Pengembangan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran simulasi digital untuk siswa kelas X studi kasus di smk negeri



Yüklə 6,03 Mb.
Pdf görüntüsü
səhifə18/113
tarix20.05.2022
ölçüsü6,03 Mb.
#87451
1   ...   14   15   16   17   18   19   20   21   ...   113
REVIEW JURNAL SUCI PRATIWI

Projeck 
Based Learning
)

Pembelajaran berbasis 
proyek adalah suatu model pembelajaran 
yang melibatkan suatu proyek dalam 
proses 
pembelajaran. 
Proyek 
yang 
dikerjakan oleh siswa dapat berupa proyek 
perseorangan 
atau 
kelompok 
dan 
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu 
secara kolaboratif, menghasilkan sebuah 
produk, yang hasilnya kemudian akan 
ditampilkan 
dan 
dipresentasikan. 
Munculnya model pembelajaran berbasis 
Proyek 
(
Project 
Based 
Learning

berangkat dari pandangan konstruktivism 
yang 
mengacu 
pada 
pembelajaran 
kontekstual (
Dimhad, 2014
). Demikian 
pembelajaran berbasis proyek merupakan 
metode 
yang 
menggunakan 
belajar 
kontekstual, dimana para siswa berperan 
aktif 
untuk 
memecahkan 
masalah, 
mengambil 
keputusan, 
meneliti, 
mempresentasikan, 
dan 
membuat 
dokumen. Pembelajaran berbasis proyek 
dirancang untuk digunaklan pada masalah 
kompleks yang diperlukan siswa dalam 
melakukan investigasi dan memahaminya. 
Beberapa keuntungan dari pembelajaran 
berbasis proyek antara lain sebagai 
berikut: 
(a)
Increased 
motivation

(b)
Increased 
problem-solving 
ability

(c)
Improved 
library 
research 
skills

(d)
Increased 
collaboration

dan 
(e) 
Increased resource
-
management skills
(Moursund, 1997). 
Terkait dengan penelitian yang 
dilakukan Dita Resti Andika Sari tahun 
2015 
tentang 
Tingkat 
kesiapan 
implementasi 
E-Learning 
di SMKN 3 
Singaraja 
dalam 
hal 
psychological 
readiness
,
sosiological 
readiness

environmental 
readiness, 
human 
resources readiness, financial readiness
technological skill (aptitude) readiness, 
equipment 
readiness, 
dan 
content 
readiness
dengan 
konversi 
tingkat 
pencapaian presentase 
76% < X ≤ 100% 
dalam kategori sangat siap, presentase 
51% < X ≤76% dalam kategori siap, 
presentase 26% < X ≤ 51% dalam kategori 
kurang siap, dan presentase 0% ≤ X ≤ 
26% dengan kategori tidak siap. Secara 
umum dapat dikatakan siap, dimana 
kesiapan implementasi e-learning bagi 
guru adalah sebesar 78.02% dengan 
kategori sangat siap, bagi siswa adalah 
sebesar 71.99% dengan kategori siap, 
dan bagi pegawai adalah sebesar 72.27% 
dengan 
kategori 
siap. 
Rata-rata 
persentase dari masing-masing responden 
adalah 74,09%. Itu artinya sebagian besar 
warga SMK Negeri 3 Singaraja yaitu guru, 


Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 
Vol.13, No.2, Juli 2016, Hal:201 
ISSN 0216-3241 
siswa dan pegawai berada pada kategori 
siap dalam mengimplementasi 
e-learning
(
Sari, 2015
).
.
Berdasarkan uraian di atas, maka 
tujuan utama dari penelitian ini adalah 
untuk mengembangkan bahan ajar berupa 
e-
modul 
berbasis 
Project 
Based 
Learning
pada 
Mata 
Pelajaran 
Pemrograman Web Kelas X di SMK 
Negeri 3 Singaraja. Yang di harapkan 
mampu menangani permasalahan yang di 
hadapi guru dan siswa dalam proses 
pembelajaran. 

Yüklə 6,03 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   14   15   16   17   18   19   20   21   ...   113




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə