Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA
152 | JIPI 5(2):151-161, 2021
pengajar baik dosen maupun guru untuk menyiapkan bahan ajar yang sesuai kebutuhan
(Holme, 2020). Hal tersebut tentu tidak mudah dilakukan
dalam jangka waktu yang
singkat, khususnya pada mata kuliah kimia yang berhubungan dengan laboratorium (Wang
& Ren, 2020; Nguyen & Keuseman, 2020). Banyak kendala yang dihadapi dalam
menyiapkan bahan ajar untuk keperluan pembelajaran daring seperti penggunaan
teknologi informasi yang kurang mumpuni, akses internet yang terbatas, kurang siapnya
penyedia
anggaran, dan sarana prasara yang tidak mendukung (Aji, 2020; Chaeruman,
2020). Oleh karena itu, setiap dosen/guru kimia khususnya perlu memiliki kemampuan
yang memadai dalam mengembangkan bahan ajar dan atau materi yang telah ada dengan
lebih kreatif dan inovatif.
Praktikum kimia dasar merupakan salah satu mata kuliah yang sulit diajarkan selama
masa pandemi, karena mahasiswa harus memiliki
kompetensi dengan melakukan
eksperimen menggunakan bahan kimia dan peralatan di laboratorium secara langsung
(Wang & Ren, 2020). Sebelum masa pandemi, Pelaksanaan praktikum mengacu pada
penuntun praktikum yang telah tersedia di laboratorium
sesuai mata kuliah yang
bersangkutan. Pada penuntun praktikum terdapat tujuan percobaan, landasan teori, alat
dan bahan yang digunakan serta cara kerja yang menjadi acuan pengerjaan praktikum.
Namun, kegiatan tersebut tidak dapat lagi dilakukan dan penuntun praktikum tidak
compatible untuk digunakan pada pembelajaran daring. Sehingga dibutuhkan sebuah cara
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Beberapa penelitian terkait pengembangan modul telah dilaporkan diberbagai bidang
ilmu seperti modul praktikum fluida dinamis (fisika) (Lahra, dkk., 2017), modul praktikum
statistika (Sa’idah & Yulistianti, 2018), modul elektronik kimia di SMA (Herawati & Muhtadi,
2018), modul elektronik kimia materi kimia unsur (Salsabila & Nurjayadi, 2019), modul
elektronik biokimia materi metabolisme lipid (Seruni, dkk., 2019),
modul kimia pangan
(Jofrishal & Seprianto, 2020) dan modul mitigasi bencana (Ulfa, dkk., 2020). Modul yang
telah dikembangkan tersebut digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran
secara langsung (luring) yang dapat digunakan saat pandemi belum terjadi. Selanjutnya,
sejak pandemi berlangsung banyak pula peneliti/pengajar yang berusaha memfasilitasi
pembelajaran jarak jauh khususnya pada mata kuliah/pelajaran yang berkaitan dengan
praktikum seperti menggunakan bahan yang tersedia di rumah tangga (Andrews, dkk.,
2020; Nguyen & Keuseman, 2020), menggunakan aplikasi virtual laboratory (Nataro &
Johnson, 2020; Broyer, dkk., 2021; Serafin & Chabra, 2020; Dukes, 2020; Sari, dkk.,
2021),
dan memanfaatkan platform zoom, quizizz, kahoot, Microsoft team dan lain-lain
(Tan, dkk., 2020). Namun, belum ditemukan artikel terkait pengembangan modul berbasis
elektronik yang menyediakan materi, video, dan kuis (evaluasi) yang include dan lengkap
dalam satu modul.
Berdasarkan fakta di atas, penulis menawarkan solusi dengan mengembangkan e-
modul praktikum kimia dasar menggunakan canva
design application
yang memuat materi
ajar, video tutorial praktikum, serta kuis yang berbasis
online
di
dalamnya untuk
menunjang pelaksanaan praktikum secara daring. Media pembelajaran yang merupakan
bahan ajar elektronik ini merupakan pengembangan dari modul praktikum yang telah
digunakan selama sebelum masa pandemi (Dwiantoro & Kusumandari, 2016).
Pengembangan modul menggunakan aplikasi canva ini belum pernah dilaporkan namun
hal serupa yaitu penggunaan media audio visual telah berhasil dilakukan dan dinyatakan
layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran (Rahmatullah, dkk., 2020). Oleh
karena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul praktikum kimia dasar
yang dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan praktikum secara daring yang sesuai
dengan kondisi asli laboratorium kimia di Perguruan Tinggi.
Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA
Puspita, dkk. : Pengembangan
E-modul
Praktikum Kimia............| 153
Metode
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah R&D dengan menerapkan model
ADDIE. Model ini dilakukan melalui 5
tahapan yaitu analisis, desain, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi (Aldoobie, 2015). Pada tahapan pertama, analisis dilakukan
melalui pengamatan peneliti dan wawancara kepada pihak terkait (Kepala Laboratorium
Kimia dan Laboran FKIP USK). Tahapan kedua, desain dilakukan melalui empat langkah:
(1)
Focus Group Discussion
(
FGD)
bersama ahli (Dosen pendidikan kimia FKIP USK) untuk
menentukan cakupan materi yang sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran daring; (2)
diskusi bersama ahli media untuk mendapatkan e-modul
yang berbasis teknologi; (3)
mendesain e-modul praktikum kimia dasar menggunakan aplikasi
canva;
(4) menyiapkan
konten, alat dan bahan untuk pembuatan video praktikum kimia dasar di Laboratorium
Kimia FKIP USK (Hemalatha, 2013; Sofyan, dkk., 2019). Selanjutnya, e-modul praktikum
kimia dasar yang telah melalui tahapan desain dikembangkan menggunakan aplikasi canva
yang dapat diakses melalui web browser pada tautan berikut www.canva.com. Aplikasi ini
dapat digunakan untuk mendesain berbagai kebutuhan (Gambar 1) dengan tampilan
menarik dan mudah diubah ke dalam format pdf, png, jpg dan lain-lain. Kemudian hasil
pengembangan dilanjutkan implementasinya dan dievaluasi oleh 1 orang ahli media dan 2
orang ahli materi.
Dostları ilə paylaş: