5.2. Penentuan Calorivic Value Penentuan
calorific value merupakan penentuan yang sangat penting dalam
batubara bahan bakar karena merupakan dasar dari spesifikasi di dalam kontrak.
Sering diminta untuk menyatakan hasil penentuan dalam basis as received,
sehingga bila ada kesalahan dalam penentuan
moisture akan menyebabkan
kesalahan pula dalam perhitungan
calorific value basis as received itu.
Nilai CV yang ditentukan adalah “gross” yang didefinisikan sebagai panas yang
dihasilkan dengan jalan membakar batubara pada volume konstan, di dalam bomb
calorimeter dengan oksigen dibawah kondisi yang telah ditentukan sehingga hasil
akhir pembakaran ada dalam bentuk ash, air yang telah mengembun, gas karbon
dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen. Kata
gross (kotor) pada penilaian kalor
batubara mengandung pengertian bahwa panas laten penguapan dari air yang
terdapat dalam batu bara ditambah panas laten dari air yang terbentuk selama
pembakaran boiler. Kata
net (bersih) menandakan bahwa panas laten untuk
membentuk uap air tidak diperhitungkan dalam harga nilai kalor karena panas laten
ini terbuang dalam bentuk uap air. Secara aktual panas laten dari uap air ini tidak
bisa diperoleh kembali dalam kondisi operasi boiler, sehingga pabrik-pabrik
pembuat boiler harus menyatakan harga efisiensi boiler berdasarkan nilai kalor
bersih (
net calorofic value ), dan efisiensi ini sekitar 4% lebih tinggi harga efisiensi
yang dihitung berdasarkan nilai kalor kotor (
gross calorofic value ).Hal ini harus
diperhitungkan bila akan membandingkan harga efisiensi boiler yang satu dengan
boiler yang lain.
Nilai CV efektif, yaitu NCV lebih rendah dari pada GCV. NCV dihitung dari GCV
dengan dikoreksi oleh hidrogen dan oksigen. NCV didefinisikan sebagai panas
Buku Panduan Praktikum Analisis Batubara 2023 25
yang dihasilkan dengan membakar sejumlah batubara pada tekanan konstan
dibawah kondisi tertentu sehingga air dalam produk tetap berupa uap air.