3
menyebabkan bank-bank nasional tersisih dari pasarnya sendiri, sementara
keberadaan lembaga perbankan nasional memiliki arti yang sangat penting
dalam menjalankan fungsi pembangunan ekonomi nasional.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, daya saing perbankan dapat
tercermin dari tingkat efisiensi operasional. Namun, besarnya tingkat
efisiensi ini akan sangat bergantung pada berbagai faktor, baik yang
bersifat mikro maupun makro. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah
suku bunga pasar, pertumbuhan ekonomi, volatilitas pasar, tingkat harga
tenaga kerja, biaya energi, dan faktor-faktor lainnya. Di antara faktor-faktor
penentu efisiensi tersebut, tingkat suku bunga dana di pasar merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukan tingkat efisiensi operasional
bank karena menentukan besarnya cost of fund bank. Selain itu, tingkat
persaingan supply kredit yang menentukan pola pembentukan pasar kredit
juga berpengaruh terhadap efisiensi operasional perbankan Dalam suatu
pasar yang mengalami supply rigidity, supply kredit akan cenderung
didominasi oleh beberapa bank, sehingga lembaga perbankan akan dapat
memaksimalkan keuntungan jangka pendek. Namun, secara jangka
panjang bank-bank tersebut akan kehilangan daya kompetitifnya untuk
bersaing secara efisien. Dampak lebih luasnya adalah masyarakat selaku
pengguna dana akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan sumber
dana yang murah untuk menjalankan usahanya dan pada akhirnya juga
akan menentukan daya saing industri dalam negeri.
Dalam rangka mencermati hal tersebut, diperlukan suatu perumusan
kebijakan makroprudensial yang dapat menjembatani tujuan-tujuan mikro,
yaitu antara lain tercapainya kinerja keuangan bank umum di Indonesia
secara baik dan pada saat yang sama juga memberikan iklim yang kondusif
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, walaupun pada hakikatnya
kualitas aset suatu sistem perbankan akan sangat bergantung pada
kualitas pembangunan sistem perekonomian suatu negara secara jangka
panjang. Secara lebih luas, informasi yang dihasilkan dari penelitian ini
dapat digunakan sebagai materi pendukung bagi penyusunan kebijakan
pengembangan perbankan nasional dalam rangka menghadapi persaingan
baik di pasar domestik maupun internasional.
4
1.2
Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Mempelajari faktor-faktor yang dominan memengaruhi tingkat
efisiensi operasional bank, terutama faktor suku bunga. Jenis suku
bunga yang dikaji adalah suku bunga dana pihak ketiga dan suku
bunga kredit.
2.
Mempelajari pola pembentukan suku bunga bank-bank komersial di
Indonesia yang dikaitkan dengan struktur pasar perbankan.
1.3
Metodologi Pembahasan
Analisis yang dilakukan dalam kajian ini menggunakan beberapa
metodologi penelitian yang meliputi:
1.
Analisis komparasi tingkat efisiensi lembaga perbankan nasional
dengan lembaga perbankan di negara-negara ASEAN. Perbandingan
dilakukan dengan menggunakan indikator persaingan dan efisiensi
operasi perbankan yang telah dipergunakan sebelumnya seperti
Boone Indicator.
2.
Analisis indikator yang bersifat
leading dalam pasar kredit dan
sumber dana bank dengan menggunakan uji Granger Causality.
3.
Analisis determinan yang dipergunakan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi operasional lembaga
perbankan di Indonesia.
1.4
Batasan Permasalahan
Beberapa batasan permasalahan yang menentukan asumsi dan
mendasari analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Uji komparatif hanya dilakukan pada kelompok bank konvensional
saja dan tidak meliputi kelompok bank syariah. Hal ini dilakukan
dengan asumsi bahwa perbankan syariah memiliki karakteristik
operasional yang berbeda dengan perbankan konvensional.
2.
Analisis efisiensi terfokus pada efisiensi operasional bank selaku
lembaga intermediasi keuangan dengan menggunakan beberapa
pendekatan faktor input dan output.
5
3.
Analisis efisiensi hanya menggunakan data-data yang tersedia dalam
data base pengawasan secara umum (data sekunder). Demikian juga
halnya dengan tinjauan industri perbankan di kawasan ASEAN,
analisis keuangan dilakukan dengan menggunakan data sekunder
yang tersedia dalam Bankscope, CEIC, FSI IMF, Data Worldbank,
Data Central Bank, dan sebagainya.
1.5
Struktur Penulisan
Kajian mengenai tingkat efisiensi perbankan ini disusun dengan
struktur penulisan sebagai berikut:
Bab 2:
memuat beberapa literature review yang terkait dengan konsep
efisiensi pada lembaga perbankan
Bab 3:
berisikan paparan mengenai kerangka kesepakatan dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta gambaran singkat
mengenai peta perbankan ASEAN dan Indonesia
Bab 4:
memuat pembahasan dan analisis kuantitatif determinan faktor
efisiensi operasional perbankan Indonesia
Bab 5:
berisikan uraian analisis deskriptif mengenai efisiensi perbankan
Indonesia dan pengaruhnya terhadap perhitungan suku bungan
kredit
Bab 6:
simpulan dan rekomendasi