Program studi sarjana teknik pertambangan fakultas teknologi mineral universitas pembangunan nasional "veteran"



Yüklə 1,16 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə10/22
tarix28.08.2023
ölçüsü1,16 Mb.
#121021
1   ...   6   7   8   9   10   11   12   13   ...   22
Buku Panduan Praktikum Analisis Batubara 2023

3.3. Kandungan Abu (Ash
Coal ash
didefinisikan sebagai zat anorganik yang tertinggal setelah sampel 
batubara dibakar (istilahnya 
incineration
) dalam kondisi standar sampai diperoleh 
berat yang tetap. Selama pembakaran batubara, zat mineral mengalami perubahan. 
Karena itu banyaknya 
ash
umumnya lebih kecil dibandingkan dengan banyaknya 
zat mineral yang semula ada di dalam batubara. Hal ini disebabkan antara lain 
menguapnya air konstitusi (hidratasi) dari lempung, karbon dioksida dari karbonat, 
teroksidasinya pirit menjadi besi oksida, serta terjadinya fiksasi belerang oksida.
Sejumlah perubahan kimia terjadi apabila suatu sampel batubara dipanaskan. Zat 
yang pertama menguap pada suhu 100°C adalah 
moisture
. Karbon dioksida lepas 
dari karbonat dan besi sulfida teroksidasi menjadi besi oksida pada suhu sekitar 
500°C. Oksida-oksida sulfur tertambat hilang pada suhu yang lebih tinggi dari 800°. 
Supaya perubahan ini dapat terkendali, penentuan 
ash
dilakukan dengan cara 
pemanasan dua tahap: sampel ditempatkan di dalam suatu 
muffle
furnace dan 
dipanaskan sampai suhu 500°C selama 30 menit kemudian suhu dinaikkan sampai 
mencapai 815°C selama 60 menit.
Mengetahui kandungan 
ash
merupakan hal penting baik dalam batubara bahan 
bakar maupun batubara kokas. 
Ash
berperan penting dalam pemilihan alat 
penggerus di PLTU, sedangkan dalam batubara kokas merupakan petunjuk 
besarnya kandungan 
ash
dalam kokas yang dibuat dari batubara tersebut. Semakin 
banyak ash dalam batubara setelah diproses dalam 
oven
kokas, akan semakin 
rendah produksi karbon yang bermanfaat. Semakin banyak 
ash
dalam kokas, 
semakin banyak pula batu kapur yang harus ditambahkan kedalam tungku pijar 
(furnace) sebagai peleleh untuk mengumpulkan 
ash
dan mengurangi logam panas 
yang dihasilkan. Dalam pembakaran, semakin tinggi kandungan ash batubara, 
semakin rendah panas yang diperoleh dari batubara tersebut. Selain itu masalah 
akan bertambah pula misalnya dalam hal penanganan dan pembuangan ash hasil 
pembakaran. 
Abu biasanya terdiri dari unsur-unsur utama Aluminium, Kalsium, Besi, Silikon 
serta sedikit Titanium, Magnesium, Mangan, Natrium dan C (sebagai silikat atau 
oksida). Elemen lain 
Arsenic, Copper, Nikel, Zinc
dan Uranium kadang-kadang 
terdapat sebagai 
trace mineral



Buku Panduan Praktikum Analisis Batubara 2023 
12
 

Yüklə 1,16 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   6   7   8   9   10   11   12   13   ...   22




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə