Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 42
3. Pangkal daun (basis folii) :
Gambar 15. Pangkal daun
Pangkal daun dapat dibedakan dalam :
a.
Yang tepi daunnya dibagian itu tidak bertemu, tetap terpisah oleh pangkal
ibu tulang/ujung tangkai daun, maka pangkal daun dapat :
1. Runcing (acutus), misal terdapat pada daun bangun bulat memanjang,
lanset, belah ketupat dll.
2. Meruncing (acuminatus), terdapat pada daun bangun bulat telur
terbalik atau bangun sudip.
3. Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur dan jorong
4. Membulat (retundatus), pada daun bangun bulat, jorong dan bulat telur
5. Rompang atau rata (truncatus), pada daun bangun segitiga, delta dan
tombak
6. Berlekuk (emarginatus), pada daun bangun jantung, ginjal dan anak
panah.
b. Yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain :
1. pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama dari
batang sesuai dengan letak daun pada batang tadi, misal terdapat pada
daun bangun perisai.
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 43
2. Pertemuan tepi daun terjadi pada sisi batang yang berlawanan atau
berhadapan dengan letak daunnya, sehingga pangkal daun nampak
seperti tertembus oleh batangnya (perfoliatus)
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio atau venatio)
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya dibedakan dalam :
a.
Ibu tulang (costa) yaitu tulang yang terbesar, merupakan terusan dari
tangkai daun dan terdapat ditengah-tengah membujur daun.
b.
Tulang-tulang cabang (nervus lateralis) yaitu tulang-tulang yang lebih dari
ubu tulang dan berpangkal pada ibu tulang tadi atau cabang-cabangnya
dari tulang-tulang ini.
c.
Urat-urat daun (vena) yang sesungguhnya adalah tulang-tulang cabang
pula, tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama lain beserta tulang-
tulang yang lebih besar membentuk susunan yang seperti jala, kisi, atau
lainnya.
* Berdasarkan susunan tulangnya kita membedakan daun menjadi 4
golongan :
a. Daun yang bertulang menyirip (penninervis), daun ini mempunyai satu
ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung daun dan merupakan
terusan dari tangkai daun. Dari ibu tangkai ini kesamping keluar tulang-
tulang cabang, sehingga mempunyai susunan seperti sirip-sirip pada
ikan dan karena itu dinamakan daun yang bertulang menyirip. Umum
terdapat pada Dicotyledoneae, misal daun mangga (Mangifera indica L .)
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 44
Menyirip
Menjari
Melengkung
Sejajar
Gambar 16. Pembagian tulang daun.
b. Daun yang bertulang menjari (palminervis), yaitu kalau dari ujung
tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar, memperlihatkan
susunan seperti jari-jari tangan. Terdapat pada Dicotyledoneae, misal
pada papaya (Carica papaya L.), jarak (Ricinus communis L.), kapas
(Gossypium sp.) dan lain-lain.
c. Daun yang bertulang melengkung (cervinervis), daun ini mempunyai
beberapa tulang yang besar, satu yang paling besar terdapat ditengah,
sedang lainnya mengikuti jalannya tepi daun, jadi semula memencar
kemudian kembali menuju kesatu arah yaitu keujung daun, hingga
selain tulang yang ditengah semua tulang-tulangnya kelihatan
melengkung. Terdapat pada Monocotyledoneae, misal genjer
(Limnocharis flava Buch.), gadung (Dioscorea hispida Dennst).
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 45
d. Daun yang bertulang sejajar (rectinervis), biasanya terdapat pada daun-
daun bangun garis atau bangun pita, dimana ada satu tulang ditengah
yang besar membujur daun sedang tulang-tulang lainnya lebih kecil dan
nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya
tadi, dan karena itu disebut daun bertulang sejajar. Terdapat pada
Monocotyledoneae, misal semua macam rumput (Gramineae), teki
(Cyperaceae) dll.
5. Tepi daun (margo folii)
Tepi daun dibedakan dalam :
a.
Rata (integer), misal daun mangga (Mangifera indica L.)
b.
Bertoreh (divisus), dibedakan lagi dalam :
1.
Toreh tidak mempengaruhi bangun asli dari daun yang bersangkutan.
Toreh-toreh ini biasanya tidak seberapa dalam, letaknya toreh tidak
bergantung dari jalannya tulang-tulang daun, karena itu sering disebut
pula toreh yang merdeka. Dalam hubungannya dengan jenis toreh ini
digunakan istilah ‘sinus’ untuk torehannya sendiri dan ‘angulus’ untuk
bagian tepi daun yang menonjol keluar.
2.
Toreh daun dapat mempengaruhi bangun asli dari daun yang
bersangkutan, yaitu toreh-toreh biasanya dalam dan letaknya
bergantung dari jalannya tulang, biasanya letak toreh tadi diantara dua
tulang daun cabang.
Tepi daun dengan toreh yang merdeka.
Yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan :
a.
Bergerigi (serratus), yaitu jika sinus atau angulus sama tajamnya,
misal daun lantana (Lantana camara L.)
b.
Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus), yaitu tepi daun seperti
pada bergerigi, tetapi angulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi
lagi.
Dostları ilə paylaş: |