Physikos yang berarti ‘alamiah



Yüklə 450 b.
tarix03.05.2018
ölçüsü450 b.
#40977



Fisika berasal dari bahasa Yunani, physikos yang berarti ‘alamiah’. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya yang terjadi di alam semesta ini.

  • Fisika berasal dari bahasa Yunani, physikos yang berarti ‘alamiah’. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya yang terjadi di alam semesta ini.

  • Hal-hal yang dibicarakan di dalam fisika, selalu didasarkan pada pengamatan, eksperimental dan pengukuran yang bersifat kuantitatif.

  • Studi dalam fisika bersifat empiris, artinya didasarkan pada pangalaman atau pengamatan. Segala sesuatu yang diketahui manusia tentang dunia fisika dan tentang azas-azas yang mengatur sifat-sifat serta kejadian-kejadian dalam dunia fisika dapat dipelajari berdasarkan pengamatan gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa alam.



Ciri pokok dari fisika adalah ilmu yang didasarkan pada pengukuran

  • Ciri pokok dari fisika adalah ilmu yang didasarkan pada pengukuran

  • Fisika terbagi atas dua bagian, yaitu:

  • 1) Fisika klasik yang meliputi bidang: Mekanika, Listrik Magnet, Panas, Bunyi, Optika dan Gelombang.

  • 2) Fisika modern yang bertolak dari perkembangan fisika mulai abad 20 yaitu penemuan teori Relativitas oleh Albert Einstein, perkembangan teori Atom, Radiasi, Fisika Kuantum dan lain-lain.



Mahasiswa memahami prinsip-prinsip ilmu fisika yang terkait dengan peningkatan kemampuan dalam melakukan pengkajian, interpretasi dan evaluasi data.

  • Mahasiswa memahami prinsip-prinsip ilmu fisika yang terkait dengan peningkatan kemampuan dalam melakukan pengkajian, interpretasi dan evaluasi data.



a. Menguraikan ruang lingkup Biomekanika

  • a. Menguraikan ruang lingkup Biomekanika

  • b. Menerangkan dasar-dasar pengukuran antropometri

  • c. Memberikan penjelasan tentang cara menghindari terjadinya kesalahan pengukuran dalam tindakan medis.

  • d. Menerangkan hukum-hukum Newton tentang gerak dalam kaitannya dengan bidang kesehatan.

  • e. Memberikan penjelasan tentang jenis-jenis gaya dalam lingkup Biomekanika.

  • f. Memberikan uraian tentang gaya yang bekerja pada saat terjadi pergerakan pada tubuh.

  • g. Menerangkan dasar-dasar sistem pengumpil pada tubuh manusia.

  • h. Memberikan contoh penerapan gaya dalam dunia kesehatan.

  • i. Menguasai dan menerapkan pokok-pokok perhitungan dalam lingkup Biomekanika



Perkembangan ilmu fisika tidak terlepas dari kemajuan bidang MIPA lainnya.

  • Perkembangan ilmu fisika tidak terlepas dari kemajuan bidang MIPA lainnya.

  • Untuk mempelajarinya, bukan hanya dituntut kemampuan ilmu dan metodologi fisika sendiri tetapi harus ditunjang oleh kemampuan menggunakan berbagai perkakas fisika serta pengetahuan bidang lain yang mempunyai kaitan dengan ilmu fisika.

  • Perkakas ilmu fisika merupakan sarana yang digunakan untuk mempermudah pemahaman dalam mempelajari obyek kajian fisika melalui pengamatan, pengukuran berbagai besaran, merancang dan melakukan percobaan serta melakukan interpretasi hasil percobaan.



Ilmu fisika turut mendukung dan menunjang perkembangan teknologi:

  • Ilmu fisika turut mendukung dan menunjang perkembangan teknologi:

  • enginering (teknik sipil, elektro, mesin, pertambangan, dll),

  • bidang kesehatan, yaitu: kebidanan, keperawatan, kedokteran, dan lain-lain.

  • Dalam bidang kesehatan, kajian ilmu fisika seringkali dicirikan dengan penambahan awalan Bio, misalnya: Biomekanika, Biothermal, Biofluida, Bioakustik, Biooptik, Bioradiasi, Bioelectric, dan lain-lain.



Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa besaran-besaran fisis tubuh dan gaya yang terjadi pada tubuh.

  • Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa besaran-besaran fisis tubuh dan gaya yang terjadi pada tubuh.







  • MACAM-MACAM BESARAN

  • 1. Besaran dasar (besaran pokok)

    • yaitu : besaran yg cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran lain
          • Contoh : panjang, massa dan waktu
  • 2. Besaran turunan

  • yaitu : besaran yg cara pengukurannya tergantung pada dua atau lebih besaran dasar.

    • Contoh : kecepatan, gaya, usaha dll


  • 3. Besaran pelengkap/tambahan

  • yaitu besaran yang bukan besaran dasar, tapi cara pengukurannya tidak bergantung pada besaran lain. Besaran pelengkap tidak mempunyai dimensi

      • Ada 2 besaran pelengkap
      • Sudut bidang datar satuannya radian
      • Sudut ruang satuannya steradian (Sr)


  • DIMENSI adalah : cara penulisan besaran-besaran dgn menggunakan lambang-lambang besaran dasar

    • Dimensi berguna untuk :
    • Menentukan dimensi besaran dalam suatu rumus yang tidak diketahui
    • Mengecek/ mengkaji kebenaran suatu rumus
  • Ada 3 besaran Dimensi pokok

    • Panjang yang memakai simbol (L)
    • Massa yang memekai simbol (M)
    • Waktu yang memakai simbol (T)


  • Di dalam fisika ada sistem satuan yaitu :

    • 1. Sistem Metrik
    • 2. Sistem Inggris
  • Sistem metrik atau disebut juga sistem metrik absolut didasarkan pada panjang L , massa M dan waktu T.

  • Sistem ini secara resmi digunakan pertama kali pada tahun 1866 di Perancis, dan sejak tahun 1889 dikenal dengan Sistim Internasional.



Sistem matrik terdiri atas 2 bagian yaitu :

  • Sistem matrik terdiri atas 2 bagian yaitu :

    • Sistem MKS (meter-kilogram-sekon)
    • Sistem CGS (centimeter- gram-secon)
  • SISTEM INGGRIS

  • Disebut juga sistem fps (food, pound, second)

  • Sistem fps didasarkan pd gaya (F), panjang (L) dan waktu (T).

  • Sistem fps disebut juga sistem gravitasi Inggris dan dipakai di negara-negara yg berbahasa Inggris didalam kehidupan sehari-hari serta dipakai dalam pengerjaan mesin-mesin.



Fisika : Pengukuran kuantitas  sistem SI

  • Fisika : Pengukuran kuantitas  sistem SI

  • Fisika Kedokteran : satuan Non Standar

  • Contoh :

  • tekanan : N/m2; Dyne/cm2;Pound/inch2

  • tekanan darah : mm air raksa

  • pulse rate  pulsogium ( pendulum simpel) untuk mengukur pulse rate penderita





1. Proses pengukuran pengulangan

  • 1. Proses pengukuran pengulangan

  • - Sejumlah pengulangan /detik/menit/jam

  • Mis :pengukuran pernafasan 15/menit denyut nadi 70/menit

  • 2. Proses pengukuran yang tidak ulang

  • - Dilakukan sekali terhadap individu

  • Mis : substansi asing yang dikeluarkan ginjal, potensial aksi dari sel saraf



  • Ketelitian :

  • - Menunjukkan pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar

  • Contoh :

  • tinggi badan 1,765 m dengan ketelitian 0,003 m ( 33 mm) dibanding dengan patokan( standar ) meter

  • - Pengukuran berkali-kali, lalu dirata-rata, dan dicari standar deviasi



Dilakukan pengukuran sebanyak 25 x (n).

  • Dilakukan pengukuran sebanyak 25 x (n).

  • maka tekanan rata-rata :

  • Standar Deviasi =





1. Falsa Positif

  • 1. Falsa Positif

  • suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak

  • 2. Falsa negatif

  • suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu penyakit



Pengambilan pengukuran

  • Pengambilan pengukuran

  • Pengulangan pengukuran

  • Penggunaan alat-alat yang dipercayai

  • Kaliberasi alat



Satuan-Satuan dasar SI

  • Satuan-Satuan dasar SI

  • Besaran Dasar Nama Simbol

  • Panjang meter m

  • Massa kilogram kg

  • Waktu sekon/detik s/dt

  • Arus Listrik ampere A

  • Temperatur kelvin K

  • Jumlah zat mole mol

  • Intensitas cahaya candela cd













  • Dalam mekanika hanya digunakan 4 besaran dasar yaitu : panjang, massa, waktu dan jumlah zat

  • Dalam SI ada beberapa satuan dgn nama khusus yaitu :

  • N (Newton) = kg. m. s-2

  • J (Joule) = N.m untuk satuan kerja (energi)

  • W (watt) = J.S-1 untuk satuan daya



Satu meter adalah jarak yg ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299.792.458 sekon (CGPM ke 17, 1983)

  • Satu meter adalah jarak yg ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299.792.458 sekon (CGPM ke 17, 1983)

  • Satu kilogram (kg) adalah massa sebuah kilogram standar yg disimpan di lembaga timbangan ukuran internasional (CGPM ke-1 1899)

  • Massa kilogram standar juga disamakan dg masa dari 1 liter air murni pada suhu 4°C



Satu sekon (s) adalah selang waktu yg diperlukan oleh atom cesium untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara 2 tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke 13)

  • Satu sekon (s) adalah selang waktu yg diperlukan oleh atom cesium untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali dalam transisi antara 2 tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke 13)

  • Satu ampere (A) adalah : kuat arus tetap yg jika dialirkan melalui 2 buah kawat yang sejajar dan sangat panjang dg tebal yg dpt diabaikan dan diletakkan pd jarak pisah 1 meter dalam vakum menghasilkan gaya 2 x 10 -7 newton pd setiap meter kawat (CGPM ke-13, 1967)



Satu Kelvin ( K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tropel air (CGPM ke -13 , 1967). Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dgn es dan uap jenuhnya

  • Satu Kelvin ( K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tropel air (CGPM ke -13 , 1967). Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dgn es dan uap jenuhnya

  • Satu Kandela (cd) adalah : intensitas cahaya suatu sumber cahaya yg memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 10 12 hertz dg intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersbut (CGPM ke-16, 1979)





Berikut ini contoh terapan lainnya: Indeks Massa Tubuh: yaitu pengukuran antropometri untuk menilai postur tubuh ideal atau apakah komponen tubuh sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (dalam kg) dan tinggi badan (dalam m) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut : IMT = BB (kg) / (TB)^2

  • Berikut ini contoh terapan lainnya: Indeks Massa Tubuh: yaitu pengukuran antropometri untuk menilai postur tubuh ideal atau apakah komponen tubuh sesuai dengan standard normal atau ideal. Pengukuran antropometri yang paling sering digunakan adalah rasio antara berat badan (dalam kg) dan tinggi badan (dalam m) kuadrat, yang disebut Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut : IMT = BB (kg) / (TB)^2







Atau untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca sebagai berikut : BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100) Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%.

  • Atau untuk mengetahui Berat Badan ideal dapat menggunakan rumus Brocca sebagai berikut : BB ideal = (TB – 100) – 10% (TB – 100) Batas ambang yang diperbolehkan adalah + 10%.

  • Bila > 10% sudah kegemukan dan bila diatas 20% sudah terjadi obesitas. Contoh: wanita dengan TB = 161 cm, BB = 58 kg BB ideal = (161 – 100) – 10% (161 – 100) = 61 – 6,1 = 54,9 (55 kg) BB 58 kg masih dalam batas > 10%.



Lila (Lingkar Lengan Kiri Atas): Pengukuran lain yang dapat dilakukan untuk menilai apakah seseorang tersebut kurus menderita kurang gizi, normal atau gemuk, dengan mengukur Lingkar lengan kiri atas (Lila). Biasanya dilakukan pada wanita usia 15 – 45 tahun. Bila Lila < 23,5 cm, wanita tersebut menderita Kurang Energi Kronis (KEK).

  • Lila (Lingkar Lengan Kiri Atas): Pengukuran lain yang dapat dilakukan untuk menilai apakah seseorang tersebut kurus menderita kurang gizi, normal atau gemuk, dengan mengukur Lingkar lengan kiri atas (Lila). Biasanya dilakukan pada wanita usia 15 – 45 tahun. Bila Lila < 23,5 cm, wanita tersebut menderita Kurang Energi Kronis (KEK).



RLPP (Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Pinggang): Pengukuran antropometri lain yang sering digunakan adalah mengukur rasio Lingkar perut dan Lingkar Pinggang (RLPP). Pada wanita RLPP yang disarankan < 0,8 sedangkan pada laki-laki 0,8 pada wanita dan > 1 pada laki-laki mempunyai risiko menderita penyakit jantung lebih besar dari yang RLPP nya dibawah ambang batas.

  • RLPP (Rasio Lingkar Perut dan Lingkar Pinggang): Pengukuran antropometri lain yang sering digunakan adalah mengukur rasio Lingkar perut dan Lingkar Pinggang (RLPP). Pada wanita RLPP yang disarankan < 0,8 sedangkan pada laki-laki 0,8 pada wanita dan > 1 pada laki-laki mempunyai risiko menderita penyakit jantung lebih besar dari yang RLPP nya dibawah ambang batas.

  • 3 Hal yang menjadi faktor penentu ketepatan tindakan pengukuran, yaitu: (1) Alat, (2) Metode, dan (3) manusia-nya.



Untuk menyatakan seseorang sakit atau tidak, perlu dilakukan pengukuran terhadap besaran fisis tubuh seperti suhu badan, tekanan darah, frekuensi detak jantung dan sebagainya.

  • Untuk menyatakan seseorang sakit atau tidak, perlu dilakukan pengukuran terhadap besaran fisis tubuh seperti suhu badan, tekanan darah, frekuensi detak jantung dan sebagainya.

  • Kesalahan dapat terjadi dari proses pengukuran disebabkan: faktor alat, metode maupun human error, sehingga terjadi false positif dan negatif.

  • False Positif: Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal tidak

  • False Negatif: Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal menderita suatu penyakit



Untuk menghindari : 1. Dalam pengambilan pengukuran 2. Pengulangan pengukuran 3. Penggunaan alat yang dapat dipercaya 4. Kalibrasi terhadap alat.

  • Untuk menghindari : 1. Dalam pengambilan pengukuran 2. Pengulangan pengukuran 3. Penggunaan alat yang dapat dipercaya 4. Kalibrasi terhadap alat.



HUKUM NEWTON I

  • HUKUM NEWTON I

  • HK NEWTON II

  • HUKUM NEWTON III :



Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya

  • Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya

  • Hukum Newton pertama ini dikenal sebagai hukum inersia (hukum kelembaman)

  • * Kelembaman melawan perubahan gerak

  • * Benda yang pejal sangat lembam,

  • sehingga diperlukan gaya yang besar untuk mengubah geraknya

  • Contoh :

  • - bola bowling lebih inersia dibanding bola tennis.

  • - tempat tidur dengan pasien lebih inersia dibanding tempat tidur tanpa pasien



Jika ada sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan dimana arah percepatannya sama dengan arah gayanya

  • Jika ada sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda maka benda tersebut akan mengalami percepatan dimana arah percepatannya sama dengan arah gayanya

  • Jika yang bekerja pada benda lebih dari satu gaya, maka :

  • ΣF = m a ; Σ F = jumlah vektor gaya yang

  • bekerja ( N )

  • m = massa( Kg)

  • a = percepatan ( m/dt2)

  • Dalam komponen vektor :

  • ΣFx = max

  • ΣFy = ma y

  • ΣFz = maz



Gaya :Internal dan Eksternal

  • Gaya :Internal dan Eksternal

  • Gaya Internal : gaya berat, gaya normal

  • gaya gesek



Dalam konsep gaya menurut Newton juga dikenal adanya gaya normal dan gaya gesek. Gaya normal adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh sedangkan gaya gesek adalah gaya yang arahnya sejajar bidang sentuh tetapi berlawanan dengan pergerakannya.

  • Dalam konsep gaya menurut Newton juga dikenal adanya gaya normal dan gaya gesek. Gaya normal adalah gaya yang arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh sedangkan gaya gesek adalah gaya yang arahnya sejajar bidang sentuh tetapi berlawanan dengan pergerakannya.

  • Gaya gesek meliputi gaya gesek statis yaitu gaya gesek dalam keadaan diam (µs) dan gaya gesek kinetis yaitu gaya gesek dalam keadaan bergerak (µk)

  • (µs) > (µk) atau fs = (µs) . N > fk = (µk) . N.



Gaya pada tubuh adalah gaya yang bekerja pada tubuh,

  • Gaya pada tubuh adalah gaya yang bekerja pada tubuh,

  • misalnya : jika kita menabrak suatu objek maka kita dapat merasakan gaya dari tubuh kita sendiri.

  • Gaya di dalam tubuh adalah gaya yang berada di dalam tubuh kita sendiri,

  • misalnya: gaya otot yang menyebabkan mengalirnya darah dan paru-paru yang memperoleh udara



Sistem otot dan tulang dari tubuh manu­sia bekerja sebagai pengumpil.

  • Sistem otot dan tulang dari tubuh manu­sia bekerja sebagai pengumpil.

  • Terdapat 3 macam sistem pengumpil yang bekerja dalam tubuh manusia yaitu :

  • a. Sistem pengumpil klas pertama.

  • Titik tumpuan terletak di antara gaya berat dan gaya otot.



b. Sistem pengumpil Klas kedua

  • b. Sistem pengumpil Klas kedua

  • Gaya berat terletak di antara titik tumpuan dan gaya otot.



c. Sistem pengumpil Klas ketiga

  • c. Sistem pengumpil Klas ketiga

  • Gaya otot terletak di antara titik tumpuan dan gaya berat.



Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat

  • Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat

  • Keuntungan mekanik(KM) = M/W

  • = lW / lM



Gaya yang bekerja pada suatu benda atau tubuh manusia.

  • Gaya yang bekerja pada suatu benda atau tubuh manusia.

  • Gaya vertikal

  • Gaya horizontal

  • Penggunaan klinik

  • Gaya yang membentuk sudut



Gaya Vertikal

  • Gaya Vertikal

  • Apabila seseorang berdiri di atas suatu benda, maka orang tersebut memberi gaya di atas benda tersebut, sedangkan benda tersebut akan memberi gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan orang itu namun dengan arah yang berlawanan. Peristiwa ini merupakan hukum Newton ketiga. (aksi sama dengan reaksi).



Gaya horizontal

  • Gaya horizontal

  • Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua gaya tersebut sama, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan hasil pen.jumlahan kedua gaya tersebut.

  • Ftotal = F1 + F2

  • F1 F2



Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua gaya tersebut berlawanan, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan selisih dari kedua gaya tersebut

  • Jika ada dua buah gaya (F1 dan F2) horizontal yang bekerja pada suatu benda dimana arah kedua gaya tersebut berlawanan, maka total gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah merupakan selisih dari kedua gaya tersebut

  • Ftotal = F1 - F2

  • Contoh beberapa penggunaan analisa gaya horisontal yang diterapkan pada penggunaan klinik baik untuk pengobatan maupun untuk terapi.



Gaya yang membentuk sudut

  • Gaya yang membentuk sudut

  • Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor-vektornya yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor.

  • Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang.

  • Vx = V cos α

  • Vy = V sin α



Penguraian gaya-gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor untuk mendapatkan beban sebagai pemberatnya.

  • Penguraian gaya-gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor untuk mendapatkan beban sebagai pemberatnya.

  • Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan traksi otot.







Fisika : Pengukuran kuantitas  sistem SI

  • Fisika : Pengukuran kuantitas  sistem SI

  • Fisika Kedokteran : satuan Non Standar

  • Contoh :

  • tekanan : N/m2; Dyne/cm2;Pound/inch2

  • tekanan darah : mm air raksa

  • pulse rate  pulsogium ( pendulum

  • simpel) untuk mengukur

  • pulse rate penderita



1. Proses pengukuran pengulangan

  • 1. Proses pengukuran pengulangan

  • - Sejumlah pengulangan /detik/mnt/jam

  • Mis :pengukuran pernafasan 15/mnt

  • denyut nadi 70/mnt

  • 2. Proses pengukuran yang tidak ulang

  • - Dilakukan sekali terhadap individu

  • Mis : substansi asing yang dikeluarkan

  • ginjal, potensial aksi dari sel saraf



  • Ketelitian :

  • - Menunjukkan pengukuran yang bagaimana memberikan pendekatan untuk memperoleh suatu standar

  • Contoh :

  • tinggi badan 1,765 m dengan ketelitian 0,003 m ( 33 mm) dibanding dengan patokan( standar ) meter

  • - Pengukuran berkali-kali, lalu dirata-rata, dan dicari standar deviasi



Dilakukan pengukuran sebanyak 25 x (n).

  • Dilakukan pengukuran sebanyak 25 x (n).

  • maka tekanan rata-rata :

  • Standar Deviasi =





Falsa Positif

  • Falsa Positif

  • suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit padahal sama sekali tidak

  • 2. Falsa negatif

  • suatu penyimpangan ( error) yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit padahal penderita tersebut menderita suatu penyakit



Pengambilan pengukuran

  • Pengambilan pengukuran

  • Pengulangan pengukuran

  • Penggunaan alat-alat yang dipercayai

  • Kaliberasi alat



Satuan-Satuan dasar SI

  • Satuan-Satuan dasar SI

  • Besaran Dasar Nama Simbol

  • Panjang meter m

  • Massa kilogram kg

  • Waktu sekon/detik s/dt

  • Arus Listrik ampere A

  • Temperatur kelvin K

  • Jumlah zat mole mol

  • Intensitas cahaya candela cd



Skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai.

  • Skalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai.

  • Contoh : waktu, massa, intensitas,usaha

  • kalor

  • Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah

  • Contoh : kecepatan,percepatan , gaya

  • momentum, dll















HUKUM NEWTON I

  • HUKUM NEWTON I

  • HK NEWTON II

  • HUKUM NEWTON III :



Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya

  • Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali jika dipaksa untuk mengubah keadan itu oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya

  • * Kelembaman melawan perubahan gerak

  • * Benda yang pejal sangat lembam,

  • sehingga diperlukan gaya yang besar untuk mengubah geraknya



Jika yang bekerja pada benda lebih dari satu gaya, maka :

  • Jika yang bekerja pada benda lebih dari satu gaya, maka :

  • ΣF = m a ; Σ F = jumlah vektor gaya yang

  • bekerja ( N )

  • m = massa( Kg)

  • a = percepatan ( m/dt2)

  • Dalam komponen vektor :

  • ΣFx = max

  • ΣFy = ma y

  • ΣFz = maz



Gaya :Internal dan Eksternal

  • Gaya :Internal dan Eksternal

  • Gaya Internal : gaya berat, gaya normal

  • gaya gesek



Gaya pada tubuh dalam keadaan statis

  • Gaya pada tubuh dalam keadaan statis

  • - Tubuh dalam keadaan setimbang

  • - Sistem otot dan tulang dari tubuh manusia bekerja sebagai pengumpil.

  • Ada 3 macam sistem pengumpil:

  • a. Klas pertama sistem pengumpil

  • b. Klas Kedua sistem pengumpil

  • c. Klas ketiga sistem pengumpil



Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot

  • Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan gaya otot

  • Klas kedua sistem pengumpil :

  • Gaya berat diantara titik tumpuan dan gaya otot

  • Klas ketiga sistim pengumpil :

  • Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat



Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat

  • Perbandingan antara gaya otot dan gaya berat

  • Keuntungan mekanik(KM) = M/W

  • = lW / lM



Gaya vertikal

  • Gaya vertikal

  • Gaya horizontal

  • Penggunaan klinik

  • Gaya yang membentuk sudut





Yüklə 450 b.

Dostları ilə paylaş:




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə