00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə42/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   38   39   40   41   42   43   44   45   ...   80

114
GEOGRAFI Kelas X
6) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)
Oxbow lake terbentuk akibat proses sedimentasi
yang terjadi pada lekukan sisa sungai meander.
Material sedimen yang terangkut oleh aliran sungai
diendapkan pada bagian luar cekungan sungai.
Proses ini jika berlangsung terus-menerus dalam
waktu yang lama, mengakibatkan material sedimen
akan memotong alur sungai sehingga alur sungai
berubah menjadi lurus. Sementara itu, cekungan
alur sungai yang terpotong membentuk genangan
air menjadi danau. Gambar berikut akan membuat-
mu lebih memahami bagaimana terbentuknya
danau tapal kuda.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 236
Gambar 6.73 Proses terbentuknya meander.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 237
Gambar 6.74 Danau tapal kuda
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 238
Gambar 6.75 Pembentukan danau tapal kuda.


115
Litosfer dan Pedosfer
7) Tombolo dan Spit
Tombolo dan spit merupakan kenampakan alam hasil proses
sedimentasi di pantai. Tombolo adalah endapan material
sedimen yang menghubungkan daratan dengan pulau kecil,
sedangkan spit merupakan endapan material sedimen laut
di bagian ujung tanjung. Di Indonesia kenampakan tombolo
dan tanjung dapat dijumpai di Pulau Bali. Wilayah sempit
Jimbaran merupakan tombolo yang menghubungkan Pulau
Bali dengan pulau kecil di bagian selatan. Pembentukan tom-
bolo dan spit dapat kamu cermati pada gambar berikut.
8) Gumuk Pasir
Gumuk pasir merupakan bentang alam hasil
pengendapan oleh angin. Bentang alam ini dapat
terbentuk di pantai maupun di gurun. Terbentuk
karena adanya akumulasi pasir yang cukup banyak
dan tiupan angin yang kuat sehingga pasir
terangkut dan kemudian terendapkan membentuk
gumuk pasir. Bentang alam semacam ini dapat
kamu temukan ketika kamu mengunjungi Pantai
Parangtritis di Yogyakarta.
d. Denudasi
Antara denudasi dengan erosi dan pelapukan saling terkait, karena
tenaga yang bekerja dalam proses denudasi (perombakan) adalah
erosi dan pelapukan. Bentang alam hasil proses apa pun bisa saja
mengalami perombakan. Proses denudasi ini akan menghasilkan
beberapa fenomena antara lain seperti berikut.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 263
Gambar 6.76 Proses terbentuknya tombolo dan spit.
Sumber: Pengenalan  Bentang Alam
Gambar 6.77 Gumuk pasir


116
GEOGRAFI Kelas X
1) Lereng Puing
Tebing atau lereng gunung terdenudasi sehingga menghasilkan
lereng puing di kaki gunung.
2) Longsoran Bukit
Selain lereng puing, denudasi juga menghasilkan materi
longsoran yang bisa saja menimbulkan rockfall dan landslide.
D. Pedosfer
Pedosfer merupakan kulit terluar litosfer yang terdiri atas tanah
dan batuan induk pembentuk tanah. Tanah banyak memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia. Ada tanah yang cocok digunakan
untuk pertanian, ada pula yang tidak mendukung pertanian. Berbagai
macam pemanfaatan tersebut sangat tergantung pada ciri dan sifat
tanah.
Sifat dan ciri tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor dan proses
pembentukan tanah. Faktor apa saja yang berpengaruh pada proses
pembentukan tanah?
1.
Proses Pembentukan Tanah
Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik
pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini,
batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini
batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan
tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk.
Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah
berubah menjadi tanah. Nah, proses pelapukan ini menjadi awal
terbentuknya  tanah. Sehingga faktor yang mendorong pelapukan juga
berperan dalam pembentukan tanah. Faktor apa sajakah itu?
Curah hujan dan sinar matahari berperan penting dalam proses
pelapukan fisik, kedua faktor tersebut merupakan komponen iklim.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor pembentuk tanah
adalah iklim. Hanya kedua faktor itukah yang memengaruhi
pembentukan tanah? Ada beberapa faktor lain yang memengaruhi
proses pembentukan tanah, yaitu organisme, bahan induk, topografi,
dan waktu. Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
T = f (i, o, b, t,  w)
Keterangan:
T = tanah
f = faktor
i = iklim
o = organisme
b = bahan induk
t = topografi
w = waktu
a.
Iklim
Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah
terutama unsur suhu dan curah hujan.
1) Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan
induk. Apabila fluktuasi suhu tinggi, maka proses pelapukan
akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah juga
cepat.
Sumber: www.ncsu.edu
Gambar 6.78 Landslide


117
Litosfer dan Pedosfer
2) Curah Hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan
pencucian tanah, sedangkan pencucian tanah yang cepat
menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).
b. Organisme (Vegetasi, Jasad Renik/Mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan
tanah dalam hal:
1) Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun
pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang
dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan),
sedangkan pelapukan kimiawi terjadi oleh proses kimia
seperti batu kapur yang larut oleh air.
2) Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan
menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan ranting-
ranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan
ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/
mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
3) Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata
terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan
Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan
dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk
tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan
organik yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
4) Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman
berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis tanaman
cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan
K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara,
derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah
pohon jati.
c.
Bahan Induk
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan
sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan
hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami
pelapukan dan menjadi tanah.
Tanah yang terdapat di permukaan Bumi sebagian memper-
lihatkan sifat (terutama sifat kimia) yang sama dengan bahan
induknya. Bahan induk terkadang masih terlihat pada tanah baru,
misalnya tanah bertekstur pasir berasal dari bahan induk yang
kandungan pasirnya tinggi. Susunan kimia dan mineral bahan
induk akan memengaruhi intensitas tingkat pelapukan dan
vegetasi di atasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur
Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak pula,
akibatnya pencucian asam silikat dapat dihindari dan sebagian
lagi dapat membentuk tanah yang berwarna kelabu. Sebaliknya
bahan induk yang kurang kandungan kapurnya membentuk tanah
yang warnanya lebih merah.
d. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi:


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   38   39   40   41   42   43   44   45   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə