23
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi pemerintah
Penelitian ini bermanfaat bagi pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo
sebagai masukan untuk mengembangkan pariwisata yang berpotensi
melibatkan masyarakat lokal sehingga terbangun pariwisata berbasis
masyarakat atau community- based tourism (CBT).
b.
Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka
memberikan
pemahaman
bahwa
keterlibatan
masyarakat
dalam
pengembangan pariwisata akan mampu meningkatkan kesejahteraan
mereka. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ( CBT) merupakan
upaya untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam pengembangan
pariwisata agar manfaat adanya sektor pariwisata dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu perlu partisipasi masyarakat.
c.
Bagi Stakeholders
Selain pemerintah dan masyarakat lokal, dalam kegiatan kepariwisataan
ada beberapa pihak ( Stakeholders) yang memiliki peran dan terlibat
langsung. Mereka adalah pihak swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), dan Perguruan Tinggi. Melalui penelitian ini diharapkan terjalin
kerjasama yang harmonis dan sinergis di antara masyarakat dan
Stakeholders.
C.
Urgensi atau Keutamaan Penelitian
Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ( Based
Tourism) merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam
pengembangan pariwisata agar manfaat adanya sektor pariwisata dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat. Selain memberdayakan masyarakat lokal, pariwisata
berbasis masyarakat ( ) juga dapat meningkatkan
partisipasi aktif dari pihak swasta di bidang jasa pariwisata, seperti pengusaha
24
hotel/penginapan, restoran/warung makan, maupun agen perjalanan. Dengan
demikian pengembangan pariwisata dapat menimbulkan efek bola salju
( Multiplier effects) terhadap sektor yang lain, seperti sektor ekonomi, sosial,
lingkungan, pendidikan dan budaya.
Pariwisata yang merupakan investasi ekonomi masa depan akan secara
otomatis mempermudah perputaran barang dan jasa pelayanan di tempat wisata.
Lebih jauh lagi pariwisata akan meningkatkan stabilitas ekonomi nasional,
namun tentu saja keberhasilan dalam pengembangan pariwisata seperti di atas
akan mampu dirasakan apabila faktor-faktor pendukungnya telah dipersiapkan
dengan baik.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan acuan yang valid
terkait dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah Kabupaten Kulon
Progo dalam usaha optimalisasi potensi pariwisata, sehingga Kulon Progo dapat
menjadi destinasi wisata yang lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan daerah
lain.
Dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat ( Community
Based Tourism), masyarakat sebagai pelaku langsung di lapangan menjadi
sorotan utama untuk keberlanjutan pariwisata. Hasil yang diharapkan adalah
terciptanya pariwisata berkelanjutan yang banyak memberikan keuntungan baik
bagi pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta. Dalam hal ini peran
pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat
meningkatkan partisipasi masyarakat melalui sosialisasi sadar wisata agar
manfaat dari pariwisata dapat dirasakan langsung oleh masyarakat daerahnya.
Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah agraris, mayoritas penduduknya masih
berusaha pada sektor pertanian dengan mata pencaharian utama sebagai petani.
Agar masyarakat Kulon Progo sadar wisata maka harus dibangun mindset sadar
wisata mengingat potensi pariwisata di daerah ini kurang berkembang secara
optimal.
25
Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa saja
hambatan yang terjadi dari berbagai sudut pandang, sehingga sinergitas
masyarakat dengan pemerintah daerah dapat terjalin, lebih jauh lagi adalah
masyarakat mampu memanfaatkan potensi pariwisata di daerahnya untuk
memajukan ekonomi baik secara pribadi maupun untuk daerah.
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti
bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya pemerintah Kabupaten
Kulon Progo dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat ( CBT),
mengidentifikasi jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan menjadi
pariwisata berbasis masyarakat ( CBT), mendapatkan informasi hambatan yang
menyebabkan pariwisata berbasis masyarakat di Kabupaten Kulon Progo tidak
dapat berkembang optimal, dan merumuskan model pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat di Kabupaten Kulon Progo. Melalui penelitian deskriptif
kualitatif peneliti leluasa untuk memperoleh data dan fakta hingga mencapai titik
jenuh, sehingga data yang diperoleh mampu menjawab pertanyaan permasalahan
penelitian ini.
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur
penelitian dan pengembangan ( Research and Development) yang dikembangkan
oleh Borg and Gall. Penelitian direncanakan dilaksanakan dalam dua (2) tahun,
dengan tahapan kegiatan penelitian tahun pertama adalah melakukan eksplorasi
dan pada tahun kedua adalah implementasi dan diseminasi.
B.
Prosedur Penelitian
Tanpa mengurangi validitas proses dan temuan hasil penelitian ini,
Research and Development yang dikembangkan oleh Borg and Gall (1998: 784),
dalam penelitian ini dilakukan adaptasi dan modifikasi dalam tahapannya
menjadi sebagai berikut: 1) meneliti dan mengumpulkan informasi tentang
kebutuhan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (CBT), 2)
merencanakan
prototipe
komponen
yang
akan
dikembangkan,
3)
mengembangkan prototipe awal untuk dijadikan model, 4) melakukan validasi
model konseptual kepada para ahli dan praktisi di bidang kepariwisataan, 5)
Dostları ilə paylaş: |