00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə39/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   35   36   37   38   39   40   41   42   ...   80

104
GEOGRAFI Kelas X
c.
Nah, informasi tindakan-tindakan
tersebut dapat kamu sebarluaskan
melalui berbagai media. Salah
satunya melalui poster. Mengguna-
kan bahasa yang mudah
dimengerti oleh masyarakat,
sajikanlah informasi tersebut pada
poster. Poster dapat kamu buat
seperti contoh di samping.
d.
Sebarluaskan poster yang telah
kamu buat. Kamu dapat juga
menempelnya pada papan
pengumuman di lingkungan
sekitarmu. Jika perlu lakukan
simulasi penyelamatan diri saat
gempa terjadi. Simulasi ini dapat
kamu lakukan dengan teman
sekelasmu maupun seluruh warga
di sekolahmu.
C. Tenaga Eksogen dan Peranannya
Tenaga eksogen merupakan tenaga pembentuk muka Bumi yang
berlawanan dengan tenaga endogen. Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan tenaga eksogen? Tenaga eksogen yang bekerja di permukaan
Bumi ini berasal dari unsur atmosfer, hidrosfer, dan biosfer. Beberapa
di antaranya berasal dari tenaga air, angin, organisme, sinar matahari,
dan es.
1.
Proses Eksogen Pembentuk Muka Bumi
Air, angin, organisme, sinar matahari, dan es dapat menjadi satu
kesatuan tenaga yang mampu mengubah raut muka Bumi. Proses
pengubahan muka Bumi ini membutuhkan waktu yang tidak pendek,
di antaranya melalui proses pelapukan, pengikisan, pengendapan,
dan denudasi.
a.
Pelapukan
Ketika lapisan Bumi maupun batuan mengalami proses
pengelupasan oleh tenaga eksogen, itulah yang disebut  pelapukan.
Proses ini mampu mengubah bentuk muka Bumi. Pengelupasan
ini terjadi karena beberapa faktor. Perbedaan faktor yang dominan
dalam suatu pelapukan akan memberikan proses dan dampak yang
berbeda. Oleh karenanya, pelapukan bisa dibedakan menjadi
beberapa jenis.
1) Pelapukan Fisik/Mekanik
Pelapukan ini ditandai dengan adanya perubahan fisik
batuan. Batuan pecah menjadi bagian yang lebih kecil dan
masih membawa karakteristik asli batuan asalnya. Dalam
keadaan alami, tiga faktor fisik bisa mendorong terjadinya
pelapukan jenis ini.
Temukan dampak positif dari
berbagai jenis pelapukan bagi
kehidupan manusia!
Sumber: Dokumen Penulis


105
Litosfer dan Pedosfer
Pertama, pembekuan air di dalam batuan
mampu merusak batuan. Air yang menyusup ke
dalam batuan, mengalami pembekuan. Akibat
tekanan air yang membeku, batuan tersebut pecah.
Proses ini seperti yang terjadi ketika air laut
menyusup dalam batu karang. Kristal garam yang
terbentuk di dalam batuan mampu menghancurkan
batuan.
Kedua, ketika terjadi perbedaan temperatur
yang mengakibatkan batuan mengembang saat suhu
tinggi, dan mengerut saat suhu rendah. Apabila
hal ini terjadi terus-menerus akan menyebabkan
permukaan batuan retak kemudian pecah.
Ketiga, curah hujan yang tinggi disertai dengan intensitas
sinar matahari yang tinggi secara bergantian, membuat batuan
mengerut dan mengembang hingga akhirnya terlapuk.
2) Pelapukan Kimia
Pelapukan ini merupakan pelapukan dengan proses yang
lebih kompleks karena disertai dengan penambahan maupun
pengurangan unsur kimia pada batuan. Sehingga komposisi-
nya tidak lagi seperti batuan asal. Peristiwa seperti pelarutan
batuan oleh air, oksidasi, dan hidrolisis mengakibatkan
terjadinya pelapukan secara kimiawi.
Bentuk kenampakan alam hasil pelapukan kimia salah
satunya terlihat jelas di wilayah karst. Gua, uvala, dolina,
dan aliran sungai bawah tanah misalnya, terjadi karena
pelarutan tanah kapur melalui retakan-retakan (diaklas).
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 194
Gambar 6.49 Hasil pelapukan mekanik.
Sumber: Geography Essentials, halaman 55
Gambar 6.50 Proses pelapukan batuan.


106
GEOGRAFI Kelas X
Retakan akan semakin membesar dan bisa mem-
bentuk gua atau lubang-lubang. Jika lubang-lubang
saling berhubungan maka sungai bawah tanah bisa
terbentuk. Kenampakan yang lain seperti adanya
stalakmit, stalagtit, dan danau yang dikenal dengan
dolina. Nah, temukanlah kenampakan alam
lainnya di kawasan karst yang terbentuk karena
pelapukan kimia.
3) Pelapukan Biologis/Organik
Pelapukan ini terjadi dengan bantuan tumbuhan,
hewan, dan manusia. Pelapukan biologis bisa
dikatakan lanjutan dari kedua proses pelapukan
sebelumnya. Jika lanjutan dari pelapukan fisik,
maka disebut biofisik. Apabila kelanjutan dari
pelapukan kimia, maka disebut pelapukan biokimia. Nah,
kedua tipe pelapukan tersebut dapat kamu cermati pada tabel
berikut.
Sumber: Understanding Geography 3, halaman 199
Gambar 6.51 Hasil pelapukan kimia karena adanya
oksidasi pada batuan yang mengandung
besi.
Pelapukan Biofisik
Pelapukan Biokimia
a.
Pelapukan oleh akar tanaman.
Akar tanaman yang menerobos ke dalam celah atau retak-
an batuan mengakibatkan batuan menjadi rapuh dan
hancur.
a.
Pelapukan oleh tanaman.
Asam organik yang berasal dari tanaman mati dan akar
tanaman dapat membantu dekomposisi batuan.
b.
Pelapukan oleh binatang seperti cacing tanah dan unggas.
Binatang tersebut membantu memperlebar dan mengikis
retakan batuan serta menyebabkan lapisan batuan di
bawah tanah terkorek dan melapuk.
b.
Pelapukan oleh binatang.
Kotoran dan asam organik dari binatang serta organisme
dapat membantu pelapukan batuan secara kimiawi.
c.
Pelapukan oleh kegiatan manusia.
Pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan fisik,
dan kegiatan pertambangan adalah contoh tindakan
manusia yang menyebabkan batuan di permukaan tanah
melapuk.
c.
Pelapukan oleh kegiatan manusia.
Industrialisasi mengakibatkan polusi udara yang pada
akhirnya dapat menyebabkan pelapukan kimiawi. Contoh:
hujan asam disebabkan dari pembakaran bahan bakar
fosil oleh industri. Gas SO
2
 dan NO hasil dari pembakaran
bahan bakar fosil dapat larut dalam air hujan. Pelarutan ini
menimbulkan hujan asam yang menyebabkan pelapukan
kimia.
b. Pengikisan
Salah satu proses pengubahan muka Bumi secara alami adalah
melalui pengikisan. Pada proses ini massa tanah atau batuan di-
uraikan dan dipindahkan.
Apa sajakah kenampakan alam yang diukir oleh proses ini?
Mari kita cermati satu per satu.
1) Akibat Pengikisan oleh Air Sungai
Air yang mengalir selalu ada kontak dengan media yang
dialirinya. Bentuk kontak yang dihasilkan sangat tergantung
pada kekuatan air dan kekuatan media yang dilaluinya. Air
mengalir dengan tenang hanya akan menimbulkan tingkat
pengikisan yang rendah. Di saat air sungai mengalir maka
akan ada kontak dengan tebing dan pinggir sungai. Keduanya
akan menghasilkan dua tipe pengikisan yang berbeda. Gesek-
an dengan tebing sungai akan menimbulkan erosi horizontal.
Sebaliknya, gesekan dengan dasar sungai mengakibatkan erosi
vertikal. Coba temukan di mana kedua tipe erosi tersebut
berlangsung. Lebih lanjut pengikisan oleh air sungai ini akan
menghasilkan beberapa kenampakan sebagai berikut.


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   35   36   37   38   39   40   41   42   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə