71
kesejahteraan hidupnya seperti membuat souvenir, membuat pertunjukan seni, dan
penyediaan jasa laundry. Kecintaan masyarakat terhadap desa semakin tinggi
Kecintaan masyarakat terhadap desa semakin tinggi karena mereka akan sadar
tentang keberadaan desa yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya
72
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
A.
Rencana Penelitian
Setelah penelitian tahun pertama, penelitian tentang Pengembangan
Pariwisata Berbasis Masyarakat (Community Based Tourism) di Kabupaten
Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan dilanjutkan dengan penelitian
tahun kedua, yaitu tahun 2016. Pada tahun kedua, penelitian akan difokuskan pada
implementasi dan diseminasi Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat
( Community Based Tourism) di Kabupaten Kulon Progo. Adapun rencana kegiatan
berikutnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Persiapan alat dan bahan penelitian
Dalam tahapan ini, tim peneliti akan mengawali penelitian dengan
mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian lanjutan.
Perbaikan instrumen penelitian merupakan salah satu hal yang akan dilakukan.
Perbaikan instrumen ini penting mengingat permasalahan berkaitan dengan
implementasi dan diseminasi Model Pengembangan Pariwisata Berbasis
Masyarakat ( Community Based Tourism) di Kabupaten Kulon Progo yang telah
disusun dan telah diverifikasi oleh berbagai pihak, baik tenaga ahli maupun
praktisi pariwisata. Hal ini menuntut instrumen penelitian baru yang berbeda
dengan sebelumnya, sehingga peneliti perlu segera menyusun instrumen untuk
mengikuti perubahan situasi dan kondisi. Oleh karena itu penyusunan instrumen
penelitian menjadi langkah awal yang harus dilakukan tim peneliti.
2.
Pengumpulan data lanjutan
Sesuai dengan prosedur penelitian maka pada tahun kedua, tim peneliti akan
melakukan implementasi dan diseminasi model yang sudah tersusun. Kegitan
implementasi akan dilakukan dengan mengambil tempat di Kecamatan Jatimulyo
yang merupakan daerah yang potensial untuk dikembangkan menjadi pariwisata
berbasis masyarakat. Kegiatan diseminasi model dilakukan dengan mengadakan
73
sosialisasi kepada berbagai pihak yang berwenang baik dengan cara seminar,
maupun melalui media cetak. Pihak-pihak yang menjadi sasaran sosialisasi
(diseminasi) adalah pihak-pihak yang berkepentingan ( stakeholders) antara lain
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon
Progo, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pelaku
usaha kepariwisataan (Transportasi, Penginapan, Restoran, dll ), wisatawan
obyek wisata di Kabupaten Kulon Progo, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
dan tokoh masyarakat yang tinggal disekitar objek wisata di Kabupaten Kulon
Progo, pihak perguruan tinggi dan LSM.
3.
Analisis hasil dan penyusunan naskah diskusi
Data yang telah diperoleh dalam tahapan implementasi dan diseminasi model,
selanjutnya akan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang lebih terbarukan
tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ( Community Based
Tourism) di Kabupaten Kulon Progo. Selain itu, tim peneliti juga akan menyusun
naskah publikasi atau bahan yang akan digunakan dalam forum diskusi dengan
stakeholders, para pembuat kebijakan dan masyarakat disekitar objek wisata
Jatimulyo.
4.
Implementasi Model Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat
( Community Based Tourism) di Kabupaten Kulon Progo di salah satu kecamatan
yang sedang dipersiapkan menjadi destinasi wisata yang lebih banyak
melibatkan masyarakat.
5.
Diseminasi model dan sharing dengan stakeholders melalui Focus Group
Discussion (FGD).
Focus Group Discussion (FGD) akan dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY). Hal ini menjadi penting dilakukan
sebagai wahana untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat bagi para
peneliti. Untuk itu FGD menjadi salah satu cara utama yang akan dilakukan oleh
74
tim peneliti untuk mendapatkan informasi mendalam sekaligus sharing informasi
dengan pejabat berwenang di Kulon Progo dan stakeholders terkait.
Dalam melaksanakan FGD ini, tim peneliti akan bekerja sama dengan
Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) Universitas Gadjah Mada dan STUPA
Yogyakarta untuk berdiskusi dalam rangka mendapatkan data yang lebih
mendalam tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat ( Community
Based Tourism) di Kabupaten Kulon Progo. Upaya menggandeng STUPA dan
LSM yang berkait dengan bidang pariwisata bertujuan untuk menghadirkan
pakar bidang kepariwisataan sehingga hasil FGD dapat lebih valid dan sesuai
dengan teori tentang Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat, dan
bermanfaat dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan yang lebih adil dan
efektif serta efisien.
Dengan demikian, FGD akan dapat menampung aspirasi dan harapan dari
stakeholders terhadap pemerintah. Sehingga rekomendasi kebijakan yang
dihasilkan dalam penelitian ini dapat membantu memenuhi harapan
stakeholders dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat
( Community Based Tourism) di Kabupaten Kulon Progo
6.
Analisis hasil FGD untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan.
Pada tahapan ini, tim peneliti akan melakukan analisis terhadap hasil FGD untuk
menghasilkan rekomendasi kebijakan yang ideal dalam mengembangkan CBT
di Kulon Progo.
7.
Diseminasi hasil penelitian melalui forum nasional dan atau internasional
Agar hasil penelitian dan rekomendasi kebijakan dapat diketahui oleh
masyarakat luas, tim peneliti akan mempublikasikan hasil penelitian pada forum
seminar nasional atau internasional serta pada jurnal nasional. Hal ini sangat
penting untuk mendapatkan umpan balik serta masukan dari berbagai pihak guna
perbaikan kebijakan transportasi dan implementasi kebijakan tersebut. Seminar
internasional terkait dengan perumusan Model Pengembangan Pariwisata
Berbasis Masyarakat ( Community Based Tourism) di Kabupaten Kulon Progo
Dostları ilə paylaş: |