00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə45/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   41   42   43   44   45   46   47   48   ...   80

124
GEOGRAFI Kelas X
4.
Bandingkan alirannya. Bagaimana porositas dan permeabilitas dari kedua
jenis tanah tersebut? Bagaimana hubungan antara tekstur, permeabilitas,
dan porositas tanah? Bagaimana kesimpulanmu?
b. Sifat Kimia Tanah
Tanah sebagai bagian dari tubuh alam mempunyai komposisi
kimia berbeda-beda. Tanah terdiri atas berbagai macam unsur
kimia. Penentu sifat kimia tanah antara lain kandungan bahan
organik, unsur hara, dan pH tanah. Tanah yang kita lihat adalah
suatu campuran dari material-material batuan yang telah lapuk
(sebagai bahan anorganik), material organik, bentuk-bentuk
kehidupan (jasad hidup tanah), udara, dan air. Bahan organik
tanah terdiri atas sisa-sisa tanaman serta hewan dalam tanah,
termasuk juga kotoran dan lendir-lendir serangga, cacing, serta
binatang besar lainnya.
Kandungan bahan organik dalam tanah memengaruhi
karakteristik tanah. Pada tanah dengan kandungan bahan organik
yang tinggi akan memberikan efek warna tanah cokelat hingga
hitam. Sehingga sifat kimia tanah berupa kandungan bahan
organik dapat dikenali dari warnanya. Selain itu, pengenalan ada
tidaknya bahan organik secara kualitatif dapat dilakukan dengan
cara menetesi contoh tanah dengan hydrogen peroxyde (H
2
O
2
)
10%. Jika tanah mengandung bahan organik, maka setelah ditetesi
H
2
O
2
 akan tampak adanya percikan atau gelembung-gelembung.
Nah, sekarang coba amati tanah di lingkungan sekolahmu.
Menurutmu apakah tanah tersebut mengandung bahan organik?
Sifat kimia tanah yang lain, yaitu berupa derajat keasaman
atau pH tanah. pH tanah dikatakan normal antara 6,5 sampai
dengan 7,5. Pada keadaan ini, semua unsur hara pada larutan tanah
dalam keadaan tersedia, seperti ketersediaan nitrogen serta unsur
hara lainnya. Nah, untuk mengetahui cara mengenali pH tanah,
lakukan percobaan berikut ini.
Bagaimana kita mengetahui sifat kimia tanah? Lakukanlah percobaan di
bawah ini untuk mengetahui salah satu sifat kimia tanah yaitu pH tanah.
Langkah Kerja:
1.
Ambillah tanah, kemudian masukkan tanah tersebut ke dalam tabung
reaksi.
Lempung
Pasir
Sumber: Dokumen Penulis


125
Litosfer dan Pedosfer
2.
Masukkan aquades atau air ke dalam tabung tersebut dengan perbanding-
an volume 3 kali banyaknya tanah.
3.
Kocoklah tabung tersebut agar air dengan tanah tercampur. Tunggulah
sampai tanah mengendap. Setelah mengendap, ukurlah pH tanah dengan
kertas pH. Bagaimana hasilnya? Bagaimanakah pengaruh pH terhadap
sifat-sifat tanah? Cobalah cari tahu tanaman bisa hidup pada pH asam,
netral, ataukah basa!
c.
Sifat Biologi Tanah
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dan tempat hidup
organisme di dalamnya menyediakan unsur-unsur yang
dibutuhkan oleh tanaman dan organisme lainnya. Di dalam tanah
terjadi proses-proses yang menghasilkan sifat biologi tanah.
Misalnya, adanya cacing tanah akan meningkatkan unsur nitro-
gen, fosfor, kalium, serta kalsium dalam tanah sehingga dapat
meningkatkan kesuburan tanah.
Peranan cacing tanah yang lain berupa lubang yang
ditinggalkan di tanah akan meningkatkan drainase tanah, hal ini
penting dalam perkembangan tanah. Cacing-cacing mengangkut
tanah, mencampur, serta menggumpalkan sejumlah bahan organik
yang belum terombak seperti daun dan rumput yang digunakan
sebagai makanan. Selain itu, secara tegas cacing dengan kotoran
dan lendir-lendirnya mampu mengikat partikel-partikel tanah
menjadi gumpalan tanah yang stabil terutama pada tanah asli.
d. Profil Tanah
Kamu telah mengetahui apa saja ciri-ciri tanah berdasarkan
sifat fisika, kimia, dan sifat biologi tanah. Tanah mempunyai
persebaran secara horizontal, sehingga sifat-sifat tanah tersebut
dapat berbeda-beda pada tiap tempat. Selain itu, sifat-sifat tanah
secara vertikal juga bisa berbeda. Hal ini karena tanah mempunyai
perlapisan-perlapisan. Perlapisan tanah secara umum seperti
berikut ini.
1) Lapisan Tanah Atas atau Horizon A
Lapisan ini merupakan lapisan tanah teratas. Pada umum-
nya mengandung bahan organik, karena merupakan tanah
yang muda (baru terbentuk), sehingga masih banyak
dipengaruhi oleh kondisi di atas permukaan tanah. Lapisan
ini ditandai dengan adanya zona perakaran dan kegiatan jasad
hidup tanah.
Air
Tanah bertekstur debu.
Tanah
pasir
Debu
Pasir
Air
Sumber: Dokumen Penulis


126
GEOGRAFI Kelas X
2) Lapisan Tanah Bawah atau Horizon B
Lapisan ini juga mengandung bahan organik, tetapi kurang
dibandingkan dengan lapisan tanah atas. Lapisan ini
merupakan zona pengendapan partikel tanah yang tercuci dari
horizon A.
3) Regolith
Pada lapisan ini terdiri atas tanah yang sudah terbentuk, tetapi
masih menunjukkan ciri-ciri struktur batuan induk.
4) Bedrock
Lapisan ini merupakan lapisan batuan induk yang masih
padu.
Sifat-sifat tanah tersebut bisa berbeda di setiap tempat,
kedalaman bahkan di tiap lapisan itu sendiri. Begitu juga dengan
susunan perlapisannya, bisa berbeda di tiap tempat. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh faktor pembentuk tanah di suatu daerah. Untuk
itulah, jika kita mengenali sifat-sifat tanah, sebaiknya mengambil
tanah dengan menggali tanah minimal satu meter. Hal ini ber-
tujuan agar tanah yang kita ambil benar-benar merupakan tanah
asli di tempat tersebut, bukan tanah yang telah bercampur dengan
materi lain di atas permukaan Bumi.
3.
Jenis-Jenis Tanah
Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan
tanah dengan sifat-sifat yang berbeda. Berdasarkan pada faktor
pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan
tanah dengan klasifikasi yang berbeda.
Sumber: Bumi, halaman 52
Gambar 6.84 Profil tanah
Ada banyak sistem klasifikasi di dunia, tetapi ada dua sistem yang terkenal,
yaitu sistem klasifikasi tanah USDA Soil Taxonomy (1975) dan sistem
klasifikasi tanah FAO/UNESCO (1970). Sistem klasifikasi tanah nasional
yang dikembangkan di Indonesia semula dikembangkan oleh R. Dudal dan
M. Soepraptohardjo (1957) yang secara resmi dikeluarkan oleh lembaga
penelitian tanah (LPT-Puspetan). Dalam perkembangannya mengalami
beberapa kali modifikasi (penyempurnaan sampai yang terakhir yaitu dengan
diterbitkannya Terms of Reference Tipe, Pemetaan Tanah 1980). Kategori
yang digunakan ada enam, berturut-turut dari kategori tertinggi hingga
terendah, yaitu: (1) golongan, (2) kumpulan, (3) jenis, (4) macam, (5) rupa, dan
(6) seri.
Tingkat kategori yang sudah banyak dikembangkan dalam survei
dan pemetaan tanah di Indonesia, yaitu tingkat kategori jenis (great
soil group). Klasifikasi jenis-jenis tanah pada tingkat tersebut sering
digunakan untuk mengelompokkan tanah di Indonesia.
a.
Tanah Organosol atau Tanah Gambut
Tanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa,
mempunyai ciri warna cokelat hingga kehitaman, tekstur debu-
lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat sampai dengan


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   41   42   43   44   45   46   47   48   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə