Kata pengantar


JENIS-JENIS KUNCI DETERMINASI TUMBUHAN



Yüklə 0,57 Mb.
səhifə3/28
tarix24.04.2018
ölçüsü0,57 Mb.
#40124
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   28

2.4. JENIS-JENIS KUNCI DETERMINASI TUMBUHAN


Menurut Rifai (1976), berdasarkan cara penyusunan sifat-sifat yang harus dipilih maka dikenal tiga macam kunci determinasi, yaitu kunci perbandingan, kunci analisis dan sinopsis. Yang akan dibahas di sini adalah kunci analisis. Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua (atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi cirri ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik (kunci indent) dan kunci paralel. Pada kunci bertakik maka penuntun penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka unsure-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus. Penuntun-penuntun kunci parallel yang sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang ditulis oleh Backer dan Backuizen van den Brink semuanya ditulis dalam bentuk kunci paralel.

2.5. MEMBUAT CONTOH KUNCI DETERMINASI SEDERHANA


Contoh kunci indent :

A. Pohon tegak atau semak

B. Petal bagian dalam sangat berbeda dengan bagian luar

C. Bentuk petal deltoid, ovul tunggal pada masing-masing carpel ….Annona

C. Bentuk petal linier, ovul banyak pada masing-masing karpel………..Xylopia

B. Petal bagian dalam mirip dengan bagian luar

C. Petal panjang bentuk lanseolatus, ovul banyak………………….…..Cananga

C. Petal bentuk ovatus atau elongates, ovul dua…………………….…Polyalthia

A. Berupa semak

B. Petal menggembung di bagian dasar dan menutupi anther……………Artabotrys

B. Petal lebar dan pipih, tidak menutupi anther…………………………….. Uvaria

Contoh kunci paralel

1.a. Pohon tegak atau semak……………………………………………………………2

b. Berupa semak………………………………………………………………………5

2.a. Petal bagian dalam sangat berbeda dengan bagian luar……………………………3

b. Petal bagian dalam mirip dengan bagian luar……………………………………...4

3.a. Bentuk petal deltoid, ovul tunggal pada masing-masing karpel……….…1. Annona

b.Bentuk petal linier, ovul banyak pada masing-masing karpel…………... 6. Xylopia

4.a. Petal panjang bentuk lanseolatus, ovul banyak………………………....3.Cananga

b. Petal bentuk ovatus atau elongates, ovul dua…………………………..4.Polyalthia

5.a. Petal menggembung di bagian dasar dan menutupi anther……………2. Artabotrys

b. Petal lebar dan pipih, tidak menutupi anther…………………………….. 5. Uvaria


TATA NAMA (NOMENKLATUR)


Sudah menjadi naluri manusia untuk memberi nama kepada apa saja yang ada di sekitarnya. Nama itu merupakan sesuatu yang mutlak perlu dalam kehidupan sehari-hari, sebab tanpa nama untuk mengacu benda-benda konkrit seperti tumbuh-tumbuhan maupun hal-hal yang abstrak tidak mungkin kita lakukan.

Radford (1986) mengutip pendapat Macself seperti yang ditulis oleh Johnson (1971): “Betapa aneh

dan kacaunya kehidupan ini seandainya kita mengabaikan penggunaan nama yang kita pakai untuk mengidentifikasi segala sesuatu yang kita lihat, buat atau pakai. Perolehan dan penyebaran pengetahuan tentulah tidak mungkin lagi dan aktivitas kehidupan akan terhenti”. Sulit dibayangkan bagaimana kita harus berkomunikasi satu dengan yang lain tanpa menyebut suatu nama.

Pemberian nama pada tumbuhan disebut nomenklatur atau tatanama. Cara pemberian nama itu melibatkan asas-asas yang diatur oleh peraturan-peraturan yang dibuat dan disahkan Kongres Botani sedunia. Peraturan-peraturan tersebut secara formal dimuat pada Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature). Tujuan utama sistem ini adalah menciptakan satu nama untuk setiap takson (Rideng, 1989). Selanjutnya Rifai (1973) menyatakan bahwa kode tatanama ini bertujuan untuk menyediakan cara yang mantap dalam pemberian nama bagi kesatuan-kesatuan taksonomi, menjauhi atau menolak pemakaian nama-nama yang mungkin menyebabkan kesalahan atau keragu-raguan atau yang menyebabkan timbulnya kesimpangsiuran dalam ilmu pengetahuan. Tatanama ini juga bertujuan menghindarkan terciptanya nama-nama yang tidak perlu.

Maksud pemberian nama pada setiap kesatuan taksonomi tumbuh-tumbuhan bukanlah untuk menunjukkan ciri-ciri atau sejarahnya, tetapi untuk memberikan jalan guna pengacuan dan sekaligus menunjukkan tingkat kedudukan taksonominya.

3.1. SEJARAH TATANAMA TUMBUHAN


Dulu nama-nama ilmiah tumbuhan itu merupakan sebuah pertelaan sehingga sering disebut nama pertelaan, yaitu terdiri atas tiga atau lebih kata (disebut juga polinomial). Sebagai contoh:

Sambucus caule arboreo ramoso floribus umbellatis, artinya Sambucus dengan batang berkayu dan bercabang-cabang serta bunga bentuk payung. Bisa dibayangkan betapa rumitnya untuk berkomunikasi dengan nama yang panjang seperti ini. Berdasarkan hal ini para ahli botani berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistim penamaan tersebut untuk mempermudah komunikasi.

Sejak tahun 1753 sistim polynomial digantikan dengan binomial sejak publikasi “systema plantarum” oleh Carolus Linnaeus dan berlaku secara internasional. Sistim binomial yaitu sistim penamaan dimana nama jenis terdiri dari dua kata, kata pertama adalah nama marga dan kata kedua merupakan penunjuk jenis atau spesies epithet. Contoh: Hibiscus tiliaceus




Yüklə 0,57 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9   ...   28




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə