Kata pengantar



Yüklə 0,57 Mb.
səhifə26/28
tarix24.04.2018
ölçüsü0,57 Mb.
#40124
1   ...   20   21   22   23   24   25   26   27   28

4. Suku Bombacaceae

Warga suku ini hampir selalu pohon-pohon yang dapat menjadi tinggi besar, mempunyai sisik-sisik atau rambut-rambut bintang, daun tunggal atau majemuk menjari, duduknya tersebar dengan daun penumpu. Bunga kadang-kadang besar dengan warna yang menarik, banci, aktinomorf. Daun kelopak 4 – 5, biasanya berlekatan, dalam kuncup tersusun seperti katup. Daun mahkota 5 tersusun seperti genting, dan dalam kuncup seperti terpilin ke satu arah. Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota dan duduk berhadapan dengan daun-daun mahkota, kebanyakan lebih banyak, dapat sampai banyak sekali. Bila jumlahnya besar seringkali berlekatan membentuk buluh atau tersusun dalam berkas-berkas. Kepala sari beruang 1 – 2 atau lebih, serbuk sari dengan permukaan yang licin. Bakal buah menumpang sampai setengah tenggelam, beruang 2 – 5, tiap ruang berisi 2 sampai banyak bakal biji. Buahnya buah kendaga, seringkali pecah dengan membelah ruang, sisi dalam kulitnya sering berambut. Biji dengan atau tanpa endosperm, sering bersalut. Suku ini hanya mencakup sekitar 140 jenis yang terbagi dalam 20-an marga, terutama terdapat di daerah tropika.

Beberapa contoh yang penting ialah:

Bombax (Salmalia): B. malabaricum (S. malabarica) (randu alas, kapok hutan), di jawa hanya berupa relik di tepi-tepi jalan atau makam-makam.

Ceiba (Eriodendron): C. pentandra (E. anfractuosum), penghasil kapok.

Adansonia: A. digitata. Durio: D. zibethinus (durian), sejenis buah yang kontroversial, salut bijinya dimakan,

D. kutejensis (durian Kutai).
5. Suku Malvaceae

Terna atau semak-semak, jarang berupa pohon, seringkali dengan batang yang mempunyai serabutserabut kulit, serta penutup permukaan organ-organ tertentu yang berupa rambut-rambut bintang atau sisik-sisik. Daun tunggal, bertepi rata atau berlekuk beraneka ragam, kebanyakan bertulang menjari, duduknya tersebar, mempunyai daun penumpu. Bunga besar, banci, aktinomorf, daun kelopak 4 – 5, sedikit banyak berlekatan, dengan susunan seperti katup, disamping itu seringkali terdapat kelopak tambahan, daun mahkota 5, bebas satu sama lain, tetapi pada pangkal sering berlekatan dengan buluh (“columna”) yang merupakan perlekatan tangkai-tangkai sarinya, letaknya seperti genting. Benang sari banyak dengan tangkai sari yang berlekatan membentuk suatu kolom yang berongga menyelubungi putik dan pada bagian atas terbagi-bagi dalam cabang-cabang yang masing-masing mendukung kepala sari yang hanya beruang 1 dan membuka dengan celah yang membujur, serbuk sari dengan permukaan berbenjol-benjol. Bakal buah menumpang, beruang 2 atau beruang banyak, seringkali beruang 5 dengan 1 sampai banyak bakal biji, tangkai putik sama banyaknya dengan jumlah ruang dalam bakal buah atau 2 x jumlah ruang. Buahnya buah kendaga atau buah berbelah.

Biji kebanyakan mempunyai endosperm dan lembaga yang lurus atau bengkok. Malvaceae ditaksir meliputi 900 jenis, terbagi dalam sekitar 50 marga, tersebar dari daerah tropika sampai ke daerah iklim sedang. Banyak diantara warga suku ini yang merupakan tanaman budidaya yang penting.

Contoh-contoh:



Gossypium: G. herbaceum, G. barbadense, G. arboreum, G. peruvianum, G. hirsutum (semuanya dinamakan kapas), penghasil bahan sandang yang sangat penting. Hibiscus: H. sabdariffa, H. cannabinus, penghasil serat untuk pembuatan karung, H. tiliaceus (waru), H. rosa-sinensis (kembang sepatu), H. schizopetalus. Thespesia: T. populnea (waru laut).

Urena: U. lobata (pulutan).

Sida: S. retusa, S. rhombifolia (sidaguri).

Althaea: A. Officinalis, akar dan daunnya berkhasiat A. rosea (tanaman hias). Abutilon: Ab. Indicum, Ab. Hirtum, ab. Striatum. Malvaviscus: M. arboreus, tanaman hias.

4) Bangsa Cucurbitales

Bangsa ini hanya terdiri atas satu suku saja, yaitu suku Cucurbitaceae, yang mempunyai ciriciri sebagai berikut :

Kebanyakan berupa terna annual, jarang sekali berupa semak atau perdu, biasanya memanjat dengan menggunakan sulur-sulur alat-alat pembelit yang merupakan metamorfosis cabang, dahan atau kadang-kadang daun penumpu. Daun tunggal, berlekuk, berbagi, sampai mejemuk menjari, tanpa daun penumpu, biasanya duduk tersebar. Bunga aktinomorf, hampir selalu berkelamin tunggal, berumah satu, tetrasiklik, pentamer. Bagian ujung daun-daun mahkota tersusun seperti katup.

Benang sari berjumlah 5, jarang bebas, kebanyakan sedikit banyak berlekatan satu sama lain, kepala sari beruang dua, dengan ruang sari terlipat, menghadap ke luar, kelima-limanya bergabung membentuk sinandrium di pusat, atau empat dari kelima kepala sari itu berpasang-pasangan. Bakal buah tenggelam, kebanyakan beruang tiga, dalam, dalam masing-masing ruang terdapat dua tembuni yang membengkok keluar dengan kebanyakan sejumlah besar bakal biji (ada kalanya hanya satu), masing-masing dengan dua selaput kulit biji. Tangkai kepala putik dengan kepala putik yang berbagi tiga seperti garpu. Buahnya pada umumnya berupa buah buni, jarang seperti buah kendaga. Biji tanpa endosperm.

Suku ini mencakup kira-kira 800 jenis yang terbagi dalam ± 100 marga, terutama teragih di daerah-daerah beriklim panas. Banyak diantara warganya yang buahnya dimakan sebagai buah segar, digunakan sebagai sayuran, atau digunakan untuk keperluan lain.

Contoh-contoh:



Cucurbita: C. moschata (waluh), buahnya dapat dimakan sebagai kolak atau digunakan dalam pembuatan makanan lain, C. pepo. Luffa: L. cylindrica (bestru), L. acutangula (oyong, cemeh), buah yang muda dimakan sebagai sayur.

Sechium: S. edule (waluh jipang), buah yang muda sebagai sayur.

Legenaria: L. leucantha (labu air), buah untuk sayuran.

Citrullus: C. vulgaris (semangka), buah segar; C. colocynthis.

Momordica: M. charantia (pare ayam), buah muda untuk sayur

Cucumis: C. sativus (mentimun), buah yang muda sebagai sayuran; C. melo (buah melun), buah segar.

Benincasa: B. hispida (beligo), buah untuk pembuatan manisan (tangkuwah), juga sebagai sayur. Trichosanthes: T. anguina (pare belut), buah sebagai sayuran.

Bryonia: B. dioica. Coccinia: C. cordifolia (tapasan).

5. Bangsa Rosidae

Bangsa ini terdiri atas terna, semak, atau pohon dengan daun-daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga merupakan bunga banci, karena reduksi dapat menjadi berkelamin tunggal, jelas mempunyai hiasan bunga yang dapat dibedakan antara kelopak dan mahkotanya, mahkota berdaun mahkota bebas, dan kebanyakan berbilangan 5. Jumlah benang sari sama dengan jumlah daun mahkota, ada yang dua kali lipat atau banyak, jarang lebih sedikit daripada jumlah daun mahkotanya. Bakal buah sama dengan jumlah daun mahkota atau kurang, bebas, dapat berupa bakal buah beruang banyak dengan tembuni sentral.

Dasar bunga berbentuk cakram , melebar atau cekung dengan bagian-bagian bunga yaitu mulai dari kelopak sampai benang-benang sari pada tepinya. Bakal buah seringkali terdapat dalam cekungan dasar bunga dan diselubungi dasar bunga itu, hingga letak bakal buah menjadi tenggelam. Ordo Rosidae terdiri dari suku-suku:

1. Crasulaceae



Ciri-ciri: Suku ini merupakan berbentuk terna atau semak dengan daun-daun tunggal atau majemuk tanpa daun penumpu. Bunga tersusun dalam bunga majemuk yang bersifat simos, aktinomorf, kebanyakan banci, mempunyai kelopak dan mahkota yang kebnayakan berbilangan 5, tetapi ada juga yang berbilangan 3-32. Benang sari sama banyaknya dengan daun-daun mahkota atau 2 x lipat.

Bakal buah 3 tau lebih, bebas atau sebagian berlekatan dengan sisik kecil pada pangkalnya. Bakal biji banyak, tersusun dari 2 baris pada kampuh perut , masing-masing mempunyai 2 integumen.

Buahnya buah bumbung dengan biji-biji yang kecil tanpa endosperm.

Suku ini merupakan suau suku yang cukup besar, meliputi 1.300 jenis yang terbagi sekitar 30 marga, kebanyakan merupakan tumbuhan daerah beriklim sedang sampai daerah yang lebih panas, umumnya terdapat di atas tanah-tanah berbatu cadas, yang menunjukkan bentuk-bentuk adaptasi terhadap keadaan kurang air, olah sebab itu umumnya berupa sukulenta.

Contoh tanaman suku Crasulaceae :

Crasula pyramidalis, C. columnaris, Sedum palustre, S. aizoon, S. koloniense, Semperpivivum acumunatum, S. soboliferum, S. arachnoideum.

Seperti Kalanchoe crenata, K. piñata dapat berkembang biak dengan kuncup-kuncup daun, yang terbentuk dalam toreh-toreh pada tepi daunnya.
2. Saxifragaceae

Ciri-ciri: Suku ini merupakan terna, atau tumbuhan berkayu, mempunai daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan dengan atau tanpa daun penumpu yang kecil. Suku ini mempunyai bunga banci, aktinomorf atau zigomorf, dengan kelopak dan mahkota yang jelas berbeda, sering dengankelopak saja atau tanpa hiasan bunga, kebyakan berbilangan 5. Benang sari 2 x lipat jumlah daun-daun hiasan bunga atau sama banyak, jarang, banyak sekali. Bakal buah menumpang, bila berlekatan dengan dasar bunganya yang cekung menjadi tenggelam atau setengah tenggelam dengan tangkai putik yang bebas. Bakal biji banyak terdapat pada tembuni yang tebal.

Buah merupakan buah kendaga, banyak mengandung biji yang mempunyai endosperm dengan lembaga yang lurus dan kecil. Warga suku ini sanngat heterogen, mencakup 1.100 jenis, terbagi dalam 80 marga



Penyebaran: terdapat di seluruh permukaan bumi, dan paling sedikit di daerah tropika.

Contoh tanaman suku ini adalah:

Saxifraga flagellaris, S trifulcali, S. sarmentosa, Hydrangea hortensia, H. opuloides, Ribus rubrum, R. nigrum, R. grossularia, Philadelphus pallidus, Ph. Coronaries, Deutzia scabra, D. gracilis.
3. Chepalotaceae

Ciri-ciri : merupakan terna perenial dengan rimpang di bawah tanah yang pendek. Daun dua macam, sebagian tunggal pipih, jorong, tidak bertulang, sebagian berbentuk seperti piala pada Nepenthaceae.

Bunga dalam tandan pada ujung batang, banci, aktinomorf, mempunyai tenda bunga yang berbilangan 6. benang sari 12, yang 6 lebih panjang daripada yang 6 lainnya, mempunyai tangkai sari yang bebas, kepala sari dengan 2 ruang sari dan membuka dengan celah yang membujur. Bakal buah 6, bebas, menumpang, masing-masing dengan 1-2 bakal biji. Buahnya buah bumbung, , bertangkai pendek, berambut, masing-masing dengan satu bji. Biji mempunyai endosperm yang berdaging, dengan lembaga kecil yang lurus. Sifat suku ini adalah monotipik, hanya terdiri atas 1 jenis.



Penyebaran: Australia barat daya, yaitu : Cephalotus follicularis.
4. Pitosporaceae

Ciri-ciri: merupakan jenis pohon, perdu atau liana dengan saluran-saluran resin di luar floem, kadang-kadang berduri. Daun berseling, tunggal, berkarang, tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal, terpisah-pisah atau tersusun dalam malai rata, masing-masing mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun mahkota dan 5 benang sari yang duduknya berseling dengan daun-daun mahkotanya. Kepala sari mempunyai 2 ruang sari, menghadap ke dalam, membuka secara membujur atau membentuk liang. Bakal buah menumpang, duduk atau bertangkai pendek, , beruang 1 dengan 25 tembuni pada dindingnya, kadang-kadang beruang 25 dengan sekat-sekat yang sempurna atau tidak, berisi banyak bakal biji masing-masing dengan 1 integumen. Buahnya buah kendaga atau buah buni, biji dalam daging buah, jarang berayap, mempunyai endosperm dan lembaga yang sangat kecil. Suku ini meliputi sekitar 200 jenis yang terbagi dalam 9 marga,

Penyebaran: daerah tropika dan daerah-darah lain yang beriklim panas.

Contoh tanamannya adalah:

5. Pittosporum viridiflorum, P. tobira, P. undulatum, Sollya fresiformis.

Kegunaan: Sebagai tanaman hias
5. Cunoniaceae

Ciri-ciri: pohon atau perdu dengan daun tunggal tau majemuk yang duduknya berhadapan atau berkarang yang mempunyai daun penumpu. Anak daun sering dengan tepi bergerigi dan berkelenjar.

Daun penumpu kadang-kadang besar, bersatu atau berpasangan dalam ketiak daun. Bunga kecil, banci atau berkelamin tunggal, dan jika berkelamin tunggal berumah 2., aktinomorf, terpisah-pisah atau tersusun dalam bunga majemuk berupa bongkol atau malai. Hiasan bnga terdiri dari kelopak dan mahkota, kedua-duanya berbilangan 46, kadang-kadang tidak ada mahkota. Benang sari kebanyakan 2 x lipat jumlah daun mahkota dan duduk berseling dengan daun-daun mahkota, tangkai sari bebas, kepala sari dengan 2 ruang sari, membuka dengan celah membujur. Pada dasar bunga terdapat cakram. Bakal buah menumpang, kadag-kadang tenggelam, bebas atau berlekatan menjadi satu bakal buah dengan 25 ruang, tangkai putik yang bebas, banyak atau sedikit bakal biji. Buahnya buah kendaga atau keras, biji dengan banyak endosperm dan lembaga yang kecil. Suku ini meliputi sekitar 250 jenis yang terbagi dalam 26 marga.



Penyebaran: penghuni belahan bumi selatan.

Contoh tanaman suku ini adalah:

6. Cunonia capensis, Ceratopetalum apetalum, C. gummiferum.
6. Suku Rosaceae

Ciri-ciri :

Terna atau tumbuhan berkayu

Daun tunggalatau majemuk, duduk tersebar atau berkarang mempunyai sepasang daun penumpu.

Bunga banci, aktinomorf hiasan bunga biasanya berbilangan lima.

Dasar bunga rata berbentuk cawan, du bagian tengah kadang-kadang cembung.

Hiasan bunga dan benang sari biasanya terdapat pada tepi dasar bunga.

Tangkai sari bebas, kepala sari beruang dua membuka dengan celah membujur.

Bakal buah 1-banyak, bebas atau berlekatan satu sama lain, kadang berlekatan dengan sumbu bunga sehingga merupakan bakal buah tenggelam.

Dalam tiap bakal buah terdapat dua bakal biji

Buah bermacam-macam, dapat berupa buah keras, buah kurung, buah bumbung atau buah apel.

Suku ini tergolong suku yang besar mempunyai sekitar 2000 jenis yang terbagi dalam ± 100 marga tersebar di seluruh permukaan bumi.



Contoh :

l Rosa gallica, R. damascene, R. canina

l Rubus idaeceus, R. rosifolius, R. fraxinifolius

l Pyrus malus, P. communis

l Prunus armeniaca, Pr. domestica, Pr. cerasus

l Eriobotrya japonica

l Mespilus germanica

l Hagenia abissinyca

l Quillaja saponaria

l Cydonia vulgaris

l Fragaria vesca (arbe)

l Amygdalus communis



Manfaat :

  • Penghasil minyak wangi

  • Buahnya dapat dimakan

  • Berguna dalam obat-obatan

  • Penyedap masakan


7. Suku Bromeliaceae

Ciri-ciri :

  • Pohon atau perdu seringkali berduri atau berambut

  • Daun tunggal atau majemuk beranak daun 3 atau menyirip gasal, duduk berhadapan atau berkarang mempunyai daun penumpu.

  • Bunga kecil terssusun dalam bongkol, tandan atau bulir dalam ketiak daun pada ujung batang.

  • Berkelamin tunggal, berumah dua, aktinomorf.

  • Hiasan bunga terdiri atas kelopak, dan mahkota yang berbilangan 4-6.

  • Benang sari 2 x lipat jumlah daun-daun hiasan bunga.

  • Pada bunga betina terdapat rudimen benang-benang sari 2-5 bakal buah yang bebas dengan 2- 5 tangkai putik yang bebas.

  • Biji melekat pada kempuh perut.

  • Buah bumbung denagn 2-3 biji dengan endosperm berdaging, lembaga dengan daun lembaga yang pipih.

  • Suku ini hanya terdiri atas 1 marga dengan 18 jenis yang tumbuh di kepualuanAntillen dan di pegunungan Andes di Amerika Selatan.

Contoh : Brunellia comocladifolia
8. Suku Connaraceae

Cirri-ciri :

Pohon, perdu atau tumbuhan memanjat

Daun majemuk beranak daun 1-3 atau menyirip gasal, duduknya menyeling atau tersebar, tanpa daun penumpu.

Bunga banci aktinomorf atau agak zigomorf tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan atau malai.

Hiasan bunga berupa kelopak dan mahkota berbilanga lima.

Benang sari 10 atau 5, kepala sari beruang 2membuka dengan celah membujur.

Bakal buah 1-2, bebas, masing-masing mempunyai bakal buah beruang 1 dengan 2 bakal biji.

Kebanyakan hanya 1 bakal buah yang berkembang beruapa buah bumbung berisi 1 biji.

Buju sering mempunyai salut biji dengan atau tanpa endosperm.

Dalam suku ini tercakup kurang lebih 150 jenis yang terbagi dalam ± 24 marga, terutama tersebar di

daerah tropika.

Contoh : Connarus monocarpus
9. Suku Leguminosae

Ciri-ciri :


  • Merupakan saru diantara 3 suku terbesar (Leguminosae, Graminaea, Orchidaceae).

  • Termasuk tumbuhan buju tertutup (Angiospermae).

  • Ciri khasnya adalah buah polong

  • Biji terdapat pada kampuh perut, bila masak kering pecah.

  • Suku ini meliputi 11.500 jenis yang terbagi dalam lebih dari 500 marga. Karena besarnya suku ini lagi pula pada bunganya terdapat sifat-sifat yang karakteristik. Maka suku ini ada yang memecah menjadi 3 suku :

10. Suku Mimosaceae



Ciri-ciri :

Mencakup terna, semak, perdu dan pohon-pohon kadang berduri.

Daun majemuk menyirip ganda tanpa daun penumpu.

lBunga banci yang aktinomorf, mempunyai kelopak berbilangan 4-5 yang berlekatan.

Benang sari 2 x lipat jumlah daun mahkota atau banyak.

Tangkai sari bebas atau berlekatan.

Bunga terangkai dalam bunga majemuk berbentuk bongkol.

Bakal buah menumpang, beruang 1, bakal biji dalam 2 baris pada dinding bakal buah.

Buah merupakan polong yang bila masak menjadi kering dan terputus-putus menjadi beberapa bagian.

Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm.

Suku ini terdiri tidak kurang dari 1.500 jenis yang terbagi dalam ± 40 marga, tersebar di seluruh bagian bumi yang beriklim panas.

Contoh :

lMimosa pudica, M. invisa

lParkia speciosa, P. javanica, P. intermedia

lLeucaena glauca, L. leucucephala, L. glabrata

lAcacia cathecu, A. decurrens, A. senegal, A. villosa

lPithecellobium lobatum, P. spruceanum, P. saman



Albizzia falcate, A. sumatrana, A. stipulata

Calliandra brevipes, C. haematoma, C. stipulate

Entada phaseoloides

Manfaat :

  • Memperbaiki kesuburan tanah dan menekan pertumbuhan alang-alang.

  • Penghasil zat penyamak.

  • Tanaman hias.

  • Program-program penghijauan.

  • Makanan.

11. Suku Papilionaceae



Ciri-ciri :

  • Terna, semak, perdu, atau pohon.

  • Daun tunggal atau majemuk.

  • Bunga banci zigomorf, kelopak berbilangan lima, pada pangkal berlekatan.

  • Mahkota berbentuk kupu-kupu terdiri atas lima daun mahkota dengan sususnan yang khas :

  • 1 paling besar disebut bendera (veksilum)

  • 2 di samping sama besar disebut sayap (ala)

  • 2 lagi sempit berlekatan disebut lunas (carina)

  • Benang sari biasanya 10 dengan tangkai sari yang berlekatan, kepala sari membuka dengan celah membujur.

  • Buahnya berupa polong yang bila masak menjadi kering dan pecah.

  • Biji tanpa atau dengan sedikit endosperm.

  • Cadangan makan untuk lembaga terutama tersimpan dalam daun lembaganya.

Contoh :

Soja max (kedelai)

Phaseolus radiatus, Ph. mungo, Ph. lunatus, Ph. vulgaris

Arachis hypogaea(kacang tanah),

Pisum sativum(kacang kapri)

Canavalia ensiformis(kara pedang)

Mucuna pruriens(kara benguk)

Cajanus cajan(kacang hiris)

Crotalaria juncea, Cr. usaramoensis, Cr. anagyroides

Indigofera sumatrana, I. endecaohylla

Tephrosia maxima

Sesbania grandiflora (janti)

Centrosema pubescens

Calopogonium muconoides

Psophocarpus tetragonolobus (kacang kecipir)

Clitoria ternatea (kembang telang)

Pterocarpus undica (angsana kembang)

Dalbergia latifolia (angsana keling)

Myroxylon balsamun

Erythrina variegate (dadap)

Vicia faba (kacang babi)

Voandzeia subterranean (kacang bogor)

Manfaat :

  • Bahan pangan dengan nilai gizi yang tinggi karena kandungannya akan protein, lemak dan vitamin-vitamin dalam bijinya.

  • Daun-daun muda jenis tertentu dapat dimakan sebagai sayuran.

  • Pupuk hijau

  • Ditanam untuk makanan ternak


12. Suku Cesalpiniaceae

Ciri-ciri :

  • Hampir semua berupa perdu atau pohon.

  • Daun selalu majemuk menyirip.

  • Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu tetapi tidak ada yang berlekatan.

  • Benang sari 10, biasanya bebas atau berlekatan.

  • Buahnya polong atau berdaging dan tidak membuka, sering kali bersayap.

  • Biji dengan endosperm tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar.

  • Suku ini meliputi sekitar 10.000 jenis yang terbagi dalam ± 800 narga tersebar di seluruh permukaan bumi daerah iklim sedang maupun daerah-daerah panas.

Contoh :

Caesalpinia pulcherima, C. sappan

Cassia siamea, C. javanica, C. alata, C. occodentalis, C. fistula

Tamarindus indica

Bauhunia purpurea, B. tomentosa

Cynometra cauliflora

Dialium indum

Inocarpus edulis

Delonix regia

Amherstia nobilis

Saraca indica, S. declinata

Manfaat :

Tanaman hias

Makanan

Bahan bangunan


Bangsa Campanulate (Asterales, Synandrae)

Ciri-ciri:



    • Biasanya berupa terna, jarang berupa tumbuhan berkayu

    • Sering mempunyai saluran bergetah atau kelenjar-kelenjar minyak

    • Daun tunggal, duduk berhadapan atau tersebar

    • Biasanya tanpa daun penumpu

    • Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos, dengan kecendrungan untuk pembentukan bunga cawan atau bongkol

    • Bakal buah hampir selalu tenggelam

    • Biji endosperm selular

Terdiri dari dua suku yaitu:

Campanulaceae

Compositse (Asteracae)

13. Campanulaceae

Ciri-ciri:



    • Terna, semak-semak kecil, jarang berupa tumnuhan berkayu

    • Memiliki saluran getah yang beruas-ruas

    • Daun tunggal kadang-kadang berbagi sangat dalam

    • Daun duduk tersebar jarang berhadapan

    • Tanpa daun penumpu

    • Bunga banci

    • Aktinomorf atau zygomorf

    • Kelopak terdiri atas 5 daun kelopak

    • Daun-daun mahkota berlekatan, adakalanya bebas

    • Benang sari sama banyaknya dengan taju-taju daun mahkota atau berjumlah 3-10

    • Duduknya berseling dengan daun mahkota

    • Bakal buah tenggelam atau setengah tenggelam

Contoh-contoh dari suku ini adalah sbb:

* Genus Campanula



Campanula allionii

C. tracheium

C. patula

* Genus Phyteuma



Phyteuma comosum

*Genus Lobelia



Lobelia inflata berkhasiat obat

L. uranocoma

L. splendens

* Genus Adenophora

A. lilifolia

* genus Platycodon



P. grandiflorum

* Genus Isotama



I. longifolia
Yüklə 0,57 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   20   21   22   23   24   25   26   27   28




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə