Program studi informatika fakultas teknologi informasi dan elektro universitas teknologi yogyakarta



Yüklə 2,32 Mb.
səhifə3/13
tarix31.10.2018
ölçüsü2,32 Mb.
#77461
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   13

Tabel 2.2 Simbol DAD

SIMBOL

MAKNA



Notasi Kesatuan Luar DAD



Arus data yang mengalir dari kesatuan luar ke proses



Notasi proses di DAD



Simbol dari simpanan data di DAD




      1. Entity Relational Diagram (ERD)

(Kadir, 2012) Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh Sistem Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.

Fathansyah (2015) Model Entity Relationship Diagram berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan sistematis dengan Diagram Entity-Relationship (Diagram E-R).

Terdapat beberapa simbol yang digunakan dalam ERD, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Simbol ERD


SIMBOL

DESKRIPSI




Persegi Panjang, menyatakan himpunan entitas.



Elips, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key)



Belah Ketupat, menyatakan himpunan relasi.



Garis, sebagai penghubung antara entitas, relasi dan atribut

Menurut Nova (2012), Cardinality (kardinalitas) menyatakan jumlah anggota entitas yang terlibat di dalam relasi yang terjadi. Dalam hal ini relasi yang terjadi akan membentuk relasi hubungan. Kardinalitas biasanya diekspresikan sebagai secara sederhana “satu” atau “banyak”. Beberapa bentuk kardinalitas diantaranya:



  1. One To One (1:1)

Sebuah objek hanya dapat memiliki satu kejadian ke objek yang direlasikannya. Contohnya, seorang suami hanya dapat memiliki seorang istri, begitupula seorang istri hanya dapat memiliki seorang suami. Seperti pada Gambar 2.2



Gambar 2.2 One To One


  1. One To Many (1:M)

Sebuah objek hanya dapat memiliki satu kejadian ke objek yang direlasikannya, tetapi objek yang direlasikan dapat memiliki banyak kejadian untuk objek perelasi. Contohnya Seorang dosen dapat membimbing beberapa mahasiswa dan beberapa mahasiswa dapat dibimbing oleh seorang dosen. Seperti pada Gambar 2.3


Gambar 2.3 One To Many


  1. Many To Many (M:M)

Sebuah kejadian dari sebuah objek dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari objek yang berhubungan, begitupula sebaliknya. Contohnya Seorang pelanggan dapat membeli beberapa barang dan sebuah barang dapat dibeli oleh beberapa pelanggan. Seperti pada Gambar 2.4



Gambar 2.4 Many To Many


      1. Flowchart

Menurut Yakub (2012), Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Pada saat akan menggambarkan suatu bagan alir analisis sistem atau programmer dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut:

  1. Bagan alir sebaiknya digambarkan dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu halaman.

  2. Kegiatan dalam bagan alir harus ditunjukan dengan jelas.

  3. Harus ditunjukan dari mana kegiatan akan dimulai dan di mana akan berakhirnya.

  4. Masing-masing kegiatan dalam alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mengawali suatu pekerjaan.

  5. Masing-masing kegiatan dalam bagan alir harus dalam urutan yang semestinya.

  6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

  7. Gunakan bagan alir yang standar.

Dalam penulisan bagan alir (flowchart) dikenal dengan tiga model yaitu:

  1. Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukan pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan menunjukan apa yang dikerjakan sistem.

  1. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (document flowchart) merupakan bagan yang menunjukan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen menggunakan simbol-simbol yang sama dengan bagan alir sistem.

  1. Bagan Alir Program

Bagan alir program (program flowchart) adalah suatu bagan yang menggambarkan ururtan proses secara mendetail dan hubungan anatara proses yang satu dengan proses lainnya dalam suatu program. Bagan alir program juga yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir programdapat terdiri dari bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program computer terinci (detailed computer program flowchart).

  1. Bagan alir logika program, digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah dari dalam program secara logika.

  2. Bagan alir program terinci, digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara terinci.

Dalam menggambarkan bagan alir program (program flowchart) dapat menggunakan simbol-simbol standar yang biasa digunakan, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Simbol-simbol Bagan Alir Program

Simbol

Keterangan




Proses, digunakan untuk pengolahan aritmatiak dan pemindahan data.




Terminal, digunakan untuk menunjukan awal dan akhir dari program.




Preparation, digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu variabel.




Keputusan, digunakan untuk mewakili operasi perbandingan logika.




Proses terdefinisi, digunakan untuk prose yang detailnya dijelaskan terpisah.




Penghubung, digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang terputus masih dalam halaman yang sama.




Penghubung halaman lain, digunakan untuk menunjukan hubungan arus proses yang terputus dalam halaman yang berbeda.


BAB III

METODE PENELITIAN


    1. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian yaitu tentang kecendrungan gangguan makan yang dialami remaja. Dimana kecenderungan gangguan makan ini merupakan salah satu penyakit psikologi atau penyakit metal yang sering diderita oleh remaja. Kecenderungan gangguan makan dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya anorexia nervosa, bulimia nervosa, binge eating disorder (BED) dan normal. Karena penyakit ini lebih banyak diderita oleh remaja maka objek penelitian yang digunakan adalah remaja dimana mereka masih dalam masa pertumbuhan baik fisik maupun mental.
Tabel 3.1 Data Objek Penelitian

NNo

Jenis Gangguan



Jumlah Penderita

Laki-laki


Perempuan



Rentang usia

1.

Anoreksia Nervosa

11

4

7

15-19

2.

Bulimia Nervosa

30

8

22

15-19

3.

Binge Eating Disorder

12

3

9

16-19

4.

Normal

13

2

11

16-19




    1. Analisis Sistem

Pengumpulan data adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu informasi yang harus dikerjakan pada saat pembuatan sistem. Untuk mempermudah penelitian ini peneliti menggunkan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah:


      1. Observasi

Observasi yaitu suatu kegiatan dengan melakukan pengamatan tentang kecenderungan gangguan makan pada remaja, pengamatan ini dilakukan dengan cara mengamati aktivitas-aktivitas yang sedang berjalan dan data-data yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sistem yang akan dibuat.


      1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data secara langsung, saling bertukar pikiran dan informasi mengenai permasalahan yang ditentukan. Materi dari wawancara meliputi masalah kecenderungan gangguan makan pada remaja, dimana gangguan makan merupakan salah satu penyakit mental atau penyakit psikologi klinis. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan sasaran kepada narasumber yang ahli dibidang psikologi oleh karena itu penulis memilih Dra. Sri Respati Adamari, M.Si., Psi sebagai narasumber. Dalam wawancara ini dilakukan pembagian kategori pertanyaan antara lain pengaruh citra tubuh, kebiasaan makan, dan riwayat diet.


      1. Angket

Di dalam penelitian ini angket merupakan alat ukur bagi responden yang nantinya dijadikan inputan untuk sistem yang akan dibuat. Didalam angket berisi sekumpulan pertanyaan yang terkait gangguan makan dengan diberikan beberapa dengan keadaan responden. Di dunia psikologi angket sering disebut dengan skala psikologi. Skala yang dipakai merupakan skala yang dibuat oleh Laila (2009) dengan beberapa modifikasi. Setelah melakukan wawancara dengan narasumber pertanyaan dari angket tersebut dibagi menjadi 3 ketegori antara lain pengaruh citra tubuh, kebiasaan makan, dan riwayat diet. Jawaban yang diberikan user akan disimbolkan dalam nilai kisaran 0 sampai 1 setiap pertanyaan.
Tabel 3.2 Angket pertanyaan rasa percaya diri terhadap citra tubuh no 1-4

No

Pertanyaan

TP

HTP

KD

CS

SS

1

Seberapa sering kamu merasa gemuk?
















2

Seberapa sering kamu merasa takut menjadi gemuk atau bertambah berat badan?
















3

Seberapa sering berat badan kamu mempengaruhi tingkat kepercayaan diri kamu?
















4

Seberapa sering bentuk tubuh kamu mempengaruhi tingkat kepercayaan diri kamu?


















Tabel 3.3 Angket pertanyaan kategori kebiasaan makan no 5-13

No

Pertanyaan

TP

HTP

KD

CS

SS

5

Seberapa sering kamu makan dalam jumlah amat banyak menurut orang-orang sekitar kamu?
















6

Seberapa sering kamu merasa tidak dapat berhenti makan atau sulit mengendalikan banyaknya makanan yang kamu makan?
















7

Seberapa sering kamu makan dalam jumlah besar pada malam hari ketika dalam keadaan tidak bisa tidur?
















8

Seberapa sering kamu makan lebih cepat dari biasanya?
















9

Seberapa sering kamu makan sampai kamu merasa kekenyangan?
















10

Seberapa sering kamu makan dalam jumlah besar ketika kamu tidak merasa lapar?
















11

Seberapa sering kamu makan sendirian karena malu jika terlihat orang lain makan dalam jumlah banyak?
















12

Seberapa sering kamu merasa malu atau kecewa ketika setelah makan berlebihan?
















13

Seberapa sering kamu merasa marah setelah makan karena kamu tidak dapat mengendalikan perilaku makan sehingga berat badan kamu naik lagi?

















Tabel 3.4 Angket pertanyaan riwayat diet 14-17

No

Pertanyaan

TP

HTP

KD

CS

SS

14

Seberapa sering kamu memuntahkan makanan untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan?
















15

Seberapa sering kamu menggunakan obat pencahar, jamu, atau pelangsing untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan?
















16

Seberapa sering kamu berpuasa atau makan kurang dari 2 kali sehari untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan?
















17

Seberapa sering kamu berolahraga berlebihan untuk mencegah kenaikan berat badan?















Sedangkan untuk nilai dari tiap bobot adalah sebagai berikut:

TP = Tidak Pernah

HTP = Hampir Tidak Pernah

KD = Kadang-Kadang

CS = Cukup Sering



SS = Sangat Sering
Tabel 3.5 Nilai Jawaban

Jawaban

Nilai

Tidak Pernah

0

Hampir Tidak Pernah

0,25

Kadang-Kadang

0,50

Cukup Sering

0,75

Sangat Sering

1




      1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari landasan teori dari berbagai literature yang berkaitan masalah penelitian. Dalam tahap ini peeliti melakukan pencarian referensi yang berkaitan dengan kecenderungan gangguan makan pada remaja, jaringan saraf tiruan serta literature lain yang dibutuhkan. Bentuk dari pencarian referensi meliputi membaca buku, mengumpulkan konsep-konsep teoritis dan mempeljari karya-karya ilmiah terdahulu. Dari proses ini di dapatkan keterangan-keterangan serta teori-teori yang di jadikan dasar dalam penelitian ini.


    1. Perancangan Sistem

Pada tahap ini akan menspesifikasikan bagaimana sistem dapat digunakan untuk mendeteksi kecenderungan gangguan makan pada remaja sejak dini. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna, sistem ini memerlukan tahap perancangan seperti input, output, database, output dan interface.

  1. Desain Masukan(input)

Perancangan ini bertujuan untuk menentukan data masukan yang akan digunakan dalam menjalankan atau mengoperasikan sistem sesuai dengan kebutuhan.

  1. Desain Proses

Perancangan prose ini dilakukan dengan menggunakan flowchart dan DFD (Data Flow Diagram). Flowchart berfungsi untuk menggambarkan intruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu sedangkan untuk DFD untuk penggambaran sistem yang dilakukan dengan terstruktur yang dimulai dari diagram konteks, diagram jenjang yang merupakan level 0 dan digram rinci yang dimulai dari level 1 hingga level (n) yang menguraikan kegiatan dari diagram konteks dan diagram jenjang dengan jelas dan detail.

  1. Desain Database

Desain database adalah pembuatan wadah penyimpanan data hasil kuisioner sebagai data latih.

  1. Desain Keluaran (output)

Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran (output) yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran (output) tersebut berupa tampilan di layar hasil deteksi kecenderungan gangguan makan dari kuisioner atau data yang telah dimasukkan.

  1. Desain Interface

Desain interface adalah perancangan antarmuka dilakukan sesederhana mungkin (user friendly) agar mudah dipahami dan dimengerti oleh remaja atau pengguna, tetapi tidak menghilangkan unsur-unsur penting dalam menyampaikan informasi dari sistem.


    1. Yüklə 2,32 Mb.

      Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   13




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə