Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 13
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta
tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, gymnospermae banyak
diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara:
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-
anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu
kelompok gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki
status taksonomi karena tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji
tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan
antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan
pemisahan yang parafiletik. Gymnospermae mencakup tiga divisi yang telah
punah dan empat divisi yang masih bertahan, meliputi:
1.
Bennetophyta, punah
2.
Cordaitophyta, punah
3.
Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang
Angiospermae.
4.
Cycadophyta
5.
Ginkgophyta
6.
Gnetophyta
7.
Coniferophyta
Jenis-jenis Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan berbiji terbuka tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan,
berupa pohon berkayu yang tingginya dapat mencapai lebih dari 30 meter, salah
satunya adalah pohon pinus. Pohon yang selalu hijau sepanjang masa, kini
banyak ditanam di halaman rumah. Disebut tumbuhan berbiji terbuka karena
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 14
bijinya tidak dilindungi daun buah. Bunga sesungguhnya tidak ada, alat
perkembangbiakan berupa badan yang disebut strobilus (runjung). Strobilus
jantan merupakan kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari yang
mengandung sel sperma. Strobilus betina mengandung bakal biji yang berisi sel
telur. Bakal biji terbuka, langsung didatangi oleh serbuk sari yang terbawa angin.
Batang utama lurus ke atas, berkayu, berkas pembuluh tersusun dalam satu
lingkaran dan memiliki kambium. Umumnya batang memiliki saluran resin.
Bentuk daun bermacam-macam, kaku, dan mengandung berkas pengangkut.
Sistem akar tunggang, cabang-cabangnya menyebar di dalam tanah. Ada empat
divisi gymnospermae yang dapat kita jumpai sampai saat ini, tiga di antaranya
adalah divisi yang relatif kecil: Cycadophyta, Ginkgophyta, dan Gnetophyta. Divisi
yang paling besar adalah Coniferophyta.
a. Ciri-ciri Cycadophyta
Cycadophyta terdiri dari sekitar 185 spesies. Batangnya Cycadophyta
tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk batang
yang memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta menyerupai pohon palem.
Beberapa jenis Cycadophyta memiliki pohon amat pendek, jenis yang lain dapat
mencapai tinggi 9 meter, tetapi kebanyakan tingginya sekitar 2 meter. Semua
anggota Cycadophyta berumah dua. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar
namun rata-rata reproduksinya rendah. Penyerbukan sering dibantu oleh
serangga yang tertarik dengan aroma yang dihasilkan strobilus jantan dan betina.
Gambar 1. Pakis haji
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 15
Tumbuhan Cycadophyta ini merupakan tumbuhan biji yang primitif, hidup di
daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii)
merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru
(Anabaena) yang dapat mengikat nitrogen (Anabaena cycadae). Daunnya
tersusun dalam roset batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan
dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua).
b. Ciri-ciri Ginkgophyta
Hanya satu jenis ginkgo yang masih hidup sampai saat ini, yaitu Ginkgo
biloba yang berasal dari Cina. Pohonnya tinggi, daunnya bertangkai panjang dan
berbentuk kipas dengan tulang daun yang bercabang-cabang, dan meranggas
dalam musim gugur. Bijinya mempunyai kulit luar yang berdaging dan kulit dalam
yang keras. Daunnya dapat dijadikan obat asma dan mengatur tekanan darah.
Buahnya dapat dijadikan bahan ramuan untuk makanan tambahan (suplemen)
yang berfungsi menjernihkan daya ingat. Tumbuhan asli daratan Cina ini
merupakan tumbuhan purba yang berhasil bertahan hidup hingga saat ini.
Tumbuhan ini dibudidayakan sebagai peneduh atau tanaman hias dan sebagai
bahan obat-obatan. Orang Cina memanfaatkan tanaman Ginkgo sebagai obat
bronchitis dan asma sejak ribuan tahun yang lalu. Ginkgo biloba berukuran besar,
dapat mencapai tinggi 30 meter. Daunnya melebar seperti kipas dengan belahan
yang seolah-olah membagi daun menjadi dua bagian. Ginkgo berumah dua, yaitu
serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh dua tumbuhan. Biji yang dihasilkan
sebesar kelereng, keras, berwarna kekuningan, dan berbau tidak enak.
Gambar 2. Ginkgo (Ginkgo biloba)
Dostları ilə paylaş: |