00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə19/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   15   16   17   18   19   20   21   22   ...   80

49
Tata Surya dan Jagat Raya
curkannya. Bintang yang hancur itu berubah menjadi massa gas
yang berputar-putar. Karena terus berputar, gas ini menjadi dingin
dan terbentuklah planet.
Adapun bintang yang bertahan, menjadi Matahari kita. Karena
kekuatan gravitasinya, Matahari menahan planet yang terbentuk
dan beredar menurut lintasannya sekarang. Jadi, jelaslah bahwa
teori ini juga didasarkan atas ide benturan.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, halaman
207
Gambar 4.9 Proses terjadinya Tata
Surya berdasar teori
Lyttleton.
Siapakah Pencetus Teori Lyttleton?
Teori ini dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu R.A. Lyttleton.
Ia adalah seorang astronom. Teori ini merupakan modifikasi dari teori benturan
yang telah ada sebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini memberikan
penjelasan yang lebih baik tentang asal Tata Surya berdasarkan teori benturan.
e. Teori Awan Debu
Teori ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya semula
merupakan awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu
dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring.
Ketidakteraturan dalam awan itu menyebabkan terjadinya perpu-
taran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu.
Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah
awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan,
melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat
di tengah awan berkembang menjadi matahari.
Sumber: Planet Bumi, halaman 5
Gambar 4.10 Proses terjadinya Tata
Surya berdasar teori Awan
Debu.
Siapakah Pencetus Teori Awan Debu?
Teori ini diperkenalkan oleh astronom Amerika Serikat Fred L. Whippel.
Jika ditinjau dari prosesnya, teori ini seperti pengembangan dari teori Nebula.
Teori yang sama dikemukakan oleh astronom Inggris yaitu Fred Hoyle dan
astronom Swedia Hannes Alven. Menurut mereka pada mulanya Matahari
berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya.
Berdasarkan penelitian sekarang Matahari berputar kira-kira satu kali
dalam 27 hari. Perhitungan mutakhir menunjukkan bahwa Matahari primitif
berputar lebih cepat yang memungkinkan terlemparnya bahan yang kemudian
membentuk planet. Inilah bukti yang menguatkan teori ini.
Teori-teori di depan hanyalah sedikit dari banyak teori yang
telah diajukan para ahli tentang terjadinya Bumi. Tidak satu pun
di antara teori tersebut yang dianggap benar-benar memuaskan
dan dapat diterima secara luas oleh seluruh dunia. Masing-masing
teori ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Namun demikian,
kamu harus mengetahui bahwa teori-teori tersebut dikemukakan
berdasarkan penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang
matang. Kamu harus menghargai buah pikiran mereka.


50
GEOGRAFI Kelas X
Kini kita tahu bahwa Bumi ini sangat kecil. Bumi hanyalah suatu titik di
jagat raya. Ini berarti, makhluk yang tinggal di Bumi, termasuk kita, jauh
lebih kecil lagi. Tetapi Bumi yang kecil tersebut merupakan satu-satunya
tempat di jagat raya yang dapat ditempati. Oleh sebab itu, sepatutnyalah
kita bersyukur, meskipun Bumi kecil tetapi dapat menghidupi kita. Dengan
menyadari itu pantaskah kita berlaku sombong? Coba renungkanlah. Tulislah
hasil renunganmu dan ceritakan di depan kelas.
2.
Anggota Tata Surya
Pada malam hari mungkin kamu dapat menyaksikan cahaya bulan
yang begitu indah tanpa merasakan panas sedikit pun. Lain halnya
pada siang hari. Udara yang panas dan begitu menyengat akan kamu
rasakan ketika Matahari tepat di atas kepala kamu. Samakah sifat
cahaya yang dihasilkan oleh Bulan dengan Matahari tersebut?
Mengapa pancaran sinar Matahari terasa panas, sementara Bulan
tidak? Sifat dan karakteristik keduanyalah yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Seperti yang telah kamu ketahui di depan bahwa Tata Surya terdiri
atas Matahari (pusat Tata Surya), planet-planet yang mempunyai or-
bit berbentuk elips, meteor, asteorid, komet, dan satelit alami yang
bergerak mengelilinginya. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa sifat
yang dimiliki oleh anggota Tata Surya kita.
a. Matahari
Matahari adalah pusat Tata Surya. Ukuran garis tengah
Matahari adalah seratus kali lebih besar dari Bumi. Sungguh besar,
bukan? Walaupun begitu, untuk ukuran jagat raya Matahari
termasuk bintang yang kecil. Masih ada bintang yang besarnya
seratus kali dari Matahari.
Jarak Matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer. Jarak
Matahari ke Bumi disebut satu satuan astronomi (1 sa). Waktu
yang dibutuhkan oleh sinar Matahari untuk sampai ke Bumi 8,33
menit.
Matahari terdiri atas bagian inti dan lapisan kulit. Bagian kulit
Matahari terdiri atas lapisan fotosfera, khromosfera, dan korona.
Fotosfera merupakan gas yang dipancarkan ke segala penjuru. Di
atas fotosfera terdapat lapisan khromosfera. Korona berada pada
bagian terluar Matahari, berupa lidah api yang menyala-nyala.
Seperti halnya bintang lainnya, Matahari mengeluarkan energi
hasil reaksi nuklir yang sangat dahsyat. Pancaran energi hasil
reaksi nuklir pada bagian inti menghasilkan panas sebesar
15.000.000°C. Bandingkan dengan suhu pada permukaannya yang
hanya 6.000°C. Sungguh luar biasa panas, bukan? Oleh karena
itu di dalam Matahari tidak ada benda padat. Semuanya berupa
gas.
Sumber: www.sunshinedna.com
Gambar 4.11 Matahari sebagai pusat
Tata Surya.


51
Tata Surya dan Jagat Raya
b. Planet
Planet merupakan benda langit dalam Tata Surya yang ber-
gerak mengelilingi Matahari pada lintasan (orbit) yang stabil. Sejak
duduk di bangku sekolah dasar, kamu sudah diperkenalkan dengan
sistem Tata Surya. Berapakah jumlah planet-planet di sistem Tata
Surya? Ya, dahulu kita mengenal ada sembilan planet yaitu Merkurius,
Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Tetapi saat ini yang diakui sebagai planet anggota Tata Surya hanya
delapan, kecuali Pluto. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Dalam dunia ilmu pengetahuan, kebenaran bukanlah suatu
hal yang mutlak. Yang dahulunya dianggap benar saat ini bisa
dianggap salah. Hal itu terjadi seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi. Demikian halnya yang
terjadi dalam ilmu astronomi dunia.
Sidang Umum Perkumpulan Astronomi Internasional (Inter-
national Astronomical Union/IAU) ke-26 yang berlangsung di
Praha, Republik Ceko, pada tanggal 25 Agustus 2006 telah
memutuskan beberapa keputusan yang penting, di antaranya
adalah resolusi 5A yang berisi mengenai definisi sebuah planet.
Suatu benda angkasa dapat disebut sebagai planet apabila memiliki
syarat-syarat sebagai berikut.
1) Berada dalam suatu orbit yang mengelilingi matahari.
2) Mempunyai berat yang cukup untuk gravitasi dirinya dalam
mengatasi tekanan rigid supaya ia menjadi satu ekuilibrium
hidrostatik (bentuk hampir bulat).
3) Merupakan objek yang dominan dalam orbitnya sendiri.
Mengapa Pluto tidak lagi di-
anggap sebagai planet dalam
sistem Tata Surya?
Sumber: Ensiklopedia Tanya & Jawab seri Alam
Semesta, halaman 28
Gambar 4.12 Planet Merkurius
Tahukah kamu planet-planet
pemegang rekor?
• Terpanas, Venus dengan
suhu 462°C.
• Bergerak paling cepat,
Merkurius dengan kece-
patan 172.000 km/jam.
• Paling rapat, Bumi dengan
kerapatan lima kali lebih
rapat daripada air.
Gelar Planet bagi Pluto Dicopot
Berdasarkan definisi pluto hasil sidang IAU, Pluto tidak memenuhi syarat
sebagai sebuah planet karena Pluto memiliki orbit yang tumpang tindih dengan
Neptunus. Hal ini menunjukkan Pluto sebagai sebuah objek yang tidak
dominan di orbitnya sendiri.
Pluto yang telah menyandang status planet sejak ditemukan oleh Clyde
Tombaugh pada tahun 1930, akhirnya harus kehilangan status sebagai sebuah
planet.
Saat ini yang diakui sebagai planet dalam sistem Tata Surya tinggal
delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus. Dengan kemajuan teknologi, di masa mendatang
dimungkinkan akan ditemukan planet-planet baru dalam sistem Tata Surya.
Ikuti selalu perkembangannya.
Berikut ini beberapa karakteristik khas dari planet-planet
dalam Tata Surya.
1) Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari.
Kedekatan ini mengakibatkan suhu di Merkurius sangat
panas. Panas siang hari di Merkurius sangat tinggi, konon
mampu melelehkan timah yang melapisi kaleng. Jarak antara
Matahari dengan Merkurius kurang lebih 57 juta km. Sedang-
kan jarak dengan Bumi sekitar 92 juta km. Ukurannya hanya
27% dari ukuran Bumi. Merkurius mengelilingi matahari


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   15   16   17   18   19   20   21   22   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə