22
Mengapa kebebasan berserikat dan pengakuan secara efektif atas hak
untuk melakukan perundingan bersama itu penting?
Di samping menjadi hak, kebebasan berserikat juga memungkinkan para pekerja
dan pengusaha untuk bersama-sama melindungi kepentingan ekonomi mereka
sendiri serta kebebasan sipil mereka seperti hak untuk memperoleh kebebasan
hidup, hak akan keamanan, akan integritas, serta kebebasan secara pribadi
maupun kolektif. Sebagai bagian terpadu dari demokrasi, prinsip ini penting untuk
mewujudkan semua Prinsip dan Hak Fundamental yang lain di Tempat Kerja.
Perundingan bersama adalah forum konstruktif untuk mengatasi kondisi kerja dan
syarat kerja serta hubungan antara pengusaha dengan pekerja, atau organisasi
mereka masing-masing. Perundingan bersama biasanya lebih efektif dan lebih
fl eksibel daripada peraturan pemerintah. Ia dapat membantu mengantisipasi
masalah potensial serta mengembangkan mekanisme damai dalam mengatasi
persoalan ini; serta mencari solusi yang mempertimbangkan prioritas dan
kebutuhan pengusaha maupun pekerja. Perundingan bersama yang efektif akan
memberi manfaat bagi pihak manajemen maupun pekerja, dan perdamaian dan
stabilitas yang ia tawarkan akan memberi manfaatkan kepada masyarakat secara
lebih luas. Perundingan bersama dapat menjadi lembaga tata kelola yang penting
karena ia menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan mereka yang diatur
dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan-keputusan yang
mempengaruhi mereka secara langsung.
Bagaimana perusahaan dapat melaksanakan kebebasan berserikat
dan memberikan pengakuan secara efektif atas hak untuk melakukan
perundingan bersama?
Dunia usaha menghadapi berbagai ketidakpastian di pasar global yang cepat
berubah ini. Mengadakan dialog yang jujur dengan para perwakilan pekerja yang
dipilih secara bebas memungkinkan pekerja dan pengusaha lebih memahami satu
sama lain tentang masalah yang ada serta mencari jalan untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Jaminan akan keterwakilan adalah dasar untuk membangun
rasa saling percaya oleh kedua belah pihak. Kebebasan berserikat dan pelaksanaan
perundingan bersama memberi kesempatan untuk mengadakan dialog yang bersifat
konstruktif dan mencari penyelesaian konfl ik, dan kegiatan ini difokuskan pada
solusi yang memberi manfaat bagi perusahaan dan masyarakat pada umumnya.
Pengertian kebebasan berserikat telah ditetapkan hingga ke tingkat yang lebih luas
daripada apa yang ditetapkan dalam hak lain oleh mekanisme pengawasan ILO.
Dalam sebagian besar kasus, tapi tidak semua, keputusan-keputusan ini berguna
23
untuk pengusaha agar dapat memahami keputusan-keputusan ini. Daftar berikut
ini menguraikan tentang sebagian dari prinsip-prinsip terkait.
Di tempat kerja:
•
Menghormati hak semua pekerja untuk membentuk dan bergabung dengan
serikat pekerja pilihan mereka tanpa rasa takut intimidasi atau tindak
pemecatan, sesuai undang-undang nasional.
• Menerapkan kebijakan dan prosedur non-diskriminatif yang terkait dengan
organisasi serikat pekerja, keanggotaan dan kegiatan serikat pekerja di
berbagai bidang seperti penerapan keputusan kerja dan keputusan tentang
kenaikan jabatan, pemecatan atau pengalihan.
• Memberikan fasilitas yang memadai untuk perwakilan pekerja agar dapat
membantu pengembangan kesepakatan bersama yang efektif.
Di meja perundingan:
•
Mengakui organisasi perwakilan untuk tujuan perundingan bersama.
• Memberikan akses kepada perwakilan serikat pekerja ke para pembuat
keputusan nyata untuk perundingan bersama.
• Memberikan informasi yang diperlukan untuk mencapai perundingan yang
berarti.
• Mengatasi semua masalah atau kebutuhan lain dari para pekerja dan
manajemen, termasuk restrukturisasi dan pelatihan, prosedur pengulangan
(redundancy), masalah keselamatan dan kesehatan, prosedur penyelesaian
keluhan dan perselisihan, serta ketentuan disipliner.
Dalam komunitas pengoperasian:
• Mempertimbangkan peran dan fungsi organisasi pengusaha nasional yang
representatif.
• Mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan iklim hubungan antara
tenaga kerja dengan pihak manajemen, terutama di negara-negara yang tidak
punya kerangka hukum dan institusional yang memadai untuk mengakui
serikat pekerja dan perundingan bersama.
• Memberikan informasi kepada masyarakat setempat, media dan pihak
otoritas publik tentang pengesahan perusahaan atas Global Compact PBB
serta keinginan perusahaan untuk menghormati ketentuan-ketentuan Global
Compact PBB, termasuk ketentuan tentang hak pekerja yang fundamental.
24
25
Menghapus segala bentuk kerja paksa dan kerja wajib
(Prinsip Global Compact PBB 4)
Apa yang dimaksud dengan “kerja paksa”?
Kerja paksa atau kerja wajib adalah pekerjaan atau jasa apapun yang dilakukan
seseorang akibat ancaman hukuman, dan dimana orang tersebut belum menawarkan
dirinya untuk melakukan pekerjaan tersebut secara sukarela. Memberikan upah
atau kompensasi lain kepada seorang pekerja tidak serta merta menunjukkan
bahwa pekerjaan tersebut bukan kerja paksa atau kerja wajib. Berdasarkan haknya,
pekerjaan harus diberikan secara bebas dan pekerja harus diberi kebebasan untuk
meninggalkan pekerjaan tersebut, dengan memberikan pemberitahuan sebelumnya
dalam jangka waktu yang wajar.
Kerja paksa adalah pelanggaran fundamental atas hak asasi manusia. Ia merupakan
tantangan bagi setiap negara di dunia. ILO memperkirakan sedikitnya ada 12,3 juta
orang yang menjadi korban kerja paksa di seluruh dunia, 80 persen di antaranya
dipekerjakan oleh agen-agen swasta. Sebagian besar korban menerima upah yang
kecil atau tidak ada upah sama sekali, dan bekerja untuk jangka waktu yang lama dan
dalam kondisi kerja yang sangat buruk untuk kesehatan dan keselamatan mereka.
Kerja paksa adalah masalah yang benar-benar global, dan ada di negara-negara
maju dan terutama mempengaruhi para pekerja pendatang korban perdagangan
manusia. Kerja paksa menimpa laki-laki, perempuan dan juga anak-anak yang
jumlahnya sedikitnya 40 persen dari jumlah keseluruhan korban.
Eksploitasi pekerja dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Tapi kerja paksa (istilah
komprehensif yang singkat) adalah hal yang sangat berbeda. Kerja paksa terjadi
dimana pekerjaan atau jasa diminta oleh Negara atau individu yang punya
keinginan dan kekuasaan untuk mengancam pekerja dengan kerugian besar yang
akan dihadapi, seperti menahan makanan, tanah atau upah, kekerasan fi sik atau
kekerasan seksual, pembatasan ruang gerak masyarakat atau mengunci mereka.
Walaupun perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara sah umumnya tidak
melaukan praktek-praktek ini, namun kerja paksa mungkin terkait dengan
perusahan melalui hubungan bisnis mereka dengan orang lain, termasuk kontraktor
dan suplier. Karenanya semua manajer harus mengetahui bentuk dan faktor
penyebab terjadinya kerja paksa, serta bagaimana hal ini dapat terjadi di industri-
industri yang lain.
Dostları ilə paylaş: |