00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə60/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   56   57   58   59   60   61   62   63   ...   80

169
Atmosfer
Langkah pembuatan peta curah hujan sebagai berikut.
a.
Gambarlah peta Indonesia dengan batas-batas provinsinya. Peta dapat
diperoleh dengan menyalin dari peta lain atau memfotokopinya.
b.
Klasifikasikan data curah hujan menjadi lima kelompok. Pengelompok-
an ditentukan dengan rentang nilai tertentu. Misalnya curah hujan <100
mm, 100–149 mm, 150–199 mm, 200–249 mm, dan > 250 mm.
c.
Plotkan data curah hujan yang telah dikelompokkan sesuai wilayahnya.
Beri simbol yang berbeda untuk setiap kelompok dengan warna atau
arsiran.
d.
Di wilayah manakah curah hujan tertinggi dan terendah, Sumatra,
Jawa, Kalimantan, atau yang lain? Bagaimana kondisi vegetasi di
wilayah yang memiliki curah hujan tertinggi dan terendah? Coba cari
peta vegetasi, peta penggunaan lahan, atau data luas tutupan vegetasi
untuk mengetahuinya.
2.
Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi
Alam di Indonesia
Curah hujan sebagai unsur utama iklim memengaruhi vegetasi
alam yang tumbuh di Indonesia. Wilayah Indonesia yang terletak antara
5° LU–11° LS atau beriklim tropis memiliki curah hujan tinggi (> 2.000
mm) dalam setahun dan suhu udara tahunan rata-rata sekitar 28° C.
Keadaan ini menjadikan vegetasi alam yang tumbuh berupa hutan
tropis.
Jenis hutan tropis yang tumbuh di Indonesia didominasi oleh hutan
hujan tropis (tropical rainforest). Selain itu, terdapat juga hujan monsun
tropis (tropical monsun forest) dan hutan mangrove (mangrove forest).
Hutan mangrove banyak tumbuh di sepanjang pantai, delta, muara,
dan sungai.
Sumber: 
www.imperial.ac.uk
Gambar 7.37
Hutan hujan tropis
Sumber: 
Interactive Geography 3, halaman 117
Gambar 7.38
Hutan muson tropis
Sumber: 
www.roadtrip.org
Gambar 7.39
Hutan mangrove
D. Klasifikasi Iklim
Iklim perlu dipelajari dan dijadikan ilmu pengetahuan agar
manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan alam. Sebagai contoh,
orang-orang yang berada di daerah lintang tinggi mengenakan pakaian
tebal dan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak.
Sebaliknya, orang-orang di daerah lintang rendah mengenakan pakaian
yang tipis dan mudah menyerap keringat. Mereka membuat rumah
dengan banyak jendela agar sirkulasi udara bisa lancar sehingga suhu
udara yang panas bisa berkurang.


170
GEOGRAFI Kelas X
Di Bumi, tidak ada dua tempat yang memiliki karakteristik cuaca
dan iklim yang sama persis. Keduanya hanya memiliki kemiripan-
kemiripan iklim, sehingga dapat dikelompokkan menjadi zona-zona
iklim utama.
Iklim suatu wilayah ditentukan lima faktor utama, yaitu garis
lintang, angin utama, massa daratan atau benua, arus samudra, serta
topografi. Berdasarkan faktor-faktor itu, para ahli iklim meng-
klasifikasikan iklim di Bumi menjadi beberapa tipe, antara lain sebagai
berikut.
1.
Iklim Matahari
Klasifikasi iklim Matahari didasarkan pada faktor
garis lintang. Perbedaan garis-garis lintang di permukaan
Bumi berpengaruh terhadap jumlah energi sinar matahari
yang ditemuinya.
Keadaan ini menyebabkan suhu udara di wilayah
lintang rendah (khatulistiwa) lebih panas dibanding
wilayah lintang tinggi (kutub). Bagaimana pembagian
iklim Matahari di Bumi? Coba perhatikan pada gambar
7.40
Iklim Kutub Utara
66°30'LU
Iklim sedang utara
40° LU
Iklim subtropika utara
23°30'LU
0° Iklim tropika
23°30'LS
Iklim subtropika selatan
40° LS
66°30'LS
Iklim sedang selatan
Iklim Kutub Selatan
Sumber: 
Dokumen Penulis
Gambar 7.40 
Iklim Matahari
Iklim Matahari
Berdasarkan klasifikasi iklim Matahari, iklim di Bumi dibagi menjadi
beberapa tipe, seperti pada gambar 7.40. Secara kelompok coba sebutkan
tipe-tipe iklim Matahari, garis lintang yang membatasi cakupan setiap
contoh-contoh negara yang termasuk di dalamnya (sepuluh negara untuk
setiap tipe iklim). Kegiatan ini dapat menggunakan atlas atau peta dunia
sebagai sumbernya. Kemudian buat tabel seperti berikut ini.
Tabel Iklim Matahari
No.
Tipe Iklim
Letak Lintang
Contoh Negara (10 Negara)
1.
. . . .
. . . .
. . . .
2.
. . . .
. . . .
. . . .
3.
. . . .
. . . .
. . . .
4.
. . . .
. . . .
. . . .
5.
. . . .
. . . .
. . . .
2.
Iklim Menurut Koppen
Pada tahun 1900, Wladimir Koppen, seorang ahli klimatologi
Jerman mengklasifikasikan iklim dunia menjadi lima kelompok.
Klasifikasi iklim yang dilakukannya berdasarkan curah hujan dan suhu
udara. Selain itu, juga mempertimbangkan vegetasi dan penyebaran
jenis tanah. Sistem klasifikasinya disusun dengan menggunakan huruf
besar dan kecil. Setiap kelompok menggunakan simbol satu huruf
besar. Sedang subkelompok menggunakan dua huruf, yaitu gabungan
huruf besar dan kecil. Klasifikasi iklim menurut Koppen, yaitu kelima
kelompok iklim tipe A, B, C, D, dan E.


171
Atmosfer
a.
Iklim Tipe A (Iklim Hujan Tropis)
Wilayah beriklim tipe A memiliki curah hujan tinggi,
penguapan tinggi (rata-rata 70 cm
3
/tahun), dan suhu udara bulanan
rata-rata di atas 18° C. Curah hujan tahunan lebih dari penguapan
tahunan, tidak ada musim dingin. Wilayah beriklim tipe A
dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.
1) Iklim tipe Af memiliki suhu udara panas dan curah hujan tinggi
sepanjang tahun. Di wilayah beriklim tipe A terdapat banyak
hutan hujan tropik. Contoh: wilayah Sumatra, Kalimantan, dan
Papua.
Wilayah beriklim tipe Af memiliki ciri:
a) hutan sangat lebat dan heterogen (bermacam-macam
tanaman);
b) terdapat banyak tumbuhan panjat; serta
c) terdapat jenis tumbuhan seperti pakis, palem, dan anggrek.
2) Iklim tipe Am, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan
musim kemarau yang kering. Batas antara musim hujan dan
kemarau tegas. Wilayah beriklim tipe Am antara lain terdapat
di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua bagian
selatan.
Wilayah beriklim tipe Am memiliki ciri:
a) curah hujan tergantung musim;
b) jenis tanaman pendek dan homogen; serta
c) hutan homogen yang menggugurkan daunnya ketika
kemarau.
3) Iklim tipe Aw, memiliki suhu udara panas, musim hujan, dan
musim kemarau yang lebih panjang dibandingkan dengan
musim hujan. Wilayah beriklim tipe Aw terdapat di wilayah
Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru, dan Papua bagian
selatan.
Sumber: 
Cuaca dan Iklim, halaman 128
Gambar 7.41
Peta Iklim Koppen.


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   56   57   58   59   60   61   62   63   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə