00 cover Geografi X. pdf



Yüklə 216 Kb.
Pdf görüntüsü
səhifə49/80
tarix24.04.2018
ölçüsü216 Kb.
#39983
1   ...   45   46   47   48   49   50   51   52   ...   80

135
Litosfer dan Pedosfer
Sumber: Discovering Geography 2, halaman 6
Gambar 6.91 Penterasan lahan miring bertujuan mengu-
rangi panjang lereng dan memperkecil
kemiringan lereng.
mekanik. Untuk setiap daerah berbeda dalam menerapkan kedua
metode tersebut. Kadang kedua metode diterapkan secara
berimbang di suatu daerah. Tetapi, di daerah lain mungkin salah
satu metode lebih diutamakan.
Metode vegetatif sangat efektif dalam pengendalian erosi
tanah. Sebagai contoh, padang rumput alami dan vegetasi hutan
membatasi atau mengendalikan erosi tanah pada tingkat normal.
Metode vegetatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah
aliran  (strip cropping).
b. Penanaman tanaman secara berjalur sejajar garis kontur
(contour strip cropping). Cara penanaman ini bertujuan untuk
mengurangi atau menahan kecepatan aliran air dan menahan
partikel-partikel tanah yang terangkut aliran air.
c. Penutupan lahan yang memiliki lereng curam dengan tanaman
keras  (buffering).
d. Penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi
tanah dari tiupan angin (wind breaks).
Metode mekanik yang digabung dengan metode vegetatif akan
lebih efektif untuk mengendalikan erosi tanah. Beberapa metode
mekanik yang umum dilakukan sebagai berikut.
a. Pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage).
Pengolahan lahan dengan cara ini bertujuan untuk membuat
pola rongga-rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igir-
igir kecil yang dapat memperlambat aliran air dan
memperbesar infiltrasi air.
b. Penterasan lahan miring (terracering). Penterasan
bertujuan untuk mengurangi panjang lereng dan
memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat
memperlambat aliran air.
c. Pembuatan pematang (guludan) dan saluran air
sejajar garis kontur. Pembuatan pematang bertujuan
untuk menahan aliran air.
d. Pembuatan cekdam. Pembuatan cekdam bertujuan
untuk membendung aliran air yang melewati parit-
parit sehingga material tanah hasil erosi yang
terangkut aliran tertahan dan terendapkan. Adanya
cekdam maka parit-parit erosi lama-kelamaan
mengalami pendangkalan, erosi tanah dapat
dikendalikan, lapisan tanah menebal, dan produk-
tivitas tanah meningkat.
Mencegah Erosi
a.
Tujuan: Memahami prinsip pencegahan erosi melalui pipa penyaluran
air, selokan, atau sistem irigasi.
b.
Alat dan Bahan:
1)
Pasir.
2)
Pipa karet atau selang yang fleksibel sepanjang 1 m.
3)
Seember air.
4)
Corong.


136
GEOGRAFI Kelas X
c.
Langkah Kerja:
1)
Bentuklah pasir menjadi dua bukit pasir. Tanamlah pipa karet ke
dalam salah satu bukit. Salah satu ujung pipa harus keluar pada
bagian atas bukit dan pada dasar bukit.
2)
Siramkan air pada puncak bukit yang tidak ada pipanya. Apa yang
terjadi ketika air mengalir ke bawah? Apakah air mengikis pasir?
3)
Siramkan air pada puncak bukit yang terdapat pipa. Apakah air ke-
luar melalui ujung pipa yang lain?
Dari hasil percobaan ini, apakah menurutmu pipa penyaluran air dan selokan
atau sistem irigasi dapat membantu mencegah erosi?
Pengendalian erosi dan berbagai kerusakan lahan dapat dicegah dengan
berbagai cara konservasi. Nah, agar pengetahuanmu mengenai berbagai cara
konservasi bertambah dan kamu tidak menjadi kuper (kurang pergaulan),
bukalah situs di internet antara lain pada website http://www.terranet.or.id.
Pada website tersebut carilah artikel yang berjudul ”Mencegah Erosi dengan
Tanaman Konservasi”. Baca dan pahami artikel tersebut, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1.
Sebutkan cara-cara konservasi yang telah dilakukan pada artikel tersebut!
2.
Sebutkan tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman
konservasi dan bagaimana peranannya!
Setelah menjawab pertanyaan artikel tersebut, kumpulkan artikel-artikel
lain melalui internet, koran, atau majalah mengenai kerusakan tanah di
Indonesia. Diskusikan dengan teman-temanmu mengenai faktor penyebab
dan cara konservasinya.
Salin dan isilah rangkuman berikut dalam buku catatanmu!
A.
Litosfer
1.
Material Pembentuk Kerak Bumi
Kerak Bumi terdiri atas:
a.
Kerak Bumi
Bagian atas terbentuk dari batuan . . . .
Lapisan bawahnya terbentuk dari batuan basal.
Gunung pasir tanpa
corong dan pipa.
Gunung pasir dengan
corong dan pipa.
Sumber: Dokumen Penulis


137
Litosfer dan Pedosfer
b.
. . . .
Tersusun oleh material sedimen.
2.
Secara garis besar, batuan penyusun kerak Bumi, yaitu:
a.
Batuan beku.
b.
Batuan endapan (sedimen)
c.
Batuan malihan (metamorf)
B.
Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen
1.
Tektonisme
Gerakan diastropisme menyebabkan kerak Bumi retak. Gerakan
ini dibedakan menjadi:
a.
Epirogenetik
Gerakan ini akan mengubah bentuk muka Bumi dalam waktu
. . . dan wilayah yang luas. Gerakan ini meliputi epirogenetik
positif dan negatif.
b.
. . . .
Gerakan ini berlangsung singkat dan meliputi wilayah yang
luas. Gerakan ini bisa berbentuk:
1)
Lipatan
a)
Lipatan tegak.
b)
Lipatan miring.
c)
. . . .
d)
. . . .
e)
. . . .
f)
Nappe.
2)
Patahan
Patahan bisa terjadi karena gaya tekan dan gaya . . . .
Proses ini menghasilkan bentuk muka Bumi antara lain
berupa horst dan graben.
2.
Dampak tektonisme.
Tektonisme akan memberikan dampak, sebagai berikut.
a.
Perubahan muka Bumi.
b.
Bencana alam.
c.
Potensi tambang.
3.
Vulkanisme
a.
Aktivitas vulkanisme dipengaruhi oleh:
1)
Intrusi magma.
2)
.  . . .
b.
Dampak vulkanisme, yaitu:
1)
Bencana alam.
2)
Rusaknya habitat
3)
Kesuburan tanah meningkat.
4)
Potensi penambangan pasir.
4.
Seisme (Gempa Bumi)
a.
Berdasarkan asal tenaganya.
Gempa Bumi dibedakan menjadi:
1)
Gempa . . . .
Terjadi karena aktivitas vulkanik.
2)
Gempa Runtuhan
Terjadi karena runtuhan tambang atau lubang-lubang
interior di dalam Bumi.
3)
Gempa . . . .
Terjadi karena pergerakan lempeng . . . .
b.
Gempa dapat menyebabkan terjadi bencana gelombang besar
yang disebut . . . .


Yüklə 216 Kb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   45   46   47   48   49   50   51   52   ...   80




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə