66
suku bunga depositonya akan memengaruhi atau diiringi dengan
pergerakan yang searah dengan suku bunga pada kelompok bank lainnya.
Kondisi ini juga terlihat pada Grafik 38 yang rata-rata pergerakan suku
bunga semua kelompok banknya cenderung searah. Oleh karena itu,
surveillance pergerakan suku bunga deposito dapat lebih difokuskan pada
bank-bank yang berada pada kelompok 1 karena perubahan suku bunga
deposito pada kelompok 1 akan memengaruhi pergerakan suku bunga
deposito pada kelompok bank lainnya.
Sumber: LBU, Bank Indonesia
Grafik 38. Pergerakan Rata-Rata Suku Bunga Deposito 1 Bulan
5.2
Alternatif Sumber Dana Perbankan
Mengingat saat ini sumber dana perbankan sebagian besar berasal
dari DPK, di masa depan perbankan perlu melakukan diversifikasi sumber
dana untuk mengantisipasi persaingan dalam menghimpun DPK yang
semakin ketat dan juga sebagai bagian dari liquidity management bank.
Terkait dengan hal tersebut, Pecking Order Theory (Myers, 1984)
menyatakan bahwa sumber pendanaan perusahaan untuk investasi
mempunyai urutan, yakni dimulai dari laba ditahan, pencairan atas surat-
surat berharga yang dimiliki, penerbitan surat hutang, dan terakhir
penerbitan saham. Manajemen keuangan yang baik sangat penting bagi
suatu perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Keputusan
yang tidak tepat dalam penentuan struktur modal atau pendanaan dapat
menyebabkan kesulitan keuangan, bahkan menyebabkan kebangkrutan.
Dari empat urutan sumber dana di atas terlihat bahwa perusahaan lebih
memilih sumber dana internal dibandingkan eksternal antara lain karena
67
risiko yang mungkin timbul (adverse selection). Adapun ketika
membutuhkan dana dari luar, perusahaan lebih memilih menerbitkan surat
berharga daripada menerbitkan saham (IPO), terutama karena biaya
informasi (information costs) atas penerbitan surat berharga yang lebih
rendah. Namun, hal ini bukan berarti perusahaan tidak bisa go public (IPO)
atau mendapatkan dana dari publik dengan menerbitkan saham.
Perusahaan tetap dapat go public jika akan melakukan ekspansi untuk
meningkatkan skala ekonomi perusahaan, terutama karena IPO dapat
memberikan manfaat kepada perusahaan, antara lain dalam hal posisi
tawar (bargaining position) yang lebih besar dibandingkan sebelum IPO jika
berhubungan dengan bank atau kreditur lainnya. Namun, yang perlu
diperhatikan adalah setelah menjadi perusahaan terbuka perusahaan
harus mempersiapkan diri dengan baik agar tidak timbul persoalan hukum,
karena setiap tindakan dan aktivitas perusahaan selalu ada hubungannya
dengan transparansi dan dapat berakibat hukum.
Berdasarkan kondisi di atas, dari 120 bank yang ada di Indonesia
(per Desember 2013) masih sedikit bank yang sumber dananya berasal dari
penerbitan surat berharga dan/atau penerbitan saham. Berdasarkan
kondisi ini bank pasti akan berusaha semampunya agar dapat bersaing
mendapatkan dana masyarakat (DPK). Usaha yang dilakukan oleh bank
dapat berupa pemberian hadiah (langsung dan tidak langsung), pemberian
suku bunga spesial, atau bentuk-bentuk pelayanan dan pendekatan
lainnya kepada masyarakat/nasabah. Saat ini terdapat 38 bank yang sudah
IPO (sekitar 32% dari total bank). Sementara itu, dari sisi penerbitan surat
berharga, pangsa surat berharga yang diterbitkan terhadap total sumber
dana perbankan sangat rendah, yakni hanya sebesar 1,73%. Jumlah bank
yang tercatat mempunyai outstanding surat berharga yang diterbitkan
sebanyak 29 bank (Desember 2013) dengan nilai sebesar Rp54,5 Triliun.
Jika dilakukan perbandingan tingkat suku bunga, suku bunga obligasi
yang diterbitkan oleh bank relatif lebih tinggi dari rata-rata suku bunga
deposito dengan spread yang cukup bervariasi. Hal ini dapat menyebabkan
biaya dana bank meningkat namun dari sisi ALMA bank dapat
meminimalkan liquidity mismatch. Suku bunga obligasi yang lebih tinggi
68
tersebut antara lain terkait dengan rating perusahaan/surat berharga,
kondisi pasar pada saat surat berharga diterbitkan, track record penerbit
obligasi, serta inflasi dan suku bunga yang berlaku saat itu. Kondisi suku
bunga perbankan saat ini yang relatif tinggi dapat men-discourage bank
untuk menerbitkan surat berharga karena kondisi ini mendorong
masyarakat lebih memilih untuk menempatkan dananya di perbankan,
sedangkan di sisi lain, surat berharga yang akan diterbitkan suku
bunganya menjadi mahal/tinggi yang pada akhirnya dapat membebani
bank.
Sumber: LBU – Bank Indonesia, dan IBPA
Grafik 39.
Perbandingan Suku Bunga Deposito 1 Bulan dan Obligasi
Dalam perhitungan dan penetapan suku bunga simpanan dan kredit,
serta dalam pengendalian risiko suku bunga, bank menerapkan
Assets and
Liabilities Management (ALMA). Untuk mendukung efektifitas pelaksanaan
ALMA tersebut, bank membentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO)
yang besaran struktur organisasi ALCO tersebut disesuaikan dengan
volume dan kompleksitas transaksi bank. Secara umum, anggota ALCO
terdiri atas pejabat atau staf dari bidang perkreditan, treasury, pendanaan,
serta direksi terkait. Tanggung jawab ALCO antara lain adalah melakukan
pengkajian ulang terhadap penetapan harga (pricing) aktiva dan pasiva
untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil
penanaman dana, meminimumkan biaya dana, dan memelihara struktur
neraca bank sesuai dengan strategi ALMA bank. Kemampuan ALMA yang