Makalah virologi “ Reproduksi Virus”



Yüklə 0,57 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə3/6
tarix26.10.2023
ölçüsü0,57 Mb.
#131556
1   2   3   4   5   6
scribd.vdownloaders.com makalah-reproduksi-virus

BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Definisi 
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, 
bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or 
DNA.Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang 
dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten 
terhadap antibiotics. (Wesley, 1990) 
Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk 
hidup Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel 
inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel 
menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Virus adalah parasit berukuran 
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat 
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel 
makhluk hidup 
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. 
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya 
menjadi tak berdaya. Biasanya virus 
mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan 
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. 
Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan 
genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. (Istamar, 2007) 
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi 
sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), 
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang 
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). 
(Istamar, 2007) 
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak 
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya 
ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya 


virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman 
(misalnya virus mosaik tembakau) (Istamar, 2007). 
B. Cara Hidup Virus 
Virus hanya bisa hidup di dalam sel hidup organisme tertentu yang cocok 
sehingga virus juga disebut parasit intraseluler obligat. Bila sel hidup yang 
ditumpanginya mati, maka virus pun akan mati karena tidak bisa hidup tanpa sel 
hidup tempat menumpang. Sel hidup yang ditumpangi virus disebut sel inang. 
Sel inang dapat berupa organisme monoseluler maupun multiseluler; mulai dari 
bakteri, jamur, protozoa, tumbuhan, hewan, hingga manusia. (Wesley, 1990). 
Virus yang terisolasi dari sel inangnya tidak akan mampu hidup lama, apalagi 
bereproduksi. Apa sebabnya ? Hal ini dikarenakan virus tidak mempunyai enzim 
untuk melakukan metabolisme sendiri dan juga tidak memiliki ribosom untuk 
menyintesis protein. Virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket berisi 
gonom yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang lainnya yang cocok. Cara 
virus mengidentifikasi sel inang adalah dengan menggunakan kesesuaian ( 
lock 
and key
). (Wesley, 1990) 
Jenis sel yang dapat ditumpangi oleh virus disebut kisaran inang. Virus 
memiliki kisaran inang yang cukup luas, misalnya virus flu burung, virus ini 
dapat menginfeksi golongan Aves, babi, dan manusia. Virus rabies dapat 
menginfeksi sejumlah spesies mamalia. Namun demikian, ada beberapa virus 
memiliki kisaran inang yang sempit, misalnya bakteriofag yang hanya dapat 
menginfeksi bakteri 
Escherichia coli. 
Virus yang menyerang sel eukariota (sel yang mempunyai membran inti) 
biasanya hanya menyerang jaringan-jaringan tertentu. Contohnya adalah virus 
HIV yang hanya menyerang sel darah putih tertentu yang disebut T CD4. Contoh 
lain adalah virus influenza yang hanya menyerang sel-sel pada permukaan 
saluran pernapasan, sedangkan jaringan lain tidak diserang. Cara penularan virus 
dari suatu sel inang ke sel inang yang lainnya dapat terjadi secara langsung 
ataupun tidak langsung. Penularan virus secara langsung dapat terjadi 


melalui udara, air, lendir, darah, dan media lain. Sebagai contoh, penularan virus 
yang menyebabkan penyakit polio, herpes, pilek, dan campak. Sementara 
penularan virus secara tidak langsung dapat terjadi melalui vektor (hospes 
perantara). Contohnya, 

Yüklə 0,57 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə