Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 9
mempunyai beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, walaupun sama –
sama terdiri atas sel – sel yang haploid. Gametofit pada tumbuhan paku
dinamakan
protalium, dan protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja.
Besarnya paling banyak hanya beberapa cm saja, bentuknya menyerupai thallus
hepaticae. Umumnya protalium itu berbentuk jantung, berwarna hijau dan
melekat pada substratnya dengan rhizoid – rhizoid. Terdapat
anteridium
(biasanya pada bagian yang sempit) dan
arkegonium (dekat dengan lekukan
bagian yang melebar). Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada air. Baik
anteridium maupun arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium di antara
rhizoid – rhizoidnya.
Sehabis pembuahan, dari zigot tumbuh keturunan yang diploid, yaitu
sporofitnya. Pada tumbuhan paku sporofit ini sama sekali berbeda dengan
sporofit lumut. Pada tumbuhan paku biasanya protalium lalu binasa, akan tetapi
jika tidak terjadi pembuahan, protalium itu dapat bertahan sampai lama.
Sporofit
itulah yang pada Pteridophyta menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah
dapat dibedakan dalam akar, batang dan daun.
Adanya akar merupakan sifat yang karakteristik bagi Pteridophyta dan
Spermatophyta, oleh sebab itu dunia tumbuhan sering juga dibedakan dalam
dua golongan yaitu :
-
Rhizophyta ( tumbuhan
akar
) yang
terdiri
atas
Pteridophyta dan
Spermatophyta, dan
-
Arhizophyta ( tumbuhan tak berakar ) yang terdiri atas
Scizophyta,
Thallophyta
dan
Bryophyta.
Menurut poros bujurnya, pada embrio tumbuhan paku telah dapat
dibedakan dua kutub, atas dan bawah. Kutub atas akan berkembang membentuk
tunas ( Batang beserta daun – daunnya ). Kutub bawah, yang letaknya
berlawanan dengan ujung tunas dapat juga kita namakan kutub akar. Tetapi
hanya pada
Spermatophyta saja yang akarnya merupakan perkembangan
lanjutan kutub akarnya. Pada
Pteridophyta kutub akar tidak terus berkembang
Buku ajar Botani Umum FP-UTP Surakarta 2014[Type text]
Page 12
BAB 2. TUMBUHAN BERBIJI
Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan secara
umum tentang ciri-ciri utama tumbuhan berbiji
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dasar pengelompokan tumbuhan berbiji
2. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri kelompok tumbuhan berbiji terbuka
(
Gymnopspermae)
3. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri kelompok tumbuhan berbiji tertutup
(
Angiospermae)
Secara umum tumbuhan berbiji memiliki perbedaan utama dengan
tumbuhan berthallus pada kemampuan reproduksinya. Pada tumbuhan berbiji
selain sudah bisa dibedakan bagian akar, batang, dan daunnya maka juga
memiliki kemampuan reproduksi seksual yang lebih maju yaitu adanya biji yang
merupakan hasil pembuahan putik oleh benang sari. Berdasarkan ada tidaknya
pelindung biji (
carpella), maka tumbuhan berbiji dibedakan menjadi tumbuhan
berbiji terbuka (
Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (
Angiospermae).
Sub Bab 1. TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA (GYMNOSPERMAE)
Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani (
Greek):
gymnos (telanjang)
dan
spermae (biji) sehingga disebut
tumbuhan berbiji terbuka karena
merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya
tidak terlindung dalam bakal
buah (
ovarium). Pada tumbuhan berbunga (
Angiospermae, atau
Magnoliophyta),
biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak
terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terlihat langsung atau terletak di
antara daun-daun penyusun (
strobilus) atau runjung. Pada tanaman melinjo
misalnya, "pêntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak
dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.