|
Pengembangan e-modul berbasis project based learning pada mata pelajaran simulasi digital untuk siswa kelas X studi kasus di smk negeriREVIEW JURNAL SUCI PRATIWI
p-ISSN 2089-8673 | e-ISSN 2548-4265
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI)
Volume 6, Nomor 1, Maret 2017
72
II.
KAJIAN TEORI
A.
Mata Pelajara Videografi
Mata pelajaran videografi merupakan bagian dari
kelompok pelajaran produktif yang ada di kompetensi keahlian
Desain Komunikasi Visual yang menerapkan metode
pembelajaran dengan proposisi pembelajaran 30% teori dan
70% praktik, di mana penugasan dan pendalaman teori
dilakukan selama praktik. Videografi adalah mata pelajaran
yang berorientasi utama menghasilkan produk video yang
bermanfaat. Produk ini dapat dihasilkan melalui penguasaan
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dengan baik.
B.
Model Pembelajaran
Project Based Learning
Pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu model
yang menekankan siswa untuk dapat belajar secara mandiri
dengan memecahkan masalah yang dihadapi serta siswa juga
dapat menghasilkan suatu proyek atau karya nyata. Proyek
dalam pembelajaran berbasis proyek tidak ditentukan oleh hasil
belajar yang didapatkan oleh siswa saja, namun juga dilihat
pada proses dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
sehingga akan berdampak pada meningkatnya hasil belajar
siswa
[2]
.
Tabel 1 Sintak Model Pembelajaran
Project Based Learning
(PjBL)
[7]
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan/
Aktivitas Guru
Aktivitas siswa
Tahap 1
(eksplorasi)
Orientasi
masalah
Menyampaikan tema
sesuai dengan Kompetensi
Inti
Mengamati atau
menganalisis suatu
permasalahan
yang diberikan,
mengikuti
petunjuk guru
Tahap 2
1.
Membentuk
kelompok
2.
Merencana
kan
kegiatan
kelompok
1.
Menginstruksikan siswa
untuk membentuk
kelompok (3-4 orang)
2.
Membimbing siswa
mempersiapkan
investigasi
a.
Pemilihan topik
b.
Membuat peta
konsep atau
diagram
c.
Membuat rincian
terhadap tahapan
proses
d.
Monitoring kerja
proyek
1.
Membentuk
kelompok (3-4
orang),
mengikuti
petunjuk guru
2.
Merencanakan
kegiatan
investigasi
a.
Pemilihan
topik
b.
Membuat
peta konsep
atau
diagram
c.
Pembuatan
rincian
terhadap
tahapan
proses
d.
Monitoring
kerja
proyek
Tahap 3
(Elaborasi)
Melakukan
Investigasi
Membimbing siswa
melakukan investigasi
Melakukan
investigasi
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan/
Aktivitas Guru
Aktivitas siswa
Tahap 4
Merencanakan
laporan
Membimbing dan
mengarahkan penyusunan
laporan
Menyusun laporan
hasil investigasi
Tahap 5
(Konfirmasi)
Presentasi
laporan
Memfasilitasi kegiatan
presentasi laporan proyek
dan berperan sebagai
narasumber
Mempresentasikan
laporan kegiatan
proyek
Tahap 6
Evaluasi
Melakukan evaluasi
terhadap laporan hasil
proyek
Mendokumentasik
an masukan-
masukan guru
yang berhubungan
dengan proyek
C.
Modul Ajar
Modul merupakan suatu cara pengorganisasian materi
pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Artinya,
melalui modul suatu pembelajaran diharapkan mampu
membawa peserta didik pada kompetensi dasar yang
diharapkan. Lebih lanjut, strategi pengorganisasian materi
pembelajaran pada modul mengandung
squencing
yang
mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran,
dan
synthesizing
yang mengacu pada upaya untuk menunjukkan
kepada peserta didik keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur
dan prinsip yang terkandung dalam materi pembelajaran. Untuk
merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori
kapabilitas yang dapat dipelajari oleh peserta didik, yaitu (1)
informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3)strategi
kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motorik. Strategi
pengorganisasian materi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan
proses berpikir, yaitu (1) pembentukan konsep, (2) intepretasi
konsep, dan (3) aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebut
memegang peranan sangat penting dalam mendesain
pembelajaran. Kegunaannya dapat membuat mahasiswa lebih
tertarik dalam belajar, mahasiswa otomatis belajar bertolak dari
prerequisites
, dan dapat meningkatkan hasil belajar
[8]
.
Tabel 2 Perbandingan antara Modul Elektronik dengan Modul Cetak
[4]
Modul Elektronik
Modul Cetak
Ditampilkan
dengan
menggunakan monitor atau
layar komputer.
Tampilannya berupa kumpulan
kertas yang berisi informasi
tercetak, dijilid, dan diberi cover.
Lebih praktis untuk dibawa
kemana-mana, tidak peduli
berapa banyak modul yang
disimpan dan dibawa tidak
akan memberatkan kita dalam
membawanya.
Jika semakin banyak jumlah
halamannya maka akan semakin
tebal dan semakin besar pula
ukurannya, serta semakin berat.
Hal ini akan merepotkan kita
dalam membawanya.
Menggunakan
CD,
USB
Flashdisk
, atau
memory card
sebagai medium penyimpan
datanya.
Tidak menggunakan CD atau
memory card
sebagai medium
penyimpan datanya.
Biaya
produksinya
lebih
murah dibandingkan dengan
modul cetak.
Biaya produksinya jauh lebih
mahal.
|
|
|