Bab I ruang lingkup ekonometrika tujuan Pengajaran



Yüklə 0,74 Mb.
səhifə3/9
tarix17.09.2018
ölçüsü0,74 Mb.
#69181
1   2   3   4   5   6   7   8   9

Kesimpulan:

Dalam suatu model regresi terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel terikat dan variabel bebas, yang

dipisahkan oleh tanda persamaan. Variabel terikat sering disimbolkan dengan Y, biasa pula disebut sebagai variabel dependen, variabel tak bebas, variabel yang

dijelaskan, variabel yang diestimasi, variabel yang dipengaruhi. Cirinya, berada pada sebelah kiri tanda persamaan (=). Variabel bebas sering disimbolkan dengan X, biasa pula disebut sebagai variabel independen,

variabel yang mempengaruhi, variabel penjelas, variabel estimator, variabel penduga, variabel yang mempengaruhi, variabel prediktor. Cirinya terletak pada

sebelah kanan tanda persamaan (=).

Dalam suatu model juga terdapat parameter- parameter yang disebut konstanta, juga koefisien korelasi. Konstanta sering disimbolkan dengan a, atau b0, atau β0. Koefisien korelasi disebut pula sebagai beta, B, b, menunjukkan slope, kemiringan, elastisitas.

-000-


Tugas:

1. Buatlah rangkuman dari pembahasan di atas!

2. Cobalah untuk menyimpulkan maksud dari uraian bab ini!

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model!

b. Sebutkan apa saja jenis-jenis model ekonometrika!

c. Jelaskan perbedaan antara jenis-jenis model ekonometrika!

d. Coba uraikan asumsi-asumsi yang harus

dipenuhi dalam regresi linier!

BAB III

MODEL REGRESI DENGAN DUA VARIABEL
Tujuan Pengajaran:

Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat:

Mengetahui kegunaan dan spesifikasi model Menjelaskan hubungan antar variabel Mengaitkan data yang relevan dengan teori Mengembangkan data

Menghitung nilai parameter Mengetahui arti dan fungsi parameter Menentukan signifikan tidaknya variabel bebas

Membaca hasil regresi

Menyebutkan asumsi-asumsi.



BAB III

MODEL REGRESI DENGAN DUA VARIABEL


Bentuk model
Model regresi dengan dua variabel10 umumnya dituliskan dengan simbol berbeda berdasarkan sumber data yang digunakan, meskipun tetap dituliskan dalam persamaan fungsi regresi. Fungsi regresi yang menggunakan data populasi (FRP) umumnya menuliskan simbol konstanta dan koefisien regresi dalam huruf besar, sebagai berikut:

Y = A + BX + ε ……….. (pers.3.1)

Fungsi regresi yang menggunakan data sampel (FRS) umumnya menuliskan simbol konstanta dan koefien regresi dengan huruf kecil, seperti contoh sebagai berikut:

Y = a + bX + e ……….. (pers.3.2)

Dimana:

A atau a; merupakan konstanta atau intercept



B atau b; merupakan koefisien regresi, yang juga menggambarkan tingkat elastisitas variabel

independen

Y; merupakan variabel dependen

X; merupakan variabel independen


10 Yaitu satu variabel dependen dan satu variabel independen
Notasi a dan b merupakan perkiraan dari A dan B. Huruf a, b, disebut sebagai estimator atau statistik, sedangkan nilainya disebut sebagai estimate atau nilai perkiraan.11

Meskipun penulisan simbol konstanta dan koefisien regresinya agak berbeda, namun penghitungannya menggunakan metode yang sama, yaitu dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least square)12, atau dengan metode Maximum Likelihood.



Metode Kuadrat Terkecil Biasa (Ordinary Least

Square) (OLS)

Penghitungan konstanta (a) dan koefisien regresi (b) dalam suatu fungsi regresi linier sederhana dengan metode OLS dapat dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut:



Rumus Pertama (I)

Mencari nilai b:
b = n ( XY ) ( X )(Y )

n ( X 2 ) ( X )2

mencari nilai a:
a = Y b. X

n

Rumus kedua (II)

11 Supranto, J., Ekonometrik, Buku satu, LPFEUI, Jakarta, 1983

12 Ordinary Least Square (OLS) ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss, seorang

Matematikawan Jerman, pada tahun 1821.


Mencari nilai b:
b = xy

x 2

mencari nilai a:

a = Y b X

Misalnya saja kita ingin meneliti pengaruh bunga deposito jangka waktu 1 bulan (sebagai variabel X = Budep) terhadap terjadinya inflasi di Indonesia (sebagai variabel Y=Inflasi) pada kurun waktu Januari 2001 hingga Oktober 2002, yang datanya tertera sebagai berikut:





Observasi

Y

X1

Jan 01

8.28

13.06

Peb 01

9.14

13.81

Mar 01

10.62

13.97

Apr 01

10.51

13.79

Mei 01

10.82

14.03

Jun 01

12.11

14.14

Jul 01

13.04

14.39

Agu 01

12.23

14.97

Sep 01

13.01

15.67

Okt 01

12.47

15.91

Nop 01

12.91

16.02

Des 01

12.55

16.21

Jan 02

14.42

16.19

Peb 02

15.13

15.88

Mar 02

14.08

15.76

Apr 02

13.3

15.55

Mei 02

12.93

15.16

Jun 02

11.48

14.85

Jul 02

10.05

14.22

Agu 02

10.6

13.93

Sep 02

10.48

13.58

Okt 02

10.33

13.13

Jumlah

260.49

324.22

38

Bantuan dengan SPSS



Cara memasukkan data tersebut di atas ke dalam SPSS, dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Pastikan bahwa lembar worksheet SPSS sudah siap digunakan. Caranya: tampilkan program SPSS di layar monitor.

2. Masukkan data ke masing-masing kolom. Pastikan bahwa yang aktif adalah Data View (lihat pojok kiri bawah), bukan variabel View!
3. Beri nama kolom tersebut sesuai nama variabelnya.

Caranya: klik Variabel View (pojok kiri bawah), maka akan muncul kolom: Name, Type, Width,

Decimals, label, values, missing, columns, align, measure. Masukkan nama variabel ke dalam kolom

Name. Misal kita mau memberi nama variabel dengan Y, maka ketik Y. Jika hendak memberi nama tersebut dengan Inflasi, maka ketik inflasi. (Meskipun yang dimasukkan adalah huruf besar,

tetapi dalam kolom akan muncul huruf kecil).
4. Data awal yang dimasukkan tadi dapat dikembangkan menjadi seperti hitungan dalam tabel di bawah (misal menjadi X12). Caranya: klik Transform, kemudian pilih Compute, maka layar SPSS akan berubah menjadi seperti dalam gambar sebagai berikut:

Pada kotak Target Variable (kanan atas) isilah dengan nama variabel baru (variabel pengembangan). Sesuai contoh, ketik X12, dimana X12 ini merupakan X1 yang dikuadratkan. Karena akan menghitung kuadrat, maka caranya: variabel yang ada di kolom Type&Label diblok (klik)


pindahkan ke dalam kolom Numeric Expression menggunakan langkah klik pada tanda segitiga penunjuk arah. Setelah itu pilih ** (pada tuts kalkulator) dan ketik angka 2 (karena hendak mengkuadratkan), dan kemudian ketik OK. Jika tahapan tersebut telah dilalui, worksheet data akan menampakkan variabel baru dengan data yang dihitung tadi.

5. Untuk membuat data perkalian, lakukan dengan cara memindahkan salah satu nama variabel yang

hendak dikalikan (misalnya, Y) dari kotak

Type&Label ke Numeric Expression, pilih tanda pengali (*) dan ikuti dengan memindahkan lagi

variabel lainnya yang hendak dikalikan (misal X), setelah itu klik OK.

Berdasarkan data yang tertera di atas, maka nilai a dan b dapat dicari melalui penggunakan kedua rumus tersebut, baik itu rumus pertama ataupun kedua. Seandainya kita ingin menggunakan rumus pertama, maka langkah awal yang dapat dilakukan adalah mengadakan penghitungan- penghitungan atau pengembangan data untuk disesuaikan dengan komponen rumus, sehingga nantinya dapat secara langsung diaplikasikan ke dalam rumus. Pengembangan data yang dimaksudkan adalah menentukan nilai X12, nilai



Y2, serta nilai XY. Hasil pengembangan data dapat dilihat pada tabel berikut:



Observasi

Y

X1

X12

Y2

XY

Jan 01

8.28

13.06

170.5636

68.5584

108.1368

Peb 01

9.14

13.81

190.7161

83.5396

126.2234

Mar 01

10.62

13.97

195.1609

112.7844

148.3614

Apr 01

10.51

13.79

190.1641

110.4601

144.9329

Mei 01

10.82

14.03

196.8409

117.0724

151.8046

Jun 01

12.11

14.14

199.9396

146.6521

171.2354

Jul 01

13.04

14.39

207.0721

170.0416

187.6456

Agu 01

12.23

14.97

224.1009

149.5729

183.0831

Sep 01

13.01

15.67

245.5489

169.2601

203.8667

Okt 01

12.47

15.91

253.1281

155.5009

198.3977

Nop 01

12.91

16.02

256.6404

166.6681

206.8182

Des 01

12.55

16.21

262.7641

157.5025

203.4355

Jan 02

14.42

16.19

262.1161

207.9364

233.4598

Peb 02

15.13

15.88

252.1744

228.9169

240.2644

Mar 02

14.08

15.76

248.3776

198.2464

221.9008

Apr 02

13.3

15.55

241.8025

176.89

206.815

Mei 02

12.93

15.16

229.8256

167.1849

196.0188

Jun 02

11.48

14.85

220.5225

131.7904

170.478

Jul 02

10.05

14.22

202.2084

101.0025

142.911

Agu 02

10.6

13.93

194.0449

112.36

147.658

Sep 02

10.48

13.58

184.4164

109.8304

142.3184

Okt 02

10.33

13.13

172.3969

106.7089

135.6329

Jumlah

260.49

324.22

4800.525

3148.48

3871.398

Setelah mendapatkan hitungan-hitungan hasil pengembangan data, maka angka-angka tersebut dapat secara langsung dimasukkan ke dalam rumus I, sebagai berikut:



Mencari nilai b:
b = n ( XY ) ( X )(Y )

n ( X 2 ) ( X )2

b = 22 (3.871,398) (324,22)(260,49)

22 (4.800,525) (324,22)2

= 85.170,76 84.456,0678

105.611,60 105.118,6084

= 714,6922

492,9916

b = 1,4497

dengan diketahuinya nilai b, maka nilai a juga dapat ditentukan, karena rumus pencarian a terkait dengan nilai b.

Mencari nilai a:


a = ∑= Y b. =X

n
= 260,49 1,4497 (324,22)

22
= 260,49 470,022

22

a = -9.5241


Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa nilai a dan b dapat pula dicari dengan menggunakan rumus kedua. Demikian pula, agar dapat secara langsung menggunakan rumus II ini, perlu menghitung dulu komponen-komponen rumus.Langkah yang dapat dilakukan dicontohkan sebagai berikut:

Mencari nilai b, menggunakan rumus kedua:
b = xy

x 2

Dari rumus di atas, kita perlu menemukan dulu nilai dari



xy atau x 2 yang dapat dilakukan dengan rumus-

rumus sebagai berikut:


x 2 = X 2 − ( X )2 / n
y 2 = Y 2 − (Y )2 / n
xy = XY − ( X Y ) / n


maka:



x 2
= 4800.53 -

324.22 2

22

= 4800.53 – 4778.12



= 22.41




y 2 = 3148.48 -

260.49 2



22

= 3148.48 – 3084.32

= 64.16



xy = 3871,40 -

(324.22 260.49)

22

= 3871.40 – 3838.91

= 32.49

Dengan diketahuinya, nilai-nilai tersebut, maka nilai b dapat ditentukan, yaitu:


b = 32.49 = 1.4498

22.41
Dengan diketahuinya nilai b, maka nilai a juga dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

a = Y b X

= 11.8405 – (1.4498 x 14.7373)

= 11.8405 – 21.3661 a= -9.5256

Hasil pencarian nilai a dan b dengan menggunakan rumus I dan II didapati angka yang cenderung sama. Pada penghitungan rumus I nilai a = –9,5241 dan b = 1,4497. Sedangkan hasil penghitungan dengan rumus II, nilai a = -9,5256 dan b = 1,4498. Tampak bahwa hingga dua angka di belakang koma tidak terdapat perbedaan, sedangkan tiga angka di belakang koma mulai ada perbedaan. Perbedaan ini sifatnya tidak tidak substansial, karena munculnya perbedaan itu sendiri akibat dari


pembulatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, mencari a dan b dengan rumus I ataupun rumus II akan menghasilkan nilai yang sama.




Bantuan dengan SPSS

Nilai a dan b dapat dilakukan dengan melalui bantuan SPSS. Caranya: Klik Analize, pilih regression, pilih linear, masukkan variabel Y ke dalam kotak Dependent Variable (caranya pilih variabel Y dan pindahkan dengan klik pada segitiga hitam), pindahkan variabel X ke kotak Independent Variable, kemudian klik OK. SPSS akan menunjukkan hasilnya. Nilai a dan b akan tertera dalam output berjudul Coefficient.



Output
Model Summary

Model

R

R Square


Adjusted

R Square


Std. Error of the Estimate

1

.857a

.734

.721

.9236

a. Predictors: (Constant), X1
ANOVAb

Model


Sum of

Squares

df M

ean Square


F

Sig.


1 Regression

Residual


Total

47.101

17.059


64.160

1

20

21



47.101

.853


55.220

.000a

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y

Coefficientsa

Model


Unstandardized

Coefficients


Standardi zed Coefficien ts

t

Sig.


B

Std. Error

Beta

1 (Constant)

X1


-9.527

1.450


2.882

.195

.857


-3.305

7.431


.004

.000


a. Dependent Variable: Y
Yüklə 0,74 Mb.

Dostları ilə paylaş:
1   2   3   4   5   6   7   8   9




Verilənlər bazası müəlliflik hüququ ilə müdafiə olunur ©genderi.org 2024
rəhbərliyinə müraciət

    Ana səhifə