergerak secara independen dan banyak organisme tidak dapat berkembang biak, walaupun spesiesnya mampu.
  • Virus


Virus tidak digolongkan sebagai organisme secara umum sebab virus tidak dapat berkembang biak maupun melakukan metabolisme secara independen. Meskipun memiliki enzim dan molekul-molekul yang menjadi ciri organisme hidup, virus tidak mampu bertahan hidup di luar sel inangnya, dan sebagian besar proses metabolisme virus membutuhkan inang beserta perlengkapan genetiknya.

    • Untuk dikatakan sebagai benda hidup, makhluk hidup atau organisme bernyawa diperlukan pemenuhan ciri-ciri sebagai berikut di bawah ini :

1. Terdapat Protoplasma

Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks dan terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut dengan benda mati.



2. Mempunyai Bentuk dan Ukuran

Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang menempel padanya dengan melihat bentuknya. Antara jenis mahluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya. Tengok saja antara pohon jamblang dengan pohon teh, pasti terlihat jelas bedanya.



3. Melakukan Aktivitas-Aktifitas Kehidupan :

- Makan
Semua benda hidup membutuhkan asupan bahan makanan yang berasal dari luar tubuh untuk kemudian diproses menjadi energi atau tenaga bagi tubuh.

- Tumbuh Dan Berkembang
Orang, Binatang dan Tumbuh-Tumbuhan ketika baru lahir atau tumbuh ukurannya akan lebih kecil dan biasanya akan berkembang menjadi lebih besar menyerupai induknya.

- Berkembang Biak


Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan akan punah dan musnah di makan waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk mempertahankan keberadaan di dunia.

- Melakukan Adaptasi

Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuain diri dengan fungsi tubuh dan lingkungan sekitar ekosistem, habitat tempat tinggalnya untuk dapat bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah. Contohnya seperti hewan gurun yang tahan panas, bunglong bisa berubah warna, dan lain sebagainya.

- Memiliki Sistem Transportasi


Untuk menyampaikan zat ke bagian-bagian yang membutuhkan.

- Dapat Bergerak

Manusia dan hewan memerlukan kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh untuk berbagai keperluan seperti jalan, makan, menggaruk, berkedip, dan sebagainya. Untuk tumbuhan tidak semuanya dapat melakukan pergerakan. Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan disebut dengan istilah iritabilita.

- Metabolisme


Metabolisme adalah aktifitas fisika atau kimia yang terjadi di dalam tubuh baik secara anabolisme maupun katabolisme.

- Sistem Regulasi


Pengertian arti definisi sistem regulasi adalah aturan sistem yang ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang, serasi dan selaras.
  • Perbedaan Karakteristik Antara Hewan dan Tumbuhan (Ciri-Ciri)


Berikut ini adalah perbedaan antara tumbuh-tumbuhan / pohon dengan hewan secara umum yang meliputi berbagai bidang, yaitu :

1. Cara Mendapatkan Makanan
- Hewan : Heterotrof
- Tumbuhan : Autotrof dan Heterotrof

2. Pigmen/Pigmentasi
- Hewan : Tidak memiliki klorofil
- Tumbuhan : Pada umumnya berklorofil

3. Susunan Tubuh
- Hewan : Mempunyai susunan tubuh dan sejumlah tipe organ yang tetap
- Tumbuhan : Hidupnya menetap di suatu tempat dengan organ tubuh yang selalu berganti-ganti

4. Reaksi Terhadap Rangsangan
- Hewan : Peka dan memiliki sistem syaraf/saraf
- Tumbuhan : Kurang peka dan tidak mempunyai sistem syaraf / saraf

5. Pertumbuhan
- Hewan : Secara tertutup dengan ukuran dan bentuk yang relatif terbatas
- Tumbuhan : Ukuran dan bentuk mudah berubah dengan dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar

6. Cairan Tubuh
- Hewan : Cairan tubuh kaya akan zat garam
- Tumbuhan : Cairan tubuh sedikit mengandung garam

7. Diferensiasi
- Hewan : Lebih berdiferensiasi dengan memiliki banyak organ tubuh
- Tumbuhan : Sedikit diferensiasi dengan sedikit organ tubuh

8. Susunan Sel
- Hewan : Tidak memiliki dinding sel dengan vakuola yang kecil atau bahkan tidak memiliki vakuola
- Tumbuhan : vakuola besar dan memiliki dinding sel tebal pada sel-selnya.

Berbagai kemungkinan kombinasi orang tua yang dapat menghasilkan keturunan dengan golongan darah 0, A, B, AB







AYAH

IBU


0

A

B

AB

0

0

0 dan A

0 dan B

A dan B

A

0 dan A

0 dan A

0, A, B, AB

A, B, AB

B

0 dan B

0, A, B, AB

0 dan B

A, B, AB

AB

A dan B

A, B, AB

A, B, AB

A, B, AB

 






Yüklə 82,99 Kb.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə