Kata pengantar


DESKRIPSI 16.1. DEFENISI DAN KEPENTINGAN



Yüklə 0,57 Mb.
səhifə22/28
tarix24.04.2018
ölçüsü0,57 Mb.
#40124
1   ...   18   19   20   21   22   23   24   25   ...   28

DESKRIPSI

16.1. DEFENISI DAN KEPENTINGAN


Deskripsi disebut juga pertelaan, yaitu penggambaran dengan kata-kata mengenai batasan suatu takson. Dalam penerbitan yang memuat hasil penelitian botani sistematika maka deskripsi merupakan bagian yang terpenting karena memuat data-data baku penelitian, jadi menyimpan kumpulan pengetahuan tentang takson-takson itu. Deskripsi umumnya berisi sifat-sifat beserta cirinya, yang untuk sebagian besar bersumber pada sifat-sifat morfologi tumbuhan. Deskripsi mengenai tumbuhan dapat dilihat di buku-buku botani dan flora, misalnya: Blumea, Kew Bulletin, Flora Malesiana dan lain-lain.

16.2. BENTUK DAN ISI DESKRIPSI


Deskripsi tumbuhan harus singkat, tepat, terperinci lengkap dan menyeluruh dan dapat dibandingkan sesamanya. Penyusunan deskripsi umumnya mengikuti suatu pola tertentu yang urutan-urutannya konsisten, yaitu mulai dari yang umum ke khusus, dari dasar ke ujung. Secara garis besar, urutan yang umum diikuti dalam mendeskripsi suatu takson tumbuhan tinggi adalah:

  1. habit

  2. akar

  3. batang

  4. cabang dan ranting

  5. daun

  6. kuncup

  7. perbungaan dan bunga

  8. perbuahan dan buah

  9. biji

  10. kecambah dan semai

Dalam botani sistematik, dikenal dua macam deskripsi yaitu deskripsi analisis dan diagnosis. Deskripsi analisis berisi penggambaran secara lengkap dan terperinci dengan kata-kata tentang batasan takson, sedangkan diagnosis merupakan uraian singkat yang hanya memuat ciri utama terpenting yang khas untuk suatu takson sehingga memungkinkan orang membedakannya dengan segera dari kerabat-kerabat dekatnya.

PENCIRIAN

17.1. DEFENISI


Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya. Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu.

17.2. MACAM SIFAT TAKSONOMI


  1. Sifat kuantitatif

  2. Sifat kualitatif

Sifat taksonomi kuantitatif adalah sifat yang cirinya yang dapat dinilai secara langsung dengan cara menghitung atau mengukur, dan dinyatakan dalam angka. Contohnya: lebar daun, panjang perbungaan yang dinyatakan dalam cm atau jumlah benang sari, jumlah lembar mahkota bunga yang dinyatakan dalam angka. Sifat kualitatif digambarkan dengan bentuk dan dideskripsikan bukan dalam angka. Contohnya: duduk daun berhadapan, berseling, buah buni atau buah kotak.Sifat kualitatif mempunyai nilai yang lebih penting daripada sifat kuantitatif, sebab sifat kuantitatif kadang-kadang mempunyai kisaran yang luas terutama pada sifat yang berasal dari bagian vegetatif yang seringkali dipengaruhi faktor-faktor lingkungan. Sifat taksonomi juga dapat digolongkan atas sifat yang baik dan sifat yang jelek. Sifat yang baik untuk keperluan botani sistematik adalah tidak mudah terpengaruh faktor lingkungan, variasinya konsisten atau relatif stabil dalam populasi taksa itu.


SUMBER BUKTI TAKSONOMI




18.1. PERANAN SUMBER BUKTI TAKSONOMI


Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang dipakai sebagai bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses pertumbuhan tumbuhan itu.

18.2. BEBERAPA SUMBER BUKTI TAKSONOMI


Berikut ini akan diungkapkan beberapa cabang biologi yang dapat dijadikan sebagai sumber bukti taksonomi:

  1. Morfologi

Data morfologi hingga sekarang masih tetap dipakai karena mudah diamati dan praktis digunakan untuk kunci determinasi. Sifat yang mantap pada data morfologi adalah organ generatifÕ bunga dan buah. Data morfologi berupa organ vegetatif yang sering dipakai antara lain: habit, akar banir, penyebaran bulu pada bagian-bagian tumbuhan. Data morfologi sering menunjukkan cara-cara tumbuhan tersebut mengadaptasikan diri dengan lingkungannya dan evolusinya. Penggunaan: Melastomataceae ditentukan berdasarkan bentuk morfologi daunnya Cucurbitaceae ditentukan berdasarkan sulurnya.

  1. Embriologi

Banyak macam data embriologi yang digunakan untuk memecahkan masalah taksonomi. Data tersebut berasal dari beberapa sumber baik yang berkaitan dengan struktur maupun proses, seperti: kepala sari, gametofit jantan, gametofit betina, bakal biji, pembuahan, endosperma, kulit biji, apomiksis dan poliembrio. Pembagian utama Dikotil dan Monokotil didasarkan pada satu sifat embrio (lembaga), tapi untuk taksa rendah masih jarang digunakan.

  1. AnatomiDalam mendeterminasi, menunjukkan kecondongan evolusi atau kekerabatan secara filogeni. Data anatomi ini banyak digunakan untuk mendeterminasi kayu-kayu ekonomis. Beberapa contoh pemakaian data anatomi dalam taksonomi:

Orang menyimpulkan keprimitifan suku-suku Ranales diperkuat dengan tidak adanya pembuluh tapis; sifat ini juga dimiliki Gymnospermae dan Pteridophyta.

    • Susunan sel pelindung stomata berbeda-beda dan mantap untuk marga atau di atasnya.

    • Kerapatan stomata bisa membantu sampai jenis

    • Anatomi bunga; adanya bekas-bekas ikatan pembuluh meski bunga tereduksi, sehingga orang dapat membuktikan adanya bekas-bekas mahkota pada Fagaceae, sehingga memperkuat dugaan bahwa suku tersebut dan sebangsanya mempunyai bunga yang tidak primitif.

  1. Palinologi

Palinologi adalah studi tentang serbuk sari dan spora. Serbuk sari menjadi sumberr taksonomi yang penting. Variasi yang diperlihatkan serbuk sari antara lain adalah jumlah dan letak alur dan lubang di permukaannya, bentuk ukiran eksin (lapisan luar serbuk sari) serta bentuk umum dan ukurannya. Serbuk sari bisa khas untuk jenis, marga atau suku

  1. Sitologi

Sitologi adalah ilmu tentang seluk beluk sel. Meskipun istilah sitologi menyangkut semua aspek sel, namun bila dikaitkan dengan taksonomi, pembahasan difokuskan pada kromosom dan berbagai atributnya. Berbagai data kromosom yang digunakan untuk tujuan taksonomi, yaitu: jumlah, ukuran dan bentuk, perilaku pada waktu meiosis: diambil kariotipe (keadaan kromosom pada tingkat metaphase dalam proses mitosis), meliputi ukuran panjang kromosom, letak sentromer, ada tidaknya satelit.

    • Ukuran kromosom mantap untuk jenis

    • Jumlah kromosom semua individu yang tergolong satu jenis itu umumnya sama, kecuali dalam beberapa jenis tertentu.

Secara garis besar terdapat tiga macam jumlah kromosom:

      1. Sama untuk seluruh anggota golongan, misalnya Pinus seluruh jenisnya mempunyai n = 12

      2. Kelipatan jumlah kromosom sehingga terjadi deret poliploidi pada anggota suatu golongan tumbuhan, misalnya Taraxacum (Compositae): 2n = 16, 24, 32, 40, 48,. Dalam deret ini 8 merupakan jumlah dasar.

      3. Jumlah kromosom tidak beraturan disebut aneuploid, misalnya Brassica: n = 6, 7, 8, 9, atau 10




  1. Fisiologi

Data-data fisiologi tidak dipakai secara langsung untuk keperluan bukti-bukti taksonomi. Musim berbunga, keperluan cahaya, pola perkawinan, penyebaran geografis penting untuk mempertegas perbedaan jenis-jenis tumbuhan.


  1. Fitokimia

    • Penggolongan ganggang didasarkan pada pigmen dalam plastidanya serta susunan kimia senyawa cadangan makanan.

    • Adanya kandungan morfin dalam Papaver

    • Cadangan pati, bukti penguat anggota Gramineae

    • Kristal kalsium oksalat (rapid): membantu dalam penyusunan klasifikasi

Rubiaceae, Liliaceae dan Compositae serta kekerabatan antara cactaceae dengan anggota Centrosperma


  1. Penyebaran geografis

    • Memegang peranan penting dalam menentukan apakah suatu kelompok populasi perlu diperlakukan sebagai jenis tersendiri atau cukup sebagai sub spesies, varietas atau forma.

    • Erat hubungannya dengan factor ekologi yang menentukan beberapa sifat biologi

    • Mempelajari asal usul, sejarah perkembangan dan evolusi takson

    • Dengan peta penyebaran, setiap jenis dapat diselidiki daerah paling banyak jumlah jenis dan paling besar variasi ciri-cirinya yang dianggap sebagai pusat keanekaragaman dan sering dianggap tempat asal evolusi takson itu.

Yüklə 0,57 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   ...   18   19   20   21   22   23   24   25   ...   28




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə