Tenaga Endogen (Hipogen)  berasal dari dalam Bumi



Yüklə 454 b.
tarix06.02.2018
ölçüsü454 b.
#26764



Tenaga Endogen (Hipogen)berasal dari dalam Bumi

  • Tenaga Endogen (Hipogen)  berasal dari dalam Bumi

  • Tenaga Eksogen (Epigen)  berasal dari Luar bumi





Tektonisme

  • Tektonisme

  • Vulkanisme

  • Seisme



Tektonik : tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun lateral yang mengakibatkan perubahan lokasi atau letak lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi

  • Tektonik : tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah vertikal maupun lateral yang mengakibatkan perubahan lokasi atau letak lapisan batuan yang membentuk permukaan bumi

  • Diastropisme : Proses pembentukan kulit bumi





Epirogenetik  Gerakan yang menyebabkan turun-naiknya suatu wilayah yang luas dan berlangsung lama

  • Epirogenetik  Gerakan yang menyebabkan turun-naiknya suatu wilayah yang luas dan berlangsung lama

  • Epirogenetik Positif : gerak turunnya daratan (perubahan muka laut positif)

  • Epirogenetik Negatif : gerak naiknya daratan (perubahan muka laut negatif)



Orogenesis  tenaga geologi yang berkerja di areal yang relatif sempit dengan kecepatan yang relatif cepat.

  • Orogenesis  tenaga geologi yang berkerja di areal yang relatif sempit dengan kecepatan yang relatif cepat.

  • Lipatan (Folds): kenampakan berbentuk melengkung yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan vertikal pada kulit bumi yang plastis

  • Patahan (Fault): Bentukan alam sebagai akibat proses pematahan karena tekanan tenaga horizontal dan/atau vertikal pada kulit bumi yang tidak plastis





Antiklinal: Punggung lipatan

  • Antiklinal: Punggung lipatan

  • Sinklinal: Lembah lipatan

  • Geosinklinal: Lembah sinklinal yang luas

  • Ideogeosinklinal: Ladang minyak di geosinklinal





L. Tegak: karena tenaga radial = tenaga tangensial

  • L. Tegak: karena tenaga radial = tenaga tangensial

  • L. Miring: tenaga radial < tenaga tangensial

  • L. Menggantung: tenaga tangensial > tenaga radial dan terus bekerja shg punggung antiklin berada di atas sinklinal

  • L. Rebah: karena tenaga horizontal berasal dari satu arah dan terus bekerja

  • L. Isoklinal: Sederetan lipatan yang mempunyai bentuk lipatan yang sama besarnya

  • L. Sesar Sungkup: L. rebah tetap mendapat tekanan tangensial, shg batuan di bawah lembah sinklinal patah





Horst: tanah naik/lapisan tanah yang lebih tinggi daripada sekitarnya

  • Horst: tanah naik/lapisan tanah yang lebih tinggi daripada sekitarnya

  • Graben/slenk: tanah turun/lapisan tanah lebih rendah daripada sekelilingnya

  • Escarpment: Bidang pergeseran

  • Dekstral: pergeseran mendatar ke kanan

  • Sinistral: pergeseran mendatar ke kiri







Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api

  • Peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api

  • Peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi

  • Gerakan batuan cair (magma) pada permukaan bumi atau ke arah permukaan bumi



Magma : bahan silikat pijar yang terdiri dari bahan padatan (batuan), cairan dan gas yang terkandung dalam lapisan kulit bumi

  • Magma : bahan silikat pijar yang terdiri dari bahan padatan (batuan), cairan dan gas yang terkandung dalam lapisan kulit bumi

  • Macam Magma

  • - magma asam (granitis)

  • - magma basa

  • - magma pertengahan (andesitis)



 Aktivitas magma dalam lapisan lithosfer yang memotong atau menyusup di antara lapisan lithosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi

  •  Aktivitas magma dalam lapisan lithosfer yang memotong atau menyusup di antara lapisan lithosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi



Batolit : dapur magma yang membeku

  • Batolit : dapur magma yang membeku

  • Lakolit : bentukan yang cembung ke atas dan datar di bawah yang terletak di antara lapisan lithosfer yang disebabkan masuknya magma di antara kedua lapisan

  • Sill : Keping intrusi, bentukan yang disebabkan intrusi magma yang berarah mendatar dan masuk di antara dua lapisan batuan

  • Gang/Korok/dyke/retas : batuan hasil intrusi yang berbentuk pipih/tipis dan panjangserta memotong lapisan lithosfer dengan arah vertikal atau miring

  • Diatrema: Batuan hasil intrusi yang mengisi pipa letusan, silinder dan memanjangdari dapur magma sampai pada batas permukaan bumi

  • Apofisa: Gang yang relatif kecil dan merupakan cabang gang



 Proses keluarnya magma sampai ke permukaan bumi

  •  Proses keluarnya magma sampai ke permukaan bumi

  • = ERUPSI



Erupsi Efusif : proses erupsi berupa lelehan lava dan lahar. Terjadi jika magma relatif encer

  • Erupsi Efusif : proses erupsi berupa lelehan lava dan lahar. Terjadi jika magma relatif encer

  • Erupsi Eksplosif : proses erupsi yang disertai dengan letusan/ledakan yang cukup dahsyat. Terjadi jika magma kental dan memiliki kandungan gas yang relatif lebih banyak



Erupsi Linear: proses erupsi melalui celah/retakan yang memanjang. Menimbulkan deretan gunung api

  • Erupsi Linear: proses erupsi melalui celah/retakan yang memanjang. Menimbulkan deretan gunung api

  • Erupsi Areal: proses erupsi terjadi karena magma dekat dengan permukaan bumi sehingga magma melelehkan dan membakar batuan di atasnya, maka magma keluar di beberapa tempat

  • Erupsi Sentral: proses erupsi melalui sebuah lubang/pusat erupsi, sehingga membentuk kerucut gunung api yang terpisah-pisah



Gunung api perisai / tameng : hasil erupsi efusif dengan magma cair yang encer Kepulauan Hawaii

  • Gunung api perisai / tameng : hasil erupsi efusif dengan magma cair yang encer Kepulauan Hawaii

  • Gunung Api Maar : Hasil erupsi eksplosif yang sangat kuat dan hanya terjadi sekali  Gn. Lamongan

  • Gunung api Strato : hasil erupsi campuran antara efusif dan eksplosif yang berulang beberapa kali hampir semua gunung di Indonesia





Hawaii : Kilauea, Mauna Loa

  • Hawaii : Kilauea, Mauna Loa

  • Stromboli : Vesuvius, Raung, Batur

  • Perret : Krakatau

  • Vulkano lemah : Bromo, Semeru

  • Vulkano Kuat :Etna

  • Merapi : Merapi

  • St. Vincent : Kelud, St. Vincent

  • Pelee : Montage Pelee



Bahan Padat (Efflata)

  • Bahan Padat (Efflata)

  • Bahan Cair

  • Bahan Gas (Ekshalasi)



Efflata Allogen : Berasal dari batuan di sekitar kawah

  • Efflata Allogen : Berasal dari batuan di sekitar kawah

  • Efflata Autogen : Berasal dari magma = Proklastika Efflata



Bom : batuan besar

  • Bom : batuan besar

  • Slak : batu-batu kecil

  • Lapili : ukuran sebesar kerikil

  • Pasir

  • Abu / debu



Lava: magma yang meleleh keluar lereng, suhu 700-1200°C

  • Lava: magma yang meleleh keluar lereng, suhu 700-1200°C

  • Lahar Panas : campuran magma dan air, berupa lumpur panas

  • Lahar dingin : endapan lava/lahar berubah jadi lumpur karena tertimpa hujan



Solfatar : H2S / Belerang

  • Solfatar : H2S / Belerang

  • Fumarol : H2O / Uap Air

  • Mofet : CO2 / Karbondioksida



Suhu sekitar gunung naik mendadak

  • Suhu sekitar gunung naik mendadak

  • Sumber air mengering

  • Terjadi Gempa

  • Pohon meranggas dan mati

  • Binatang liar banyak yang mengungsi

  • Suara gemuruh dari dalam tanah

  • Ekshalasi semakin hebat



Munculnya Ekshalasi

  • Munculnya Ekshalasi

  • Munculnya sumber air panas (term)  Cipanas, Baturaden, dieng

  • Mata air Makdani (mata air bermineral)  Maribaya, Baturaden, Dieng

  • Geyser (air panas yang memancar secara periodik)  Cisolok jabar, Eslandia, New Zealand, Yellowstone national Park



Sistem Sunda: dari Arakan Yoma (Myanmar) – Andaman – Nicobar – Sumatra – Jawa – Kepulauan Nusa Tenggara – Banda

  • Sistem Sunda: dari Arakan Yoma (Myanmar) – Andaman – Nicobar – Sumatra – Jawa – Kepulauan Nusa Tenggara – Banda

  • Sistem Busur Tepi Asia: Dari Jepang-Filipina – Kalimantan Utara, Kep Sangihe

  • Sistem Sirkum Australia: NZ – Kaledonia Baru – Papua - Maluku



Abu vulkanis menyuburkan tanah

  • Abu vulkanis menyuburkan tanah

  • Memperbanyak hujan (orografis)

  • Sumber air panas dan makdani

  • Pariwisata

  • Potensi tambang dan bahan bangunan

  • PLTA dan irigasi



Korban Jiwa / ternak

  • Korban Jiwa / ternak

  • Gas beracun

  • Awan panas berbahaya bagi jiwa

  • Lahar panas dan lahar dingin merusak wilayah yang dilalui

  • Efflata dapat merusak bangunan

  • Abu vulkanik mengganggu pernafasan

  • Gelombang pasang jika gunung berada di laut



Membuat terowongan air pada gunung yang berkepundan

  • Membuat terowongan air pada gunung yang berkepundan

  • Mengadakan pos-pos pengamatan gunung berapi

  • Mengungsikan penduduk sekitar gunung





Getaran kulit bumi / bergetarnya permukaan bumi

  • Getaran kulit bumi / bergetarnya permukaan bumi

  • Penyebab: Energi potensial berubah menjadi energi kinetik

  • Alat pencatat gempa: Seismograf

  • Hasil catatan: Seismogram



Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa

  • Seismologi : Ilmu yang mempelajari gempa

  • Hiposentrum: Titik/garis di dalam lapisan bumi pada kedalaman tertentu yang menyebabkan terjadinya gempa

  • Episentrum: Titik/Garis di permukaan bumi/laut sebagai tempat dimana gelombang mulai dirambatkan





Pleistoseista: Garis pada peta yang membatasi daerah sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.

  • Pleistoseista: Garis pada peta yang membatasi daerah sekitar episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.

  • Isoseista: Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama

  • Homoseista: Garis pada peta yang menghubungakan daerah-daerah yang mengalami gelombang primer pada waktu yang sama



Gel. Longitudinal / Primer / P-Wave: Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lapisan lithosfer secara menyebar dengan kecepatan 7-14 km/detik

  • Gel. Longitudinal / Primer / P-Wave: Gelombang gempa yang dirambatkan dari hiposentrum melalui lapisan lithosfer secara menyebar dengan kecepatan 7-14 km/detik

  • Gel. Transversal / Sekunder/Share Wave/S-Wave: Gelombang gempa yang bersama-sama dengan P-Wave dirambatkan dai hiposentrum ke segala arah dalam lapisan lithosfer dengan kecepatan 4-7 km/detik

  • Gel. Panjang /Permukaan/L-Wave: gelombang yang dirambatkan dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan bumi dengan kecepatan 3,5-3,9 km/detik



Berdasar Penyebabnya

  • Berdasar Penyebabnya

  • a. Gempa runtuhan (Fall Earthquake)

  • b. Gempa Vulkanik (Vulcanic

  • Earthquake)

  • c. Gempa Tektonik (Tectonic

  • Earthquake)



Macroseisme : intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat

  • Macroseisme : intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat

  • Microseisme : Intensitasnya kecil, hanya dapat diketahui dengan menggunkan seismograf



Gempa Linear : Episentrum berupa Garis (Gempa tektonik)

  • Gempa Linear : Episentrum berupa Garis (Gempa tektonik)

  • Gempa Sentral : Episentrum berupa titik (Gempa vulkanik/runtuhan)



Gempa dangkal : Kedalaman hiposentrum < 100 km

  • Gempa dangkal : Kedalaman hiposentrum < 100 km

  • Gempa menengah : kedalaman hiposentrum 100 – 300 km

  • Gempa dalam : kedalaman hiposentrum 300 – 700 km

  • * Intensitas gempa semakin dangkal semakin kuat



Gempa Setempat: Jarak episentrum < 10.000 km

  • Gempa Setempat: Jarak episentrum < 10.000 km

  • Gempa Jauh : Jarak episentrum 10.000 km

  • Gempa Sangat Jauh : Jarak Episentrum > 10.000 km



Gempa Laut : episentrum terletak di dasar laut

  • Gempa Laut : episentrum terletak di dasar laut

  • Gempa Darat : episentrum terletak di permukaan darat



Apa saja yang harus dilakukan:

  • Apa saja yang harus dilakukan:

  • a. sebelum terjadi gempa

  • b. ketika terjadi gempa

  • c. setelah terjadi gempa



Untuk menghitung jarak episentrum

  • Untuk menghitung jarak episentrum

  • Rumus:

  • Δ = [ (S - P) – 1’ ] x 1000



Pada tanggal 1 januari 2001 di Jakarta, gelombang primer tercatat pada pukul 4.30 WIB sedangkan gel sekunder pada pukul 4.33 WIB. Berapa jarak episentrum dari kota jakarta ?

  • Pada tanggal 1 januari 2001 di Jakarta, gelombang primer tercatat pada pukul 4.30 WIB sedangkan gel sekunder pada pukul 4.33 WIB. Berapa jarak episentrum dari kota jakarta ?



Diketahui : P = 4.30 WIB

  • Diketahui : P = 4.30 WIB

  • S = 4.33 WIB

  • Ditanya: Jarak Episentrum ?

  • Jawab: Δ = [(S-P) – 1] x 1000

  • = [ (4.33 – 4.30) – 1] x 1000

  • = [ 3 – 1] x 1000

  • = 2000 km dari Jakarta



Skala Omari (I – VII)

  • Skala Omari (I – VII)

  • Skala Mercalli (I – XII)

  • Skala Cancani ( I – XII)

  • Skala Richter (Berdasar Jarak episentrum dan amplitudo gelombang gempa)





Pelapukan (Weathering)

  • Pelapukan (Weathering)

  • Pengikisan (Erosion)

  • Pengangkutan (Mass Wasting)

  • Pengendapan (Sedimentation)



Sinar Matahari

  • Sinar Matahari

  • Angin

  • Air

  • Gelombang laut

  • Gletser

  • Makhluk hidup



Merupakan proses penghancuran batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil

  • Merupakan proses penghancuran batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil

  • Penyebabnya: Cuaca/iklim, terkena unsur kimia, dan makhluk hidup



Pelapukan Mekanik / Disintegrasi

  • Pelapukan Mekanik / Disintegrasi

  • Pelapukan Kimiawi / Dekomposisi

  • Pelapukan Biologis / Organis



Merupakan proses terlepasnya partikel batuan dari induknya

  • Merupakan proses terlepasnya partikel batuan dari induknya

  • Tenaga yang bekerja: Air, Angin, Gelombang laut, Gletser



Erosi percikan / Splash Erosion

  • Erosi percikan / Splash Erosion

  • Erosi permukaan / Sheet erosion

  • Erosi alur / riil erosion

  • Erosi Parit / Gully erosion

  • Erosi Tebing sungai / Stream Banks Erosion

  • Erosi Air Terjun / Water fall erosion



= Abrasi

  • = Abrasi

  • Menghasilkan Sea Caves dan Cliff







= Deflasi

  • = Deflasi

  • = Korasi  Mushroom rock

  • Di daerah Plateau menghasilkan Mesa dan Butte





Menghasilkan Morena (moraine)

  • Menghasilkan Morena (moraine)



Slow Flowage/Creep

  • Slow Flowage/Creep

  • Rapid Flowage

  • Land Slides

  • Subsidence



Tidak Tampak mata

  • Tidak Tampak mata

  • Terdiri dari:

  • - Soil Creep / rayapan tanah

  • - Talus Creep / rayapan talus

  • - Rock Creep / rayapan batuan

  • - rock-glacier Creep / rayapan batuan-gletser

  • - Soilfluction / aliran massa batuan kenyang air



Earth flow / aliran tanah

  • Earth flow / aliran tanah

  • Mudflow / aliran lumpur

  • Debris Avalanche / guguran puing



Slump / luncur

  • Slump / luncur

  • Debris slide / longsor puing

  • Debris fall / jatuh puing

  • Rock slide / longsor batu

  • Rock fall / jatuh batu



=Amblesan

  • =Amblesan

  • Pergerakan tanah secara vertikal tanpa permukaan bebas



Proses pengendapan batuan hasil kikisan

  • Proses pengendapan batuan hasil kikisan

  • Agen pembawanya: Angin, air, gletser, gelombang laut





S. Fluvial : sungai

  • S. Fluvial : sungai

  • S. Terestris : daratan

  • S. Limnis : danau/rawa

  • S. Marine : laut

  • S. Glasial : daerah es



S. Aquatis : air

  • S. Aquatis : air

  • S. Aeolis / Aeris : angin

  • S. Marine : air laut

  • S. Glasial : gletser



Yüklə 454 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə