Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 8
Klasifikasi Lumut didasarkan oleh adanya perbedaan bentuk susunan
tubuh dan perkembangan gametangium serta sporogoniumnya (perbedaan pada
struktur gametofit dan sporofit).
SUB BAB 2. PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas
mempunyai
kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga
bagian pokoknya,
yaitu akar, batang dan daun.
Namun demikian, pada tumbuhan
paku belum dihasilkan biji. Seperti warga divisi – divisi yang telah dibicarakan
sebelumnya, alat perkembang – biakan tumbuhan paku yang utama adalah
spora. Oleh sebab itu, sementara ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan
dalam dua kelompok saja yng diberi nama
Cryptogamae dan
phanerogamae.
Cryptogamae (tumbuhan spora) meliputi disebut dibawah nama
Schizophyta,
Thallophyta,Bryophyta, dan Pteridophyta.
Nama
Cryptogamae diberikan atas dasar cara perkawinan (Alat–alat
perkawinannya) yang tersembunyi (
Cryptos – tersembunyi,
gamos – kawin ),
berbeda dengan
Phanerogamae ( Tumbuhan biji ) yang cara perkawinannya
tampak jelas.
Dari segi cara hidupnya ada jenis – jenis paku yang hidup teresterial (paku
tanah), ada paku epifit, dan ada paku air. Dimasa yang silam (jutaan tahun yang
lalu), hutan – hutan di bumi kita terutama tersusun atas warga tumbuhan paku
yang berupa pohon – pohon yang tinggi besar, dan kita kenal sisa – sisanya
sekarang sebagai batu bara. Jenis – jenis yang sekarang ada jumlahnya relative
kecil (lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah warga divisi lainnya) dapat
dianggap sebagai
relic (peninggalan) suatu kelompok tumbuhan yang dimasa
jayanya pernah pula merajai bumi kita ini, yaitu dalam zaman paku
(
Palaeozoicum).
Seperti pada
Bryophyta, pada
Pteridophyta pun terdapat daur kehidupan
yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofitnya