Junal Patria Bahari | Volume 1, No. 2, November 2021
58
layanan tutor yang dapat membantu peserta
belajar apabila mengalami kesulitan (Hartanto,
2016).
Di samping ketiga persyaratan tersebut di
atas masih dapat ditambahkan persyaratan
lainnya, seperti adanya: (a) lembaga yang
menyelenggarakan
dan mengelola kegiatan e-
learning, (b) sikap positif dari peserta didik dan
tenaga
kependidikan
terhadap
teknologi
komputer dan internet, (c) rancangan sistem
pembelajaran yang dapat dipelajari dan
diketahui oleh setiap peserta belajar, (d) sistem
evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
belajar peserta belajar, dan (e) mekanisme
umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga
penyelenggara (Hartanto,2016).
Akan tetapi kenyataan dilapangan pada
saat mahasiswa dipulangkan pada saat pandemi,
banyak yang berdomisili dipulau kecil yang
mana di daerah
tersebut susah adanya signal,
yang mana pastinya menganggu pembelajaran
e-learning.
Penggunaan
elearning
yang
dimaksud pada penelitian ini ialah zoom dan
google class room.
Adapun beberapa penelitian terkait
TPACK sebagai berikut: 1) menurut (Wijaya et
al., 2020) menunjukkan pengembangan media
pembelajaran menggunakan hawgent dynamic
mathematics software telah lulus validasi dan
dapat
diimplementasikan
kepada
siswa.
Hawgent dynamic mathematics software juga
mendapatkan respon
yang positif dari siswa
Sekolah Dasar; 2) menurut (Kuncoro &
Arigiyati, 2020) Penelitian ini menghasilkan
desain
E-modul.
E-Modul
komputasi
matematika memiliki ciri-ciri sebagai berikut
(1) berisi konsep TPACK dan pengajaran 3N
yang didesain menarik, (2) menampilkan
kegiatan 3N yang sesuai dalam proses
perkuliahan, dan (3) mengajak mahasiswa
untuk melaksanakan niteni, nirokke, dan
kegiatan
nambahi
selama
pelajaran.
Perancangan TPACK Berorientasi 3N berbasis
E-Modul komputasi
matematika dinyatakan
valid; 3) menurut (M Aulia et al., 2021)
berdasarkan hasil analisis data
paired sampel
test
diperoleh t hitung > t tabel = 41,858>2,024
dan nilai sigifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
maka H
0
ditolak dan H
1
diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan literasi sains
setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari pada
kemampuan literasi sains sebelum diberi
perlakuan.
Adapun beberapa penelitian tentang
pengembangan e-modul matematika dimasa
pandemic sebagai berikut: 1) menurut (M Aulia
et al., 2021) menunjukkan
Hasil validasi e-
modul berbasis
Differentiated Instruction
untuk pembelajaran
Blended Learning
pada
materi Relasi dan Fungsi pada seluruh aspek
memiliki persentase 82.32% dengan kategori
layak. Oleh sebab itu,
e-modul pembelajaran
matematika berbasis
Differentiated Instruction
untuk pembelajaran
Blended Learning
ini
layak
digunakan
sebagai
bahan
ajar
pendukungpada materi Relasi dan Fungsi siswa
kelas VIII SMP/MTs. Implikasi dari penelitian
ini agar e-modul berbasis
Differentiated
Instruction
untuk pembelajaran
Blended
Learning
dapat dikembangkan lagi pada materi
dan
mata
pelajaran
lain.
Selain
itu,diharapkanada
pelatihan
untuk
para
pendidik menciptakan
e-modul yang membuat
siswa tertarik dalam belajar.; 2) menurut
menunjukkan
bahwa (1) e-modul interaktif
berbantu
flipbook
pada mata kuliah statistik
yang dikembangkan telah memenuhi krteria
valid. Berdasarkan hasil penilaian ahli materi
dan ahli media diperolah rata-rata nilai validasi
ahli sebesar 78,25 % dalam kategori layak, (2) )
e-modul interaktif berbantu flipbook yang
dikembangkan memenuhi kriteria praktis
dengan rata-rata persentase mencapai 79,64%.
Maka dari
itu peneliti ingin melihat
gambaran dari penggunaan
e-learning
pada saat
pandemi
covid
pada
pembelajaran
matematika.adapun
perbedaan
penelitian
dengan
penelitian
terdahulu
adalah,
penggunaan google class room dan aplikasi
zoom. Serta perbedaan penggunaan aplikasi
dalam mendesain e-modul menggunakan
canva.
Dostları ilə paylaş: