40
Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan sebuah program
matematik non-parametric yang digunakan untuk estimasi frontier.
Metodologi DEA memiliki dua pendekatan: DEA dengan orientasi input
(input oriented), yaitu dengan mengubah proporsi input agar menghasilkan
output yang bernilai tetap, serta DEA dengan orientasi
output (
output
oriented), yaitu dengan
input yang tetap dapat menghasilkan
output yang
besar (lihat Grafik 25). Charnes, Cooper dan Rhodes (1978) mengusulkan
sebuah model yang memiliki orientasi input dan mengasumsikan Constant
Return to Scale (CRS). Asumsi CRS akan tepat digunakan untuk
mengestimasi nilai efisiensi menggunakan DEA dalam kondisi DMU
(Decision Making Unit) khususnya pada perbankan beroperasi pada skala
yang optimal. Kendala yang dihadapi oleh asumsi ini adalah pada kondisi
imperfect competition, ketika terdapat keterbatasan pendanaan dan hal
lainnya yang dapat menyebabkan DMU tidak dapat beroperasi secara
optimal. Untuk mengatasi permasalahan ini, Banker, Charnes dan Cooper
(1984) mengembangkan model DEA dengan asumsi Variable Return to Scale
(VRS).
a). Orientasi Input
Program
Linier CRS:
Program Linier VRS:
b). Orientasi Output
41
Program Linier CRS:
Program Linier VRS:
Grafik 25.
Data Envelopment Analysis (DEA)
Variabel yang digunakan sebagai input dan output dalam model DEA
mengacu pada hasil penelitian J. G. Garza-Garcia (2012). Selain itu,
pemilihan variabel input dan output tersebut juga didasarkan pada peran
industri perbankan sebagai lembaga intermediasi. Variabel yang digunakan
sebagai input di antaranya adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) dan beban
bunga, sedangkan output terdiri atas kredit dan pendapatan operasional
selain kredit. Tabel 3 dibawah merupakan deskripsi statistik dari variabel-
variabel tersebut.
Tabel 3. Deskripsi
Statistik Variabel Input-Output Efisiensi
Perbankan
Variabel
Mean
Std. Dev.
Min
Max
Beban Bunga
635
1,609
0
17,975
Dana Pihak Ketiga (DPK)
20,800
55,531
4
499,718
Kredit
16,442
42,839
1
432,441
Pendapatan Operasional
non Kredit
841
2,586
0
65,835
Input (Rp Milyar)
Output (Rp Milyar)
Sumber: Olahan Penulis
Skor efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan DEA selanjutnya
akan dianalisis bersama-sama dengan variabel pada tabel di atas dengan
menggunakan model panel Tobit. Adapun persamaan dari model tersebut
adalah sebagai berikut:
42
EFF
it
= β
0
+ β
1
GDP
t
+ β
2
INF
t
+ β
3
INT_PUAB
t
+ β
4
MCAP
t
+ β
5
LHHI
t
+ β
6
MS
it
+ β
7
ASSET
it
+ β
8
CAP
it
+ β
9
LDR
it
+ β
10
ROA
it
+ β
11
NIM
it
+ β
12
D_OHC
it
+ β
13
NPL
it
+ β
14
LOAN
it
+ β
15
DS1
it
+ β
16
DS2
it
+ β
17
DS3
it
+
β
18
DS4
it
+ β
19
DS5
it
+ ε
it
Variabel dependen yang digunakan dalam model di atas adalah skor
efisiensi hasil DEA yang terdiri atas PTE, TE, dan SE. PTE adalah skor
efisiensi yang diperoleh dengan menggunakan asumsi CRS, dan TE
menggunakan asumsi VRS. Sedangkan SE merupakan rasio dari CRS
terhadap VRS. Suatu bank yang memiliki nilai SE = 1 artinya bank tersebut
efisien, baik dibawah asumsi CRS maupun VRS.
Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan ialah: GDP
yang merupakan pertumbuhan GDP per kuartal; INF adalah inflasi dari
IHK; INT_PUAB adalah volatilitas suku bunga PUAB O/N; MCAP adalah
kapitalisasi pasar modal terhadap GDP; LHHI adalah indeks yang
mengukur tingkat persaingan bank; MS adalah pangsa pasar perbankan
berdasarkan total aset; ASSET adalah proksi dari ukuran perusahaan; CAP
adalah permodalan bank yang diproksikan oleh modal inti; LDR adalah
Loan to Deposit Ratio sebagai proksi likuiditas; ROA (Return on Asset) dan
Net Interest Margin (NIM) adalah proksi dari kinerja rentabilitas perbankan;
OHC (Overhead Cost) adalah proksi dari biaya overhead yang dikeluarkan
oleh bank; NPL (Non Performing Loan) adalah proksi dari risiko kredit
perbankan; LOAN adalah kredit yang diberikan oleh bank umum; serta DS1
sampai DS5 merupakan dummy status kepemilikan bank umum di
Indonesia (DS1: bank persero, DS2: bank devisa, DS3: bank non-devisa,
DS4: BPD, DS5: bank campuran). Adapun hipotesis (expected sign) yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (lihat tabel 4).