Ekosistem terjaga jika dan hanya jika terjadi aliran energi dan pendauran materi



Yüklə 447 b.
tarix06.05.2018
ölçüsü447 b.
#41884





Ekosistem terjaga jika dan hanya jika terjadi aliran energi dan pendauran materi

  • Ekosistem terjaga jika dan hanya jika terjadi aliran energi dan pendauran materi



Jika aliran energi atau pendauran materi terhenti maka ekosistem tersebut mati. Contoh paling sederhana adalah, jika dibuat suatu ekosistem tiruan dalam bentuk akuarium

  • Jika aliran energi atau pendauran materi terhenti maka ekosistem tersebut mati. Contoh paling sederhana adalah, jika dibuat suatu ekosistem tiruan dalam bentuk akuarium



Sifat gangguan: terus-menerus, berbagai jenis dan intensitas

  • Sifat gangguan: terus-menerus, berbagai jenis dan intensitas

  • Manusia  intensitas naik  perubahan cepat struktur dan fungsi ekosistem  kemampuan ekosistem berkurang/hilang



Pendekatan habitat: ekosistem lautan, ekosistem estuari, ekosistem air tawar dan ekosistem terestrial (daratan)

  • Pendekatan habitat: ekosistem lautan, ekosistem estuari, ekosistem air tawar dan ekosistem terestrial (daratan)

  • Anthroposentris: ekosistem buatan (man made ecosystem) dan ekosistem alami (natural ecosystem)





70% permukaan bumi. Sirkulasi kontinu  iklim dan siklus air

  • 70% permukaan bumi. Sirkulasi kontinu  iklim dan siklus air





Lautan sangat dalam dan pada setiap kedalaman masih dimungkinkan terjadi kehidupan. Studi terbaru menunjukan adanya kehidupan pada laut dalam dari sumber enegi geotermal. Meskipun sebagian besar kehidupan lautan pada perbatasan antara landas kontinen dan permukaan laut yang masih ada penetrasi sinar matahari.

  • Lautan sangat dalam dan pada setiap kedalaman masih dimungkinkan terjadi kehidupan. Studi terbaru menunjukan adanya kehidupan pada laut dalam dari sumber enegi geotermal. Meskipun sebagian besar kehidupan lautan pada perbatasan antara landas kontinen dan permukaan laut yang masih ada penetrasi sinar matahari.





Lautan bersifat kontinu, tidak terpisah-pisah seperti layaknya ekosistem daratan atau ekosistem air tawar. Seluruh lautan di permukaan bumi berhubungan. Penghalang fisik utama terhadap pergerakan makhluk hidup yang ada di lautan untuk bergerak bebas adalah perbedaan kadar garam, kedalaman dan temperatur

  • Lautan bersifat kontinu, tidak terpisah-pisah seperti layaknya ekosistem daratan atau ekosistem air tawar. Seluruh lautan di permukaan bumi berhubungan. Penghalang fisik utama terhadap pergerakan makhluk hidup yang ada di lautan untuk bergerak bebas adalah perbedaan kadar garam, kedalaman dan temperatur



Lautan dipengaruhi oleh gelombang dan pasang surut sehingga sangat mempengaruhi irama harian, mingguan bahkan tahunan terhadap kehidupan organisme baik di lautan maupun pesisir

  • Lautan dipengaruhi oleh gelombang dan pasang surut sehingga sangat mempengaruhi irama harian, mingguan bahkan tahunan terhadap kehidupan organisme baik di lautan maupun pesisir



Kadar garam tinggi, rata-rata 35 permil. Sekitar 27 permil umumnya NaCl, sisanya garam-garam Mg, Ca dan K  mudah sekali terdisosiasi menjadi ion-ion terlarut  buffer (larutan penyangga) Keadaan yang demikian disalahgunakan dengan menjadikan lautan sebagai “tempat pebuangan yang mudah dan murah” segala macam limbah karena dianggap “mampu” menjadi buffer

  • Kadar garam tinggi, rata-rata 35 permil. Sekitar 27 permil umumnya NaCl, sisanya garam-garam Mg, Ca dan K  mudah sekali terdisosiasi menjadi ion-ion terlarut  buffer (larutan penyangga) Keadaan yang demikian disalahgunakan dengan menjadikan lautan sebagai “tempat pebuangan yang mudah dan murah” segala macam limbah karena dianggap “mampu” menjadi buffer

  • Konsentrasi hara terlarut di lautan bebas rendah, sehingga menjadi faktor pembatas ukuran populasi makhluk hidup di lautan.



  • Tersebar di tropik, sedikit di subtropik. Disusun oleh Colenterata, ikan, moluska, zooplankton, algae, dan zooplankton.

  • Penyebaran di Indonesia: pantai sebelah Barat Sumatera, pantai Selatan Jawa, hampir seluruh pantai di Sulawesi, Maluku, sebelah Utara dan Barat Papua

















  • Syarat tumbuh: suhu di atas 22°C, jernih, kadar garam mendekati lautan normal.

  • Ancaman: kenaikan suhu drastis, kekeruhan, kerusakan mekanis, surut ekstrim, dan gelombang kuat.







Pertemuan ekosistem air tawar dan lautan.

  • Pertemuan ekosistem air tawar dan lautan.

  • Dipengaruhi pasang surut.

  • Ekoton: produktivitas dan keanekaragaman hayati tinggi.

  • Muara sungai, teluk, rawa pasang surut, dan rawa di belakang pantai, juga lamun (sea grass).

  • Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan sedikit di Sulawesi.

  • Ancaman: konversi lamun menjadi pemukiman, kolam ikan, TPA





Pertemuan ekosistem air tawar dan lautan.

  • Pertemuan ekosistem air tawar dan lautan.

  • Dipengaruhi pasang surut.

  • Ekoton: produktivitas dan keanekaragaman hayati tinggi.



Muara sungai, teluk, rawa pasang surut, dan rawa di belakang pantai, juga lamun (sea grass).

  • Muara sungai, teluk, rawa pasang surut, dan rawa di belakang pantai, juga lamun (sea grass).

  • Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan sedikit di Sulawesi.

  • Ancaman: konversi lamun menjadi pemukiman, kolam ikan, TPA





Dominan : tumbuhan bakau-bakauan dan anggota asosiasinya (Rhizophora, Avicennia, Bruguirea, Sonnenratia).

  • Dominan : tumbuhan bakau-bakauan dan anggota asosiasinya (Rhizophora, Avicennia, Bruguirea, Sonnenratia).

  • Tropik dan subtropik. Keragaman terbesar di Indomalaya.



Indonesia: berlawanan dengan letak posisi ekosistem terumbu karang. Misal: pantai sebelah Timur dan Selatan Sumatera, pantai Utara Jawa, pantai Timur, Selatan, dan Baratdaya Kalimantan, pantai Selatan Irian Jaya, dan sedikit di pulau lain.

  • Indonesia: berlawanan dengan letak posisi ekosistem terumbu karang. Misal: pantai sebelah Timur dan Selatan Sumatera, pantai Utara Jawa, pantai Timur, Selatan, dan Baratdaya Kalimantan, pantai Selatan Irian Jaya, dan sedikit di pulau lain.

  • Produktivitas tinggi  salah satu pusat keragaman hayati penting.





Kepiting mangrove: penghancur serasah, meningkatkan aerasi tanah, dan penurunan sulfida.

  • Kepiting mangrove: penghancur serasah, meningkatkan aerasi tanah, dan penurunan sulfida.

  • Ancaman:

    • konversi lahan mangrove menjadi tambak, pemukiman, zona industri, pariwisata, dsb.
    • Polutan: minyak, limbah industri dan RT.
    • Pengambilan kayu bakau, tanin, dan akar.
  • Pantai Utara Jakarta dan Jawa: kritis (punah).





Berdasarkan pergerakan air:

  • Berdasarkan pergerakan air:

    • Lotik
    • Lentik
  • Faktor abiotik penting: suhu, kejernihan, arus, konsentrasi O2 dan CO2 terlarut.

  • Refugia (pengungsian).

  • Ancaman: pendangkalan, invasi gulma.





Kelembaban  faktor pembatas utama : dehidrasi

  • Kelembaban  faktor pembatas utama : dehidrasi

  • Variasi suhu

  • Konsentrtasi CO2 dan O2 konstan

  • Hambatan geologi



Pola sebaran tertentu biogeografi

  • Pola sebaran tertentu biogeografi

  • Pulau umumnya lbh beragam

  • Berhubungan dgn evolusi terestrial

  • Wallace, Bates, Darwin (tokoh biogeografi awal)

  • Geografi tumbuhan  biogeorafi hewan









Suatu ekosistem yang dipengaruhi oleh iklim regional, hewan dan tumbuhan yang telah klimaks

  • Suatu ekosistem yang dipengaruhi oleh iklim regional, hewan dan tumbuhan yang telah klimaks

  • Peralihan antar bioma berlangsung gradual

  • Bioma utama: hutan, semak, pdg rumput, gurun





Asumsi:

  • Asumsi:

  • Formasi vegetasi mencapai klimaks dan stabil

  • Batas formasi vegetasi berhubungan erat dengan mintakat iklim, terutama interaksi curah hujan dan temperatur





Rataan total curahan (mm)

  • Rataan total curahan (mm)

    • Contoh Jawa Barat 6000 mm
    • Sahara 10 mm
    • India 118 000 mm
  • Rasio evapotranspirasi potensial

  • Kelembaban

    • Hutan hujan 90%
    • Hutan Eropa Tengah 60%


Evapotranspirasi rendah, curahan tinggi?

  • Evapotranspirasi rendah, curahan tinggi?

  • Curahan rendah Ev tinggi?

  • Ketinggian:

    • Bersalju (polar)
    • Alpin: pegunungan tinggi (sub polar)
    • Sub Alpin (boreal)
    • Montana  cool temp
    • Lower montana  warm temp dst






Indonesia;

  • Indonesia;

  • Berdasarkan ketinggian: hutan hujan tropik, hutan hujan pegunungan, dan hutan hujan subalpin. Hutan dataran rendah: vegetasi tanah kuarsa dan berkapur.

  • Musim: hutan munson dataran rendah dan hutan munson pegunungan.



Hutan gambut

  • Hutan gambut

    • Bahasa melayu banjar: ekosistem dgn tanah organosol.
    • Iklim A, B.
    • Bahan organik tinggi, pH tanah/air rendah. Black water ecosystem.
    • Alstonia, Dyera, Palaquium, Gonystylus, dan Alglaia.
    • Mengandung toksik bagi tumbuhan.
    • Fauna unik.
    • Pemanfaatan: museum lansekap, lahan koversi penting, dan ekowisata.
    • Ancaman: konversi besar-besaran.




Hutan hujan tropik bawah (0-1000) m dpl.

  • Hutan hujan tropik bawah (0-1000) m dpl.

    • Famili Dipterocarpaceae, Palaquium, Diospyros, dan Agathis.
    • Ancaman: penebangan sporadis.




Hutan hujan tropik tengah (1000-3000) m dpl.

  • Hutan hujan tropik tengah (1000-3000) m dpl.

    • Quercus dan Castanopsis.
    • Ancaman: penggundulan, penebangan, dan erosi.




Hutan monsoon bawah (0-1000) m dpl.

  • Hutan monsoon bawah (0-1000) m dpl.

    • Iklim C,D. Tectona, Acaccia, Eucalyptus, dan Santalum.
    • Ancaman: pengambilan kayu.










































Yüklə 447 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə