43
Tabel 4. Expected Sign Variabel Menurut Beberapa Referensi
Pertumbuhan PDB (GDP) diekspektasikan berpengaruh positif
terhadap tingkat efisiensi bank karena permintaan atas kredit akan
meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Inflasi (INF)
memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat efisiensi bank karena tingginya
inflasi dapat mengurangi penyaluran kredit disebabkan suku bunga kredit
yang meningkat. Begitu pula dengan ekspektasi volatilitas suku bunga
PUAB O/N (INT_PUAB) yang berpengaruh negatif terhadap efisiensi bank
karena tingginya volatilitas suku bunga dapat mengakibatkan bank
menahan atau mengurangi penyaluran kreditnya. Hubungan antara
efisiensi dan kapitalisasi pasar (MCAP) adalah positif pada saat sektor
perbankan dan pasar modal saling melengkapi, sebaliknya hubungannya
dapat menjadi negatif jika sektor perbankan dan pasar modal saling
bersaing. Selain kapitalisasi pasar, indeks persaingan perbankan yang
diwakili oleh Herfindahl Hirschman Index (LHHI) juga dapat memiliki
ekspektasi positif atau negatif terhadap tingkat efisiensi perbankan, karena
pada dasarnya tingginya konsentrasi pasar dapat menyebabkan rendahnya
kompetisi di sektor perbankan yang dapat menyebabkan bank menjadi
kurang efisien. Sedangkan menurut Demirguc-Kunt dan Levine (2000) serta
Casu dan Girardone (2009), semakin tinggi tingkat konsentrasi maka bank
akan semakin efisien. Pangsa pasar perbankan yang diukur dari
kepemilikan aset (MS) diekspektasikan memiliki pengaruh yang positif
terhadap tingkat efisiensi perbankan karena bank dengan pangsa pasar
yang lebih besar cenderung akan lebih efisien dibandingkan dengan bank
44
lain (Grigorian and Manole, 2002). Semakin besar aset (ASSET) yang
dimiliki suatu bank diharapkan dapat semakin meningkatkan efisiensi
bank tersebut karena bank-bank yang memiliki nilai aset lebih besar
cenderung dapat membayar biaya input yang lebih rendah dibandingkan
bank pesaingnya dan dapat meningkatkan return to scale melalui alokasi
biaya tetap.
Sementara itu, modal (CAP) yang dimiliki bank diekspektasikan
memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat efisiensi perbankan karena
bank dengan tingkat permodalan yang tinggi secara teknis dapat dikatakan
lebih efisien dan memiliki cadangan yang cukup untuk meminimalisir
dampak dari peningkatan risiko kredit. Kinerja perbankan yang diproksikan
dengan Return on Asset (ROA) diekspektasikan memiliki pengaruh yang
positif terhadap tingkat efisiensi bank karena bank yang lebih efisien dapat
menghasilkan return yang relatif lebih tinggi. Loan to Deposit Ratio (LDR)
diekspektasikan memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat efisiensi
perbankan karena semakin tinggi penyaluran kredit maka akan semakin
besar peluang profit bank, sehingga bank dapat meningkatkan skala usaha
dan efisiensinya. Net Interest Margin (NIM) dapat berpengaruh positif atau
negatif terhadap tingkat efisiensi bank. NIM yang tinggi dapat terjadi karena
tingkat efisiensi membaik, yang berarti terdapat hubungan positif.
Sedangkan hubungan negatif terjadi antara lain jika tingkat persaingan
perbankan rendah dan dapat menyebabkan efisiensi bank pun rendah.
Selanjutnya, ketidakefisienan tersebut dikompensasi dengan menaikkan
margin. Sebagai proksi dari beban yang dikeluarkan oleh bank, Overhead
Cost (D_OHC) diekspektasikan memiliki pengaruh yang negatif terhadap
tingkat efisiensi bank karena peningkatan pada biaya overhead dapat
mengindikasikan efisiensi bank menurun sepanjang tidak diiringi dengan
peningkatan kinerja keuangan. Non Performing Loan (NPL) yang merupakan
proksi dari risiko kredit memiliki pengaruh yang negatif terhadap tingkat
efisiensi bank karena pada dasarnya bank yang lebih efisien memiliki
kualitas portofolio yang lebih baik atau nilai NPL yang relatif kecil,
walaupun dalam beberapa kondisi tertentu efisiensi perbankan juga tidak
terlalu sensitif terhadap risiko kredit atau NPL. Variabel yang terakhir, yaitu
45
Variabel (Q)
GDP
0.002
***
0.005
***
-0.004
***
INF
-0.006
***
0.001
-0.010
***
INT_PUAB
0.081
***
0.071
***
0.028
***
MCAP
-0.010
***
-0.010
***
-0.007
LHHI
-0.224
***
0.159
-0.640
***
MS
0.372
2.454
**
-2.275
**
ASSET
-0.029
*
0.021
-0.040
CAP
0.236
**
0.631
***
-0.278
LDR
0.093
***
0.059
***
0.059
**
ROA
0.005
0.000
0.005
NIM
0.011
***
0.015
**
0.000
Delta OHC
0.105
0.529
-0.632
NPL
0.800
**
-0.072
0.722
LOAN
0.109
***
0.191
***
-0.062
DS1
-0.280
***
-0.023
-0.235
**
DS2
-0.296
***
-0.277
***
-0.036
DS3
-0.348
***
-0.376
***
-0.019
DS4
-0.329
***
-0.391
***
0.033
DS5
-0.114
-0.159
**
-0.036
CONST
1.332
***
-0.352
3.176
***
Wald Test
6746.140
3171.650
1014.030
p-value
0.000
0.000
0.000
Log Likelihood
2349.984
1631.528
1645.038
Observations
3132
3132
3132
Pure Technical
Efficiency (PTE)
Technical
Efficiency (TE)
Scale Efficiency
(SE)
Variabel
Expected Sign
Pure Technical
Efficiency (PTE)
Technical
Efficiency (TE)
Scale Efficiency
(SE)
GDP
Positif
Positif
Positif
Negatif
INF
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
INT_PUAB
Negatif
Positif
Positif
Positif
MCAP
No Prior Sign
Negatif
Negatif
Negatif
LHHI
No Prior Sign
Negatif
Positif
Negatif
MS
Positif
Positif
Positif
Negatif
ASSET
Positif
Negatif
Positif
Negatif
CAP
Positif
Positif
Positif
Negatif
LDR
Positif
Positif
Positif
Positif
ROA
Positif
Positif
Positif
Positif
NIM
No Prior Sign
Positif
Positif
Positif
D_OHC
Negatif
Positif
Positif
Negatif
NPL
Negatif
Positif
Negatif
Positif
LOAN
Positif
Positif
Positif
Negatif
kredit (LOAN) yang disalurkan oleh bank, memiliki pengaruh yang positif
terhadap tingkat efisiensi perbankan karena bagi bank kredit merupakan
sumber utama pendapatan, sehingga semakin tinggi pendapatan dapat
mencerminkan bank semakin efisien (perhitungan BOPO), walaupun kredit
yang disalurkan oleh bank akan tergantung dengan perkembangan dari
risiko kredit itu sendiri (Non Performing Loan). Selanjutnya, dilakukan
estimasi menggunakan model panel Tobit dengan hasil seperti yang
ditunjukkan dalam Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5. Hasil Regresi dengan Model Panel Tobit
Ket. Variabel Dependen: EFF (PTE, TE dan SE)
Tabel 6. Perbandingan Tanda Hasil Estimasi dengan Ekspektasi