Kata pengantar


Anak kelas BANGIEAEA (PROTOFLORIDEAE)



Yüklə 0,57 Mb.
səhifə7/28
tarix24.04.2018
ölçüsü0,57 Mb.
#40124
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   ...   28

6.1. Anak kelas BANGIEAEA (PROTOFLORIDEAE)


Talus berbentuk benang, cakram atau pita dengan tidak ada percabangan yang beraturan. Pembiakan vegetatif dengan monospora yang dapat memperlihatkan gerakan ameboid. Anteridium menghasilkangamet jantan yang disebut spermatium. Dalam golongan ini termasuk suku Bangiaceae, yang membawahi antara lain ganggang tanah

Porpyridium cruentum dan ganggang laut Bangia artropurpurea.

6.2. Anak kelas FLORIDEAE


Talus ada yang masih sederhana, tapi umumnya hampir selalu bercabang-cabang dengan beraturan dan mempunyai beraneka ragam bentuk, seperti benang, lembaran-lembaran. percabangannnya menyirip atau menggarpu. Tiap anteridium menghasilkan satu gamet betina yang oleh karena tidak dapat bergerak tidak dinamakan spermatozoid tetapi spermatium. Gametangium betina dinamakan karpogonium, terdapat pada ujung-ijung cabang lain daripada cabang talus yang mempunyai anteridium. Suatu karpogonium terdiri atas satu sel panjang, bagian bawahnya membesar seperti botol, bagia atasnya berbentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.

Zigot tidak mengalami waktu istirahat, melainkan dari bidang sampingnya lalu membentuk sel-sel yang merupakan benang-benang sporogen. Dalam sel-sel ujung benang itu terbentuk satu spora, masing-masing dengan satu inti dan satu plastida dan dinamakan karpospora. Karpospora itu mula-mula berkecambah menjadi suatu protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru dengan alat-alat generatif. Peristiwa di atas terdapat antara lain pada Batrachospermum moniliforme. Pada warga Floridaea lainnya terdapat pergiliran antar 3 keturunan dalam daur hidupnya yaitu :



    1. Gametofit yang haploid, yang mempunyai anteridium dan karpogonium.

    2. Karposporofit yang diploid, mengeluarkan karpospora diploid.

    3. Tetrasporofit, yang habitusnya menyerupai gametofit (keturunan pertama), akan tetapi tidak mempunyai alat-alat seksual, melainkan mempunyai sporangium yang masing-masing mengeluarkan 4 spora (tetraspora).


Daur hidup yang memperlihatkan 3 keturunan itu antara lain terdapat pada Callithamnion corymbosum. Gametofit dan tetrasporofit dapat isomorf, tetapi ada pula yang tidak, misalnya Bonnemaisonia hamifera.



Florideae dibagi dalam sejumlah bangsa, diantaranya yaitu :

Bangsa Nemalionales, termasuk suku Helminthocladiacae yang antara lain mencakup Batrachospeermum moniliforme, Bonnemisonia humifera.

Bangsa Gelidiales, termasuk suku Gelidiaceae, misalnya Gelidium cartilagineum dan Gelidium lichenoides, terkenal sebagai penghasil agar-agar.

Bangsa Gigartinales, kebanyakan terdiri atas ganggangang laut. Yang penting ialah suku Gigartinaceae dengan dua warganya yang menghasilkan bahan yang berguna, ialah Chondrus crispus dan Gigartina mamillosa, penghasil karagen atau lumut islandia yang berguna sebagai bahan obat.

Bangsa Nemastomales, dari bangsa ini perlu disebut suku Rhodophyllidaceae yang salah satu warganya terknal sebagai penghasil agar-agar, yaitu Euchema spinosum. Suku Sphaerococaceae, juga mempunyai anggota-anggota yang merupakan penghasil agar-agar pula, diantaranya Gracilaria lichenoides dan berbagai jenis yang termasuk marga Sphaerococcus.

Bangsa Ceramiales, dalam bangsa ini termasuk antara lain suku Ceramiaceae di dalamnya. Contoh, Callithamnion corymbosum.

Ada yang mencari nenek moyang Rhodophyceae pada Chlorophyceae, mengingat adanya trikogin pada karpogonium yang mengingatkan oogonium dalam sel-sel tumbuhan pada Coleochaeta. Ada yang mencari hubungan kekerabatan dengan Cyanophyceae dan menganggap Protoflorideae sebagai jembatannya.


Bekas ganggang ini telah ditemukan dalam lapisan-lapisan tanah dari zaman silur, dan mungkin dari kambrium, bahkan sering tidak hanya bekas, melainkan sisa-sisa yang mengandung kapur.



LICHENES

(Lumut Kerak)


Orgnisme ini sebenarnya kumpulan antara fungi dan algae, tetapi sedemikian rupa, sehingga dari segi morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lichenes hidup sebagai epifit pada pohonpohonan, tetapi dapat juga di atas tananh, terutama di daerah tundra di sekitar kutub utara. Lichenes dapat kita temukan sampai di atas gunung-gunung yang tinggi. Beberapa jenis dapat masuk pada bagian bagian pinggir batu-batu, oleh karenanya disebut sebagai endolitik. Algae yang ikut menyusun tubuh Lichenes disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium adalah ganggang biru (Cyanophyceae) antara lain choococcus dan Nostoc, kadang-kadang juga ganggang hijau (Cholorophyceae) misalnya Cystococcus dan Trentopohlia. Kebanyakan cendawan yang ikut menyusun Lichenes tergolong ke dalam Ascomycetes terutama Discomycetales, hanya kadang-kadang Pyrenomycetales. Mungkin juga basidiomycetes mengambil bagian dalam membentuk Lichenis.

Dalam kurtur murni, cendawan itu memperlihatkan susunan morfologi menurut jenisnya, tetapi bentuk talus seperti Lichenes baru terjadi jika bertemu dengan jenis ganggang yang tepat. Lain ganggang akan menghasilkan lain lichens. Jadi bentuk lichenes bergantung pada macam cara hidup bersama antara kedua macam organisme yang menyusunnya. Dapat juga hubungan antara kedua ganggang dari jamur itu dianggap sebagai suatu helotisme. Keuntungan yang timbal balik itu hanya sementara, yang pada permulaan saja, tetapi akhirnya ganggang diperalat oleh cendawan, dan hubungan mana menyerupai hubungan seorang majikan dengan budaknya (helot). Dalam hal ini hidup bersama antara cendawan dan ganggang pada Lichenes dinamakan helotisme.



Menurut habitusnya kita membedakan Lichenes yang talusnya menyerupai lembaranlembaran, seperti semak. Yang pertama biasanya melekat dengan benang-benang menyerupai rizoid pada subtratnya dengan seluruh sisi bawah talus, sedang yang kedua mempunyai ujung talus yang berbeda dalam udara. Pembagian ini sama sekali tidak menunjukkan hubungan filogentik antara anggota-anggota yang tergolong di dalamnya. Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif. Pada talus lichenes cendawan akhirnya dapat membentuk buah yang menurut jenis cendawan dapat berupa apotesium atau peritesium. Spora yang dilepaskan, di tempat yang baru akan menjadi Lichenes baru jika menjumpai jenis ganggang yang tepat, yang sama dengan jenis ganggang pada talus induknya. Lichenes diklasifikasikan menurut cendawan yang menyusunnya.


Yüklə 0,57 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   ...   28




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə