1
WP/ 2 /2014
Working Paper
FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFISIENSI
PERBANKAN INDONESIA SERTA DAMPAKNYA
TERHADAP PERHITUNGAN SUKU BUNGA
KREDIT
Dadang Muljawan, Januar Hafidz, Rieska Indah Astuti, Rini
Oktapiani
Desember, 2014
Kesimpulan, pendapat, dan pandangan yang disampaikan oleh penulis dalam
paper ini merupakan kesimpulan, pendapat dan pandangan penulis dan bukan
merupakan kesimpulan, p endapat dan pandangan resmi Bank Indonesia.
1
Faktor-faktor Penentu Efisiensi Perbankan Indonesia serta
Dampaknya terhadap Perhitungan Suku Bunga Kredit
Dadang Muljawan
1
, Januar Hafidz
2
, Rieska Indah Astuti
3
, Rini Oktapiani
4
Abstrak
Efisiensi dan ketahanan industri perbankan memiliki peran yang penting
dalam mendukung perekonomian Indonesia. Faktanya, kelangsungan
operasional
perbankan
bergantung
pada
kemampuannya
dalam
mempertahankan daya saing yang tecermin pada efisiensi operasional.
Beberapa faktor eksternal yang dapat meningkatkan persaingan hingga
dapat meningkatkan efisiensi sistem perbankan Indonesia diantaranya
adalah rencana implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun
2015 dan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF). Penelitian ini
menyediakan analisis SWOT serta analisis komparasi dalam rangka
mengidentifikasi kesiapan dan posisi perbankan Indonesia dibandingkan
dengan negara ASEAN lain. Analisis tersebut melibatkan beberapa indikator
yang dapat menggambarkan posisi sistem perbankan Indonesia di pasar
perbankan internasional. Selain itu, analisis tersebut juga dilakukan dengan
mengidentifikasi perilaku di pasar kredit dan sumber dana perbankan,
disamping analisis determinan faktor efisiensi operasional dengan
menggunakan two stage analysis. Sebagai tambahan, analisis granger
causality juga dilakukan untuk mengidentifikasi interaksi dinamik antara
suku bunga kredit dan efisiensi operasional, untuk menunjukan bahwa
semakin efisien suatu bank akan menyebabkan semakin rendahnya tingkat
suku bunga kredit yang ditawarkan. Penemuan dalam penelitian ini
diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi bank, regulator, dan
stakeholder lainnya dalam menerapkan strategi yang sesuai ketika
menghadapi persaingan yang ketat sebagai hasil dari liberalisasi keuangan.
Klasifikasi JEL : C24, E43, G21
Kata kunci :
Tingkat suku bunga, Efisiensi bank,
Model tobi
1
Peneliti Ekonomi Senior, Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia
2
Peneliti Ekonomi Senior, Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia
3
Peneliti Ekonomi, Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia
4
Research Fellow, Departemen Kebijakan Makroprudensial, Bank Indonesia
2
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sektor perbankan memegang peranan yang cukup penting bagi
perekonomian Indonesia. Hal ini tecermin dari dominasi aset perbankan
yang besar dalam sistem keuangan sebagaimana ditunjukkan dalam Grafik
1. Berdasarkan dominasi tersebut, Indonesia dapat dikategorikan sebagai
bank based country (Levine, 2002).
Grafik 1.
Pangsa industri perbankan dalam sistem keuangan Indonesia
Kelangsungan operasional sektor perbankan Indonesia akan
tergantung pada kemampuan setiap institusi perbankan dalam
mempertahankan daya saing yang tinggi. Daya saing tersebut dapat
tecermin dari tingkat efisiensi operasional serta kemampuan bank dalam
menghadapi setiap gangguan yang muncul, baik secara internal maupun
eksternal. Tantangan secara eksternal menjadi semakin nyata terutama
dengan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada
tahun 2015. Setiap bank tertantang untuk dapat bersaing dengan lembaga
perbankan regional yang telah memiliki tingkat efisiensi operasional yang
relatif lebih tinggi. Kegagalan dalam persaingan ini dapat berpotensi