00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə33/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   29   30   31   32   33   34   35   36   ...   80

87
Litosfer dan Pedosfer
d) Lipatan Recumbent Fold
Terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang
lain, menyebabkan sumbu lipat hampir datar.
e) Lipatan Overthrust
Terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu sisi dengan
kuatnya hingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
f)
Nappe
Terbentuk setelah lipatan overthrust rusak sepanjang garis
retakan.
Dalam perkembangannya, wilayah sinklinal maupun
antiklinal mengalami proses perombakan oleh tenaga yang
berasal dari luar Bumi. Contohnya, wilayah sinklinal
mengalami perombakan sampai membentuk rangkaian
pegunungan dan lembah berselang-seling yang selanjutnya
disebut sinklinorium. Begitu pula dengan antiklinal yang
terombak hingga terbentuk rangkaian pegunungan dan lembah
yang selanjutnya disebut antiklinorium.
Sumber: Interactive Geography 3, halaman 187
Gambar 6.19 Model lipatan overthrust.
Sumber:  Understanding Geography 3,
halaman 153
Gambar 6.20 Hasil lipatan overthrust.
Sumber: Interactive Geography 3, halaman 187
Gambar 6.21 Model lipatan Nappe.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 153
Gambar 6.22 Hasil proses lipatan Nappe
Sumber: Interactive Geography 3, halaman 187
Gambar 6.17 Model lipatan recumbent.
Sumber: www.lahc.edu
Gambar 6.18 Hasil proses lipatan recumbent.


88
GEOGRAFI Kelas X
Lipatan Kerak Bumi
a.
Tujuan: Memperagakan proses terjadinya lipatan lapisan kulit Bumi.
b.
Alat dan Bahan:
1)
Spidol permanen.
2)
Selembar spons (berbentuk persegi).
3)
Air
c.
Langkah Kerja:
1)
Dengan menggunakan spidol permanen, buatlah garis di tengah-
tengah spons bagian samping.
2)
Basahilah spons dengan memasukkan ke dalam air (jangan sampai
terlalu basah). Kemudian letakkan di meja.
3)
Tanpa mengangkat spons, peganglah kedua ujung spons, lalu
doronglah ke arah tengah spons. Amati pergerakan dan bentuk
dari spons.
d.
Analisis:
Dari pengamatanmu, berilah penjelasan mengenai proses lipatan dan
bentuk lipatan hingga mampu membentuk muka Bumi.
e.
Kesimpulan:
Dari hasil analisismu berikanlah kesimpulannya.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.23 Sinklinorium
sinklinal
antiklinal
sinklinal
antiklinal
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.24 Antiklinorium
2) Patahan
Patahan terjadi ketika kulit Bumi yang bersifat padat dan keras
mengalami retak atau patah pada saat terjadi gerakan
orogenesa. Pada patahan, massa batuan mengalami pergeseran
titik atau tempat yang semula bertampalan (kontak) kemudian
berpindah lokasi (dislocated/displaced). Gerakan ini
menimbulkan terjadinya patahan dengan gaya tekan
(compression) dan gaya regangan (tension). Ekspresi topografi
dari adanya patahan sangat beraneka ragam, antara lain gawir
sesar, triangle facet, lembah sesar, fault, rift, graben, horst,
dan basin (cekungan struktural). Pada perkembangannya,
kenampakan ini mengalami perubahan akibat tenaga endogen.
Ciri adanya patahan dapat kamu kenali dari adanya perbedaan
ketinggian yang mencolok. Di Indonesia, beberapa patahan
dapat kamu jumpai di Semangko (Sumatra) dan Piyungan
(Yogyakarta).


89
Litosfer dan Pedosfer
c.
Dampak Tektonisme
Dinamika Bumi oleh tenaga tektonisme akan memberi dampak
pada banyak hal. Dampak nyata dapat langsung dilihat pada muka
Bumi yang terpengaruh secara langsung. Pergeseran kerak Bumi
mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan
cekungan sedimen. Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan
deformasi pada kerak Bumi (pengangkatan, amblesan, retakan,
patahan, serta lipatan) didukung dengan adanya gaya gravitasi
Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran, dan
sedimentasi. Dari proses yang terjadi ini dapat menimbulkan
bencana alam yang mengakibatkan kerugian materiil, harta benda,
dan nyawa.
Tahukah kamu bencana lain yang terjadi? Ya, gempa Bumi
dan tsunami. Nah, mengenai gempa akan kamu temukan di
subbab lain pada bab ini.
Beberapa dampak di atas dapat digolongkan sebagai dampak
negatif. Ada juga dampak positif yang ditimbulkannya, meskipun
terkadang banyak orang tidak menyadari. Kantong-kantong minyak
dan gas alam banyak ditemukan di lipatan-lipatan dan sesar-sesar
batuan yang kondisinya memenuhi syarat. Salah satunya terdapat
di sisi utara maupun selatan rangkaian pegunungan yang melintasi
Pulau Jawa. Nah, coba temukan manfaat yang lainnya!
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 157
Gambar 6.26 Hasil patahan gaya tekan.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 157
Gambar 6.25 Patahan karena gaya tekan.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 157
Gambar 6.28 Hasil patahan gaya regang.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 157
Gambar 6.27 Patahan karena gaya regang.


90
GEOGRAFI Kelas X
Apa yang Terjadi jika Benua Bertabrakan?
Jenis batuan kerak benua lebih
ringan daripada batuan di bawah
dasar samudra, maka kalau ada
lempeng semacam itu ber-
tabrakan, kerak samudra tersuruk
ke bawah kerak benua yang lebih
mengapung. Tetapi kalau lempeng
yang bertabrakan itu sama-sama
lempeng benua, maka daya apung
yang sama mencegah masing-
masing tenggelam ke dalam se-
lubung. Pada tabrakan itu, tepi
kedua benua bersatu, tertekan, dan
terangkat menjadi barisan pe-
gunungan. Benturan dahsyat ini
sering menghasilkan pemandangan
yang menakjubkan seperti
Pegunungan Himalaya dan Alpen.
2.
Vulkanisme dan Dampaknya
Aktivitas vulkanisme berkaitan dengan keberadaan magma di
dalam Bumi. Isi Bumi yang berbentuk cair ini mengandung batuan
dan gas dengan suhu yang sangat tinggi. Oleh karena suhu yang sangat
panas membuat magma bergejolak hingga mampu meretakkan,
menggeser, dan menyusup ke lapisan Bumi diatasnya. Nah, gejala
vulkanisme terjadi karena penyusupan magma. Aktivitas magma
tersebut mampu mengukir wajah muka Bumi menjadi berbagai bentuk,
sekaligus memengaruhi kehidupan manusia.
Salah satu akibat kegiatan vulkanisme adalah gunung api, yang
mempunyai bentuk kerucut. Pada sisi lerengnya terdapat jurang-jurang
yang merupakan jalan air atau lava menuju lembah. Kebanyakan
gunung di Indonesia berupa gunung api.
a.
Aktivitas Magma
Gunung api terbentuk oleh proses intrusi dan ekstrusi
magma dari lapisan dalam kulit Bumi. Setelah sampai
di permukaan Bumi, magma pijar yang keluar kemudi-
an membeku dan membentuk timbunan. Magma keluar
melalui proses letusan atau erupsi gunung api. Apabila
erupsi sering terjadi, magma akan membentuk lapis-
lapis timbunan yang membuat gunung api bertambah
semakin tinggi.
Sumber: www.dephut.go.id
Gambar 6.29 Kenampakan Gunung Rinjani.
Sumber: Geologi dan Perubahan, halaman 36
Tabrakan lempeng tektonik


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   29   30   31   32   33   34   35   36   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə