00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə70/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   66   67   68   69   70   71   72   73   ...   80

202
GEOGRAFI Kelas X
a
b
Keterangan:
a.
Air laut bergerak terus-menerus menerpa daratan dengan
gelombang pasang. Di daratan dengan batuan cadas yang
keras, pengikisan air laut terjadi lambat. Tetapi pada daratan
dengan batuan lunak, laut mengikis dinding daratan menjadi
lubang-lubang gua dan lengkung-lengkung bertiang batu alam.
b.
Karena kikisan yang terus-menerus, akhirnya gua dan
lengkung-lengkung bertiang lenyap, yang tinggal hanyalah
batuan yang tahan terhadap pengikisan. Air laut maju ke daratan,
menjadikan daratan tersebut menjadi sebuah pantai.
Sumber: Bumi dan Permukaannya, halaman 76
Gambar 8.33 Proses terbentuknya pantai.
Dari studi kasus tersebut, tentunya kamu telah mengetahui
batasan-batasan zona pesisir serta sumber daya alam di wilayah
tersebut. Bagaimana dengan wilayah pantai? Pantai merupakan batas
pertemuan antara laut dan daratan. Pantai merupakan bagian dari
pesisir. Untuk mengetahui wilayah yang disebut pantai, mari kita
pelajari bagaimana proses terbentuknya pantai dengan mencermati
gambar di bawah ini.
Pada saat air laut surut, tampak tanda-tanda kikisan
air laut dan hamparan pasir terlihat lebih luas. Dari gambar
8.33, tenaga dan fenomena apakah yang sangat
memengaruhi terbentuknya pantai? Saat kita pergi ke
pantai, embusan angin yang semilir, ombak yang menerpa,
dan hamparan pasir laut akan menyambut kita. Hal ini dapat
kita nikmati pada saat air laut surut, bagaimana bila air
laut pasang? Pada saat air pasang, hamparan pasir sebagian
tertutup oleh air laut. Jadi, menurutmu manakah zona yang
dinamakan pantai?
Sumber: Bumi dan Permukaannya, halaman 77
Gambar 8.34 Foto hasil terbentuknya pantai.
Setelah mengetahui sumber daya yang ada di wilayah pesisir dan pantai,
tentunya kamu akan menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian
wilayah tersebut. Bagaimana kamu menjaganya? Agar kamu mengetahui
bagaimana menjaga wilayah pesisir dan pantai, belajarlah dahulu dari kasus-
kasus yang terjadi di wilayah pesisir dan pantai. Bukalah internet pada website
http://www.walhi.or.id, temukan berita dengan judul ”Reklamasi Pantura
Jakarta Hanya Menuai Masalah”. Baca dan pahamilah berita tersebut,
kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1)
Apakah yang dimaksud dengan reklamasi pantai?
2)
Apakah akibat dari reklamasi pantai tersebut bagi lingkungan yang
direklamasi maupun bagi lingkungan yang diambil pasir lautnya?
Masalah wilayah pesisir di Indonesia banyak dan sangat kompleks.
Nah, temukan masalah lain di wilayah pesisir Indonesia dengan membuka
internet pada situs-situs yang lain. Tukarkan dan diskusikan informasi yang
kamu dapat dengan temanmu.


203
Hidrosfer
Potensi di wilayah pesisir dan pantai, selain di sektor perikanan
adalah sektor pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata akan
berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, pemerintah
daerah, dan pemerintah pusat.
2.
Klasifikasi Laut
Sebutan planet Bumi sebagai suatu wilayah daratan yang kita
diami selama ini sebenarnya kurang tepat, karena kenyataannya luas
daratan hanya sekitar 30% dan sisanya 70% berupa lautan dan
perairan.
Perbandingan laut dan daratan di Indonesia diperkirakan juga
70% : 30%. Perairan di Bumi seolah tampak menyatu. Meskipun
demikian, bukan berarti memiliki sifat yang sama antara bagian satu
dengan bagian lain. Dasar perairan maupun tempat bertemunya dengan
permukaan daratan penuh dengan lekukan, tonjolan, dan cekungan.
Akibatnya sifat-sifat yang dimilikinya berbeda. Oleh karena itu pula
ada pembagian samudra dan laut. Berikut ini adalah klasifikasi laut
menurut proses terjadi dan letaknya.
a.
Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya
Berdasarkan proses terjadinya laut dibedakan menjadi:
1) Laut Ingresi
Laut ingresi merupakan laut yang disebabkan terjadinya
penurunan dasar laut. Hal ini menyebabkan laut semakin
dalam. Contoh: Laut Banda (7.400 m), Laut Flores (5.590 m),
Laut Sulawesi (5.590 m), Laut Tengah (4.400 m), dan Laut
Jepang (4.000 m).
2) Laut Regresi
Laut regresi merupakan laut yang terbentuk karena
penyempitan laut atau pengangkatan daratan pada daerah
yang luas. Proses tersebut terjadi pada zaman Dilluvium.
Akibat suhu Bumi yang dingin, menyebabkan air membeku
dan permukaan air laut turun sampai 60 m. Hal ini
menyebabkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
berubah menjadi daratan. Pulau Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan bersatu dengan Asia, sedangkan Dangkalan Sahul
dan pulau-pulau kecil di bagian timur Indonesia bersatu
dengan Australia.
3) Laut Transgresi
Laut transgresi merupakan laut yang terbentuk karena
kenaikan permukaan air laut atau penurunan daratan secara
perlahan sehingga luas laut bertambah. Proses ini terjadi pada
masa glasial. Pencairan es di kutub menyebabkan air laut naik
dan menggenangi daratan. Laut transgresi bersifat dangkal
karena mempunyai kedalaman sekitar 70 m. Contoh:
Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.


204
GEOGRAFI Kelas X
b. Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya
Berdasarkan letaknya, laut dibedakan sebagai berikut.
1) Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua. Contoh:
Laut Bering yang dipisahkan oleh kepulauan Aleut, Laut
Jepang yang dipisahkan Kepulauan Jepang, Laut Koral di
sebelah timur Australia, dan Laut Cina Selatan yang
dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
2) Laut Pertengahan
Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara dua
benua atau lebih. Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, dan laut-
laut di Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan
Australia.
3) Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya
dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Hitam, Laut Kaspia,
dan Laut Mati.
Selanjutnya, berikut ini pembagian zona laut yang dibedakan
berdasarkan kedalaman dan wilayah kekuasaan suatu negara.
a.
Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi beberapa
zona, yaitu:
1) Zona litoral atau zona pesisir adalah daerah di
antara garis air surut dan garis air pasang. Pada
saat air pasang akan tergenang air dan pada saat
surut akan kering.
2) Zona neritis adalah zona laut dengan tingkat
kedalaman sampai 200 m. Pada areal ini sinar
matahari masih dimungkinkan tembus sampai
dasar laut.
3) Zona bathyal, adalah zona laut dengan kedalaman
200 – 1.500 m dan memiliki lereng yang curam.
4) Zona abysal adalah zona laut yang sangat dalam dengan tingkat
kedalaman lebih dari 1.500 m. Biasanya dijumpai dalam
bentuk palung laut atau lubuk laut.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.35 Peta yang menunjukkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
Batas pasang surut
air laut
A             Zona Litoral
B             Zona Neritis
C         Zona Bathyal
D       Zona Abysal
0
200
1500
Kedalaman
(m)
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.36 Zona laut menurut kedalaman.
Dangkalan Sunda
Dangkalan Arafura-Sahul
Daerah dangkalan Sunda (disebelah barat) dan Dangkalan Arafura-Sahul (disebelah timur)
dengan kedalaman 200m
U
Laut Banda
Laut Sulawesi
Laut Flores
Skala 1 : 33.000.000
Skala 1 : 86.400.000


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   66   67   68   69   70   71   72   73   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə