|
![](/i/favi32.png) Program studi sarjana teknik pertambangan fakultas teknologi mineral universitas pembangunan nasional "veteran"Buku Panduan Praktikum Analisis Batubara 20233.3. Kandungan Abu (Ash)
Coal ash
didefinisikan sebagai zat anorganik yang tertinggal setelah sampel
batubara dibakar (istilahnya
incineration
) dalam kondisi standar sampai diperoleh
berat yang tetap. Selama pembakaran batubara, zat mineral mengalami perubahan.
Karena itu banyaknya
ash
umumnya lebih kecil dibandingkan dengan banyaknya
zat mineral yang semula ada di dalam batubara. Hal ini disebabkan antara lain
menguapnya air konstitusi (hidratasi) dari lempung, karbon dioksida dari karbonat,
teroksidasinya pirit menjadi besi oksida, serta terjadinya fiksasi belerang oksida.
Sejumlah perubahan kimia terjadi apabila suatu sampel batubara dipanaskan. Zat
yang pertama menguap pada suhu 100°C adalah
moisture
. Karbon dioksida lepas
dari karbonat dan besi sulfida teroksidasi menjadi besi oksida pada suhu sekitar
500°C. Oksida-oksida sulfur tertambat hilang pada suhu yang lebih tinggi dari 800°.
Supaya perubahan ini dapat terkendali, penentuan
ash
dilakukan dengan cara
pemanasan dua tahap: sampel ditempatkan di dalam suatu
muffle
furnace dan
dipanaskan sampai suhu 500°C selama 30 menit kemudian suhu dinaikkan sampai
mencapai 815°C selama 60 menit.
Mengetahui kandungan
ash
merupakan hal penting baik dalam batubara bahan
bakar maupun batubara kokas.
Ash
berperan penting dalam pemilihan alat
penggerus di PLTU, sedangkan dalam batubara kokas merupakan petunjuk
besarnya kandungan
ash
dalam kokas yang dibuat dari batubara tersebut. Semakin
banyak ash dalam batubara setelah diproses dalam
oven
kokas, akan semakin
rendah produksi karbon yang bermanfaat. Semakin banyak
ash
dalam kokas,
semakin banyak pula batu kapur yang harus ditambahkan kedalam tungku pijar
(furnace) sebagai peleleh untuk mengumpulkan
ash
dan mengurangi logam panas
yang dihasilkan. Dalam pembakaran, semakin tinggi kandungan ash batubara,
semakin rendah panas yang diperoleh dari batubara tersebut. Selain itu masalah
akan bertambah pula misalnya dalam hal penanganan dan pembuangan ash hasil
pembakaran.
Abu biasanya terdiri dari unsur-unsur utama Aluminium, Kalsium, Besi, Silikon
serta sedikit Titanium, Magnesium, Mangan, Natrium dan C (sebagai silikat atau
oksida). Elemen lain
Arsenic, Copper, Nikel, Zinc
dan Uranium kadang-kadang
terdapat sebagai
trace mineral
.
Buku Panduan Praktikum Analisis Batubara 2023
12
Dostları ilə paylaş: |
|
|