00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə67/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   63   64   65   66   67   68   69   70   ...   80

193
Hidrosfer
a.
Definisi DAS
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu daerah
yang dibatasi atau dikelilingi oleh garis ketinggian di
mana setiap air yang jatuh di permukaan tanah akan
dialirkan melalui satu outlet. Dalam sistem DAS, ada
tiga komponen yang mendukungnya, yaitu komponen
masukan berupa curah hujan, komponen output
berupa debit aliran dan polusi/sedimen, merupakan
komponen proses yaitu manusia, vegetasi, tanah, iklim,
dan topografi.
Gambar di samping memberi gambaran apa yang
dimaksud dengan DAS. Kamu tidak bisa melihat batas-
batasnya secara langsung di alam. Pembatasan DAS
biasanya dilakukan dengan bantuan peta topografi atau
foto udara karena wilayah DAS cukup luas.
Dilihat dari bentuknya, DAS ada yang membulat dan ada yang
memanjang. Bentuk DAS yang berbeda tersebut menyebabkan ciri-
ciri hidrologi yang berbeda pula. DAS yang bentuknya
memanjang, banjir lebih sulit terjadi dan DAS yang membulat,
banjir lebih mudah terjadi. Bisakah kamu menganalisisnya
berdasarkan bentuk DAS pada gambar 8.23, mengapa DAS yang
membulat lebih mudah terjadi banjir jika dibandingkan dengan
DAS yang memanjang?
Contoh-contoh DAS di Indonesia:
1) DAS Ciliwung, yang mempunyai hulu di Bogor dan hilir di
Kota Jakarta.
2) DAS Bengawan Solo, yang mempunyai hulu di Wonogiri dan
hilir di Gresik.
3) DAS Mahakam, yang mempunyai hulu di Pegunungan Bawui
dan hilir di Samarinda.
b. Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS
Oleh karena daerah aliran sungai dapat mencakup wilayah
yang luas, sering kali mencakup beberapa wilayah administrasi.
Oleh sebab itu, pengelolaan DAS sering dilakukan secara lintas
wilayah dan lintas sektoral. Jika pada DAS tidak dilakukan
pengelolaan, maka akan terjadi degradasi dan kerusakan. Salah
satu indikasi bahwa DAS telah mengalami degradasi adalah
terjadinya banjir.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.22 Daerah aliran sungai.
parit
anak sungai
sungai utama
Keterangan:
= batas DAS
= sungai
= arah aliran
Batas DAS
Saluran Keluar (outlet)
Saluran Keluar (outlet)
DAS Memanjang
DAS Membulat
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.23 Bentuk-bentuk DAS.
outlet
Apakah semua wilayah di
Indonesia tercakup dalam
suatu DAS? Termasuk DAS
manakah wilayah tempat
tinggalmu?
Mengapa DAS yang membulat
lebih mudah terjadi banjir jika
dibandingkan dengan DAS
yang memanjang?


194
GEOGRAFI Kelas X
Daerah aliran sungai merupakan bagian dari sistem hidrologi.
Kegiatan manusia yang dilakukan dalam suatu DAS akan
berpengaruh terhadap keseimbangan hidrologinya. Agar ke-
seimbangannya tetap terjaga, maka kita perlu menjaga kelestari-
annya dengan menyeimbangkan penggunaan lahan
dengan kemampuan lahan dan kesesuaian lahan, men-
cegah pencemaran, dan mencegah penurunan kualitas
DAS.
Penurunan kualitas dan kerusakan DAS dapat
dilihat dari beberapa petunjuk, antara lain adanya
perubahan keseimbangan debit air sungai pada saat
musim hujan dan musim kemarau, banjir di daerah
hilir, air sungai yang keruh karena banyak mengandung
sedimen lumpur, banyak organisme sungai yang mati
karena pencemaran limbah kimia, dan banyaknya
sampah rumah tangga di sungai. Nah, berikut beberapa
tindakan yang menyebabkan penurunan dan
kerusakaan DAS.
1) Penebangan Hutan yang Berlebihan
Ingatkah kamu proses dalam siklus hidrologi? Dalam siklus
hidrologi, air hujan yang jatuh akan diserap oleh tumbuh-
tumbuhan dan akan disimpan dalam tanah sebagai cadangan
air tanah. Jadi, cobalah bayangkan apa yang akan terjadi jika
hutan-hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air
tersebut banyak yang ditebang?
2) Penutupan Danau dan Kantong-Kantong Air Lainnya
Dengan adanya danau dan kantong-kantong air lainnya, hujan
yang jatuh tidak langsung mengalir ke bawah, tetapi akan
masuk dan mengisi cekungan-cekungan di dalam DAS,
sehingga kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah lebih
besar dan lebih lama. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika
danau dan kantong-kantong air di daerah hulu tersebut
ditutup untuk kepentingan perluasan permukiman, industri,
dan lain sebagainya.
3) Berubahnya Saluran Drainase dan Sungai
Saluran drainase dan sungai dapat berubah karena adanya
pengendapan hasil-hasil erosi dan pembuangan sampah oleh
masyarakat ke saluran tersebut. Bentuk perubahan saluran
drainase dan sungai dapat berupa pendangkalan saluran, yang
menyebabkan kapasitas penampungan air menjadi berkurang.
Coba umpamakanlah saluran drainase dan sungai sebagai
gelas. Apabila gelas kamu isi dengan air sampai penuh,
kemudian kamu masukkan air terus-menerus, apa yang akan
terjadi? Ya, begitulah banjir yang terjadi akibat curah hujan
yang tinggi ditambah dengan daya tampung saluran drainase
dan sungai yang telah berkurang.
4) Pembuangan Limbah Berbahaya
Limbah-limbah yang mengandung bahan kimia bisa berasal
dari limbah domestik, limbah industri, pengolahan lahan, dan
lain sebagainya, dapat menurunkan kualitas air sungai dan
berbahaya bagi makhluk hidup yang memanfaatkan air sungai
tersebut.
Sumber: www.jakartalibrary.com
Gambar 8.24 Banjir


195
Hidrosfer
Jenis Banjir
Secara umum, banjir dapat dibedakan menjadi tiga jenis sebagai berikut.
1.
Banjir Kilat atau Banjir Bandang
Banjir jenis ini terjadi hanya dalam waktu sekitar 6 jam sesudah
hujan lebat turun. Banjir ini sangat cepat datangnya sehingga sulit
memberikan peringatan bahaya kepada penduduk dengan cepat.
Penyebab banjir kilat, yaitu:
a.
Hujan deras.
b.
Bantaran sungai rapuh.
c.
Bendungan jebol.
d.
Perubahan lahan di hulu sungai.
e.
Es yang mencair (di daerah dingin).
Banjir kilat lebih sering terjadi di daerah yang berlereng curam,
sungainya dangkal, dan volume air hujan meningkat tajam.
2.
Banjir Luapan Sungai
Banjir ini terjadi melalui proses yang lama sehingga datangnya
kadang lolos dari pengamatan. Banjir terjadi bersifat musiman atau
tahunan dan berlangsung sampai berhari-hari pada wilayah yang luas.
Penyebab banjir luapan sungai, yaitu:
a.
Longsor tanah yang mengurangi daya tampung sungai.
b.
Salju mencair.
Banjir yang berasal dari luapan anak sungai menuju sungai utama
biasa disebut banjir kiriman. Besarnya banjir dipengaruhi kondisi tanah
seperti kelembapan, vegetasi yang tumbuh di atas tanah, serta keadaan
permukaan tanah, misalnya tanah terbuka atau tanah diperkeras.
3.
Banjir Pantai
Banjir yang dikaitkan dengan terjadinya badai tropis (angin puyuh).
Bencana ini makin parah bila angin kencang bertiup di sepanjang pantai.
Penyebab banjir pantai, yaitu:
a.
Badai.
b.
Gelombang pasang.
c.
Tsunami.
Banjir pantai mengakibatkan air laut menggenangi dataran pantai
ke arah pedalaman.
c.
Usaha Pelestarian DAS
Supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu usaha
pemeliharaan sehingga unsur-unsur yang ada di dalam DAS
(unsur fisik, kimia, dan biologi) tetap terjaga kelestariannya. Usaha
menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan
di dalam DAS tersebut dengan dua metode, yaitu metode vegetatif
dan mekanik.
1) Metode Vegetatif
a) Penghutanan kembali lahan hutan gundul.
b) Penghijauan pada lahan terbuka dan berlereng curam
dengan penanaman pohon-pohon serta rerumputan.
c) Penutupan lahan terbuka dengan tanaman penutup.
Coba pikirkan langkah apakah
yang dapat ditempuh untuk
mencegah dan menanggulangi
berbagai jenis banjir seperti di
samping!


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   63   64   65   66   67   68   69   70   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə